Sinopsis My Roomate Is a Gumiho Episode 1 Part 3

Anysti
0

All content from tvN/ iQiyi




Ringkas drama sebelumnya


Di rumahnya Woo Yeo membersihkan tangannya dari darah. Ih sampai lehernya juga. Dam akhirnya sampai. Ia menekan bel dan tahu-tahu pintu terbuka. Seekor kucing putih melompatinya. Ih kaget. Di rumah Woo Yeo mengawasi. Ingat saat kelerengnya membiru saat ia menyentuh Dam. Dam berjalan masuk. Ih rumahnya Woo Yeo auranya hijau. Dam melihat Woo Yeo di dalam melihatnya dari jendela. Ih seram banget. Dan saat ia melanjutkan langkahnya tahu-tahu Woo Yeo berdiri di depannya. Ia menggunakan kekuatan teleportasinya untuk membantu Dam membawakan koper beratnya. 


Keduanya sampai rumah. Woo Yeo menunjukkan kamarnya ke Dam. Dam berterima kasih. Woo Yeo menyinggung kalo mereka belum tahu nama masing-masing. Ia memperkenalkan diri lebih dulu baru setelah itu Dam. Woo Yeo mau memanggilnya Lee Dam-ssi. Dam mengiyakan dan mau jalan ke kamarnya. Lah, tasnya malah kebalik dan semua isinya jatuh. Hadeuh. 


Woo Yeo mengambil semprotan merica yang ada di dekat kakinya. Dam ngasih tahu kalo itu hadiah. Kata ibunya kalo datang ke rumah orang harus bawa hadiah. Dam bahkan juga ngasih alat setrumnya juga ke Woo Yeo. 


Malamnya Dam nggak bisa tidur. Kayak ada suara orang lagi mencacah. Ia keluar untuk melihatnya. Oh kaget. Ada darah keluar dari kulkas. Ia lalu melihat Woo Yeo di luar sedang memegang benda tajam. Belum lagi ada kilat yang membuat suasana jadi tambah menakutkan. Woo Yeo menghampiri Dam. Dam ketakutan sampai terduduk. Woo Yeo bilang dia sedang memangkas pohon. Dam heran kenapa Woo Yeo melakukannya di tengah malam? Woo Yeo bilang kalo rubah adalah hewan nokturnal. 


Dam lalu melihat darah yang keluar dari kulkas. Jangan-jangan itu lever. Woo Yeo membuka kulkasnya dan menunjukkan darah lembu beku. Hhh Dan pikir itu lever. Penjualnya nggak menutupnya dengan benar sehingga darahnya keluar. Tangannya Woo Yeo juga jadi kena darah. Katanya dia sudah mencuci tangannya tadi. Ia merasa kalo Dam mudah takut. Ia berjanji akan segera menghabiskannya selagi masih segar. 


Sudah jam 3 pagi tapi Dam masih belum juga bisa tidur. Mendadak ia harus tinggal dengan seekor gumiho. Ia nggak tahu apa ia bisa tidur nyenyak apa enggak. 


Paginya Dam belum bangun juga padahal hari sudah terang. Woo Yeo membangunkannya karena Dam harus kuliah. Lah Dan ngiranya malah masih malam. Akhirnya Dam bangun dan melihat Woo Yeo sedang di dapur. Dia membuat teh goji buat Dam. Itu bagus untuk levernya. Dam kaget. Ia menganggap kalo Woo Yeo rubah yang licik yang menyamar sebagai pria tampan. Nggak hanya membuatkan teh. Woo Yeo juga membelikannya banyak makanan dan es krim juga. Ia nggak tahu selera Dam jadi ia membeli semuanya. Ih Dam senang banget lihat semua makanan itu. Selain itu Woo Yeo juga akan membayar uang kuliah Dam. Wah senyum Dam langsung jadi lebar banget. Dia menolak tapi malah menawarkan untuk mengirim tagihannya lewat SMS. 


Di kamarnya Dam mengecek uang yang Woo Yeo kirim ke rekeningnya. Wah enolnya banyak banget. Dengan uang itu Dam bisa membayar biaya kuliahnya untuk semester depan dan les Dan. 


Mendadak Woo Yeo memanggil Dam. Ternyata dia mau pergi untuk mrnghadiri acara buku. Ia menulis buku tentang humaniora. Dam heran dengarnya. Binatang legendaris pun nggak bisa menghindari kapitalisme. Woo Yeo membantah. Hidup lama membuatnya bosan. Ia akan pergi ke Singapura dan akan kembali beberapa hari lagi. Lah Dam senang banget. 


