Sinopsis 18 Again episode 13 part 3

Sinopsis 18 Again episode 13 part 3


All content from jtbc 






Ringkas drama sebelumnya


Sampai rumah Da Jung jadi banyak diam. Ibu melihat preview acara yang Da Jung bawakan dan pembawa acaranya diganti. Ia pikir Da Jung diam karena masalah itu. 


Shi Ah yang baru pulang ternyata ditunggu sama ibunya di depan rumah. Wajahnya nampak lelah. Mereka lalu bicara berdua. Da Jung yakin kalo Shi Ah pasti kesal padanya karena nggak mencoba untuk mendengarkannya. Ia juga meminta maaf karena telah marah. Shi Ah terdiam. 


Da Jung menekankan kalo ia nggak pernah melihat nya sebagai anak yang nggak sengaja ia miliki. Baginya Shi Ah adalah anugerah terbesar dalam hidupnya. 







Shi Ah menatap ibunya dan meminta maaf. Da Jung mendekat lalu memeluk putrinya. Ia juga minta maaf dan menjanjikan akan mendengarkannya mulai sekarang. Dan apapun itu ia minta agar SHI ah mengatakannya. Ia selalu penasaran tentang apa yang Shi Ah pikirkan dan apa aspirasinya. Ia.menekankan kalo ia sangat peduli. Shi Ah mengangguk percaya. 


Da Jung melepaskan pelukannya dan menyinggung masalah kuliah. Ia mengakui kalo ia salah. Saat masih muda ia kurang berpendidikan untuk melakukan apa yang ia inginkan. Dan mendengar Shi Ah nggak mau kuliah membuatnya takut. Ia lalu memberitahu kalo sudah memeriksanya dan ternyata untuk penata rias pengalaman kerja lebih penting. 


Shi ah mengangguk membenarkan. Sambil senyum ia memberitahu kalo ia akan mengambil sertifikat merias daripada kuliah dan memoles keahliannya dengan menambah pengalaman kerja. Mulai tahun depan ja akan bersiap untuk mengikuti kontes. Dan kalo dapat penghargaan dari kontes, maka ka akan lebih cepat dipekerjakan. 


Da Jung mengangguk paham. Dia bahkan nyuruh Shi Ah untuk melakukannya. Shi Ah senang dengar ibunya memberinya ijin. Tapi Da Jung ngasih syarat kalo Shi Ah harus berhenti bekerja paruh waktu. Ia memberitahu kalo ka bisa mendukungnya. 


Shi Ah mengangguk mengiyakan. Ibu datang dan melihat mereka. Sudah baikan? Da Jung menanyakan ibu dari mana? 






Ibu mengeluarkan apa yang dibelinya. Ada sesuatu yang bisa menghiburnya. Ia ngajak mereka untuk minum bertiga. Shi Ah menanyakan kalo dia juga? Ibu bilang nggak papa karena ada ibu sama neneknya yang melihat. Minum bir aja. 


Shi Ah minta ijin ke ibunya apakah boleh melakukannya? Da Jung memikirkannya dan akhirnya memperbolehkan. Dia ngajak Shi Ah untuk pesta di antara para gadis. Shi Ah kaget banget karena biasanya ibunya nggak pernah ngasih ijin. 






Mereka bertiga minum sambil mengobrol. Ibu minta maaf ke Da Jung karena selama ini ia nggak pernah bisa mendukung impiannya dan hanya itu yang bisa Ia lakukan di hari seperti ini. 


Da Jung merasa kalo dia nggak akan pernah bisa membalas cinta ibu dan melarang ibu untuk mengatakannya. 


Shi Ah lalu mengajak ibu sama neneknya bersulang. Ia berharap di kehidupan berikutnya mereka terlahir sebagai putri-putrinya. Ia akan membiarkan mereka melakukan apapun di kehidupan berikutnya. 


Da Jung malah akan melakukan semua yang ia inginkan dalam hidupnya dan membantu Shi Ah mewujudkan semua keinginannya. 


Ibu juga mengiyakan. Ia melarang Shi Ah untuk berkata seperti itu. Ia akan melakukan semua yang diinginkannya dalam hidup. Ia lalu mengajak anak san cucunya bersulang dan melakukan segalanya yang ingin mereka lakukan dalam hidup masing-masing. 




Ji Hun terdiam di rumahnya menatap cincin itu. Ia lalu dapat telpon. Orang di seberang memberitahu kako ia sudah menemukan orang yang Ji Hun cari dan namanya adalah Hong Dae Young. Ji Hun menanyakan nomor telpon dan alamatnya. 


Orang di seberang bilang akan mengirimkannya. Ji Hun mengiyakan lalu menutup telponnya. 





