Sinopsis How to Be Thirty Episode 10

Anysti
0

All content from Daum Kakao TV, Viki




Ringkas drama sebelumnya


Ji Won sampai depan rumah. Ternyata di sana ada Seung Yoo yang telah menunggunya. Ia menghampirinya, bilang Cinta, menciumnya lalu memeluknya. Ji Won tahu kalo Seung Yoo bohong. Tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa menghentikannya. Harusnya ia menjauhinya. Tapi saat ia muncul, Ji Won selalu luluh. Seung Yoo mampir. Ji Won hanya melihat gambarnya saja. Bahkan saat Seung Yoo mengajaknya makan ia malah bilang mual dan membuat Seung Yoo berpikir kalo Ji Won sedang memintanya untuk pergi. 


Ji Won memberitahu kalo ada yang harus ia kerjakan dan ia nggak bisa menyelesaikan apapun karena seseorang muncul di depannya. Seung Yoo hanya diam. Sakit kayaknya. Ia lalu pergi. Sesampainya di luar Seung Yoo melihat ke atas tepat saat Ji Won melihat ke bawah dari tirai jendelanya. Ji Won sendiri nggak bisa mempertahankan hubungannya dan ingin menjauh dari Seung Yoo. Sementara Seung Yoo malah berpikir nggak mau kehilangan Ji Won Setelah akhirnya menyadari apa itu cinta. 


Ran Ju dan Jun Young sedang berlatih jiu jitsu. Menyerang, mengunci dan melepaskan diri. Setelah selesai mereka lalu makan bersama. Ran Ju mengaku nggak tahu kalo Jun Young bisa jiu jitsu. Jun Young sesumbar kalo ia bisa banyak hal. Sedetik kemudian Jun Young baru menyadari kalo Ran Ju mulai tertarik padanya. Sebelumnya nggak pernah bertanya apapun. Ia sendiri ingin tahu semua hal kecil tentang Ran Ju. Seperti apa ia. Ran Ju mengaku nggak penasaran soal Jun Young. 


Jun Young nggak nyangka setakut itukah Ran Ju jatuh cinta padanya. Ia tahu Ran Ju pengecut dan hanya berlagak tangguh. Ran Ju hanya tertawa dengarnya. Ia lalu minta tangan Ran Ju dan mengetukkannya ke permukaan meja dua kali. Jangan pernah takut. Selama bisa menyerah dengan baik, kamu selalu bisa bangkit dan memulai kembali. Karena itulah kau harus menyerah dan bilang mencintaiku. Hadeuh padahal udah serius malah lawak lagi😅 


Ji Won yang nggak bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik akhirnya pergi ke tempat penatu dan minum bir di sana. Do Hun datang dan menyindir Ji Won yang sepertinya suka minum. 


Ji Won sudah selesai dan mau pulang. Ia merasa kalo Do Hun adalah pekerja keras sampai datang jauh-jauh kesana jam segini. Ternyata Do Hun tinggal di sekitar sana. Padahal sebelumnya dia bilang… . Do Hun beralasan kalo ia nggak bilang karena nggak mau Ji Won merasa nggak nyaman kalo tahu ia tinggal di sekitar sana. Dan karena terus bertemu maka ia pun jujur. Ji Won menangkap kalo Do Hun adalah tipe orang yang memisahkan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. 


Tadinya Ji Won mau pergi. Tapi nggak jadi gegara omongan Do Hun yang bilang kalo ia benci membiarkan perasaan pribadi bercampur aduk dengan pekerjaan. Entah itu soal kencan atau apa pun. Ji Won langsung ingat sama saat ia betciuman sama Seung Yoo di dekat lift. Saat itu Do Hun datang setelah Seung Yoo pergi. Do Hun melanjutkan kalo ia biasanya mencoba memisahkan seniman dari karya mereka, tapi mungkin nggak begitu dengan Ji Won. Ia nampak menikmati hal-hal menegangkan. Apa itu nggak mengganggunya? Atau ia malah menikmatinya? Senimannya tangguh, begitu pula karyanya. Ia nggak tahu harus bagaimana. 


Ji Won nggak suka dengar nya. Ia meletakkan tasnya dan menegur Do Hun lalu duduk di depannya. Dia nggak ngerti punya salah apa sama Do Hun sejak mulai proyek mereka. Apa dia menyinggungnya? Akhirnya Ji Won membenarkan kalo dia pacaran sama Seung Yoo. Tapi apa iya ia harus minta maaf soal itu? Ia minta do Hun agar berhenti menganalisis kehidupan pribadi kartunis dan mulailah menganalisis “Psycho Bride” itu adalah tugasnya sebagai sutradara. 


