Postingan Terbaru

Rabu, 11 Januari 2023

Sinopsis The Glory Episode 8

All content from Netflix





Ringkas drama selengkapnya

Ringkas drama sebelumnya


Hyejong menemui Dong Eun dan mengajaknya bicara. Dong Eun mengajaknya bicara di belakang kuil. Ada kayak tempat masak. Hyejong langsung berlutut dan memohon agar Dong Eun mengampuninya. Ia mengakui kalo dulu ia membuat kesalahan. Ia nggak memintanya untuk paham, Ia nggak punya alasan atas tindakannya. Ia bertobat sepanjang hidupnya dan nggak akan berhenti. Dong Eun menanggapinya sinis. Ia bahkan belum mulai tapi Hyejong sudah berlutut. Bagaimana nanti? Hyejong berusaha memberitahu Dong Eun kalo keluarganya punya bisnis cuci kering. Ia nggak mau melakukannya, tetapi mereka... Ia mengaku nggak punya pilihan. Mereka semua masih sangat muda kala itu. Mereka membuat kesalahan saat remaja. 


Dong Eun menanyakan ini kesalahan atau disengaja? Ia mengambil kayu yang ada baranya dan mengarahkannya ke Hyejong. Seketika Hyejong mundur dan mengingatkan kalo ia pramugari. Dong Eun mengembalikan kayu itu dan memberitahu kalo itu yang didebut disengaja, Nona Pramugari. Saat ia menyakiti seseorang, tahu itu akan sakit. Itu yang Hyejong lakukan kepadanya setiap hari. 




Hyejong  bangkit dan menyudahi. Ia meminta maaf dan mengakui kalo perbuatannya nggak termaafkan. Ia memohon agar Dong Eun nggak memberitahu mertuanya dan berhenti menghubunginya. Seenggaknya sampai ia menikah. Ia sudah mengundurkan diri, kalo nggak bisa menikah maka ia nggak akan punya nafkah. 


Dong Eun merasa kalo perubahan sikapnya adalah rencana bagus tapi terlalu dini dan ceroboh. Ia memberitahu kalo ia nggak mau apapun darinya, baik uang maupun permintaan maaf. Ia malah berlutut dan juga mencoba mengancamnya. Hyejong berubah kesal dan menanyakan apa yang Dong Eun inginkan darinya? Dong Eun menyampaikan kalo Hyejong pernah kehilangan ponsel. Ia lalu menjatuhkan ponsel Hyejong. Hyejong mengambilnya dan mengenali kalo itu ponselnya. Dong Eun membenarkan kalo itu adalah ponselnya yang hilang. 


Hyejong nggak nyangka kalo itu adalah ulahnya Dong Eun. Secara sebelumnya ia mengira kalo foto-foto itu dikirim sama Myeong O. Dong Eun nyuruh Hyejong untuk memikirkan berapa banyak ia tahu tentangnya. Sekarang hanya satu cara menyelamatkan diri. Ia meyuruhnya untuk memikirkannya baik-baik karena itu adalah keahliannya, maka ia nggak akan menemui calon ibu mertuanya. Hyejong menjanjikan kalo ia akan berada di sisi Dong Eun sampai ia mati. Ia lalu menanyakan apa yang harus ia lakukan? Dong Eun lalu menyuruhnya untuk melaporkan Myeong O sebagai orang hilang. 





Kelas sudah selesai. Yesol berjalan bersama ayahnya. Jaejun memperhatikan mereka dari belakang. Nggak hanya itu, Jaejun juga mengikuti mereka sampai ke parkiran. Doyeong melihatnya. Awalnya ia mau mengabaikannya. Tapi ia yang sudah naik ke mobil merasa terganggu dan akhirnya kembali turun untuk menemui Jaejun. Ia menanyakan apa ada yang mau Jaejun katakan? Jaejun mengatakan kalo ia hanya senang melihat anak-anak tertawa seperti menonton iklan pembersih udara. Ia nggak akan menikah karena pria menikah dapat predikat terburuk. "Romantis" sebelum menikah, tetapi "tukang selingkuh" usai menikah.


