All content from jtbc
Ringkas drama sebelumnya
Makanannya datang. Wu Young bangkit dan mengambilkan makanan untuk Shi Ah dan Da Jung. Ji Hun melihat apa yang Wu Young ambilkan untuk Da Jung. Ia merasa kalo Wu Young membuatnya tampak jelas. Wu Young menanyakan maksudnya.
Ji Hun melihat kalo Wu Young memberi banyak makanan ke Shi Ah. Shi Ah melihat makanannya dan membantahnya. Ji Hun hanya tersenyum. Ia mengaku ngerti maksudnya wu Young tapi menurutnya itu nggak keren. Ia minta Wu Young untuk memberi makanan ke Da Jung juga.
Wu Young cuman geleng-geleng. Da Jung memberitahu Ji Hun kalo dia nggak suka kerang. Ia lalu bilang ke Wu Young kalo dia nggak papa. Wu Young juga mengambilkan untuk Ji Ho tapi Ji Ho menolak. Wu Young menawarkan untuk mengeluarkan barangnya.
Ji Ho melarang. Ia mengatakan kalo ia bisa mengambil makanannya sendiri. Wu Young mengiyakan. Ji Hun mau mengambilnya tapi Wu Young malah mau memakannya sendiri.
Da Jung lalu mengambilkan makanan untuk Ji Hun. Ih Ji Hun senang banget sementara Wu Young cemberut mulu.
Shi Ah mendadak bertanya ke Ji Hun apa dia sedang menyukai seseorang? Ji Hun bingung jawabnya. Ternyata Shi Ah melihat wawancara Ji Hun yang terakhir kalo tentang tipe wanita idamannya dan merasa kalo deskripsinya sangat rinci sampai kedengarannya Ji Hun sedang menggambarkan seseorang yang ia pikirkan.
Ji Hun bingung jawabnya. Serasa tertangkap basah. Da Jung menegur Shi Ah tapi Ji Hun melarangnya. Ia lalu memberitahu kalo ada seorang wanita yang ia sukai tapi itu hanya cinta sepihak dan ia belum memberitahunya.
Semua orang menatapnya. Tapi kayaknya Wu Young tahu kalo orang yang dimaksud adalah Da Jung.
Wu Young keluar dan ketemu sama Ji Hun yang habis telponan. Ia memberitahu kalo ia juga harus nelpon seseorang. Ji Hun lalu mau kembali ke dalam tapi Wu Young menahannya. Ia berharap JI Hun nggak memperlakukan semua wanita seperti itu.
Ji Hun nggak ngeh maksudnya seperti itu? Wu Young memperjelas. Ia mengingatkan Ji Hun yang menanyakan hal-hal terkecil, tertarik pada hidupnya, mendukung dan seterusnya. Ji Hun menangkap kalo maksudnya bukan Shi Ah, Jung Da Jung-ssi?
Wu Young memintanya untuk hanya menjawab pertanyaannya. Ji Hun tersenyum. Nggak ngerti kenapa Wu Young nampak marah padanya. Wu Young membantah kalo dia marah. Ia menghela nafas dan membalikkan kalo semuanya tergantung sama jawaban Ji Hun yang mungkin bisa membuatnya marah.
Ji Hun malah tertawa. Ia mengaku bisa ngerti kenapa selama ini Wu Young sangat membencinya. Saat masih muda, ia punya fantasi tentang wanita karena ia nggak menyadari kenyataan. Ia menekankan kalo itu cuman fantasi dan nggak akan terwujud. Ia menasehati kalo pria tumbuh saat mereka terluka. Ia menepuk lengan Wu Young lalu masuk.
Wu Young hanya bisa menghela nafas. Nggak ngerti maksudnya apaan. Dasar anak nakal!
Acara makan sudah selesai. Da Jung ke kasir dan mau membayarnya. Ji Hun menahan dan mengingatkan kalo dia yang traktir. Da Jung kekeuh mau bayar karena putrinya sama teman-temannya makannya banyak.
Ji Hun merasa nggak papa. Dia kekeuh mau bayar yang kali ini dan minta Da Jung untuk mentraktir lain kali. Da Jung malah minta Ji Hun untuk bayar yang lain kali aja. Kalo yang sekarang biar dia aja.
Kasirnya tiba-tiba ngasih tahu kalo tagihannya sudah dibayar. Da Jung menanyakan siapa yang bayar? Kebetulan Wu Young masuk dan kasir menunjukkan kalo dia yang bayar.
Da Jung mengonfirmasikannya ke Wu Young dan menanyakan alasannya. Kalo Ji Hun sih cuman senyum-senyum aja.
Wu Young memberitahu kalo ayahnya belum makan dan ia membayar makanannya saat beli pangsit. Ji Hun mengungkit kalo Wu Young hanya pelajar dan makanan tadi cukup mahal. Da Jung membenarkan dan berniat mengganti uang Wu Young. Wu Young melarang karena ia membayar dengan kartu dan minta dianggap kalo ayahnya yang membayar.