Do Hun nggak bisa bilang apa-apa. Ji Won bangkit dan pergi. Tapi sesampainya di luar dia jadi menyesal karena sempat marah tadi. Kesal sama diri sendiri. Do Hun datang dan berdiri di depannya. Melihat Ji Won ngomong sendiri, ia pikir dia g#la. Ji Won terpancing dan mau mengajaknya berantem. Tapi tahunya Do Hun hanya ingin mengembalikan tasnya. Ia merasa kalo Ji Won tipe orang yang baperan. 


Ji Won mengambil tasnya dan menunjukkan kalo Do Hun mulai menganalisanya lagi. Do Hun meminta maaf. Itu karena Ji Won yang menulis cerita itu. Ia pikir ia akan lebih paham kalo tahu lebih banyak tentang Ji Won. Ji Won tersenyum menanggapinya. Dikiranya dia bisa membunuh orang seperti karakter utamanya? Ia mengingatkan kalo Do Hun juga seorang pekarya. Kenapa nggak paham soal itu? 


Do Hun lalu mengakui kalo dia juga punya orang yang ia benci setengah mati. Tapi ia masih merindukan orang itu. Ia kira mereka merasakan hal yang sama. Ji Won terdiam nggak nyangka. Do Hun nggak nyangka akan mengatakannya. Yang pasti semuanya hanya pembenaran. Ia meminta maaf lagi. Ia berharap mereka bisa bekerja sama dengan santai. Ji Won beranggapan kalo dari awal mereka memang nggak pernah santai. Do Hun menganggap kalo permintaan maafnya sudah diterima. Ia lalu pamit kembali ke penatu. 


Di rumahnya Do Hun sedang mencuci piring. Ji Won mengirim pesan meminta maaf karena reaksinya berlebihan tadi. Katanya anak-anak bertengkar saat tumbuh dewasa. Karya mereka sepeti anak-anak. Mari berdebat bijak selama bekerja. Baikan dengan bijaksana juga. Maafkan aku. Karena sudah saling minta maaf, Ji Won menganggap kalo mereka sudah impas. Ia lalu ingat apa yang Do Hun bilang sebelumnya kalo dia punya seseorang yang dia beci sampai mati tapi tetap merindukannya. Ji Won jadi teringat Seung Yoo. 


Program Ran ju akan dihentikan. Teman-temannya kompak untuk nggak ngasih tahu dia. Mereka bahkan mengacuh-nggak acuhkannya. Ia lalu mendesak salah seorang rekannya untuk memberitahunya. Akhirnya Ran Ju menemui produsernya dan menunjukkan programnya yang akan berakhir. Yang ia sesalkan adalah program itu akan berakhir Jumat nanti dan nggak ada yang ngasih tahu dia. Mereka harusnya melakukan yang terbaik untuk pendengar yang menyukai acara itu. Ia mengajak mereka untuk membuat kompilasi segmen terbaik dan memainkannya untuk pekan depan sebagai episode khusus perpisahan. Ia menekankan kalo semua perpisahan memiliki proses dan prosedur yang tepat. Seenggaknya mereka harus bersikap seperti manusia. Ran Ju yang kesal lalu meninggalkan mereka. Tim.produser juga merasa kalo itu menghancurkannya. Bahkan ia masih mencoba untuk berkepala dingin. Itu adalah satu-satunya programnya dan dia nggak keberatan dengan itu. 


Di kafe Jun Young juga melihat berita itu dan mengkhawatirkan Ran Ju. 


Di ruang siaran Ran Ju nangis. Tapi kata-kata Jun Young menyemangatinya. Ia nggak akan terluka kalo menyerah dengan baik. Ia selalu bisa bangkit dan mulai lagi. 


Jun Young menunggu Ran Ju di depan stasiun radio. Dengan alasan layanan sopir ia membawa Ran Ju pergi dari sana. Alih-alih membawanya pulang, ia malah membawa Ran Ju ke tempat cuci mobil. Ia menemukan tempat untuk Ran Ju bersembunyi. Ia melihat kalo bentar lagi Ran Ju akan nangis. Ran Ju memalingkan matanya meski matanya sudah berair. Jun Young keluar. Ia menutup semua kaca mobil dengan sabun dan mbiarkan Ran Ju nangis di dalamnya. Ia sendiri mencoba untuk tegar mendengar suara tangis orang yang amat dicintainya. 


Di saat yang sama Ah Young juga lagi nangis sambil nelpon Ji Won. Ji Won yang panik berlari secepat yang ia bisa menuju kafe Ah Young. Sementara itu Seung Yoo menuju rumah Ji Won. Mereka berpapasan setelah Ji Won berlalu. 


Suatu hari, kamu menyadari kalo orang dewasa pun nggak tahu segalanya tentang kehidupan. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)