All content from Daum Kakao TV, Viki
Ringkas drama sebelumnya
Ji Won nelpon Seung Yoo dan ngasih tahu kalo dia nggak punya. Namja chingu. Pacar yang khawatir dan benci kalo dia menemui pria lain. Dia nggak punya. Seung Yoo terus manggil Ji Won, jagganim. Akhirnya dia ngasih tahu kalo dia memakai penantang suara. Dih Ji Won malu banget dan beralasan kalo dia salah nelpon lalu mematikan telponnya. Ih Seung Yoo senyum-senyum habis itu. Ih itu siapa yang di sebelahnya. Wanita? Di tempatnya Ji Won malu banget. Ia langsung mematikan ponselnya dan mau bunuh diri.
Ji Won datang ke tempat penatu untuk mencuci baju. Seung Yoo mengirim pesan karena ia mengabaikan telponnya. Ada sesuatu yang mau ia katakan. Ji Won stres banget gegara yang malam itu. Dia sampai membenturkan kepalanya di mesin cuci. Dan untuk melupakannya dia minum bir sambil menunggu pakaiannya selesai. Di sana ternyata ada sutradara Do Hun. Doa nggak pernah lihat ada orang minum bir di tempat penatu koin.
Keduanya duduk bersebelahan sambil menunggu cucian. Ji Won berbasa-basi menanyakan apa Do Hun tinggal dekat sini? Do Hun membantah. Mendadak Do Hun bertanya untuk ciuman di sana, sambil melihat ke dekat pintu. Ada aura di sana. Ha? Ji Won kaget. Tapi yang Do Hun maksud adalah ciuman karakternya Ji Won di “Psycho Bride”. Ji Won mengingatkan kalo mereka bahkan belum teken kontrak. Do Hun pikir Ji Won nggak mau. Ji Won membantah. Ya mau lah. Tapi dia nggak setuju kalo melakukan itu di sana dan memintanya untuk mencari tempat lain. Ji Won lalu bangkit dan membatin apa Do Hun sengaja datang untuk meriksa tempat ini?
Di kantor Seung Yoo sedang mandangin foto sekelasnya saat SMP dulu. Ia lalu teringat sesuatu dan mengirim pesan ke Ji Won. Ji Won sendiri sedang melihat foto sekolah lamanya dan mendapati kalo lingkungan sekitar sudah banyak berubah. Pesan Seung Yoo masuk. Nona Seo yang nggak punya pacar, apa kamu akan terus mengabaikanku? Saat itu juga Ji Won langsung meletakkan ponselnya. Nggak bisa apa membiarkannya. Seung Yoo lalu mengirimkan lokasi dan mengajaknya untuk berkunjung guna eksplorasi lapangan.
Ji Won kaget dan celingukan. Merasanya seperti Seung Yoo sedang mengawasinya. Ia lalu membalas pesan Seung Yoo dengan mengiyakan. Seung Yoo tersenyum membaca balasan Ji Won dan merasa kalo dia sangat manis. Tapi habis itu Ji Won malah bingung. Maksudnya Seung Yoo nyuruh dia pergi sendiri apa Seung Yoo mengajaknya untuk pergi bersama? Dan sebelum ketemuan ia memakai perawatan wajah dulu.
Ran Ju sedang berolahraga sama pelatih. Susah. Mendadak ponselnya bunyi. Ternyata yang nelpon Jun Young. Dia ngasih nama 24 buat kontak nya Jun Young. Ia yang malas nerima telpon Jun Young langsung mematikannya dan lanjut latihan lagi. Pelatih menjanjikan akan membawa Ran Ju kembali ke usia 20.
Ah Young minum kopi di depan kafe dan mengambil pengumuman mencari pekerja paruh waktu sambil senyum.
Ji Won mau pergi. Kaget ternyata di depan ada Seung Yoo yang menunggunya dengan memegang dua gelas kopi. Ia memberikan salah satunya pada Ji Won dan mengambil semua bawaan Ji Won dan memasukkannya ke dalam bagasi. Ji Won heran sama Seung Yoo yang tahu kalo dia mau pergi. Ternyata Seung Yoo tahu dari pihak sekolah. Jadi Ji Won nelpon pihak sekolah dan menanyakan apa anak-anak masuk di hari Sabtu? Ji Won kagum lihat mobil canggih Seung Yoo.
Di jalan Ji Won masih merasa ngak nyaman saat dia ingat bilang nggak punya pacar ke Seung Yoo. Dia pingin ngomong sesuatu tapi Seung Yoo memotongnya dan menunjukkan foto mereka dulu. Ji Won senang lihat itu. Jadi Seung Yoo emang sengaja nyari foto itu. Ia pikir itu akan membantu Ji Won. Melihat Ji Won ia merasa kalo sekarang dia lebih semangat dibanding saat mau berangkat sekolah dulu. Ji Won mengungkit kalo sudah 10 tahun mereka lulus dan merasa banyak yang berubah tapi foto itu masih sama. Seung Yoo senang sudah membawanya. Ia merasa kalo mereka manis. Ia sudah tumbuh dengan baik. Seung Yoo membantah. Dia. Ji Won tertawa dan merasa kalo Seung Yoo nakal.
