Postingan Terbaru

Sabtu, 25 Maret 2023

Sinopsis The Glory Part 2 Episode 13

All content from Netflix







Ringkas drama sebelumnya


Berita tentang Sara dan Yonjin keluar di waktu bersamaan dan menjadi perhatian banyak orang. Songhi melihat berita itu di bawah hujan bersama dengan yang lainnya. 


Di tempat kerja Yonjin, di rumah sakit juga. Bahkan Hyenam yang melihat berita itu di mobil menulis komentar sambil makan kalo itu benar Yonjin. 


Sara berkemas dan bersiap untuk kabur tapi polisi malah mendatangi tempat tinggalnya. 





Dong Eun bangun dan keluar dari tendanya. Yeojeong di bawah memberitahu kalo seluruh negeri gempar. Dong Eun turun. Yeojeong mengobati luka di wajahnya. Ia lupa kalo ia adalah dokter? Gimana kalo nanti berbekas? Dong Eun menyindir Yeojeong yang sangat cemas hanya karena goresa kecil. Yeojeong membenarkan. Apa Dong Eun akan menuntutnya? Dong Eun sedikit tersenyum tapi membuat wajahnya terasa sakit. Apa ia sudah mengobatinya dengan benar? Yeojeong mengungkit kalo Dong Eun bahkan membiarkannya. 


Dong eun merasa malu. Ia lalu menanyakan apa ibunya menelponnya lagi? Yeojeong mengeluhkan Dong Eun yang mengalihkan pembicaraan. Keduanya lalu jalan ke dapur. Dong Eun mau memasak untuk Yeojeong. Sampai di dapur Yeojeong malah melarang saat Dong Eun menyentuh penggorengan. 





Doyeong ke rumah dukun untuk menjemput Yonjin. Ia ke sana dalam keadaan basah kuyup setelah kehujanan. Ibunya bahkan belum datang. Doyeong membangunkan Yonjin dan mengajaknya pulang. 


Dalam perjalanan pulang Yonjin mengaku datang ke sana karena nggak punya tempat tujuan. Ia menanyakan apa Doyeong juga melihat beritanya. Lah gimana nggak lihat? Seisi kantor juga sudah melihatnya. Yonjin terdiam mendengarnya. Ia menanyakan apa Doyeong akan berpisah dengannya? Doyeong membantah dan mengajaknya untuk menghadapi masalah bersama. Mereka akan ke kantor dan pengacara sedang menunggu mereka. 


Yonjin berterima kasih. Rupanya Doyeong melakukannya karena itu adalah langkah yang logis. Ia menjaga sahamnya untuk semester kedua. Dan tentang berpisah dengannya itu urusan belakangan. 




Sesampainya di kantor, di depan tim pengacara Yonjin membantah kalo apa yang ada di tulisan itu bukanlah dirinya. Secara nggak ada buktinya. Kalo mereka bereaksi maka mereka akan membuat berita itu makin menyebar. Menurutnya nggak bertindak adalah jawaban yang tepat. Ia menekankan kalo ia lebih mengenal massa ketimbang mereka. Doyeong yang juga ada di sana sampai nggak bisa berkata-kata. 




Sara ada di kantor polisi bersama dengan ayahnya dan dua pengacaranya. Ia dikasih tahu kalo ia hanya perlu melewati 48 jam. Ia bisa lakukan tes urine dan rambut setelah surat perintah keluar. Walaupun mendapat hukuman, pelanggar pertama dapat masa percobaan. Sara mengakutahu. Ia bilang ke ayahnya kalo ia lah korbannya. Hak potretnya dilanggar. Ia meminta agar ayahnya memakai 4 atau 5 pengacara. Kalo cuman dua bisa apa? 


Petugas datang dan menyuruhnya untuk melakukan tes urine tapi Sara nggak mau. Ia malah meminta surat perintah secara ini adalah penahanan darurat. 






Jaejun mendatangi tukang CCTV. Dan ternyata datanya nggak bisa dipulihkan karena cakramnya diganti. Kalo cuman dihapus ia bisa memulihkannya tapi kalo diganti nggak bisa. 


Hyejong lalu mengirim pesan menanyakan keberadaannya. Ada yang mau ia sampaikan tapi bukan tentang Yonjin atau Sara, melainkan Myeong O. 