Doyeong seperti tersulut. Dan sebelum ia bertindak, Jaejun menunjukkan kalo ada anak-anak di sana. Ia memuji Doyeong sebagai ayah yang hebat tapi bukan ayah yang menyenangkan. Ia menyinggung Yesol yang punya selera humor tapi nggak tahu menurun dari siapa. Ia lalu menyudahi dan bilang mau menemui temannya. Sebelum pergi ia menanyakan apa Doyeong sudah menghubungi Myeong O? Doyeong mengatakan kalo itu sudah nggak perlu. 



Dong Eun keluar dengan membawa kertas dan menemui Jaejun. Ia melihat Jaejun meneteskan obat mata dan teringat masa lalu. Jaejun dan Myeong O merundungnya dengan menyuruhnya berdiri di bawah hujan. Setelahnya Jaejun mengomentari p*y*d*ranya yang terlihat karena bajunya basah. 





Jaejun melihat Dong Eun dan menyapanya. Mainan cantik Yonjin menjadi guru putri Yonjin. Kebetulan? Dong Eun heran. Yonjin nggak memberitahunya kalo itu bukan kebetulan? Jaejun menyimpulkan kalo Dong Eun sudah merencanakan semuanya sejak di gimnasium, hingga saat ini. Ia merasa kalo itu sangat mengerikan. Ia nggak tahu kalo Dong Eun punya sisi begitu. Dong Eun balik menyidir Jaejun. Ia kira Jaejun akan main basket di suatu tempat. Jaejun menanyakan kenapa perasaan buruk tak pernah salah? Sudah terlambat untuk mencegahnya, dan juga nggak bisa dihindari. Apa balas dendamnya berakhir setelah semua menderita? Seperti hujan musim panas itu? 


Dong Eun marah dan menampar Jaejun. Jaejun malah tersenyum. Ia nggak nyangka Dong Eun bisa marah sekarang. Dan itulah alasannya ke sana yaitu untuk melihat perkembangannya. Dong Eun mau menamparnya lagi tapi Jaejun menangkap tangannya. Ia mengungkit kalo Dong Eun punya bekas luka. Sudah membaik? Sudah nggak panas lagi? Dong Eun mau menarik tangannya tapi Jaejun nggak mau melepaskannya. Ia menarik lengannya dan melihat kalo bekas lukanya masih ada. Ia lalu meniupnya dan memperingatkan agar Dong Eun nggak menyentuh putrinya Yonjin dengan cara apapun. Dong Eun menarik tangannya. Ia menanyakan apa Jaejun sudah menerima sikat gigi Yesol? Ia memakai pengiriman cepat karena berpikir kalo itu mendesak. 


Jaejun kayak kaget dan nggak nyangka ternyata itu adalah ulahnya Dong Eun. Dong Eun juga memperingatkan Jaejun agar jangan membantu Yonjin dengan cara apapun. Kalo ia menginginkan Yesol maka ia lah sekutunya dan bukannya Yonjin. Ia merasa kalo Jaejun nggak tahu kalo ia juga putri seseorang. Paham Jaejun? Jaejun memikirkannya. Ia lalu memberitahu kalo ibunya selalu mengatakan kalo ia harus mendengarkan gurunya. Ia mau menjabat tangan Dong Eun tapi Dong Eun nggak mau. Ia menyerahkan kertas yang dibawanya dan memberitahu kalo itu hadiah. Jaejun membukanya setelah Dong Eun pergi. Gambar Yesol. 


Setelahnya Dong Eun muntah-muntah di toilet. Ia yang nggak suka disentuh sama Jaejun menggosokkan tangannya ke celana. 



Yonjin sedang memandikan Yesol. Ia kaget dikasih tahu kalo ayahnya datang ke Gelar griya hari ini. Yesol memberitahu kalo ada banyak ayah di sana tapi ayahnya yang paling keren. Yonjin membentak Yesol karena nggak menepati janjinya. Ia mengingatkan agar Yesol menceritakan semua yang terjadi di sekolah dan semua yang dikatakan gurunya. Sambil mau nangis Yesol memberitahu kalo ia sudah memberitahu Yonjin saat mereka makan malam. Ia bilang semua ayah akan datang. Yonjin menyudahi dan mengaku sedang kacau belakangan. Ia meminta maaf lalu menanyakan apa ayahnya bicara dengan gurunya? Mereka saling menyapa? Yesol membantah dan memberitahu kalo ayahnya hanya bicara dengan paman Jaejun. Yonjin malah lebih kaget lagi tahu Jaejun ke sekolahnya. 





