All content from WeTV
Ringkas drama sebelumnya
Xiaoran mencari-cari sesuatu saat Tongtong sedang menjahit. Ia lalu menanyakan kenapa nggak ada foto pamannya di rumah? Tongtong bilang ada. Tapi di laci kamarnya nenek. Ia lalu mengambilkannya untuk Xiaoran. Nggak lama kemudian Tongtong kembali dengan membawa album foto dan memberikannya pada Xiaoran. Ternyata itu adalah foto masa kecil Xiaohan. Sedangkan yang ingin Xiaoran lihat adalah foto Xiaohan dengan pacarnya yang dulu. Tongtong bilang nggak ada karena nenek sudah membakarnya. Tapi kalo Xiaoran ingin lihat mungkin di rumah Xiaozhou masih ada.
Xiaoran lalu menanyakan apa Tongtong pernah melihatnya? Katanya pernah ta[i sudah lupa karena ia masih terlalu kecil dulu. Tapi saat Xiaoran menanyakan cantikan mana sama dirinya, Tongtong langsung menjawab cantikan pacarnya pamannya yang dulu. Secara ia percaya pada pilihan pamannya. Lah Xiaoran juga kan pilihan pamannya? Tongtong menertawakan Xiaoran yang ia rasa sedang cemburu dan nggak bisa murah hati. Ia malah dibandingin dengan mantan Xiaohan yang katanya sangat hebat dan memenangkan banyak penghargaan. Xiaoran nggak mau dengar lagi dan menyudahi. Ia lalu melihat album foto itu lagi dan melihat Xiaohan sama 3 orang. Nggak jelas siapa orangnya.
Sudah saatnya Xiaoran pulang. Xiaohan mengantarnya. Ia bahkan dengan mudahnya membiarkan Xiaoran untuk pergi. Xiaoran yang sudah berjalan beberapa langkah tahu-tahu balik lagi. Ia bahkan membuang tasnya kemudian melompat ke pelukan Xiaohan. Ia mengatakan kalo ia nggak akan pergi lagi dan mengajak Xiaohan kembali ke desa Xiaozhou. Xiaohan mengangguk mengiyakan kemudian mencium kening Xiaoran. Saking senangnya ia juga menggendong Xiaoran dan memutar-mutarnya.
Xiaohan dan Xiaoran sudah kembali ke desa Xiaozhou. Mereka ada di tempatnya Xiaoli. Xiaoran minta Xiaohan untuk mengajarinya bermain bilyar tapi Xiaohan menolak dan mengaku nggak bisa. Saat mau pergi secara nggak sengaja Xiaoran menabrak seseorang. Orang itu marah dan nyuruh mereka untuk pulang aja kalo emang nggak bisa main. Merasa nggak terima Xiaoran digituin, Xiaohan langsung mengambil tongkatnya dan memasukkan semua bola di meja bilyar. Setelah berhasil ia lalu mencium Xiaoran di tempat itu juga.
Emang dasar lagi jatuh cinta ya, ciuman nggak kenal tempat. Mereka asik berciuman di pinggir jalan sampai dilihat sama paman Han yang sedang lewat naik mobil.
Sampai rumah mereka melihat akuarium Xiaohan. Ih kucingnya ikutan lihat. Xiaoran merasa kalo nggak ada yang berubah. Semuanya masih kayak dulu. Xiaohan nyuruh Xiaoran untuk istirahat kalo dia lelah. Xiaoran mengiyakan.
Keduanya jalan ke tempat tidur. Xiaoran iseng ih gandeng tangan Xiaohan terus dimasukin ke sakunya. Ia lalu rebahan di tempat tidur dan minta diselimutin. Xiaohan melakukannya dan nyuruh Xiaoran untuk istirahat. Ia meninggalkannya dan kemudian balik lagi sambil bawa bunga dan diletakkan ke meja samping Xiaoran. Xiaoran ingat apa yang Tongtong bilang tentang foto pacar Xiaohan yang sebelumnya. Ia lalu bangun lagi dan bilang ke Xiaohan kalo ia ingin makan semangka. Xiaohan mau mengambilkannya di kulkas tapi Xiaoran nggak mau yang semalam maunya yang segar. Ia merengek minta Xiaohan untuk membelikannya untuknya. Xiaohan menurut dan akan membelikannya.
