Sinopsis 18 Again episode 13 part 1

Anysti
0


All content from jtbc 





Ringkas drama sebelumnya


3 tahun yang lalu


Da Jung makan sama Ae Rin. Dia cerita kalo dia sudah dilamar. Da Jung senang dengarnya dan memberinya ucapan selamat. Ae Rin melanjutkan kalo dia nggak akan menikahinya. Ia mengaku merasa gugup. Ia ingin jantungnya berdebar bahkan di saat terakhirnya. 


Da Jung menasehati kalo jantung Ae Rin terus berdebar maka ia akan mati. Dan semua kegugupan itu akan hilang setelah ia menikah. Ae Rin meletakkan sendoknya dan menanyakan apa Da Jung nggak merasa gugup di depan Dae Young? Da Jung membantahnya. Istri macam apa yang merasa gugup di depan suaminya? Ia mengaku sudah lama sekali sampai lupa gimana rasanya jantung berdebar. 


Pria yang membuat hatiku berdebar


Dae Young meluk Da Jung di depan pagar rumah orang. 





Da Jung sama Wu Young melihat langit. Bulannya separuh. Da Jung jadi ingat saat duduk di tangga sama Dae Young. Bulannya juga separuh. Da Jung mengaku suka sama bulan purnama. Kalo bukan setengah kelihatan kesepian. 




Dae Young memberi tahu kalo mereka nggak kesepian. Walaupun nggak saling melihat, setengahnya ada di sampingnya. Ia menarik Da Jung dan melanjutkan kalo sama kayak belahan jiwanya di sini. 


Da Jung tersenyum. Dae Young lalu menariknya dan Da Jung bersandar di pundaknya. Ia merasa kalo itu menyenangkan. 







Da Jung memberitahu kalo sudah lama sejak ia melihat bulan setengah. Ia berharap setengahnya lagi baik-baik saja. Wu Young langsung menatap Da Jung. Dengan mata berkaca-kaca Da Jung mengatakan kalo meski ia nggak bisa melihatnya,  ia berharap dia baik-baik saja. 


Di bawah Ok Ssaem melihat Da Jung lagi sama Wu Young. 


Wu Young meletakkan tangannya di atas tangan Da Jung lalu menciumnya. 


Wah, Ok Ssaem, Dok Jin sama Ae Rin pada kaget di bawah. 


Da Jung langsung mendorong Wu Young dan menamparnya. Ih yang dibawah makin kaget. Da Jung mengambil tasnya lalu pergi. 


Ih, Wu Young kesal banget. 






Ae Rin menghampiri Da Jung dan mau menjelaskan kalo barusan... . Da Jung memotongnya dan meminta Ae Rin agar nggak nanya apa-apa. Dia lalu pergi. Ae Rin memanggilnya tapi Da Jung nggak menggubris. 


Ji Hun yang masih ada di sana memanggil Da Jung dan menawarkan untuk mengantarnya pulang. Da Jung bingung. Secara Wu Young juga mau mendatanginya. Ia langsung mengiyakan tawaran Ji Hun dan mereka pun pergi bersama. 


Wu Young yang nggak bisa mengejar Da Jung akhirnya menghentikan taksi. Ae Rin menahannya dan menanyakan apa yang mau Wu Young bilang ke Da Jung? Wu Young bilang semuanya. Ia mau bilang kalo dia adalah Hong Dae Young. Ae Rin menanyakan kenapa tiba-tiba? Wu Young merasa kalo dia nggak bisa lagi membohongi Da Jung. 


Ae Rin membenarkan tapi kenapa Wu Young pingin bilang sekarang? Wu Young menjawab karena dia cinta sama Da Jung. Ae Rin langsung terdiam sementara Wu Young naik taksi dan pergi. 




Mobil Ji Hun berhenti. Dia mau mengantar Da Jung sampai depan rumahnya tapi Da Jung bilangnya mau berjalan sebentar. Ji Hun menanyakan apa terjadi sesuatu? Ia mengungkit kalo tadi dia lihat Wu Young mengejarnya. Apa dia... . 


Tanpa tahu apa yang mau Ji Hun katakan, Da Jung buru-buru membantah dan menekankan kalo nggak terjadi apa-apa. Ia berterima kasih karena Ji Hun sudah mengantarnya lalu turun dari mobil. Ji Hun hanya menatapnya. 








Nggak lama kemudian taksi yang ditumpangi Wu Young sampai. Ia turun dan mengejar Da Jung. Da Jung sendiri kaget lihat Wu Young mendadak muncul di hadapannya. 


