Sinopsis My Boss Episode 29

Anysti
0

All content from Youku/Viu








Ringkas drama sebelumnya


Qian Heng, terima kasih telah membawaku ke markas rahasiamu


Tan Ying, Yufei dan Bao Rui saling lihat Cheng Yao. Cheng Yao menyadari dan mempersilakan mereka untuk nanya. Mereka lalu menariknya ke pantry. Mereka kaget dengan hubungan Cheng Yao dan Qian Heng dan menanyakan sejak kapan? Bao Rui juga heran. Padahal Qian Heng sebelumnya memecat 13 asistennya secara berturut-turut tapi nggak sama Cheng Yao. Orangnya malah datang dan bilang kalo ia juga bisa mecat Bao Rui sekarang juga. Karena semuanya sudah tahu maka ia nggak akan merahasiakan dari mereka. Ia akan mentraktir mereka makan siang sebagai tutup mulut. Setelah mereka pergi, Qian Heng memberitahu Cheng Yao kalo ia nggak bisa makan malam di rumah karena ayahnya menyuruhnya pulang. Ia menanyakan apa yang ingin Cheng Yao makan untuk makan siang nanti?


Saat jam makan siang Qian Heng membeli banyak makanan untuk dimakan bersama. Ih Qian Heng meletakkan semua lauk di depan Cheng Yao dan membuat Bao Rui iri. Selain itu Yufei juga meletakkan lauk di depan Tan Ying. Bao Rui memprotesnya dan berpikir kalo mereka juga menjalin hubungan. Qian Heng mengeluhkan Bao Rui yang baru mengetahuinya dan menasehati agar ia lebih teliti lagi saat mengobservasi. Tan Ying sama Yufei langsung melihat Cheng Yao. Padahal Cheng Yao nggak ngasih tahu Qian Heng tentang itu. Ternyata Qian Heng tahu saat perjalanan, Tan Ying pura-pura terkilir agar bisa berdua sama Yufei dan saat pulang kerja, Yufei membawakan tasnya Tan Ying.  Sebenarnya Yufei juga pernah bilang kalo mereka berhubungan tapi Bao Rui nggak percaya. 







Cheng Yao ditelpon sama ayahnya dan diajakin untuk makan malam bersamanya dan temannya. Jadi dalam reuni kemarin temannya ayah membanggakan anaknya yang seorang pengacara. Lah anaknya ayah kan juga pengacara. Bahkan keduanya. Ayah minta Cheng Yao untuk dandan yang cantik, pakai baju terbagusnya dan pakai sepatu dengan hak yang sangat tinggi. 


Malamnya Cheng Yao ke sana dan bertemu dengan Qian Heng. Qian Heng menegur Cheng Yao yang sudah berpakaian segitu bagus padahal baru ditinggal bentar. Cheng Yao memberitahu kalo ia mau ketemu sama ayahnya. Lah Qian Heng malah khawatir kalo Cheng Yao disuruh kencan buta. Ternyata mereka pergi ke tempat yang sama. Ayahnya Cheng Yao rupanya berteman dengan ayahnya Qian Heng. 


Melihat anaknya bersama dengan Qian Heng membuat ayah merasa kesal. Padahal sudah disuruh untuk putus. Ayah mengungkit kalo Qian Heng sudah selingkuh dan hanya bekerja sebagai buruh. Ayahnya Qian Heng langsung memprotes dan memberitahu kalo Qian Heng adalah anaknya dan ia bukanlah seorang buruh melainkan pengacara. Mereka malah jadi bertengkar. 


Qian Heng menyudahi dan kembali memperkenalkan diri pada orang tua Cheng Yao. Ia adalah Qian Heng, seorang pengacara, bosnya Cheng Yao dan juga pacarnya. Ibunya Qian Heng memberikan kembali gelang gioknya ke Cheng Yao dan ibunya Cheng Yao juga ngasih gelang emasnya ke Qian Heng. Mereka lalu duduk. Lah kedua ayah masih saja bertengkar. Kali ini perkara siapa yang mengejar duluan, Cheng Yao apa Qian Heng. Ibunya Qian Heng menengahi, nggak penting siapa yang mengejar duluan, yang penting mereka bisa bersama sekarang. 







Cheng Yao keluar bersama dengan Qian Heng. Ia mau membayar tagihan tapi Qian Heng melarang. Apa yang akan dikatakan ayahnya Cheng Yao nanti kalo Cheng Yao yang bayar. Selanjutnya Qian Heng mengajak Cheng Yao untuk ke suatu tempat yang mau ia tunjukkan. 


Tempat yang ingin Qian Heng tunjukkan adalah toko piringan hitam. Ternyata pemiliknya sudah kenal sama Qian Heng karena sering ke sana. Ia juga tahu kalo Qian Heng menderita insomnia dan belakangan sembuh karena Cheng Yao. Pemiliknya sebelumnya juga adalah seorang aktor yang memainkan peran kecil di drama. 