Ia lalu pulang dan menemui Hyejong. Hyejong memperdengarkan rekaman Myeong O. Hyejong menangkap kalo Myeong O seperti mengancam Yonjin. Jaejun nyuruh Hyejong untuk memutarnya lagi dari awal karena ternyata rekamannya terhenti di tengah-tengah. Ia lalu menyadari kalo ada minumannya yang hilang. Ia lalu menanyakan siapa lagi yang sudah mendengarnya? 


Hyejong bilang kalo Jaejun yang pertama. Jaejun menanyakan apa Hyejong bisa mengasuh anak umur 8 tahun? Hyejong kaget saat Jaejun bilang yang dimaksud adalah anaknya dan sekarang ada di rumahnya Yonjin. Ha Yesol? Jaejun meralat, Jeon Yesol. Ia masuk ke bak mandi. Hyejong merasa kalo cara melamarnya unik. Ia nyuruh Hyejong untuk masuk saat ia mengiyakan kalo ia akan membawa Yesol ke sana. 




Hyeonam belanja bahan untuk membuat kimchi. Dong Eun mengirim pesan, 16 Juni 1987. Pukul 01.10. Yoon Sohee. Ia membayar belanjaannya. Sajangnimnya yang kebetulan mengenal Hyenam menangkap kalo ia memakai riasan. Hyeonam tersenyum dan memberitahu kalo suaminya memutuskan untuk menjadi lebih baik dan akan berhenti minum. Sajangnim ikut senang dengarnya. Ia juga menanyakan Sunah yang belakangan nggak kelihatan. Hyeonam bohong kalo ia bersama dengan ibunya. 






Dong Eun menemui Gyeongran. Jadi setelah Dong Eun, sasaran selanjutnya geng Yonjin adalah Gyeongran. Dong Eun mendekat dan mengungkit kalo Gyeongran mengenalinya saat pertama kali ketemu Myeong O di Siesta. Kenapa nggak ngasih tahu Yonjin? 


Gyeongran merasa kalo itu nggak perlu dan menanyakan alasan Dong Eun menemuinya. Dong Eun menyebut tentang unggahan Sohee. Mereka tahu pelakunya. Ia meminta Gyeongran untuk nggak melakukan apapun. Ia sendiri sudah lama mengawasi Siesta. Karena itulah ia tahu kalo Gyeongran awalnya tinggal di sana. Tapi 20 Oktober ia pindah ke tempat kecil itu. Dan saat itulah Yonjin berhenti mengepas baju di sana dan Myeong O menghilang. Gyeongran mengatakan kalo Myeong O nggak pantas hidup. 


Dong Eun yakin kalo Gyeongran juga sudah tahu kalo Myeong O sudah meninggal. Ini adalah peluang terakhir mereka untuk menyelamatkan diri dari masa lalu. Sekali lagi ia meminta agar Gyeongran jangan ikut campur. Apapun yang ia lihat, tahu atau dengar, jangan melakukan apapun. Ia yakin kalo pembunuh Myeong O adalah Yonjin. 




Yojeong kedatangan temannya yang membawakan sertifikat karier. Katanya ia mau melamar kerja. Ia akan mentraktirnya sebagai gantinya. Sebelum berangkat ia menanyakan apa ada surat untuknya? Ada alamat yang nggak bisa ia ubah. Dengan nggak enak hati temannya memberitahu kalo surat-surat itu nggak datang lagi, ibunya sudah mengetahuinya. 


Hari itu Yeojeong minum sama temannya sambil cerita-cerita sama ketawa-tawa juga. 






Malamnya ia pulang sambil maka permen. Saat lewat di taman bermain go ia melihat Doyeong duduk sambil nangis. Mereka lalu bermain bersama. Setelah beberapa saat tampak Doyeong merasa aneh. Gaya bermainnya mengingatkannya pada seseorang. Pemain itu pandai menaruh dan menekuk batu. Mereka juga tenang dan pendiam. Ia jadi mengikutinya tanpa berpikir, sebelum sadar rumahnya hancur. 


Ia lalu memberitahu kalo ia belajar Go dari ayahnya. Ia lalu mengajarkannya pada Dong Eun. Katanya ia ingin mengalahkan seseorang. Doyeong menyesalkan, seharusnya Yeojeong nggak membantu Dong Eun membalas dendam dan mencegahnya. Ia nggak tahu hubungan mereka. Terobsesi pada hal yang nggak bisa diubah terlihat seperti kerugian dibandingkan buah dari balas dendam. 


