Sinopsis How to Hate You episode 1 part 2

Anysti
0

All content from jtbc




Ringkas drama sebelumnya


Miri masuk kelas. Ia mau bingung mau duduk dimana. Akhirnya dia milih buat duduk sendiri.

Kuliah selesai. Mereka dapat tugas kelompok untuk perencanaan webtoon. Mereka diminta untuk membuat kelompok sendiri dan menyerahkan tugas kalo sudah selesai.

Miri bingung mau bikin kelompok sama siapa. Seseorang tiba-tiba menghampirinya dan ngajakin buat satu kelompok. Dia mendorong Miri ke seseorang yang kayaknya juga belum punya kelompok. Dae Kang.



Dae Kang mengatakan kalo dia suka mengerjakannya sendiri. Pria tadi mengingatkan kalo profesor bilang kerja tim sangat penting. Dan profesor juga nggak akan ngasih lebih dari 10% buat tugas yang dikerjakan sendiri.

Dae Kang nggak peduli. Dia mau pergi aja. Miri tahu-tahu menahan tangannya. Dae Kang menoleh menatap Miri. Tatapan matanya kayak keberatan. Apa-apaan ini?

Miri bertanya nggak bisakah mereka mengerjakannya bersama? Katanya profesor nggak akan ngasih nilai lebih dari 10%. Miri lalu pasang tampang manis. Dae Kang nggak tega nolaknya


Nggak lama kemudian mereka jadi bikin kelompok dan lagi bikin konsep. Tapi kok kelihatannya ngeri banget. Pria tadi ngomong dengan penuh semangat sampai ludahnya keluar-keluar. Bikin Miri jadi risih.

Dae Kang menggunakan ponselnya sebagai pelindung. Dia melihat kalo Miri juga merasa keganggu. Apalagi dari tadi Miri melihat ponselnya mulu.

Dae Kang nggak tahan lagi. Dia nggebrak mrja pakai ponsel. Pria itu kaget dan melihat Dae Kang. Dae Kang minta disudahi saja. Kelas berikutnya mereka harus memikirkan  karakternya dengan konsep LETHAL.


Pria itu terdiam. Dae Kang bangkit dan mau pergi. Dia ngajakin Miri buat pergi. Apa dia nggak makan? Miri mengiyakan. Ia lalu pergi sama Dae Kang.

Pria tadi nggak habis pikir. Baru juga jam 10.



Miri jalan di belakang Dae Kang. Dae Kang kesal diikutin sama Miri. Ia berhenti melangkah dan melihatnya.

Miri majuvdan berdiri di depan Dae Kang. Dae Kang malas. Apa lagi? Miri keinget sama apa yang Dasom bilang buat mendekati orang yang populer.

Miri berterima kasih karena Dae Kang sudah mau satu kelompok dengannya. Dan juga karena Dae Kang membiarkannya buat pergi wawancara.



Dae Kang malah bilang kalo dia nggak maksud ngebantu Miri. Miri tetap berterima kasih. Ia mengulurkan tangannya dan ngajak Dae Kang buat temanan.

Miri kembali merasa nggak percaya diri. Dia mau menarik tangannya kembali tapi Dae Kang tahu-tahu menjabatnya. Miri nggak nyangka kalo Dae Kang mau temanan sama dia.


Dae Kang melepaskan tangan Miri lalu jalan duluan. Miri tersenyum lalu mengejar Dae Kang dan kembali mengikutinya. Ia mrmberitahu kalo dia bukan penyendiri meski dia nggak populer.

Bukan maksudnya bilang kalo penyendiri itu nggak bagus tapi dia kesulitan buat berteman. Tapi dia nggak ngalamin canggung saat bersosialisasi. Miri terus aja ngomong sambil ngimbangin jalannya Dae Kang. Dae Kang nggak bilang apa-apa. Dia hanya mendengarkan sambil senyum.


Miri keterima kerja di kafe. Ia mulai bekerja. Ngepel lantai, ngelap meja, nyuci piring, ngelap gelas, ngelap kaca dan lain-lain. Dan terakhir dia menata boneka di meja.


Miri menggambar sambil cerita ke Dasom. Hari ini dia dapat teman baru dan pekerjaan paruh waktu. Dasom bertanya apa Miri baik-baik aja?

Miri mengiyakan. Gimana dengan Dasom? Masih di Florence? Dasom mengiyakan. Ia lama disana lalu naik kereta api ke Roma. Dasom ngasih tahu kalo tiap tempat di Florence romantis. Ia menanyakan apa Miri dapat gaji kalo pelanggannya sedikit?

Miri memberitahu kalo ada pelanggan yang selalu datang tiap hari jam 9. Sambil nunggu dia melakukan beberapa pekerjaan. Dasom merasa kalo Miri sekarang punya dua calon pacar.


Miri terdiam. Nggak ngeh maksudnya apa. Dasom menjelaskan kalo pria 21.00 dan cowok yang jadi teman barunya. Ih, Miri ngasih tahu kalo Dae Kang bukan tipenya.

Dasom menyindir kalo tipe ideal Miri itu nggak realistis. Tiba-tiba Dasom bilang dia telat. Untuk sementara dia nggak bisa menjangkau wifi. Tapi meminta Miri buat tetap ngirim pesan padanya. Miri mengiyakan. Saranghae.

Miri menutup telponnya. Ia bertanya-tanya apa benar itu nggak realistis?




Ia lalu mulai menggambar lagi. Wajah bulat, mata agak bulat warna cokelat gelap yang kaya. Nggak pakai kacamata. Ia merasa kalo Hoodie dan celana jeans akan cocok dipakai sama karakter yang ia gambar. Dengan sepatu putih.

Dan jam 9 tiba. Seseorang masuk. Miri mengucapkan selamat datang padanya. Ia terpana. Apa yang ia gambar hidup dan berdiri di hadapannya dengan senyum serupa.

Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)