Wu Young paham kalo dia membuat Da Jung terkejut tapi ia ingin mereka bicara sebentar. Da Jung menekankan kalo nggak ada yang ingin ia katakan. Wu Young menahan tangan Da Jung yang mau pergi dan memintanya untuk mendengarkan penjelasannya. 


Da Jung marah dan minta tangannya di lepaskan. Wu Young kekeuh minta Da Jung mendengarkannya. 


Ji Hun mendadak datang dan menyingkirkan tangan Wu Young dari Da Jung. 


"Lepaskan Dia!"


Ji Hun bahkan menatap Wu Young tajam. Wu Young menekankan kalo itu nggak ada hubungannya sama Ji Hun dan melarangnya untuk ikut campur. Ji Hun menasehati kalo ada batasan yang dimana ia bisa lolos karena masih muda. Tapi kalo ia terus melewati batas apalagi kalo itu soal Da Jung-ssi maka ia nggak akan diam. Wah, Ji Hun-ssi! Tegas banget😘😘😘


Wu Young malah makin nyolot. Siapa Ji Hun ngomong begitu? Ia memberitahu kalo pihak ketiga nggak boleh ikut campur. JI Hun hanya tersenyum dengarnya. 


Da Jung melarang Wu Young untuk bicara seperti itu pada Ji Hun karena dia adalah kekasihnya. Wu Young malah berpikir kalo itu cuman kebohongan. Ji Hun menegaskan kalo itu bukan kebohongan. Ia adalah kekasih Da Jung-ssi. Ji Hun bahkan menggenggam tangan Da Jung dan mengajaknya pergi. 


Wu Young hanya bisa diam lihat mereka jalan sambil gandengan tangan. Cup Cup!!!





Akhirnya Ji Hun mengantar Da Jung sampai depan rumah. Da Jung minta maaf telah membuat Ji Hun bohong tanpa alasan. Ji Hun malah nggak ngeh bohong apa? 


"Namja Chingu!"


Ji Hun langsung tersenyum. Nggak papa. Dia bahkan bisa jadi pacar beneran. Giliran Da Jung nggak ngeh. Ji Hun menekankan kalo ia akan jadi pacarnya di depan anak itu. Hadeuh kirain ditembak beneran. Ia pikir itu satu-satunya cara agar Wu Young menyerah. Ia mengaku melihat Da Jung tadi dan seperti nya ia nggak bisa menanganinya sendiri. 


Da Jung merasa malu terlihat sama Ji Hun. Ia berterima kasih untuk hari ini lalu pamit. Ji Hun mengangguk. Da Jung lalu meninggalkannya. Ia menghela nafas setelahnya. Nggak ngerti apa yang terjadi. 




Dok Jin mencoba untuk nelpon Ok Ssaem tapi nggak diangkat. Akhirnya ia mengirim pesan dan mengajaknya untuk minum kopi malam ini. 


Mendadak Da Jung nelpon. Ia lalu nelpon Wu Young dan menanyakan keberadaannya. Dok Jin memberitahu kalo Da Jung akan ke kantornya dan menemuinya. Wu Young lalu buru-buru ke sana. Padahal dia ada di sekolahan. 







Da Jung yang terdiam di depan Dok Jin. Dok Jin menanyakan apa yang mau dikatakannya pagi-pagi gini? Da Jung ingin membicarakan kejadian kemarin. Dok Jin berlagak nggak tahu dan menanyakan apa yang terjadi kemarin? Da Jung meminta maaf atas kejadian kemarin. Sebagai orang dewasa seharusnya ia berhati-hati. Ia menjanjikan kalo hal seperti itu nggak akan terjadi lagi. 


Dok Jin mengiyakan. Oh habis itu Dok Jin dapat pesan dari Ok Ssaem. Ia mengirim pesan setelah menyadari jarak di antara mereka semalam. Ia akan menjaga jarak mulai sekarang. 


Dok Jin menanyakan mulai sekarang dia mau apa? Da Jung mengulangi apa yang dikatakannya tadi. 


Pesan Ok Ssaem masuk lagi. Kali ini ia menyinggung Wu Young yang mencium temannya Dok Jin ia merasa nggak pantas untuk mereka saling ketemu. Ia pikir mulai sekarang mereka harus fokus pada Wu Young. Dan dengan itu ia akan memblokir telpon pribadi dari Dok Jin. 


Dok Jin jadi kesal menyalahkan ciuman b*d*bah itu. Da Jung minta maaf lagi dan berpikir kalo Dok Jin sangat marah. Lah Dok Jin malah nangis sambil bilang kalo itu nggak mungkin. 