Yeojeong menanyakan pendapat Doyeong di antara hal yang hilang dari korban, apa yang bisa mereka dapatkan kembali. Hanya kemuliaan dan kehormatan mereka. Nggak lebih. Sebagian mendapatkannya lagi lewat pengampunan, sedang yang lain lewat balas dendam. Barulah mereka bisa mencapai titik awal. Saat itulah hidup Dong Eun sebagai gadis 19 tahun akhirnya dimulai dan ia akan membantu Dong Eun mencapai titik awal itu. Ia hanya mencoba agar nggak lebih terpuruk. 


Doyeong nggak ngerti gimana Yeojeong menafsirkan ucapannya tapi ia juga ingin Dong Eun bahagia. 





Ibunya Yonjin pulang dan berpapasan dengan suaminya Hyeonam. Sampai di garasi ia mendapatkan pesan kalo putrinya nggak hanya membunuh satu orang tapi 2. Ibu syok. Ia nelpon Yonjin tapi nggak dijawab. 


Yonjin sendiri sedang menghindari wartawan. Ia ke Siesta dan mencari bukti. Ia sampai meriksa bagian bawah sofa segala takut kalo ada perekam di sana. Gyeongran datang dan memberitahu kalo Jaejun nelpon dan menanyakan siapa yang mengganti cakram keras untuk CCTV. Yonjin ingat kalo sebelumnya ia yang nyuruh agar mengganti cakram keras. ia ke sana kemarin dan Doyeong mungkin akan datang. 


Ia merasa tenang. Rekaman CCTV hilang, kepala Shin juga nggak akan bicara. Ia yakin kalo Dong Eun nggak punya bukti apa-apa. Ia lalu bilang ke Gyeongran agar bilang ke Jaejun kalo ia yang nyuruh ganti. Ia juga akan mengepas di sana lagi dan minta Gyeongran untuk membawakan bajunya mulai besok. 




Hyeonam ke dukun dan minta dibacakan takdirnya Sohee. Katanya takdirnya sangat buruk dan ia diminta untuk melakukan ritual yang sangat besar. 


Di luar HYeonam berpapasan dengan ibunya Yonjin. Ia nggak sengaja menabraknya dan membuat apa yang ibunya Yonjin bawa terjatuh. Saat itulah ia melihat data suaminya. 


Ibunya Yonjin minta dukun untuk membaca nasibnya suaminya Hyeonam dan membaca wajahnya juga. Apa hidupnya akan singkat? Ibu bahkan minta dukun untuk melakukan ritual dengannya dan memintanya untuk menelpon orang itu. Dukun nyuruh ibunya Yonjin untuk pergi karena ia mau berdoa. Ia merasa nggak sekuat dulu dan ia bisa dihukum. Ibunya Yonjin menenangkan kalo ia belum dihukum sampai sekarang. Pikirkan semua gadis yang ia jodohkan, takdir mereka jadi umpan. Ibunya Yonjin juga mengungkit keinginan dukun itu untuk membangun tempat suci besar. Ia lalu bilang kalo orang itu minta satu miliar won darinya. Apa ia harus memberikannya atau menyerahkannya pada dukun? Dukun itu seperti tergiur. 





Yonjin menelpon Hyeonam yang sedang menyetir dan menanyakan apa yang dilakukan Hyejong sampai nggak menjawab telponnya. Ia lalu dikasih tahu kalo Hyejong tinggal di rumahnya Jaejun sejak beberapa hari yang lalu dan berangkat kerja dari sana juga. Selanjutnya Yonjin ke sana untuk memastikannya. 


Di tempatnya Jaejun, Hyejong mengirim pesan ke Taewuk dan mengakhiri hubungan mereka. Setelahnya ia memblokir nomornya. Yonjin datang. Ia menanyakan kenapa Hyejong menyuruhnya ke bedah plastik Yeojeong. Dia adalah putra direktur RS Joo. Hyejong nggak tahu tentang itu dan bertanya-tanya gimana ia bisa terlbat dengan Dong Eun? Yonjin meyakini kalo Hyejong juga terlibat dengan mereka. 


