All content from TVING
Ringkas drama sebelumnya
Malam pertama
Samuel ke tempatnya Woojin dan membawakannya bunga. Woojin membukakan pintu. Sebenarnya Samuel sudah terlambat dan makanannya sudah dingin. Keduanya lalu minum sambil mengobrol di dalam. Samuel minta ijin untuk memegang tangan Woojin dan Woojin memberikan tangannya. Sebenarnya Samuel nggak perlu meminta ijinnya. Samuel menjelaskan orang seperti apa dirinya. Mereka lalu berciuman dan melakukannya.
3 tahun pernikahan
Samuel nggak bisa melakukannya dan Woojin memahaminya. Seperti halnya cuaca, kadang cerah dan kadang berawan. Saat Samuel ingin melakukannya, Woojin malah sedang nggak ingin. Di lain hari saat Woojin menginginkan cuaca yang cerah, giliran Samuel yang nggak ingin.
Mereka lalu menempati tempat tidur terpisah. Woojin merasa frustasi dan berpikir kalo Samuel nggak lagi melihatnya sebagai wanita. Samuel membantahnya dan mereka pun bertengkar. Woojin yang merasa lelah dengan hubungan mereka mengatakan kalo ia ingin cerai. Ia sampai pergi dari rumah.
Lama nggak bercinta
Woojin merasa ragu untuk menyalakan pemantik api. Ia malah nggak sengaja menjatuhkannya. Akhirnya ia membersihkannya dan mengepel lantai.
Cukup lama Woojin memikirkannya. Akhirnya ia menjadikan Minsoo sebagai target selanjutnya. Ia mengirimkan beberapa foto ke Minsoo dan surat ancaman kalo ia nggak memberikan uang yang diminta. Minsoo menerima surat itu dan melakukan apa yang diminta. Ia meninggalkan uang di atap. Nggak lama setelahnya Woojin mengambilnya menggunakan pancing.
Setelah mendapatkannya Woojin lantas membawanya pulang. Samuel yang sedang melipat pakaian menanyakan tas apa yang Woojin bawa. Woojin pun memberitahu sesuai apa yang Samuel tanyakan kalo ia mendapatkannya dari pekerjaan lama mereka, Dari perselingkuhan seorang sopir taksi dan wanitanya. Ia memeras wanita itu. Mereka satu apartemen. Wanita itu tinggal sendiri karena suaminya hanya pulang saat akhir pekan.
Dari semua jawaban itu Samuel akhirnya menyadari kalo yang dimaksud adalah dirinya. Ia malah marah ke Woojin yang melakukannya pada orang yang nggak bersalah. Sementara Woojin merasa sudah melakukan hal yang benar. Ia bahkan sudah mengikutinya. Samuel malah makin marah dan menganggap Woojin g*la uang. Woojin membuka tas itu dan melihat apa isinya untuk membuktikan mereka beneran selingkuh apa enggak. Dan isinya adalah...uang.
Samuel sudah merasa nggak tahan dan akhirnya mengungkit kejadian 2 tahun yang lalu saat mereka bertengkar. Ia melihat semuanya. Woojin langsung terdiam. 2 tahun yang lalu saat Samuel menolak untuk melakukannya dan mereka bertengkar. Ia mengganti pakaiannya di jendela dan pergi. Di tangga ia telponan sama mantannya yang kebetulan ada di Seoul. Ia diminta untuk ke kamar hotelnya. Katanya pemandangan malamnya bagus dan ada Don Perignon juga. Woojin menolak untuk datang. Tapi akhirnya ia ke sana juga.