Woo Yeo menangkap kalo Dam merasa sangat nggak nyaman di dekatnya sampai sesenang itu ia nggak ada. Dam membantah. Ia sama sekali nggak bahagia. Tiba-tiba Woo Yeo berubah menjadi kakek-kakek. Katanya ia merubah bentuk karena nggak ingin dikenal terlalu luas. Reporter mungkin akan datang. Woo Yeo lalu pamit dan berpesan agar Dam nggak lupa mengunci pintu. 


Kelas Dam akhirnya selesai. Soo Kyung dan yang lain mengajaknya untuk pergi ke kelab. Ada pesta perpisahan untuk Ji-eun karena dia akan belajar di luar negeri. Dam sebenarnya mau nolak tapi Soo Kyung dan yang lain terus memaksa jadinya dia pun setuju untuk datang. 


Soo Kyung dan yang lain sampai lebih dulu. Dam datang dengan pakaian yang sangat modis. Soo Kyung menyombongkan kalo ibunya Dam adalah editor majalah mode. Dia di Amerika dan mengirimkan pakaian yang dia pakai untuk pemotretan pada Dam. Karena itulah dia pernah dipanggil seorang alkoholik yang modis. 


Di dalam kelab ada beberapa pria yang menggoda Dam. Diantaranya bahkan ada yang merangkulnya. Perut Dam langsung bersaksi. Ia yang sudah pernah merasakannya berpikir kalo pria itu adalah tahun macan. 


Woo Yeo yang berada di Singapura merasakannya. Rekannya mengajaknya untuk minum tapi Woo Yeo mengabaikannya. Ia mencoba untuk nelpon Dam tapi nomornya nggak bisa dihubungi. Dam sendiri masih bersama dengan pria itu. Wajahnya pucat dan tubuhnya lemas. Ia bahkan nggak bisa menggerakkan tubuhnya. Bahkan untuk ngomong aja dia nggak bisa. Dalam hati ia memohon agar ada seseorang yang menolongnya. Jebal!! Jebal!! 


Woo Yeo mendadak muncul dan menghampiri Dam. Aku mencarimu kemana-mana. Dam yang lemas jatuh ke pelukan Woo Yeo. Dia bilang ke pria itu kalo dia akan mengantar Dam karena dia adalah temannya. Pria itu nggak percaya. Woo Yeo lalu nelpon Dam tapi ponsel Dan ada pada pria itu. Katanya dia juga temannya Dam tapi saat Woo Yeo menanyakan namanya Dam pria itu nggak bisa menjawabnya. 


Woo Yeo mengambil ponsel Dam dan mau pergi tapi pria itu menahan tangannya. Woo hanya menghempaskan tangannya sedikit tapi sudah membuat pria itu terpental dan membentur tong sampah. 


Dam akhirnya tersadar. Tapi dia malu. Woo Yeo yang tahu kalo Dam sudah sadar menawarinya untuk memesan kue. Dam bangun dan minta tiramisu. Beberapa saat kemudian sudah ada tiramisu di depannya. Ia memakannya sesendok lalu meletakkannya. Sejujurnya dia ingin Woo Yeo memarahinya karena pergi ke kelab. Itu tempat yang berbahaya dan membuat Woo Yeo datang jauh-jauh dari pekerjaannya. 


Woo Yeo bersyukur karena kelerengnya dan Dam selamat. Tapi mulai sekarang ia ingin Dam menghindari tempat-tempat seperti itu demi kebaikannya. Dan jangan takut padanya. Ia tahu kalo selama ini Dam takut ia akan menyakiti atau mengancamnya. Dam jadi nggak enak. Woo Yeo sendiri paham. Siapa yang nggak takut pada seekor gumiho. Tapi Dam bukan sembarang orang. Dam menyimpan kelerengnya dan dia harus tetap aman. Karena itulah ia akan melindunginya nggak peduli gimanapun caranya. 


Dam meminta maaf karena membuatnya merasa nggak nyaman. Mulai sekarang ia nggak akan takut lagi padanya. Mereka lalu berjanji jari kelingking. Woo Yeo bahkan melakukannya dua kali dan minta Dam untuk menepati janjinya. 


Keduanya meninggalkan kafe. Woo Yeo sedikit menjauh karena harus menjawab telpon. Dam membatin. Ia pikir Woo Yeo adalah gumiho yang jahat seperti kisah hantu tapi ternyata dia rubah baik yang ada dalam dongeng. Keduanya lalu berjalan bersama. Woo Yeo bahkan melindungi Dam dari pejalan kaki tahun macan. Dam sangat penasaran tentang kelereng gumiho. Seperti apa warnanya dan berapa lama ia akan menyimpannya. Woo Yeo bilang warnanya merah. Dan Dam akan menyimpannya selama setahun. Kalo dalam setahun ia nggak bisa mengeluarkannya maka ia akan mati. Dam terkejut. Dia sampai nggak bisa berkata-kata. Lee Dam-ssi, kamu akan mati. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)