Doyeong berkendara dengan paper bag merah. Rupanya paper bag itu untuk Hyejong. Hyejong mengaku senang saat Doyeong mengajaknya makan. Ia ingin tahu apa yang Doyeong inginkan tapi ia nggak pernah membayangkan hal itu. Sambil melirik paper bag merah itu, Hyejong menanyakan maksudnya. Doyeong mengatakan kalo itu hanya seperti keranjang buah. Ia harus membawa sesuatu. Ia menanyakan nomor telpon dan kesukaannya dari Gyeongtae. Hyejong mengaku nggak papa. Keranjang buahnya adalah tipenya. 


Mendadak Doyeong bertanya tentang Dong Eun sehingga membuat Hyejong keselek. Doyeong melanjutkan kalo ia kalo ia ingin  tahu hubungan Dong Eun dengan Yonjin. Hyejong menanyakan bagaimana Doyeong mengenal Dong Eun? Doyeong menjawab kalo mereka main Go bersama. Hyejong tertawa dan merasa kalo dunia itu kecil. Ia menanyakan apa Yonjin tahu kalo mereka bertemu? Doyeong menenangkan kalo Yonjin nggak akan tahu karena ia nggak akan bilang. 


Hyejong lalu memberitahu kalo nggak banyak yang bisa ia katakan tentang Yonjin dan Dong Eun. Dulu mereka semua satu sekolah dan Yonjin merundung Dong Eun saat mereka di SMA. Doyeong menyimpulkan seperti kekerasan di sekolah? Hyejong memperjelas, bukan seperti tapi persis begitu. Buruk. 





Hyejong lalu membawa Doyeong ke saat pertama Yonjin merundung Dong Eun. Myeong O dan Hyejong membawa Dong Eun ke ruang olahraga. Yonjin datang dan menyapa Dong Eun. Mereka satu kelas tapi nggak pernah bicara. Ia memberitahu kalo ia nggak membutuhkan apapun. Hanya bantuan. Ia nggak tahan bau pemutih Tapi sekarang gilirannya membersihkan kamar mandi. Ia menanyakan pendapat Dong Eun. Dong Eun menanyakan maksudnya. Yonjin menanyakan apa Dong Eun bisa membersihkan kamar mandi untuknya? Teman lain membantunya sampai minggu lalu, tetapi dia pindah sekolah. Hyejong kaget tahu Sohi pindah sekolah. Yonjin nyuruh Dong Eun untuk menjawab karena ia sangat ingin tahu suaranya. Dengan takut-takut Dong Eun bertanya Yonjin mau apa kalo ia menolak? Yonjin tersenyum dan memberitahu kalo ia suka jawaban cepat dan ia kurang sabar. Ia memanggil Myeong O dan Myeong O langsung menendangnya. 


Hyejong memberitahu kalo begitulah itu dimulai. Semuanya berakhir saat Dong Eun keluar. Ia nyuruh Doyeong untuk bertanya pada Yonjin tentang yang terjadi di antaranya. Ceritanya cukup seru. Doyeong menyimpulkan kalo Dong Eun bukan yang pertama. Hyejong tersenyum dan merasa kalo Doyeong jarang bicara dengan istrinya. Ia menyarankan agar Doyeong mencobanya. Ia bangkit dan pamit. Sebelum pergi ia meminta pada Doyeong agar memberitahu Dong Eun kalo ia memberitahu semua itu saat ia bertemu Dong Eun. 


Doyeong ingat saat bertemu di minimarket ia bertanya apa Dong Eun suka judi jenis lain? Dong Eun memberitahu kalo ia pernah mempertaruhkan seluruh hidupnya. Doyeong bertanya apa Dong Eun menang? Dengan santainya Dong Eun mengatakan kalo rencananya begitu. Doyeong seperti menyesalkan yang terjadi. 