Sebenarnya Woojin ingin langsung pulang setelah melihat pemandangan dari jendela pria itu tapi pria itu menahannya dengan bilang kalo sebentar lagi hujan dan di luar akan semakin indah. Woojin nggak mau dan memak=inya. Pria itu bilang kalo ia suka Woojin memakinya. Woojin mengingatkan kalo ia sudah menikah. Pria itu juga sudah menikah. Woojin tiba-tiba nangis. Pria itu menenangkannya dan menanyakan apa kehidupan pernikahan begitu sulit? Ia mencium Woojin dan memberitahu kalo ia ingin melakukannya. Sesaat Woojin memikirkannya. Ia minta pria itu untuk nggak baper. Dan merekapun melakukannya.
Setelahnya Woojin keluar. Di depan ia bertemu dengan Samuel yang bilang kalo ia melihat semuanya. Ia mengikutinya karena mengkhawatirkannya. Hotelnya bagus dan apa yang Woojin lakukan di sana. Ia bersama siapa? Apa ia harus masuk. Satu jam ia menunggu Woojin di luar. Woojin mengatakan kalo ia bersama temannya.
Samuel bertanya apa mereka melakukannya? Keduanya kehujanan.
Mereka kembali ke rumah. Woojin bertanya apa kalo ia jujur, Samuel juga akan mengatakannya? Woojin berlutut meminta maaf dan mengatakan kalo ia melakukannya hanya sekali. Dengan mantan pacarnya. Ia meyakinkan kalo ia nggak punya perasaan apapun. Samuel merasa nggak habis pikir. Emangnya Woojin b*natang? Sekarang Woojin minta Samuel untuk jujur. Apa mereka melakukannya?
Samuel membantah dan mengatakan kalo mereka hanya teman bersih-bersih. Woojin kesal karena Minsoo masuk ke rumah mereka, kamar mereka, melihat konmetiknya dan bahkan pakaian d*lamnya. Dan apa yang Samuel lakukan malam itu? Dengan tenang Samuel memberitahu kalo ia hanya mengantarkan obat karena Minsoo sakit dan ia menjaganya sampai Minsoo tertidur.
Woojin makin kalap dan nyambit muka Samuel pakai sesuatu. Samuel mengklaim kalo ia hanya merasa kesepian dan Minsoo memahaminya. Kesepian? Lah dikira dia nggak kesepian? Ia mengungkit kalo Samuel nggak melakukan apapun setelah usahanya bangkrit sehingga Woojin harus bekerja siang malam. Ia kesepian tapi harus menahannya.
Samuel membalas kalo Woojin yang seperti itulah yang membuatnya nggak bisa melakukannya. Woojin selalu merendahkannya dan membuatnya nggak percaya diri. Tapi Minsoo beda. Ia sama sekali nggak kayak Woojin. Woojin kembali merasa kalo Samuel melakukannya dengan Minsoo. Samuel mengakui kalo Minsoo membuatnya ingin melakukannya. Tapi ia nggak melakukannya, nggak kayak Woojin yang bahkan bisa melakukannya dengan siapapun yang ada di depannya.
Woojin meremehkan Samuel yang nggak mampu melakukannya makanya ia nggak melakukannya dengan Minsoo meski ia ingin. Mendengarnya membuat Samuel merasa tertantang. Ia melepas c*lananya dan menunjukkan ke Woojin kalo ia bisa melakukannya. Lah g*lla ini. Woojin berusaha menarik c*lananya tapi Samuel menahannya. Tiba-tiba ada yang melempar batu dari luar.
Samuel mengenakan c*lananya lagi dan mengambil tas Minsoo. Minsoo nggak salah dan ia akan mengembalikannya. Woojin merebutnya karena merasa kalo itu adalah miliknya. Mereka saling berebutan. Samuel mendapatkannya dan membawanya keluar. Keduanya saling kejar-kejaran dan sampai di jalan raya.