Keduanya lalu mendengarkan sebuah lagu dari sebuah band kesukaan Cheng Yao. Lagu itu juga yang memotovasi Cheng Yao untuk menjadi seorang pengacara karena ingin membela kakaknya dan orang-orang yang membutuhkan. Tapi setelah menjadi pengacara ternyata semuanya nggak sesederhana itu. 







Pagi-pagi sekali Wu Jun merasa nggak tenang dan menelpon Qian Heng. Ia memberitahu kalo orang tuanya Cheng Xi ada di sana dan mau bertemu dengannya. Ia merasa nggak enak dan nggak bisa datang dengan tangan kosong. Ia menanyakan apa yang bisa ia bawa? Qian Heng menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. 


Wu Jun pun ke sana. Melihat keadaan rumah itu ia merasa kalo selera Qian Heng berubah. Bahkan ada beberapa boneka di sofa. Eh ada fotonya Cheng Xi dan Cheng Yao juga. Ia masih berpikir positif kalo Qian Heng sengaja meletakkannya di sana agar ia bisa melihatnya dan Qian Heng ingin ia tinggal lagi dengannya. Ia nggak bisa karena ia sudah punya Cheng Xi. Ia juga menasehati Qian Heng agar  jangan kerja mulu tapi memikirkan mencari pasangan juga. 


Cheng Yao keluar dari kamarnya dan mengambil minum. Dih Cheng Yao dan Wu Jun sama-sama kaget tapi Qian Heng malah senyum-senyum. 




Selanjutnya Wu Jun menemui Cheng Xi dan menceritakan yang ia alami tadi. Kayak konyol banget selama ini ia membual tapi Qian Heng malah merayu adik iparnya. Selama ini Qian Heng memang selalu peringkat satu dan ia peringkat dua. Nggak nyangka dalam hal cinta ia juga mendahuluinya. Sambil makan Cheng Xi memberitahu kalo Qian Heng menemui orang tuanya bukan hanya kemarin tapi sebelumnya juga sudah pernah. Ia menenangkan kalo Wu Jun pasti juga bisa memenangkan hati orang tuanya. Wu Jun lalu merasa senang karena nantinya Qian Heng akan memanggilnya kakak ipar. 


Wu Jun lalu dapat pesan dari Yiran kalo ia sudah selesai dengan HR dan akan menemuinya besok. Wu Jun jadi menyesali apa yang sudah dilakukannya. 







Cheng Yao berangkat ke kantor dan melihat Yiran sibuk telponan dan tampak sangat serius. Ia menunggunya untuk naik lift bersama tapi Yiran masih mau telponan. 


Di ruang rapat Bao Rui dan yang lain membicarakan Wu Jun yang nggak berangkat hari ini. Apakah ada masalah? Cheng Yao nggak begitu mendengarkan dan memberitahu tentang seseorang berlidah tajam yang ia temui di lift tadi pagi. Mereka pikir itu Qian Heng tapi kata Cheng Yao dia sedikit lembut. 


Qian Heng lalu masuk ke ruang rapat bersama dengan Yiran. Ia mengenalkan Yiran sebagai anggota baru Junheng. Tan Ying mengenali Yiran sebagai orang yang dekat dengan Qian Heng sejak masih kuliah.  


Saat jam makan siang Yiran membelikan kopi untuk semua orang. Ia juga menyapa Bao Rui yang pernah ia temui sebelumnya dan juga Tan Ying, Yufei dan Cheng Yao. 


Di hari lainnya Bao Rui membawakan majalan Lawyers Weekly yang mana Qian Heng dan Yiran menjadi sampulnya. Yang lain merasa kalo Qian heng dan Yiran sangat cocok. Cheng Yao juga sempat membukanya. Qian Heng datang dan mengambilnya. Ia juga nyuruh Bao Rui untuk mengambilnya kembali. Ia menjelaskan kalo sebenarnya majalahnya akan menjadi 2 part tapi karena biayanya dipangkas makanya dijadikan satu. Yiran membenarkan. Ia minta mereka untuk bertanya padanya kalo ada yang nggak dimengerti. Semua orang mendekat ke Yiran. Cheng Yao juga. Padahal kan Cheng Yao bisa langsung nanya pada Qian Heng. 





Yiran menemui Qian Heng di ruangannya dan memberinya hadiah album dari fakultas mereka. Qian Heng nggak begitu menanggapi. Apalagi saat Yiran menyuruhnya untuk membukanya. Ia nggak punya waktu untuk bernostalgia karena hanya ingin mengingat wajah orang yang membayarnya. Yiran juga memberinya hadiah lagi tapi Qian Heng juga nggak berminat. Ia akan pergi dan mengingatkan Yiran tentang makan malam bersama untuk menyambutnya. Dan tentang majalah ia akan nyuruh Bao Rui untuk menanganinya. Dan lain kalo kalo ada wawancara lagi ia akan nyuruh Yiran untuk menjadi perwakilan dari Junheng. 