Selanjutnya Doyeong ke taman Go. Ia melihat Yeojeong sedang bermain dengan para orang tua. Mereka mengeluhkan Yeojeong yang terus menang. Para orang tua memintanya agar lawannya dibolehkan mengulang dua langkah terakhirnya. Yang lain memuji Yeojeong dan menilainya sangat ahli untuk orang yang masih muda. Dan dengan sengaja Yeojeong membuat langkah yang salah sehingga membuat lawannya menang. Ia lalu melihat Doyeong dan menghampirinya setelah bilang ke para orang tua kalo temannya sudah datang. Doyeong bingung. Apa ia temannya? Yeojeong meminta Doyeong untuk membantunya. Ia baru bermain tiga ronde lawan empat orang.





Selanjutnya mereka bermain bersama. Doyeong sesekali melihat ponselnya. Yeojeong menanyakan kalo istrinya Doyeong benci saat ia bermain Go? Doyeong memberitahu kalo bukan itu saja yang dia benci. Ia melihat kerupuk yang Yeojeong bawa dan bertanya itu masih dijual? Yeojeong tersenyum dan memberitahu kalo ia diundang sama teman yang ia ajari bermain Go dan nggak tahu harus bawa apa. Doyeong menilai kalo mereka sangat menggemaskan. 


Doyeong kembali melihat ponselnya. Yeojeong menebak lalo ia sedang menunggu seseorang. Doyeong mengatakan kalo ia harus menelpon tapi ia belum sempat berpikir. Ia lalu melihat jam tangan dan baju Yeojeong. Ia menanyakan apa rumahnya dekat? Yeojeong memberitahu kalo ia baru pindah ke sana. Doyeong memberitahu kalo Semyeong memang lingkungan bagus. Udaranya masih bagus.


Yeojeong memberitahu kalo ia bukan pindah ke sana karena alasan praktis. Ia di sana membantu balas dendam. Doyeong seperti meragukan. Balas dendam di negara ini nggak akan mudah karena tak ada senjata. Namun, separuh negara ini tahu cara menembak, ya? Yeojeong memberitahu kalo bisa saja pakai pisau. Menembak bisa dari jarak jauh, tetapi harus mendekat untuk pakai pisau. Harus sedekat itu sampai bisa melihat pantulan matamu sendiri dan... Yeojeong menggerakkan tangannya seakan sedang mencontohkan. Ia lalu meminta maaf dan menjelaskan kalo ia menonton Netflix seharian karena nggak ada pasien. Ia memberikan kartu namanya pada Doyeong dan menyuruhnya mampir. Ia membuka praktik. Pasien pria juga banyak jadi nggak perlu merasa nggak nyaman. 


Doyeong mendoakan agar Yeojeong berhasil. Yeojeong juga berharap ia bisa membayar sewa. Lah orang yang Doyeong maksud itu balas dendamnya. 



Yeojeong menemui Dong Eun. Menurutnya Doyeong cukup tinggi. Tingginya sekitar 178 atau 179 cm dan berat badan 76 atau 77 kilogram. Dong Eun merasa kalo Yeojeong juga tinggi. Yeojeong berandai kalo hanya ia yang tinggi. Ia melanjutkan kalo arloji, mantel, sepatu, dan parfumnya. Semua pas. Nggak berlebihan dan nggak terlalu murah. Seperti membuka halaman 17 majalah GQ edisi Januari. Dong Eun nggak ngeh maksudnya apa. Yeojeong lalu menjelaskan kalo orang tuanya agak aneh. Ulang tahunnya tanggal 16 Januari, dan mereka pikir sulit untuk memilih hadiah ulang tahunnya. Itu tahun terakhir SMA. Mereka bilang akan membelikannya apa pun dari halaman 16 GQ edisi Januari. Kadang buku, kadang mesin kopi. Kadang aku bahkan dapat mobil sport. 