Ran Ju baru aja mengakhiri siarannya. Rekan prianya mengajaknya makan kalo nggak ada rencana lain. Sepertinya Ran Ju nggak tertarik dengan pria itu dan menolaknya dengan alasan sedang berpuasa. Lah pria itu malah menahan tangannya dan mengimingi akan membawanya ke tempat yang bagus. Ran Ju sama sekali nggak tergoda. Ia menarik tangannya dan pergi.
Ran Ju datang ke kafe Ah Young dan langsung ngomel-ngomel pingin bunuh orang. Nggak tahu siapa yang dia maksud. Jun Young apa pria tadi. Ah Young memberinya minuman dan memintanya untuk tenang. Jun Young menghampirinya dan mengucapkan selamat datang. Lah kok malah kena sembur??? Ran Ju nyuruh Ah Young untuk menjelaskan alasan keberadaan Jun Young di kafenya. Ah Young memberitahu kalo Jun Young adalah pekerja paruh waktu barunya. Ah Young memuji Jun Young yang adalah keberuntungannya.
Jun Young datang sendiri dan meningkatkan penjualannya sejak dia mulai bekerja. Jun Young yang selesai melayani pelanggan bergabung dengan dua wanita itu. Ran Ju menanyakan rencananya. Jun Young menjawab mau menghasilkan uang. Ran Ju memutuskan untuk nggak akan datang lagi ke kafe Ah Young Karena dia tahu Ah Young nggak akan memecat Jun Young dan Jun Young juga nggak akan berhenti. Jun Young memuji Ran Ju kalo dia cantik hari ini. Ih Ran Ju seram dengarnya dan pergi. Ah Young menarik baju Jun Young dan menanyakan apa dia memang selalu begitu? Jun Young merasa kalo dia manis dan ia yakin kalo Ran Ju akan segera menyukainya.
Ji Won sama Seung Yoo sampai sekolah. Awalnya Ji Won ragu tapi Seung Yoo mendorongnya. Mereka memotret gedung dan merasa nggak banyak yang berubah dari tempat itu. Sementara Ji Won memotret sekolah, Seung Yoo malah memotret Ji Won. Dan saat Ji Won memintanya untuk memotretnya, Seung Yoo malah berswafoto.
Keduanya lanjut masuk ke ruang kelas. Sudah lama nggak ke sana jadinya merasa senang. Seung Yoo mengambil kapur dan mau menggambar Ji Won tapi dia nyuruh Ji Won untuk berbalik biar bisa merasa terharu setelah gambarnya jadi. Dan setelah jadi Ji Won merasa kalo itu nggak mirip dirinya. Lebih persis Medusa. Mendadak ada petugas yang datang. Keduanya panik mau sembunyi. Seung Yoo mau sembunyi di balik tirai tapi Ji Won menariknya sembunyi di bawah meja. Akhirnya petugas pergi. Eh kok Ji Won masih megangin tangan Seung Yoo. Ia pun melepaskannya dan mau keluar. Lah kok malah kejedot. Sakit. Seung Yoo mau meniupnya tapi malah jadi kejedot juga.
Mereka lalu duduk di taman sambil minum kopi. Seung Yoo menanyakan kenapa Ji Won membero judul “Like Watercolor Painting”? Ji Won memberotahu kalo itu bisa mewarnai apapun. Cantik dan lembut. Tapi warna yang salah juga cepat mengering. Lukisan cat air tidak bisa diubah kalo salah satu goresan saja. Bahkan nggak bisa ditambal juga. Itu lebih sulit daripada kelihatannya. Seung Yoo pikir itu seperti Ji Won. Dia sulit. Karena itulah Ji Won menolaknya. Ji Won membantah. Apa yang Seung Yoo katakan lah yang disebut menolak.
Keduanya hadir. Kenangan saat Ji Won Mem berikan surat cinta pada Seung Yoo. Saat itu Seung Yoo bilangnya nggak suka dengan hal seperti itu. Ji Won yang terluka mendengarnya langsung berbalik dan pergi. Padahal Seung Yoo belum menyelesaikan kalimatnya. Dan kalimat yang nggak sempat Ji Won dengar adalah; tapi karena itu dariku itu bagus. Seung Yoo amat menyayangkan sikap gadis itu yang langsung berbalik sebelum mendengarnya mengatakannya. Itu adalah kenangan yang menyakitkan baginya dan ia sangat terluka. Lah Ji Won malah tertawa padahal itu adalah kisah patah hati pertamanya. Ji Won merasa lucu Seung Yoo masih memikirkannya sampai sekarang. Seung Yoo memberitahu kalo dia selalu memikirkan Ji Won.
Ji Won menanyakan apa Seung Yoo menyukainya. Seung Yoo nggak menjawabnya dengan kata. Hanya tatapan. Dan mata itu malah membuat Ji Won bingung. Seung Yoo melihat jam tangannya. Sudah saatnya pergi. Ia bangkit dan mengulurkan tangannya pada Ji Won. Tanpa diduga, Ji Won memberikan tangannya untuk menarik Seung Yoo dan bertanya; kamu mau tidur denganku?
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