Akhirnya mobil Woojin berhasil menghentikan mobil Samuel. Ia turun dan menyuruhnya untuk keluar. Saat Samuel nggak mau, ia pun memukul kaca mobilnya dengan tongkat. Samuel terpaksa membuka pintu mobilnya. Woojin mengambil tas uangnya dan mereka kembali berebutan. Woojin yang kalap akhirnya membuka tas itu dan membuang semua isinya. Samuel mencoba mencegahnya dan mengingatkan kalo itu adalah uang yang Woojin suka. Woojin nggak peduli dan membuang semuanya sampai habis. Orang-orang berdatangan dan memungutinya. Kalo Woojin nggak bisa memilikinya maka Samuel juga enggak. Akhirnya Samuel hanya bisa diam menyaksikan.
7 bulan kemudian
Sepasang pasangan muda berniat untuk membeli apartemen yang dulu ditempati sama Samuel dan Woojin. Di luar mereka berpapasan dengan pria yang memakai masker hitam dan membawa cat semprot. Melihat kalo pemilik apartemen itu adalah pasangan lain, pria itu pun pergi. Ia menemui ayahnya di mobil. Ternyata ia kesal ke Woojin dan Samuel karena kerap memesan banyak minuman botol dan membuat tangan ayahnya sakit.
Lah terus Samuel sama Woojin kemana? Samuel tidur di mobil. Ia bekerja di perkebunan stroberi milik ayahnya. Ia memetik stroberi dan mengemasnya bersama ayah. Kakaknya memanggilnya saat menempelkan stiker di kemasan stroberi dan diajakin makan. Kedua kakak Samuel mengeluhkan Samuel yang tidur di mobil padahal bisa saja tidur di rumah ayah.
Samuel nggak membalas dan hanya makan saat kedua kakaknya memarahinya. Mendadak ia dapat telpon dari agen perumahan kalo ada yang mau membeli apartemennya. Ia diminta untuk ke sana.
Ia ke sana esok harinya dan bertemu dengan Woojin. Keduanya sama-sama datang lebih awal. Karena masih ada waktu, Woojin mengajak Samuel untuk minum kopi dulu. Di kedai, Woojin mengaku ada yang mau ia sampaikan pada Samuel. Tapi ia nggak boleh melihatnya saat ia bicara. Mari makan aja. Ia menanyakan kabar Samuel dan memberitahu kalo keadaannya nggak baik setelah perceraian mereka. Apartemen itu adalah satu-satunya yang ia miliki. Teringat saat mereka membeli apartemen itu dulu setelah menikah dan mengambil pinjaman besar. Ia menyesal sudah menyia-nyiakan Samuel yang sangat baik. Terima kasih sudha bersamanya selama 6 tahun ini.
Samuel nangis dengarnya. Begitu juga dengan Woojin. Ia meminta maaf pada Samuel. Gegara dia mereka jadi gini. Samuel mengambil tisu dan memberikannya pada Woojin.
Woojin masih bekerja di hotel. Rekannya merengek minta chek in. Ternyata ia sama pacarnya. Setelahnya Woojin pulang. Ia makan mie dan menikmati natal dalam kesendirian. Temannya menelpon dan menyuruhnya datang ke rumahnya tapi Woojin nggak mau. Setelahnya Woojin mau membuka anggur tapi susah.
Samuel datang membawakannya stroberi. Seperti sudah kebiasaan, Samuel membersihkan kamar Woojin. Mereka lalu duduk sambil menanyakan kabar kakak masing-masing. Woojin menawari Samuel untuk minum tapi Samuel menolak karena ia harus menyetir nanti. Lah setelahnya Samuel malah ngambil bir sendiri di kulkas. Sambil minum ia bertanya tentang Woojin apakah ia sudah menemukan pria lain, bagaimana tempat tinggalnya.. Woojin teringat saat Samuel datang ke apartemennya dulu.
Secara nggak sengaja tangan mereka bersentuhan saat Woojin mau mengambil stroberi. Setelahnya malah Samuel tergerak mencium Woojin. Woojin mengingatkan kalo mereka sudah bercerai. Habis itu malah ia mencium Samuel balik. Dan akhirnya mereka melakukannya. Mereka sudah berserai tapi mereka masih bisa melakukannya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