Yiran mengambil satu majalah dan membawanya ke ruangannya. Melihatnya membuatnya teringat pada masa lalu. Qian Heng mengabaikan gadis lain yang mendekatinya tapi enggak dengan dirinya. Ia lalu mendapat pesan dari Wu Jun yang akan mengirimkan alamat tempat makan nanti malam. 






Cheng Yao bekerja di pantry. Lah dia melamun. Sampai nggak sadar kalo Qian Heng datang. Cheng yao menyampaikan  kekagumannya pada Yiran dan sangat ingin belajar darinya. Qian Heng nyuruh Cheng Yao untuk belajar darinya aja. Menurut Cheng Yao, Yiran itu beda. Dia lebih mudah didekati alih-alih Qian Heng. 


Saat di meja kerjanya Cheng Yao juga kayak kurang semangat. Yang lain juga merasa kalo Cheng Yao cemburu pada Yiran. Cheng Yao memang iri dengan kinerja Yiran. Makanya ia juga mau tekun bekerja. Bao Rui datang dan menyampaikan kekonyolannya kalo 3 atau 4 tahun lagi mungkin ia yang akan muncul di majalah. Tan Ying menyudahi dan minta Bao Rui untuk mentraktir mereka.Bao Rui setuju. Tapi mereka berempat aja ya. 






Cheng Yao makan bersama Bao Rui dan yang lain.Lucu banget. Bao Rui mencari pangsit udang dan babat di panci hotpotnya padahal hanya pesan sayuran. Bao Rui lalu membicarakan Yiran yang berhasil masuk Junheng setelah sebelumnya hanya bisa para pria. Ia jadi merasa kalo Yiran serasi sama Qian heng. Tan Ying ngasih kode ke Bao Rui kalo ada Cheng Yao tapi Bao Rui nggak ngeh sehingga Tan Ying menyuruhnya minum.


Yufei menenangkan kalo Cheng Yao adalah pacarnya Qian Heng sedang Yiran adalah rekannya. Jadi secara teknis mereka ada di liga yang berbeda. Cheng Yao juga mengaku nggak memikirkan tentang hal itu. Ia hanya salut dengan kesuksesan Yiran dan ingin menjadi sepertinya.Cheng Yao mau minum tapi gelasnya diambil sama Cheng Yao. Ia nggak mau direpotkan mencari Cheng Yao kalo sampai ia mabuk nanti. 


Tan Ying dan Yufei merasa nggak nyaman dan memilih pergi. Bao Rui juga jadi ikut nggak enak dan pergi. Padahal dia  yang bayar dan belum makan sama sekali. Setelah semuanya pergi, cheng Yao menanyakan makan malamnya. Qian Heng mengatakan kalo makan malamnya nggak papa kalo ia nggak datang. Ia mengajak Cheng Yao untuk pulang karena ia lapar dari siang belum makan. Pingin makan bubur buatannya. Lah di depan kan ada makanan. Qian Heng nggak mau dan ingin bubur buatan Cheng Yao. 


Cheng Yao mengiyakan dan mereka pun pulang. Setelahnya Bao Rui dan yang lain kembali lagi untuk makan hotpot yang mereka tinggalkan tadi. 





Sampai rumah Cheng Yao langsung masak bubur untuk Qian Heng. Tapi ia nggak bisa menemaninya makan karena mau belajar di kamar. Qian Heng berpikir kalo Cheng Yao marah padanya. Ia pun minta maaf karena berpose dengan wanita lain di majalah. Ia menjanjikan nggak akan melakukannya lagi. Kalo Cheng Yao mau ia bisa minta Wu Jun untuk ke majalahnya dan menggantinya dengan Cheng Yao.


Cheng yao memberitahu kalo ia hanya kagum dengan Ling Yiran karena kinerjanya dan bukan karena hal lain. Qian Heng memeluk Cheng Yao. Cheng Yao minta dilepaskan kalo enggak nanti buburnya gosong.  


Setelah jadi ia menyiapkannya untuk Qian Heng dan mau buru-buru ke kamar. Qian Heng menariknya dan menyuruhnya untuk bacanya di sana aja. Cheng yao nggak mau. Qian Heng terlalu tampan dan membuatnya nggak bisa konsentrasi. Lah Cheng Yao terlalu blak-blakan kalo menurut Qian Heng. Ia menyendok buburnya dan memakannya. Ih panas. 


Ringkas drama selanjutnya 

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)