Da Jung juga tahu kalo itu nggak masuk akal. Dia minta maaf lagi dan janji nggak akan begitu pada putranya. Dok Jin nggak ngerti siapa putranya? 


"B*d*bah itu bukan putramu!"


Da Jung mengaku ngerti kalo Dok Jin marah. Ia menenangkan akan membuat batasan yang jelas agar putranya... 


Dok Jin kembali membantah kalo dia bukan putranya. Sambil nangis sesegukan dia terus bilang kalo Wu Young bukan anaknya. 






Da Jung ketemu sama Ae Rin dan memberitahu kalo Dok Jin sangat marah. Ae Rin malah nggak paham.jenapa Dok Jin marah? Da Jung rasa wajar kalo Dok Jin marah secara dia juga orang tua. 


Ae Rin nggak ngeh karena kan Dae Young bilangnya akan menceritakan semuanya. 


Da Jung menyinggung wanita yang Ae Rin bicarakan sebelumnya. Orang b*doh g*la yang jantungnya berdebar saat melihat murid SMA. Ae Rin jadi gugup. Ia memberitahu kalo wanita itu menyingkirkan perasaanya. Ia lalu menanyakan kenapa Da Jung mengangkutnya sekarang? Da Jung memberitahu kalo ia merasa kalo si b*doh g*la itu adalah dirinya. Ia memberitahu kalo jantungnya berdebar-debar buat Wu Young. 


Ae Rin kaget banget. Ia meminta maaf dan bilang kalo dia nggak ngomongin Da Jung. Dalam hati ia menyesalkan Dae Young yang membuat semuanya berakhir seperti ini. 


Da Jung minta Ae Rin untuk mengutuknya. Ia sendiri juga berpikir kalo dia b*doh. 


Ae Rin mau memberitahukan yang sebenarnya tapi Da Jung memotongnya. Ia bangkit dan mengakui kalo itu adalah salahnya. Ia merasa harus membuat batasan mulai sekarang. Ia bahkan merasa harus ngasih tahu Wu Young kalo ia adalah orang tua dan Wu Young adalah pelajar. Ia lalu pamit. 






Sampai di luar Da Jung kian menguatkan tekadnya untuk membuat batasan yang jelas kalo ketemu sama Wu Young lagi.  


Lah habis itu malah mereka ketemu pas Da Jung mau masuk lift dan Wu Young ada di dalam lift. Da Jung sampai cegukan ingat saat Wu Young menciumnya. Sedetik kemudian ja mencoba untuk bersikap biasa dan masuk lift. Tapi tetap cegukan. 


Wu Young khawatir lihatnya dan menanyakan apa dia nggak papa? Da Jung mengiyakan dan merasa kalo itu nggak penting. Ia lalu menghadap Wu Young dan bilang kalo dia pingin... Lah cegukan lagi. Wu Young makin khawatir. 


Da Jung memintanya untuk nggak khawatir karena sekarang bukan itu yang penting. Ih Da Jung kok cegukan terus. Ia merasa nggak bisa membuat batasan kalo begitu mulu. 






Beberapa orang masuk. Lift jadi penuh. Da Jung jadi terdorong dan Wu Young berusaha untuk melindunginya. Ih Da Jung malah fokus sama bibirnya Wu Young. Matanya. Bibirnya lagi. 




Da Jung bermaksud untuk meninggalkan Wu Young duluan tapi Wu Young terus mengikutinya dan minta bicara bentaran. Da Jung setuju. Ia mengungkit tingkah laku Wu Young kemarin yang nggak pantas. Wu Young tahu kalo Da Jung kesal tapi... . Da Jung memintanya untuk menjaga sikap. Ia meminta maaf sebagai orang dewasa karena telah membuatnya salah paham. Ia lalu menekankan kalo mulai sekarang dia nggak mau lihat Wu Young lagi. Dan kalo mereka ketemu secara nggak sengaja kayak tadi ia minta agar mereka saling menghindar. 


Wu Young menahan Da Jung saat dia mau pergi. Da Jung menekankan kalo itu bukan permintaan tapi peringatan. Kalo Wu Young nggak mau menurutnya maka ayahnya akan bicara dengan sekolah dan mereka akan memikirkan rencana lain. 


Akhirnya Wu Young nggak bisa menahan lagi saat Da Jung pergi meninggalkannya. 




Shi Ah sedang menghapus papan tulis di kelas. Pada bagian atas dia agak kesulitan. Tangannya nggak sampai. Seseorang membantunya dan saat ia berbalik ternyata orang itu Ji Ho. Duh mereka dekat banget. Lah malah Shi Ah merusak suasana. Dengan santainya dia nanya ke Ji Ho lagi ngapain? 