Dong Eun mengaku masih nggak paham kenapa Ha Do-yeong halaman 17. Yeojeong melanjutkan kalo saat buka halaman 16, halaman 17 juga selalu kelihatan. Kadang ada hal yang lebih baik di sana. Singkatnya, "Aku kesal karena dia sangat keren," itu yang ingin ia sampaikan tanpa ketahuan oleh Dong Eun. Ia lalu bertanya apa Doyeong menelponnya? Dong Eun menjawab enggak. Ia pikir Doyeong akan menelponnya seusai acara sekolah tapi belum. Yeojeong pikir mungkin Doyeong nggak suka fakta kalo ia nggak punya kendali atas situasinya. Bisa ia tebak dari gaya bermainnya. Sekitar Jumat sore, setelah selesai kerja, membatalkan semua rencana akhir pekannya, dan mengatur pertanyaan di benaknya, dia akan meneleponnya. 




Doyeong masuk ke ruang kerjanya. Ada Yonjin di sana. Ia mengeluhkan Doyeong yang nggak membalas SMS-nya dan menanyakan dari mana. Doyeong nggak menjawab dan menanyakan keberadaan Yesol. Yonjin menunjukkan pukul berapa sekarang. Ia lalu mengatakan kalo mungkin ia harus bermain go juga dan meletakkan salah satu batu hitam. Doyeong duduk di meja kerjanya dan menanyakan apa Yonjin teman wali kelasnya Yesol? Apa ia orang yang nggak ia sukai? 


Yonjin menghampiri Doyeong dan mengaku dengar kalo Doyeong ke acara sekolah Yesol. Ia pikir Dong Eun salah paham. Ia memberitahu kalo Dong Eun dan dirinya dari dunia yang berbeda. Tapi mereka sudah membahasnya. Ia menanyakan apa Dong EUn mengatakan sesuatu? Doyeong mengungkit kalo Yonjin pernah bilang kalo wali kelas Yesol g*la dan maksudnya bisa menyakiti Yesol makanya ia mau mengirimnya ke luar negeri. Yonjin mengungkit kalo mereka pacaran 2 tahun dan menikah selama 10 tahun. Totalnya 12 tahun. Seenggaknya Doyeong bisa memberitahu 10 kali kalo semuanya akan baik-baik saja. Tapi ia langsung memarahinya. Apapun yang ia dengar atau akan dingar, jangan begitu. Saat ia memilih sesuatu, ia selalu memilih hal yang lebih bersinar. Perkawinan mereka salah satunya. Doyeong suka tubuhnya, suaranya, leluconnya, dan latar belakangnya. Ia menyukai semuanya jadi, jangan coba buka kotak yang seharusnya nggak dibuka. Yonjin mengaku mencintainya dan nggak mau ia mengetahui apapun. Ia menjanjikan kalo nggak ada yang keluar dari kotak itu dan Yesol nggak terluka. Jadi ia meminta Doyeong untuk membiarkannya dan Yesol berkilau seperti sekarang? Ia memohon dan memberitahu kotak itu nggak berkilau. Doyeong hanya diam sambil menatap Yonjin. 



Hyeonam kembali datang ke tempat dukun dan mengikuti dua wanita yang habis dari sana. Mereka membicarakan tentang keberuntungan mereka dalam mendapatkan pasangan. 





Yonjin ada di ruang ganti. Penata gayanya menyiapkan sepatu untuknya dan menyinggung kaki Yonjin yang masih belum sembuh. Ia menawarkan untuk memberinya plester baru tapi malah membuat Yonjin kesal. Ia nggak mau memakai merek itu lagi karena membuat kakinya tergores. Ia lalu mendapat pesan dari Jaejun yang menyuruhnya keluar. Ia ada di tempat parkir.  


Jaejun meminta Yonjin untuk mengakhiri hubungannya dengan suaminya dan membiarkan dirinya menjadi ayahnya Yesol. Dapatkan suami baru. Yonjin hanya tertawa. Dah g*la apa? Itukah sebabnya ia ke sekolah Yesol? Jaejun memintanya untuk nggak mencoba mengganti topik. Apa Yonjin mencintainya? Ia bahkan nggak bisa cerita tentang Dong Eun, karena ia takut Doyeong nggak akan memihaknya. Atau karena ia tahu Doyeong nggak akan memihaknya? Ia menunjukkan kalo ia tahu semuanya dan ia selalu ada di sampingnya. Jaejun memberitahu kalo itulah cinta. Cinta yang nggak mereka ketahui. 