Hyejong menyindir Yonjin yang punya banyak waktu sampai datang untuk menanyakan tentang itu padahal semua orang sedang membicarakannya di internet. Ia memintanya untuk tahu diri dan mengungkit kalo Jaejun nggak menjawab panggilannya dengan sengaja. Yonjin yang nggak mau kalah menunjukkan kalo kemeja yang Hyejong pakai sekarang adalah pemberiannya. Hyejong langsung melepasnya dan melemparkannya ke Yonjin. Yonjin hanya tersenyum sinis dan memuji operasinya. 




Hyejong menjenguk Sara yang ditahan di kantor polisi. Ia minta ikat rambut dan menanyakan yang lain. Hyejong memberitahu kalo mereka nggak bisa datang. Apalagi Yonjin. Ia memberitahu kalo perundungan Yonjin terungkap tapi sekarang terkubur berkat kisah n#rk#banya. Hari ini bahkan dirilis artikel yan menuduhnya mengemplang pajak lewat pameran seni. 


Studio Sara diserbu sama wartawan. 





Dong Eun menemui ibu pemilik apartemen dan menyerahkan uang sewa. Pemilik malah mengira kalo Dong Eun kabur. Secara ia nggak pernah melihatnya dan hanya melihat ibunya. Dong Eun menanyakan kenapa saat itu nenek memberitahu ibunya kalo ia nggak tinggal di sana? Nenek itu mengatakan kalo Dong Eun juga butuh orang yang akan memihaknya. Ia memberitahu kalo masalah keluarga itu sulit. Konon keluarga diatur oleh para Dewa. Tapi jangan menanggung semua beban itu sendirian. Kadang para Dewa pun bisa membuat kesalahan. Ia pergi setelah memperingatkan Dong Eun agar jangan telat bayar sewa bulan depan. 


Di rumahnya Yeojeong, saat membuka laci, Dong Eun menemukan pisau berbagai ukuran. Di rak bawahnya ia menemukan surat dari penghuni penjara Cheongsong. 


Yeojeong sendiri juga pergi ke penjara Cheongsong. Formulir yang ia minta dari rekannya sebelumnya ternyata untuk melamar menjadi dokter lapas. Kebetulan dokter yang sebelumnya adalah temannya. 







Setelahnya keduanya berjalan bersama. Temannya merasa kalo hidupnya Yeojeong menyenangkan seperti toserba. Ia bisa beli rumah dan mobil seperti beli susu rasa pisang. Ia terkejut saat menerima telponnya. Ia akan pergi ke luar negeri setelah penggantinya dipilih. Kemungkinan dokumennya Yeojeong akan ditolak. Kasus itu sangat terkenal. Sipir pasti tahu. Yeojeong pikir itu harus dirinya agar ia bisa meneruskan tugas ayahnya. 


Di rumah Dong Eun membaca semua surat itu yang ternyata isinya sama semua. 


Saat itu juga Yeojeong bertemu dengan orang yang membunuh ayahnya. Mereka hanya dipisahkan sama pagar. Ia tahu kalo Yeojeong akan mengenalinya. Ia sedih karena Yeojeong nggak membalas suratnya. Yeojeong mengaku nggak bisa lupa gegara dia hidupnya jadi kayak di neraka. Orang itu mengatakan kalo tempatnya sekarang menyenangkan tapi membosankan. 


Yeojeong mendekat dan menanyakan kenapa ia melakukannya. Katanya ia mengingat semua dengan jelas seperti baru terjadi kemarin. Kenapa ia membunuh pria yang menolongnya? Bagaimana ia bisa seperti itu sebagai manusia? 


Petugas melihat pereka dan nyuruh pria itu untuk mundur. Ia nggak boleh bicara dengan pengunjung. Yeojeong tersenyum saat pria itu bilang sampai jumpa. Ia menyampaikan kalo saat mereka ketemu lagi ia akan menunjukkan neraka tempatnya tinggal dan setelah itu akan ia tunjukkan neraka tempatnya tinggal. Sampai saat itu ia meminta agar pria itu menjaga dirinya. 




