All content from WeTV
Ringkas drama sebelumnya
Xiaoran duduk di sebelah ibu. Ia akan mengikutinya berobat ke Xijing. Ibu mengungkit apa yang Xiaoran bilang agar nggak usah peduli padanya. Ia nggak bisa hidup tanpanya dan akan mati di sampingnya. Xiaoran menanyakan apa ia akan mati? Ibu sedih dengarnya dan memintanya untuk nggak berkata seperti itu. Nggak akan ada yang terjadi pada mereka. Xiaoran lalu menanyakan apa ibu tahu cacing pipih laut? Ibu mengaku nggak tahu.
Xiaoran memberitahu tentang cacing pipih laut yang hermaprodit dan bertarung untuk memutuskan siapa yang akan jadi ayah dan ibu. Ibu pikir yang menang jadi ibu tapi Xiaoran membantahnya. Ia lalu memberitahu beratnya menjadi ibu. Ibu memeluk Xiaoran dan menanyakan siapa yang mengajarinya? Ia merasa kalo Xiaoran sudah dewasa. Siapa yang mengajarinya hal itu? Xiaoran memberitahu kalo dia yang mengajarkannya padanya. Ia mengajarkan banyak hal padanya.
Xiaoran melepaskan pelukannya dan bertanya kalo punya kesempatan memilih seperti cacing pipih laut, apa ibu tetap memilih menjadi ibu? Ibu mengiyakan, padahal menurut Xiaoran menjadi ibu itu sulit, melelahkan dan menakutkan. Ibu memberitahu kalo wanita itu lemah tapi seorang ibu itu kuat. Ia menenangkan kalo selama ada ibu maka semuanya akan baik-baik saja. Xiaoran nangis dan memeluk ibu.
Xijing Maret
Xiaoran habis periksa. Seorang anak menghampirinya dan menanyakan apa ia juga sakit? Xiaoran bingung mau jawabnya. Ayah anak itu yang tadinya tertidur bangun dan menarik anak tadi untuk kembali duduk. Sementara itu di dalam ibu mendengarkan penjelasan dokter seputar kesehatan Xiaoran yang lebih baik.
Xiaohan mendadak menelpon. Xiaoran nggak menjawabnya dan mematikan ponselnya. Dia nangis.
Keduanya pulang. Paman Han mencarikan rumah untuk Xiaoran karena ia nggak suka di rumah sakit. Rumah itu sangat tenang dan dekat dengan rumah sakit. Ibu juga mempekerjakan seorang bibi untuk membersihkan rumah dan memasak untuk Xiaoran 3 kali sehari. Paman Han juga akan datang daei Xiaozhou dan menanyakan Xiaoran mau dibawakan makanan apa? Xiaoran bilang apa aja seperti yang ibu inginkan. Ibu mengiyakan. Ia meminta Xiaoran untuk sedikit tersenyum.
Xijing Juni
Bibi memanggil Xiaoran yang sedang mandi dan memberikan ponselnya karena bunyi terus. Xiaoran menjawabnya setelah berpikir lama. Xiaohan mengeluhkannya yang nggak pernah menjawab telponnya. Ia berpikir kalo selain identitasnya Xiaoran yang palsu, perasaannya juga. Sejak awal ia nggak pernah ingin bertanggung jawab dengan hubungan mereka. Xiaran hanya bisa menggeleng. Xiaohan mengajak putus. Xiaoran nggak bisa bilang apa-apa dan hanya bisa nangis.
Hari ini adalah hari ulang tahun Xiaoran. Apa hari jadian mereka? Xiaohan jungan mengingat hari yang sama. Nggak terasa satu tahun sudah berlalu. Ia membalik patung kucing menjadi saling membelakangi. Seperti hubungan mereka sekarang.
Xiaoran mengganti nomornya. Han Yu menyayangkan karena 4 nomor di tengah adalah ulang tahunnya. Ia merasa kalo mereka sangat berjodoh. Xiaoran tetap menggantinya. Ia memberitahu kalo ia bermimpi. Selama ini ia sudah terlalu lama lari dan sudah saatnya kembali ke kenyataan.
Xiaohan berkemas dengan ditemani sama Si Gemuk. Ia memberitahu kalo ia habis ketemu sama Aman dan dikasih tahu kalo meski Xiaohan nggak tinggal di sana tapi ia tetap harus membayar sewa. Xiaohan nggak menanggapi. Si gemuk lalu menyinggung tanaman-tanaman Xiaohan yang sangat mahal. Sebelumnya ada yang mau beli tapi Xiaohan malah memberikannya pada orang lain. Xiaohan memberitahu alasannya kalo paman Han janji akan merawatnya dengan baik. Si Gemuk juga menyadari kalo bisnisnya semakin berkembang karena dibantu promosiin sama paman Han. Ia mau membantu membawakan barang tapi nggak jadi karena terlalu berat.