Sementara Xiaohan pergi, Xiaoran langsung beraksi dan mencari foto yang ia ingin lihat. Ia mengambil beberapa buku dan sebuah kotak. Di dalam kotak itu ada amplop yang berisi stiker saat ia main petak umpet dulu. Selanjutnya ia melihat buku-buku Xiaohan yang kebanyakan tentang tanaman dan bunga. Di sebuah buku ia menemukan foto. Itu adalah bunga kaktus yang kalo dilihat tanggalnya adalah saat mereka bertaruh bunga kaktus itu akan mekar apa enggak.
Mendadak Xiaohan kembali karena menyadari kalo ia lupa bawa uang. Xiaoran menggodanya dengan menunjukkan foto itu dan memintanya untuk menepati janjinya. Xiaohan merasa malu. Ia mengambil foto itu kemudian mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Xiaoran berusaha menggapainya. Ih tahu-tahu Xiaohan menjatuhkannya habis itu mencium Xiaoran. Ih gemes deh lihatnya.
Xiaoran bangun dan melihat Xiaohan di jendela. Ia mau pergi dan menawari Xiaoran untuk ikut tapi Xiaoran nggak mau. Ia masih ingin tidur lalu pulang ke rumah nanti. Ia pergi saat tahun baru imlek dan pasti membuat ibunya khawatir. Xiaohan berpesan agar Xiaoran menelponnya saat ada masalah. Xiaoran mengangguk mengiyakan. Sebelum pergi ia minta dipeluk. Xiaohan memeluknya erat. Baru juga mau pergi Xiaohan balik lagi untuk mencium Xiaoran.
Xiaoran bangun pada sore harinya. Ih ini orang tidurnya lama banget ya. Ia membuka kotak pakaian Xiaohan dan melihat bajunya putih semua. Nggak ada yang tahu kalo ia sudah ganti pakaian. Ia lalu melukis di semua kaos itu dan menjemurnya di tempat tidur kemudian mengembalikannya ke tempatnya.
Xiaoran pulang. Ia meminta maaf pada ibu dan menjanjikan kalo lain kali ia akan bilang dulu sama ibu. Ibu menanyakan kemana sebenarnya Xiaoran perginya. Xiaoran memberitahu tempatnya tapi bilangnya sama temannya. Ibu sama sekali nggak habis pikir apa orang tua temannya juga mengijinkan pergi saat tahun baru? Xiaoran juga sebenarnya nggak ingin pergi tapi ia nggak mau dianggap sombong. Ia menjanjikan kalo lain kali nggak akan ikut lagi. Ibu berubah pikiran dan mengijinkan Xiaoran pergi. Tapi ia harus selalu menjaga kesehatannya.
Ibu masih mau ngasih nasehat tapi keburu bibi Zhang ngasih tahu kalo paman dan bibi Han datang. Ih ibu lupa kalo mereka mau datang. Ia lalu nyuruh Xiaoran untuk segera ganti baju.
Mereka berempat makan bersama. Ibu menanyakan Han Yu yang nggak ikut datang. Bibi Han memberitahu kalo dia pergi ke tibet untuk konser. Saat malam tahun baru ia juga nggak bisa pulang karena padatnya jadwal. Bibi Han lalu membandingkan Han Yu dengan Xiaoran yang tetap di rumah saat tahun baru. Ia bertanya pada Xiaoran apa ia nggak mau pergi ke luar? Xiaoran menjawab kalo ia ingin tetap di Qiangzhou. Ibu lalu mulai mencurahkan kekhawatiran pada Xiaoran. Sampai paman Han bilang kalo Xiaoran sudah dewasa dan memintanya untuk membiarkannya bermain di luar.