Yonjin memikirkannya. Ia lalu menyadari kalo ia sungguh mencintai Doyeong. Ia sangat mencintainya. 





Dong Eun menatap sebuah toko yang tutup. Ia memikirkan tentang Myeong O yang nggak pernah ke luar negeri dan nggak bisa dihubungi. Mungkin itulah pengakuannya untuk menutupi kasus dan memunculkan kasus lain. 


Di rumahnya Yonjin meminta Hidrogen peroksida sama ahjumma pengurus rumah dan menggunakannya untuk membersihkan sepatu hijaunya, hadiah dari Doyeong. Ia lalu ditelpon sama Shin Yongjun, temannya ibunya yang jadi polisi dan diminta untuk ketemu besok siang. Ia akan memberikan yang ia minta. 


Yonjin pun menemuinya di waktu yang dijanjikan. Yongjun menunjukkan yang ia dapatkan tentang Dong Eun. Dari kerja pabrik usai putus sekolah, sampai ke SD Semyeong. Dia nggak pernah didenda dan bayar semua asuransi kesehatan tepat waktu. Yonjin tersenyum sinis tahu Dong Eun adalah warga teladan. Ia lalu menanyakan ibunya Dong Eun, Jeong Mihee. Cukup berhasil saat ia di SMA. Makin miskin seseorang...keluargalah yang paling merugikannya. 


Ibunya Dong Eun sedang makan apel di depan toko. Orang-orangnya Yongjun mengawasinya. Ibu Dong Eun tertawa melihat orang yang lewat dengan membawa tas bagus. 



Yeojeong sedang ada di tempat cuci bersama Dong Eun. Ia menyinggung orang yang ada di foto tempatnya Dong Eun. Ia bisa mengenali banyak orang dari penjelasannya dan fotonya tapi nggak bisa mengenalinya. Dong Eun tahu siapa yang dimaksud, wanita di paling kiri yang bercelemek merah? Itu ibunya. Ia tahu kalo Yeojeong ingin tahu kenapa ia menaruhnya bersama para pelaku? Yeojeong yang nggak ingin tahu alasannya mengganti pertanyaannya menjadi apakah DOng Eun sering mencuci selimut? Dong Eun mengiyakan. Ia juga ingin bertanya pada Yeojeong dan Yeojeong mempersilakan. Akhirnya Dong Eun ingin tahu tentang dirinya. Dong Eun menanyakan kenapa kode sandi pintu depannya 3724? Biasanya kode sandi adalah ulang tahun, hari pertama jumpa seseorang, atau nomor pelat kendaraan. Tapi ia nggak tahu itu apa. Yeojeong seperti keberatan dan menyuruhnya untuk menanyakan hal lain. 




Ibu mendatangi rumah tahanan. Dan ternyata 3724 adalah nomor tahanan pria yang membunuh ayahnya Yeojeong. 3724 meminta maaf pada ibu. Setelah sekian lama ia di sana ia menyadari sudah melakukan hal yang buruk. Berapa kali pun meminta maaf, ia tahu dosaku tak akan hilang. Juga tak bisa kubatalkan. Ibu menyesalkan. Ia nggak tahu kalo b*j*ngan pembunuh sepertinya mengirim surat kepada putranya selama ini. 3724 membenarkan dan mengaku kalo mentalnya sedang labil. 


"Aku tak bisa tahan tekanan sosial dan membuat kesalahan"? Ibu mengulangi yang ditulis 3724 di puluhan suratnya yang isinya sama. 3724 tersenyum dan mengaku kalo ia payah dalam menulis. Ibu geram. Beraninya ia megganggu putranya demi pengurangan hukuman, beraninya ia buat dia sengsara? Ia bertekad nggak akan mengampuninya. Kalo sampai ia mengirim surat seperti itu lagi maka ia akan membunuhnya. 3724 mengingatkan kalo ibu adalah seorang dokter. Semua anggota keluarganya dokter jadi nggak boleh membunuh orang. Suaminya mati karena sumpah seperti itu. ia nggak melakukan itu karena ingin keluar. ia suka tempat itu. Nyaman. Ia bisa berolahraga. Makan tiga kali sehari dan ada perawatan medis. Ibu lalu menanyakan kenapa 3724 mengirim surat-surat itu? Dan 3724 dengan santainya bilang kalo ia bosan. Jadi, apa putramu sengsara? Ibu berubah histeris dan memakinya. 