Wu Young mencari buku tabungan. Ada dua buku. Satu atas nama Shi Ah dan satu lagi atas nama Shi Wu. Ia lalu ingat amarah Shi Ah yang bilang kalo ia hanya beban dalam hidup ibunya. Ia merasa kalo ibunya nggak tertarik padanya dan memintanya untuk pura-pura peduli. 


Esok harinya wu Young menemui Shi Ah dan memberian buku tabungan itu. Shi Ah nggak ngerti apa itu. Wu Young memberitahu kalo ayah Shi Ah ingin memberikannya padanya. 


Shi Ah kaget dengarnya. Wu Young hanya mengangguk lalu pergi. Ia lalu membuka buku tabungan itu. Hong Shi Ah, Rekening tabungan unlimited. Ia lalu datang ke bank yang tertera dan bermaksud untuk membatalkannya. 


Pegawai bank menyuruhnya untuk mengambilnya kembali. Shi Ah nggak ngeh. Ia lalu duduk dan melihatnya. 


Histori transaksi





Hari kelahiran Shi Ah. 30 hari setelah Shi Ah lahir. 11 April 2002. 


30 September 2002. Hari Shi Ah pertama kali membalikkan badan. 


Dae Young dan Da Jung belanja. Mereka meletakkannya di kereta belanja. Dae Young merasa kalo sekarang Shi Ah sudah besar. Da Jung membenarkan. Gemas banget lihat Shi ah sampai mencubit pipinya. 


Tanggal 26 Oktober 2002. Hari Shi Ah berhasil duduk di troli pusat perbelanjaan. 




Saat Shi Ah pertama kali jalan. Dia jalan menuju ayahnya sementara Shi Wu duduk di baby walker. Dih Dae Young senang banget dan memeluk putri satu-satunya itu. 


Tanggal 22 Mei 2003. Hari Shi Ah mengambil langkah pertamanya. 





Dae Young sedang bekerja. Mendadak Da Jung nelpon. Dia menyuruhnya untuk mendengarkan. Shi Ah mengambil ponsel ibunya dan memanggil ayahnya. A..ppa!! A..ppa! Dia sampai nangis dengarnya dan menjanjikan kalo ia akan segera menyelesaikannya dan segera pulang untuk ketemu sama Shi Ah. 


Tanggal 16 Agustus 2003. Hari Shi Ah mengatakan ayah untuk pertama kalinya. 


Shi Ah nangis bacanya. 




Ia sudah agak besar belajar naik sepeda. Ayah memegangi sepedanya sementara ia mengayuhnya. Shi Ah minta agar ayahnya nggak melepaskannya. Dae Young mengiyakan. Tapi tanpa Shi Ah tahu ia sudah melepaskannya dan dia terus menngayuhnya sampai jauh. 


Tanggal 27 September 2013. Hari SHI ah belajar naik sepeda. 


Shi Ah makin sesegukan. 


Hari kami membuat Kimchi bersama di ulang tahun Shi Ah yang ke 16. 





Dae Young mau berangkat kerja padahal hari masih gelap. Shi Ah terbangun dan menyapanya. Ia lalu memberikan syal yang dibuatnya di sekolah dan nyuruh ayah memakainya. Di luar pasti dingin. Jangan sampai kena flu dan menderita. Dae Young mengambilnya dan memakainya. 


Tanggal 15 Januari 2019. Hari Shi Ah membuatkanku syal. 


Tanggal 7 Juni 2019. Ibu dan ayah selalu memihakmu. Kami menyayangimu. 


Shi Ah menutup bukunya kembali. Nyesek. 








Ia menemui pemilik minimarket dan menyampaikan pengunduran dirinya. Pemilik mengira kali Shi Ah berhenti karena ia berpikir kalo Shi Ah telah mencuri uangnya. Ia meminta maaf. 


Shi Ah membantahnya. Ia meminta maaf. Pemilik akhirnya mengiyakan. Shi Ah pun pergi. 


Wu Young ada di taman. Shi Ah mendadak nelpon. Shi Ah menanyakan keberadaannya. Wu Young menjawab kalo dia di Busan. Shi Ah menanyakan apa dia sudah makan? Ia makan dengan benar? Wu Young mengiyakan. Ia menyinggung Shi Ah yang sekarang khawatir pada makanan ayahnya. 


Shi Ah nangis. Wu Young menanyakan ada apa? Sambil nangis Shi Ah menyampaikan kalo dia kangen pada ayahnya. Kangen banget. Kangen ayah. 


De Young juga ikutan nangis. Ia meminta maaf. Shi Ah menanyakan kalo ayah akan datang menemuinya? Dae Young hanya bisa nangis. Ia lalu bilang ke Shi Ah kalo ia pasti akan ke sana. 


Tangis Shi Ah pecah setelahnya. Begitu juga sama Dae Young. 