Usai makan Xiaoran menyendiri di dekat kolam dan memandang mawar. Paman Han menghampirinya dan menanyakan kabar Xiaohan. Ia lalu menyampaikan saat ia nggak sengaja melihat mereka di desa Xiaozhou. Xiaoran memberitahu kalo ia yang mencarinya duluan dan ia serius kali ini. Paman tahu kalo mereka serius saat ia melihat lukisan itu di desa Xiaozhou. Xiaoran berterima kasih. Ia pikir paman akan seperti yang lain, ingin ia dengan Han Yu. Paman sendiri nggak suka sama keponakannya apalagi Xiaoran. Xiaoran berterima kasih karena paman selalu membantunya. Paman merasa nggak melakukan apa-apa karena ini adalah hubungan yang mereka pilih sendiri.
Xiaoran merasa kalo sebanarnya Han Yu itu orangnya baik. Lah paman malah merasa kalo Han Yu itu kekanakan. Ia merasa kalo Xiaoran itu harusnya bersama dengan pria yang dewasa, stabil dan bertanggung jawab.
Ibu ke kamar Xiaoran. Xiaoran yang tadinya mainan ponsel lalu pura-pura tidur. Ibu mengajaknya untuk sarapan tapi Xiaoran mengaku masih ngantuk dan mau tidur lagi. Ibu nggak melarang. Belakangan ia akan sibuk dan minta Xiaoran untuk menjaga kesehatannya sendiri. Ibu lalu nyuruh Xiaoran untuk tidur lagi.
Sebelum pergi ibu bilang ke Xiaoran kalo nggak papa ia jalan-jalan ke luar. Ia bisa mengatakannya pada bibi Zhang. Bagus kalo ia berkumpul dengan teman-teman sekelasnya.
Di kantor Yuanqi berpapasan sama ibu. Loh kok slowmotion?? Ada apa ini??? Yuanqi membuat kopi sebelum akhirnya ke mejanya. Rekan sebelahnya menanyakan kenapa ia datang sangat pagi ke kantor. Ia lalu mendengarnya mengeluhkan tentang pekerjaan. Yuanqi sendiri malah nggak punya kerjaan. Seorang karyawan wanita datang dan bergosip dengan rekan sebelah Yuanqi. Dari yang namanya menggosipkan rekan kerja sampai rencana mengambil cuti. Di bawah ada restoran ayam goreng baru. Mereka mengajak Yuanqi untuk makan bergabung dengan mereka tapi Yuanqi menolak dengan alasan kalo perutnya sedang nggak enak dan ia nggak bisa makan gorengan.
Hari lainnya ibu rapat bersama dengan para karyawannya. Setelahnya di ruangan Yuanqi, rekan kerjanya menggosip seputar penilaian ibu. Ia kembali diajak makan siang dengan menu ayam goreng tapi ia menolak. Ia lalu pergi ke ruang penyimpanan dan tidur di sana.
Ibu masih sibuk rapat. Suasana terasa tegang. Seusai rapat ia kembali ke mejanya. Ia nampak sangat gelisah. Ia mengambil obatnya tahunya sudah habis. Sekretarisnya datang dan memberitahu jadwalnya selanjutnya. Ia juga menawarkan untuk memesankan makan siang untuk ibu tapi ibu menolak. Setelah sekretarisnya pergi, ibu lalu memesan banyak ayam goreng.
Setelahnya ibu pergi ke ruang penyimpanan. Ayam yang ia pesan ada di depan pintu. Ia mengambilnya dan memakannya di dalam. Tanpa sengaja ia menginjak boneka ayam sehingga membangunkan Yuanqi yang sedang tidur dan membuat kakinya terantuk meja. Yuanqi melihat ibu makan ayam goreng dengan lahap dan meminum minuman. Setelahnya ibu langsung tertidur. Dan saat sekretarisnya menelpon ibu langsung bangun dan menjawabnya. Ia lalu bangkit dan menyemprotkan semprotan mulut agar nggak ketahuan kalo ia habis minum. Ia pun pergi setelah membereskan semuanya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