Setelahnya Xiaohan mengemasi selimut dan pakaiannya dan malah menemukan baju yang digambarin sama Xiaoran. Ia meletakkan semuanya di tempat tidur dan duduk di jendela sambil menatap ke luar.
Dalam tidurnya Xiaoran bermimpi berhadapan dengan Xiaohan di pantai. Mereka saling mengulurkan tangan tapi Xiaoran bahkan nggak bisa meraihnya. Yang ada Xiaohan malah semakin jauh darinya.
Akhirnya ia terbangun. Han Yu menelpon. Ternyata dia ada di luar minta dibukain pintu. Xiaoran bangun dan membukakannya. Ia lalu duduk dan melihat apa saja yang Han Yu bawakan untuknya. Ada labi-labi. Loh di mana? Ternyata labi-labinya lepas. Setelah menangkapnya ia kembali menunjukkannya ke Xiaoran. Ia datang karena ingin menjaganya seperti yang sudah ia janjikan pada bibinya dan ibunya Xiaoran. Xiaoran sendiri malas menanggapinya dan menyuruhnya pulang. Ia juga nggak percaya Han Yu bisa masak. Takutnya dia akan keracunan nanti. Ia juga kan punya band. Apa nggak latihan? Akhirnya ia meninggalkan Han Yu dan masuk ke kamar.
Nggak lama kemudian masakannya jadi. Semuanya tampak enak tapi ternyata bukan Han Yu yang memasaknya tapi bibi pengurus rumah. Setelah memberikan bayarannya, ia juga minta bibi untuk datang lagi besok untuk masak. Dan masalah bahan makanan ia yang akan menyiapkannya.
Han Yu memakai celemeknya dan memanggil Xiaoran untuk keluar dan makan. Ia sudah selesai memasak. Katanya setelah makan masakannya nanti ia akan menjadi kuat. Xiaoran keluar dan memprotes apa yang Han Yu katakan. Emangnya dia Popeye? Han Yu menunjukkan kalo ia juga menambahkan bayam ke dalam masakannya.
Mereka duduk di meja makan. Xiaoran menyindir Han Yu yang bisa menambahkan uang pada bibi pengasuh. Han Yu membantah dan mengatakan kalo semua itu ia yang masak. Ia mengambii kuah sup labi-labi dan nyuruh Xiaoran untuk mencicip. Xiaoran nggak mau dan nyuruh Han Yu aja yang makan. Han Yu memakan sup itu. Setelahnya ia malah jadi sakit perut. Xiaoran sampai bingung. Han Yu sakit beneran apa enggak? Ia lalu memanggil ambulans.
Selagi mengantar Han yu ke rumah sakit, Xiaoran nelpon bibi Han dan mengabarkan kondisinya Han Yu.
Han Yu diperbolehkan pulang pada malam harinya. Ia yang sudah nggak papa merasa kalo dokter hanya melebih-lebihkan penyakitnya. Ia merasa nggak papa. Mereka akan pulang naik taksi. Han Yu naik duluan. Xiaoran mendadak melihat Xiaohan di seberang. Ia merasa kalo ia sudah linglung dan menganggap kalo itu hanya bayangannya saja. Tapi setelahnya Xiaohan kembali muncul di tempat lain.
Xiaoran yang merasa kalo itu beneran Xiaohan akhirnya mengejarnya. Ia sudah berlari sangat jauh tapi nggak juga menemukan Xiaohan. Ia yang sudah lelah akhirnya hanya bisa terduduk dan menangis. Han Yu datang dan menyebut namanya. Melihat Xiaoran nangis membuatnya khawatir. Ia menanyakan kenapa Xiaoran nangis? Apa yang membuatnya menangis? Ia meminta maaf karena sudah meninggalkannya tadi.
Aneh. Xiaoran memaksakan senyumnya dan nyuruh Han Yu untuk mencari pacar. Paman dan bibi sangat baik padanya. Ia nggak bisa menghancurkannya. Mereka juga sudah bersama sejak kecil. Ia nggak mau melukainya. Han Yu sendiri nggak masalah Xiaoran mau marah padanya atau memakinya. Ia akan menerimanya asalkan ia bisa melihat Xiaoran setiap saat. Duniaku nggak boleh nggak ada dirimu. Nggak boleh. Xiaoran menatap Han Yu dan kembali nangis. Berulang kali ia meminta maaf padanya.
Han yu menggendong Xiaoran dan membawanya pergi dari sana.
Mereka melewati Xiaohan yang sedang bersembunyi di sebuah lorong.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