Sekarang giliran Da Jung nggak enak sama Dok Jin. Wu Young nggak bilang apa-apa lagi dan langsung pergi. Ji Hun tersenyum lihatnya. Ih senyumnya manis😊
Dok Jin duduk berdua sama Ok Ssaem. Ia menanyakan dari kapan Ok Ssaem masuk ke dunia itu? Ok Ssaem memberi tahu kalo ia masuk karena ia adalah penggemar berat Iron Man. Itu menyenangkan karena bisa menghilangkan stresnya.
Secara tiba-tiba Ok Ssaem meraih tangan Dok Jin dan memintanya agar nggak ngasih tahu siapapun kalo sudah melihatnya hari ini. Dok Jin nggak habis pikir. Apa harus sejauh itu untuk sembunyi? Ok Ssaem membenarkan. Ia pikir semua orang akan menganggapnya aneh karena melakukannya secara ia adalah seorang guru. Dok Jin makin nggak paham kenapa guru yang bermain kostum dianggap aneh? Ia pikir Ok Ssaem harus menerimanya.
Tapi Ok Ssaem pikir kalo orang tahu seorang guru berkeliaran dengan kostum seperti itu maka orang tua nggak akan percaya dan mengirim anak mereka ke sekolah.
Dok Jin lalu mengatakan kalo ia sengaja memikirkan 3 hal yang mustahil dalam sehari. Pertama Iron Man akan menjadi model tim yang dibuat oleh perusahaannya, kedua, pria 37 tahun bisa berubah menjadi remaja 18 tahun. Dan yang traktir Ok Ssaem akhirnya menyadari perasaannya padanya.
Ok Ssaem lalu menatap Dok Jin. Tapi ia kembali ke keyakinannya kalo ia nggak normal mau gimanapun Dok Jin menghiburnya. Dok Jin membantahnya dan memberitahu kalo semua orang keren itu nggak normal. Ok Ssaem tersenyum dengarnya. Dok Jin juga ikut senyum.
Wu Young memberikan pangsit yang ia beli ke ayah. Eh ayah kan dah tahu kalo Wu Young adalah Dae Young. Wu Young menanyakan rasanya. Seingatnya ayah suka panhsit makanya ia membelikannya.
Ayah nggak nyangka kalo Dae Young ingat. Ia memberitahu kalo itu enak dan berterima kasih. Wu Young menjanjikan akan sering-sering membelikannya. Ayah meletakkan sumpitnya dan menanyakan sekolah Wu Young. Apa ada yang merundungnya? Wu Young menegur ayah yang menanyakan hal seperti itu. Ayah tertawa menyadari kalo Wu Young kayak anak kecil tapi sebenarnya dia sudah dewasa. Ia membuat keributan tanpa alasan.
Dae Young mengaku paham. Berapapun usia anak dimata orang tua mereka tetaplah anak-anak. Ayah mengungkit saat Dae Young masih muda. Ia sering memarahinya. Dae Young pikir ayah suka ngatur.
Ayah membalikkan kalo Dae Young juga gitu. Dae Young tersenyum dan membenarkan. Ia pikir ia nggak akan seperti itu tapi saat ia membesarkan anak-anaknya, ia menyadari kalo ia lebih mengatur ketimbang ayah. Ia sering memarahi anak-anaknya dan ia akan selalu keras kepala saat mengomel mereka. Ia pikir itu demi anak-anak tapi ternyata demi dirinya sendiri. Dan setelah berteman dengan mereka membuatnya ngerti perasaan mereka. Ia juga punya banyak kekurangan.
Mendengar semua itu ayah hanya bisa menghela nafas. Dae Young menyuruhnya untuk makan lagi. Nanti keburu dingin. Ayah mengiyakan dan melanjutkan makannya.
Acara Da Jung dimulai. Semua orang sibuk. Shi Ah dan Shi Wu nonton di rumah bareng sama nenek. Wu Young sama Ji Hun juga menonton di rumah masing-masing.
Da Jung mengawalinya dengan baik. Ki Tae dan yang lain juga menonton di kantor. Ki Tae merasa kalo dia nggak akan bisa melakukannya. Yu Mo bahkan khawatir kalo akan terjadi masalah. Ja Young kesal karena Yu Mi mengatakan hal buruk.
Penonton sudah memilih. Hasil terbanyak memilih menentang perceraian pada kasus istri yang punya 3 kakak ipar. Pihak pria nggak ngerti kenapa itu jadi masalah. Sang istri mengeluhkan para penonton yang nggak tahu seperti apa kakak ipar nya.
Da Jung dengan sabar ya menanyakan masalah apa yang terjadi.
Sang istri mengeluh stres saat harus menyiapkan ulang tahu kakak iparnya. Mereka nggak berterima kasih atas hadiah yang diberikannya. Dan kalo ia memberikan hadiah yang berbeda maka mereka akan menganggapnya mendiskriminasi. Tapi kalo ia ngasih hadiah yang sama mereka bilang ia kurang bijaksana. Nggak habis pikir apa sih yang mereka mau?