Yeojeong mencoba untuk menenangkan diri dengan mandangin vitamin yang dimasukkan ke dalam gelas. 




Jaejun minum sambil mandangin gambarnya Yesol. Ia lalu dapat telpon dari kantor polisi Jongno. Selanjutnya ia menemui Sara dan Hyejong. Sara memikirkan siapa yang melaporkan hilangnya Myeong O? Hyejong pikir mungkin Yonjin. Secara dia yang menyuruh mereka. Mungkin dia melakukannya sendiri. Jaejun yakin kalo Yonjin nggak akan melakukannya. Sara lalu mencurigai Jaejun. Jaejun membantah melakukannya dan memberitahu kalo ia yang pertama ditelepon karena ia bosnya. Orang dewasa biasanya dikira kabur. Usianya 36 tahun. Pasukan khusus nggak akan datang hanya karena dia nggak bisa dihubungi. Nggak ada yang lain lagi, Sara sangat yakin kalo itu Hyejong. Ia mulai mencarinya lebih dulu. Awalnya Hyejong nggak mau mengaku. Tapi itu yang membuat Sara sangat yakin. Hyejong mengakui kalo ia yang melaporkannya. Ia mengingatkan kalo Sara bilang kemungkinan dia mati. Kalo benar dia mati apa aneh kalo ia melaporkan teman yang hilang? Dia tinggal sendiri. Apa Sara nggak cemas? 


Sara kesal dan menarik rambut Hyejong. Sejak kapan dia peduli sama Myeong O? Ia paham kenapa Myeong O mengajaknya berkencan. Pasti karena dia sudah tidur dengannya. Ia mengungkit kalo ia selalu beli n*rk*ba dari Myeong O dan mendapat resep atas namanya selama beberapa tahun. Ia akan ditangkap dulu kalo penyelidikan dimulai. Kenapa ia melaporkannya ke polisi? Jaejun yang nggak peduli dengan mereka memilih pergi. 



Dong Eun memasukkan sebuah koper ke mobilnya Hyeonam. Hyeonam menanyaka apa itu dan berpikir kalo itu adalah kimchi. Dong Eun membantah dan membukanya. Isinya uang. Ia nyuruh Hyeonam untuk menyetor won dan dolar secara terpisah dan minta bukti saldo rata-ratamu. Ia menanyakan apa Hyeonam sudah membuah paspor untuk Suna? Hyeonam menunjukkannya pada Dong Eun. Ia masih nggak ngerti kenapa membutuhkan paspor? Dong Eun mengambilnya dan mengatakan akan menyerahkannya ke agensi luar negeri dan minta Hyeonam untuk menandatanganinya. Ia lalu memberitahu kalo ia akan mengirim Suna untuk belajar di luar negeri. Ia mau percepat rencana, sedikit demi sedikit. Ia akan mulai melakukan yang Hyeonam minta pada hari Suna meninggalkan Korea. Suna akan mendengar kabar kematian ayahnya di Amerika Serikat. Ia memberitahu kalo ia membohongi Hyeonam. Ia nggak akan bisa makan malam dengan putrinya. Ia akan kehilangan Suna. Tapi Suna akan aman dari ayahnya yang penyiksa dan ibunya yang terlibat pembunuhan. Itulah kenyataan hal yang mereka rencanakan. Kalo ingin berhenti katakan sekarang. 



Yonjin ada di apartemen Eden, tempat Dong Eun tinggal. Ia lalu menelpon Yangjun dan mengonfirmasi kalo benar itu alamatnya. Yangjun membenarkan. Dan ternyata tempat Dong Eun tinggal tepat di depan rumahnya.


Sementara itu Doyeong mencocokkan foto yang diambil saat bersama Dong Eun di minimarket. Ia lalu menelpon sekretarisnya dan memintanya untuk membatalkan semua rencananya untuk akhir pekan, Senin dan selasa karena ada masalah pribadi. Kirim pesan kalo ada hal mendesak. Selanjutnya ia menelpon Dong Eun dan mengajanya bertemu. 