Temannya ibunya Yonjin sedang bersama dengan wanitanya. Wanita itu melarangnya minum kopi karena kata dukun mereka hanya boleh minum kopi di saat-saat tertentu aja. Ia mengambil ponselnya lalu memasukkannya ke dalam kopi dan meminta agar ke depannya ia nggak usah melibatkannya lagi. Wanita itu menyesalkan padahal ia sudah memblokir energi buruknya tapi menurutnya wanita itu nggak memblokir apapun. Ia lalu pergi setelah menerima telpon. 


Yongjun kaget dikasih tahu kalo rumah dukanya dijual. Ia diminta untuk mengurus mayat itu. Dan saat Yongjun bertanya apa ia ngasih tahu orang lain, pria itu membantah karena ia juga akan mendapat masalah. Setelahnya ia nelpon Yeojeong. Ternyata Yeojeong yang menyuruhnya untuk mengatakannya. Sebelum menutup telpon ia meminta agar ia menghubunginya kalo ia tahu jadwal mereka. 







Yeojeong pulang. Sesaat ia terdiam melihat kode pintunya. Di rumah Dong Eun selesai memasak. Katanya ia melihat resep yang paling atas saat ia mencari. Yeojeong langsung memakannya dan memuji rasanya. Dong eun menanyakan ke mana ia hari ini dan Yeojeong hanya bilang ke tempat yang jauh. Ia lalu mau meriksa lukanya. 


Dong Eun menanyakan kalo mereka ketemu dengan cara berbeda, dalam situasi berbeda, apa mereka akan berbeda? Yeojeong mengatakan kalo mereka akan sama. Ia akan jatuh cinta padanya seperti apapun dirinya. Ia merasa yakin 99%. Dong Eun menanyakan 1%-nya dan Yeojeong mengatakan kalo sekarang sudah 100%. Ia membuka plester di wajah Dong Eun dan melihat kalo sudah sembuh dengan sempurna. 


Mendadak Dong Eun memeluk Yeojeong dan mengatakan kalo ia menyanderanya. Ia meyuruhnya untuk bilang kalo mie-nya enak. Yeojeong balik memeluk. Kalo dipaksa gini nggak mungkin rasanya nggak enak. 






Dong Eun menghampiri Yesol yang sedang bergantung terbalik dan pamitan. Di parkiran ia nelpon ibunya dan mengucapkan selamat karena ia sudah mendapatkan keinginannya. Ia sudah berhenti dari sekolah dan nyuruh ibu untuk meninggalkan apartemennya. Ia akan ke sana. 


Yonjin didatangi sama polisi dan ditanyai keberadaannya pada tanggal 19 Oktober. Malamnya ia menemui Yongjun dan memintanya untuk menghentikannya. Yongjun nggak mau. Ia akan pensiun dan pergi ke negara hangat. Semua orang pergi ke Hawaii. Ia minta Yonjin untuk membelikannya rumah di Hawaii dan memberinya uang juga. Yonjin hanya tertawa. Kenapa ia harus melakukannya? Yongjun memberitahu kalo ia belum mengubur mayatnya Myeong O. 


Sesosok mayat di temukan petugas di Sunghan-dong 71-1, Jongno-gu. Setelah dibuka ternyata itu adalah Myeong O. Kelihatan dari tatonya. 






Dong Eun ke  apartemennya. Ibu sedang bersama dengan pacarnya. Ia langsung pergi saat Dong Eun datang. Ibu marah gegara itu. Ia juga bilang menyesal sudah melahirkan Dong Eun dan merawatnya padahal orang sudah menyuruhnya untuk melakukan aborsi. Dong Eun menatapnya tajam dan bilang kalo ia nggak akan memaafkannya. Ingat saat ia keluar dari sekolah. Ibu menulis kalo ia kesulitan beradaptasi. Ia melanjutkan kalo alasannya nggak akan memaafkannya adalah karena ia masih nggak tahu kalo ia adalah pelaku pertama kejahatan padanya. 


Ibu malah tertawa melihat Dong Eun takut pada api. Ia sengaja membalik kopor dan membuat tempat itu yang penuh koran jadi terbakar. Dong Eun mendekat ke kaki ibu. Ibu memintanya untuk memohon ampun padanya. Dong Eun nangis sambil senyum atau senyum sambil nangis? Ia berterima kasih karena ibunya nggak berubah. Terima kasih karena tetap sama. 


Di posisi yang sama kayak pas Yonjin dulu datang ke apartemennya, kamera mengarah ke arah mereka. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