Da Jung berdiam diri di kamarnya. Dae Young nelpon. Ia menjawabnya dan bertanya sinis kenapa Dae Young nelpon. Dae Young memberitahu kalo ada yang ingin ia katakan. Da Jung sendiri nggak ada yang bisa Ia katakan pada Dae Young. Dae Young memberitahu kalo ia ada di dekat rumah mereka dan ia akan mengatakannya secara langsung. Da Jung menghela nafas dan mengiyakan. 





Shi Ah sudah di kamarnya. Ia keluar dan membukakan pintu. Ji Hun? Ji Hun juga kaget lihat Shi Ah. 






Da Jung sudah di taman tapi Dae Young nggak ada. Dae Young lalu nelpon. Ia menanyakan keberadaannya. Dae Young ternyata ada di belakangnya. 


Sebuah sepeda motor melintas. Da Jung berbalik dan melihat Wu Young. Keduanya terdiam. Wu Young akhirnya ngasih tahu Da Jung kalo dia adalah Dae Young. Ia bukan Go Wu Young tapi Hong Dae Young. 


Keduanya menurunkan tangan masing-masing. Da Jung syok. Dia hanya bisa diam sambil menatap Wu Young. 


3 tahun lalu





Da Jung dan Dae Young menghadiri acara pernikahan. Da Jung terdiam memperhatikan pengantin wanita yang sedang dipotret. Dae Young menghampirinya. Da Jung nggak menyadari kehadirannya dan larut dalam kegembiraan pengantin wanita yang dilihatnya. 


Nggak tahu kenapa Dae Young menangkap kalo Da Jung juga menginginkannya. Secara mereka nggak melakukan itu dulu. 






Saat mereka pulang, hujan mendadak turun. Mereka terpaksa berteduh di gerbang rumah orang. Da Jung memuji pengantin wanita tadi yang tampak sangat cantik. 


Dae Young menyadari kalo itu sudah terlambat tapi apa harus mereka membuat pesta? Da Jung menolak. Menurutnya kalo mengadakan pesta akan membutuhkan banyak biaya. Alih-alih berpesta mending uangnya dipakai untuk bepergian bersama Shi Ah dan Shi Wu. Ia mengaku sangat ingin membuat banyak kenangan untuk anak-anak mereka. Hanya itu yang diinginkannya. 


Dae Young lalu memakaikan jas nya ke Da Jung. Da Jung mengaku nggak papa. Tapi Dae Young yang papa. Ia minta Da Jung menutupi dirinya pakai itu dan ia akan membeli payung. 








Saat Dae Young pergi, Da Jung tersenyum melihat beberapa gadis yang melintas. Nggak lama kemudian Dae Young kembali dengan sebuah payung kuning. Ia menanyakan apa yang Da Jung lihat. 


Da Jung bilang nggak papa. Ia hanya nggak tahu akan berubah seperti ini saat masih muda. Dae Young merasa kalo Da Jung belum berubah sedikitpun. Da Jung tersenyum dengarnya. Ia merasa kalo Dae Young pasti kedinginan. Dae Young mengaku nggak papa. Ia lalu memberinya bunga dan memintanya untuk menerimanya. Da Jung tersenyum dan menerimanya. Sangat mengejutkan dan berterima kasih. 


Dae Young terdiam menatapnya. Da Jung menanyakan kenapa Dae Young diam?


"Karena kamu cantik!"


Da Jung tersenyum dengarnya. Dae Young lalu menariknya dan memeluknya. Ia meminta maaf dan berterima kasih. Baginya Da Jung tetap wanita tercantik di dunia ini. Da Jung tersenyum dan membalas pelukan Dae Young. 


Dae Young lalu melepaskan pelukannya dan mengajak Da Jung pulang. Da Jung mengangguk. Mereka lalu jalan pulang bersama. 


Balik ke saat Da Jung curhat sama Ae Rin





"Sejujurnya jantungku berdebar-debar untuk Wu Young"


Tapi masalahnya ia nggak yakin apakah jantungnya berdebar karena itu Wu Young atau karena dia mirip sama Dae Young. Menurutnya Wu Young punya penampilan dan suaranya Dae Young. Bahkan perilakunya seperti Dae Young. Dan saat melihat Wu Young, ia terus memikirkan Dae Young yang membuat jantungnya berdebar. 


Yang ia sesalkan kenapa Wu Young bersikap seperti Dae Young dengan penampilan yang sama? 


Ae Rin mau mengatakan yang sebenarnya tapi Da Jung memotongnya. Ia bangkit dan merasa kalo itu salahnya. Ia merasa kalo mulai sekarang harus membuat batasan. Ia akan memberi tahu kalo ia adalah orang tua dan Wu Young adalah pelajar. Ia lalu pamit dan pergi. 


Ae Rin bangkit dan manggil Da Jung tapi Da Jung nggak menanggapi. Dia nggak tahu harus gimana. Tapi bukannya tadi Da Jung bilang hatinya nggak berdebar karena suaminya? 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