Mereka lalu bertemu di taman Go. Dong Eun datang menemui Doyeong yang sudah menunggunya. Ia menanyakan ia bisa menang berapa per rumah?  Doyeong hanya tersenyum. Dong Eun meyakini kalo Doyeong pasti punya banyak pertanyaan dan mempersilakan. Doyeong menanyakan apa Dong Eun nggak kedinginan memakai itu? DOng Eun pikir Doyeong akan bertanya apa ia sengaja mendekatinya. Doyeong mengaku ingin jadi nggak terduga sekali ini. Ia menanyakan Dong Eun mau apa kalo nggak ia telpon? Dong Eun menjawab membuat pertemuan orang tua-guru.


Doyeong menanyakan kalo ia mengajukan keluhan? Itu sekolah swasta, dan ia cukup berpengaruh. Dong Eun mengaku tahu dan berkata jujur kalo pengaruhnya yang ia andalkan. Doyeong memberitahu kalo ada pengacara yang mengajarinya cara bermain Go. Orang itu bilang ia terlahir memegang batu hitam. Jadi, ia selalu unggul. Selalu mudah baginya. Tapi pertandingan ini sulit. Ia punya banyak pertanyaan untuknya dan Yonjin tapi ia mau mendengarkan penjelasannya lebih dulu. Dong Eun menanyaka apa alasannya. Doyeong mengatakan kalo sepertinya Dong Eun merasa kalo dirinya adalah korban. 



Yonjin berdiri di atap dan melihat ke rumahnya. Ia lalu ditelpon sama seseorang. Rupanya ia membayar tukang kunci untuk membuka rumah Dong Eun. Tukangnya bilang itu ilegal. Yonjin memberinya uang banyak dan mengatakan kalo itu legal ia nggak akan membayarnya sebanyak ini. Tukangnya mengambil uangnya. Ia mengenali Yonjin seorang penyiar cuaca. Yonjin tersenyum menatap kamera CCTV sementara tukang membuka pintu rumah Dong Eun. 


Akhirnya Yonjin berhasil masuk dan melihat foto-foto itu. 


Yeojeong ke kamar mayat. Ia nyuruh petugasnya untuk membukakan pintu dan menunggu di luar. Ia bersiap memakai sarung tangan sementara petugas membuka pintu dengan kartu identitasnya. 






Doyeong mengonfirmasi kalo Dong Eun dan Yonjin satu sekolah. Dan ia sengaja mendekatinya? Dong Eun membenarkan. Doyeong lalu menanyakan apa Dong EUn juga sengaja belajar bermain Go? Dong Eun memberitahu kalo awalnya begitu tapi ia jadi suka. Karena pada dasarnya, inti Go adalah membangun rumah. Ia bermimpi jadi arsitek saat SMA, tetapi nggak ia teruskan. Selanjutnya Doyeong menunjukkan foto mereka saat di minimarket dan mengonfirmasi kalo Dong Eun yang mengirimkannya. Dong Eun mengatakan kalo ia memilih fotonya yang bagus. Doyeong melihatnya dan merasa kalo itu enggak bagus. Ia menanyakan di mana ia tinggal. Ia sengaja mendekatinya jadi rumahnya pasti dekat. Ia menekankan kalo ia siap untuk tahu. 


Dong Eun memberitahu kalo ia tahu itu dari pengalaman, walaupun Doyeong siap kekerasan semacam itu akan sangat menyakitkan. 


Yonjin yang ada di tempatnya DOng Eun merasa kalo ia salah. Seharusnya ia nggak merundung Dong Eun tapi membunuhnya. 


Ia lalu berbalik merasakan ada yang datang. 


Dung Eun membuka pintu. 


Yeojeong membuka tempat Sohi dan ternyata tempat itu kosong. Tertulis kalo itu diproses 15 Desember 2004. 


Orang yang masuk adalah Doyeong, sementara Dong Eun ke rumah Yeojeong dan memainkan batunya. 


BERSAMBUNG APA TAMAT????

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