Sambil senyum Ji Ho menjawab kalo dia membantu Shi Ah karena ia lebih tinggi darinya. Shi Ah berasa tersinggung. Ji Ho menggodanya karena dia pendek? Dia lalu pergi dan mempersilakan Ji Ho untuk menyelesaikannya sementara ia kembali ke bangkitnya. 





Young Sun datang dan berdiri di depan kelas. Dia minta pada semuanya untuk mengisi survei karir dan memberikan padanya kalo sudah selesai. Ia lalu membagikan pada semuanya. 


Ji Ho juga menerimanya. Dia langsung ingat pada Shi Ah saat di rumah sakit dulu. Shi Ah memuji mantel putih yang dilihatnya. Ji Ho langsung melihat jas dokter yang dilihat Shi Ah. 


Lah Ji Ho langsung menulis pingin jadi dokter. 


Beralih pada Ja Sung. Kalo dia menulis pingin jadi pemilik gedung. 









Semua tulisan anak-anak sampai pada Ok Ssaem. Ok Ssaem bertanya ke Ja Sung. Dikiranya Ja Sung pingin jadi pemain basket. Ja Sung mengatakan kalo olahraga itu untuk masa muda. Ia memberitahu kalo hidup itu panjang dan ja harus berpikir jauh. Sambil membayangkan ia memberitahu kalo panutannya adalah Seo Jang Hun. Ia ingin masuk ke almamaternya. 


Ok Ssaem menyinggung nilai Ja Sung...   . 


Selanjutnya Bo Bae. Dia pingin mengambil jurusan model. Ia ingin menjadi model. Ok Ssaem menanyakan tingginya. Tingginya 161 cm. Ia akan jadi model untuk pekan Mode Milan. Ok Ssaem hanya tersenyum. 


Young Sun pingin jadi pegawai negeri nggak peduli apa urusannya. Tapi karena ia harus pergi, ia minta Ok Ssaem untuk menyarankan sekolah dengan kampus yang bagus. Ih Ok Ssaem berasa gerah. 


Shi Ah bilang nggak akan kuliah. Ok Ssaem heran dengarnya. Begitu juga sama Wu Young yang menunggu gilirannya di luar. Ok Ssaem menanyakan apa Sih Ah sudah bicara sama orang tuanya perihal itu? Shi Ah menjawab belum. 


Ok Ssaem pikir bagus kalo Shi Ah tahu apa yang ia ingin lakukan tapi ia ingin Shi Ah membahasnya dengan orang tuanya karena itu adalah masalah penting. 


Shi Ah terdiam dan mengiyakan. 


Di luar Wu Young termenung melihat anaknya. 






Setelah semuanya selesai ia menghampiri SHI ah yang duduk di pinggir lapangan. Ia menanyakan apa Sih Ah beneran nggak akan kuliah? Shi Ah heran. Gimana Wu Young bisa tahu? Wu Young memberitahu kalo ia menemui Ok Ssaem setelah Shi Ah dan ia mendengarnya dari luar. 


Wu Young menanyakan rencana Shi Ah kalo nggak kuliah. Apa ada hal lain yang ingin dilakukannya? Shi Ah heran. Kenapa Wu Young pingin tahu? Wu Young mengungkit kalo mereka adalah teman baik. 


Shi Ah akhirnya membenarkan. Toh itu bukan rahasia. Ia lalu menatap Wu Young dan memberitahu kalo dia pingin menjadi penata rias. Wu Young rada bingung. Ia akhirnya menyadari kalo itu adalah orang yang memakaikan riasan ke orang lain. Shi Ah merasa kesal karena orang hanya memikirkan hal itu. Baginya itu lebih dari sekedar memakaikan riasan. Sambil senyum ia memberitahu kalo riasan mungkin nampak sederhana tapi ada riasan untuk iklan, pernikahan, foto, dan efek khusuk. Ada banyak sub kategori. 


Wu Young seperti merasa lega lihat Shi Ah sangat menyukainya. Shi Ah membenarkan. Dia sangat suka. 




Di kantor Da Jung jadi banyak diam. Ja Young memanggilnya dan menanyakan apa ada masalah? Da Jung mengaku nggak papa. 


Yu Mi datang. Ja Young menyapanya tapi Yu Mi nggak menanggapi dan milih menyapa sunbae. Ja Young jadi merasa kalo Yu Mi mengabaikan mereka. 


Da Jung pikir karena ada banyak orang. Ih Ja Young kesal lihat Yu Mi bersikap seakan dekat sama sunbae. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)