All content from Hunan TV/ Mango TV
Ringkas drama sebelumnya
Di telpon Ling Rui mengatakan kalo ia nggak bisa pergi dan menolaknya. Paginya ia menyiapkan sarapan untuk Fangning dan meyakinkan kalo ia bisa melewatinya. Keduanya lalu makan bersama. Sampai kantor Fangning bicara dengan Yiyou terkait masalahnya. Ia juga mencoba menyelesaikannya dengan para karyawannya. Bermaksud menghibur Fangning, Siyu memberinya permen dan minuman sambil menceritakan kisah yang mirip Fangning yang ada dalam novel. Fangning tersenyum dengarnya. Kalo ia adalah laki-laki maka ia pasti akan mengejarnya.
Pengbo mendengar profesor Luo memarahi Ling Rui karena menolak beasiswa ke Jerman. Ling Rui sampai mau nangis. Sampai rumah Ling Rui langsung membersihkan rumah untuk menyalurkan kegundahan hatinya. Fangning pulang. Keduanya hanya tersenyum sambil bertatapan.
Setelahnya mereka duduk di luar sambil menikmati bintang. Fangning menyebutkan masalah yang dialami dan Ling Rui terus bilang nggal papa. Ia memang nggak sekaya Fangning tapi ia akan menanggung keluarganya.
Di rumahnya ayah telponan sama ayahnya Tangping. Nggak tahu pasti apa yang mereka bicarakan. Subnya amburadul. Yang jelas sih mereka menyebut nama Gao Erfan.
Ibu diam-diam menangis di dapur. Ia buru-buru menghindar saat ayah datang agar ayah nggak melihatnya menangis. Ayah meninggalkan sebuah dokumen dan mau langsung pergi. Ibu membuangnya. Sepertinya itu surat cerai. Ibu menolak menandatanganinya. Ia menekankan kalo uang pribadinya cukup untuk menghidupi ayah dan nyuruh ayah untuk memasak mulai sekarang. Diam-diam ibu tersenyum saat meninggalkan ayah.
Ibunya Ling Rui punya kebiasaan yang sama kayak Ling Rui. Ia selalu bersih-bersih saat suasana hatinya nggak baik. Merasa nggak tenang akhirnya ibu menelpon Fangning dan meminta ketemu. Setelah bertemu ibu minta Fangning untuk membujuk Ling Rui agar mau paergi ke Jerman. Ling Rui memang anak yang selalu mengutamakan keluarga. Mungkin ia nggak mau pergi karena nggak mau meninggalkan Fangning. Apalagi keadaan Fangning sedang seperti itu. Fangning juga baru tahu kalo Ling Rui akan ke Jerman. Ia hanya bisa mengiyakan.
Setelahnya Fangning menemui Pengbo dan menanyakan tentang hal itu. Pengbo membenarkan. Ling Rui melewatkan wawancaranya. Dan wawancara itu terjadi di hari saat ia terpuruk sehingga Ling Rui menemaninya. Fangning syok. Ia lalu ke perusahaan. Para karyawan membicarakannya. Ia menemui Erfan yang sedang rapat dan menanyakan apa yang ia inginkan? Erfan menyudahi rapatnya dan mengatakan kalo ia ingin Fangning pergi. Ia mengungkit tentang kematian ayahnya dan menghubungkannya dengan Ling Rui yang menolak pergi ke Jerman demi untuk Fangning. Berapa banyak lagi orang yang ia ingin bunuh?
Fangning terdiam dan pergi. Teringat kalo selama ini Ling Rui selalu ada di sisinya. Selanjutnya ia menemui ayahnya. Sambil nangis ia meminta maaf karena selama ini selalu menyalahkan ayahnya atas kematian kakaknya. Padahal semua itu adalah salahnya. Ia yang sudah membunuh kakaknya. Ayah membantah dan mengatakan kalo ia lah yang salah. Selama ini ia selalu menuntut Yue untuk menjadi penerusnya. Ia bahkan menahan saat Yue berniat untuk pergi. Karena itulah ayah ingin Fangning menikah dan memiliki keluarga yang bahagia. Karena nggak mau mengalami hal yang sama, ayah membebaskan Fangning melakukan apapun yang ia inginkan. Ia ingin Fangning bahagia.
Setelahnya Fangning bicara dengan Yiyou. Ia memberitahu tentang Ling Rui yang melepaskan kesempatan untuk pergi ke Jerman. Padahal itu adalah impiannya. Ia punya banyak kenangan dengan Yiyou dan akan selalu mengingatnya.
Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan Ling Rui yang kembali dari belanja. Ia akan memasak untuk Fangning dan mengajaknya untuk pulang. Fangning mengatakan kalo ia mencintai Ling Rui dan kemudian menghambur ke pelukannya. Ling Rui mengatakan kalo ia juga mencintai Fangning. Ia nggak tahu kalo Fangning menangis setelahnya.
Sampai rumah mereka melakukannya. Dan sebelum Ling Rui bangun, Fangning mengemasi barang-barangnya dan pergi. Ling Rui terbangun pagi harinya dan melihat fotonya bersama Fangning ngak ada di pigura. Ia keluar kamar dan juga nggak melihat Fangning. Paik ia pun mencari Fangning di luar, perusahaan dan tempat ia biasa berolahraga. Tapi nggak ada Fangning di semua tempat itu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