Direktur lewat dan menanyakan apa sih yang mereka lihat? Keempatnya bangkit dan memberitahukan program Da Jung dan menawarkannya untuk bergabung. Direktur menolak. Apa yang menyenangkan dari perceraian orang lain? Ia mau pulang dan minta mereka menyelesaikan semuanya lalu pulang juga.
Mereka mengiyakan. Tapi saat Direktur pergi, keempatnya kembali duduk dan fokus menonton.
Sang istri mengeluhkan kakak iparnya yang berpikir ia nggak memihak mereka saat ia nggak mau mendengarkan cerita mereka. Tapi saat ia mendengarkan dan memberi saran mereka malah marah dan berpikir ia menghina keluarga mereka. Mereka menemui ibu mertuanya dan menghinanya.
Sang suami memarahi istrinya dan memintanya untuk nggak mendengarkan kakak-kakaknya. Sang istri beralasan kalo ia mendengarkan mereka karena ia ingin akrab dengan mereka. Dipikirnya dia melakukannya atas kemauannya sendiri???
Da Jung mengaku bisa memahami pihak istri.
Juri buka suara mengeluhkan sikap pihak istri. Emangnya berapa sering dia ketemu sama kakak iparnya dalam setahun? Kenapa nggak bisa menahannya?
Sang istri membenarkan. Ia mengungkit kakak iparnya yang nggak menikah dan tinggal sama orang tua.
Penonton mengubah pilihannya jadi banyakan yang setuju.
Ternyata direktur balik lagi dan ikutan nonton. Nggak habis pikir apa itu alasan yang bagus buat cerai? Apa pernikahan itu lelucon?
Da Jung lalu menanyakan pendapat dokter Park selaku psikolog. Dokter Park menolak perceraian itu dan meyakini kalo masalahnya ada pada sang istri. Da Jung menanyakan masalahnya. Dokter Park merasa kalo sang istri tahu kalo suaminya punya 3 kakak, harusnya dia nggak usah nikah.
Sang istri pikir ia memang harus bercerai. Dokter Park membantahnya. Ia malah menuntut sang istri untuk bertanggung jawab karena sudah terlanjur menikahi pria yang punya 3 kakak. Sang istri kekeuh mau cerai.
Dokter Park bangkit dan melarang. Ia memberitahu kalo dia juga punya 3 kakak perempuan. Kalo istri itu melakukannya maka ia juga akan dapat masalah.
Penonton kecewa. Sang istri juga makin emosi. Nggak habis pikir dokter yang bisa-bisanya ngomong kayak gitu padahal dah tahu rasanya.
Da Jung minta pihak istri untuk tenang. Sang istri malah makin menjadi. Ia menanyakan ke suaminya gimana bisa ia diam saja dalam situasi seperti itu?
Sang suami menyalahkan istrinya yang memaksanya tampil di tv. Sang istri geram dan membenarkan kalo dia yang salah. Salah dah nikah sama dia dan salah gegara tampil di tv.
Dokter Park malah ikut membenarkan kalo sang istri yang salah.
Sang istri marah. Ia nggak mau lanjut syuting lagi dan turun dari studio. Sang suami menyusunnya sambil memanggilnya. Yeobo! Yeobo! Sang istri dah nggak peduli lagi.
Semua orang bingung. Gimana dengan syutingnya? Produser juga jadi bingung nggak tahu harus gimana. Ia mau minta diputar video lain tapi mereka juga nggak punya. Kan acaranya live dan itu episode pertama. Stres dah.
Da Jung lalu dengan tenang nya minta maaf ke pemirsa karena tamunya nggak ingin melanjutkan syuting dan telah meninggalkan panggung. Secara pribadi ia meminta maaf atas situasi nggak terduga itu.
Shi Ah senang dengan apa yang ibunya lakukan. Shi Wu juga bangga lihat ibunya. Ibu menyombongkan. Siapa dulu ibunya.
Da Jung melanjutkan kalo pernikahan adalah saat dua keluarga bersatu. Mereka menganggap kalo keadaan sudah membaik tapi seringnya wanita yang berkorban saat menikah. Menantu pria adalah tamu selama 100 tahun jadi mereka nggak bisa diabaikan. Tapi sesungguhnya menantu bukanlah tamu melainkan bagian dari keluarga.
Atas nama keluarga mereka menuntut pelayanan. Karena mentalitas seperti itulah yang menyebabkan konflik semacam itu terjadi. Kalo.menanti dihormati seperti tamu maka situasi menyedihkan itu nggak akan terjadi.
Da Jung lalu menutup sesi itu untuk dilanjutkan setelah jeda iklan.
Semua orang bertepuk tangan. Iklan diputar dan acara itupun sukses.
Direktur aja sampai kagum sama Da Jung. Ki Tae membenarkan. Kalo itu dia mungkin nggak tahu harus ngapain.
Yu Mi sesumbar kalo dia juga akan begitu andai itu dia.
Semuanya kaget. Ha
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