Sinopsis My Roomate Is a Gumiho Episode 1 Part 1

Anysti
0

All content from tvN/ iQiyi




Ringkas drama sebelumnya


Seorang pria berjalan di tengah malam. Melihat pakaiannya sepertinya dia dari kaum bangsawan. Pria itu masuk ke tempat gisaeng dan sekarang bersama dengan dua gisaeng yang menjamunya. Hari ini cukup gaduh, bukan karena para cendekiawan baru di Seonggyungwan mengadakan pesta penyambutan malam ini. Kata salah seorang gisaeng. 


Pintu sebelah sedikit terbuka dan kelihatanlah kegiatan mereka di dalamnya. Gisaeng yang lain menyinggung kalo pria itu juga belajar di Seonggyungwan. Sayangnya, salah satu cendekiawan mabuk mungkin tersihir seekor gumiho. Kabarnya monster jahat yang melahap lever orang-orang baru-baru ini terlihat di kota. Dia memikat orang dalam sekejap dengan kecantikannya yang memesona, tapi sebenarnya dia rubah yang telah hidup berabad-abad. 


Pria itu menanggapinya dengan santai. Kalo rumor itu benar maka ia akan berhenti datang ke rumah gisaeng karena menurutnya para wanita tercantik di Joseon ada bersamanya sekarang. Ia bilang ke mereka kalo ia pengecut dan takut kalo-kalo salah satu dari mereka akan memakan hatinya. Pria itu adalah Shin Woo Yeo. Di dalam bayangan gelas wajahnya berubah menjadi seekor rubah. 


Dan terdengarlah sebuah narasi: Kamu terlahir sebagai binatang hina, tapi bermimpi menjadi manusia. Betapa bodoh dan malangnya dirimu. Aku mengasihanimu dan akan mewujudkan keinginanmu. Gisaeng yang bersama Woo Yeo menawarkan untuk meniup lilin dan Woo Yeo menyuruhnya untuk melakukan sesukanya karena semua hanyalah dalam mimpinya. Ia nggak akan ingat apapun saat bangun nanti. 


Suara itu kembali berlanjut. Begitu hidup seratus tahun dengan kebajikan, ekormu akan tumbuh. Jika kamu mengembangkan diri dan hidup 200 tahun, dua ekor. Jika kamu mulai paham dan hidup 300 tahun, tiga ekor. Lalu kamu akan menghasilkan Kelereng Merah. Jika kamu bisa mewarnai Kelereng itu menjadi biru dengan energi manusia sebelum 1.000 tahun berakhir, sebelum ekormu lebih dari sembilan, kamu, binatang buas, bisa menjadi manusia. 


Woo Yeo lalu mencium wanita itu dan mengambil energi sang gisaeng. Setelahnya ia pun pergi dari rumah gisaeng sambil menertawakan apa yang mereka bicarakan kalo Gumiho mengambil hati seseorang. Gimana itu bisa terjadi? 


Tahun terus berganti. Jika sudah hidup cukup lama, kanu menjadi nggak acuh pada semuanya. Perubahan musim. Waktu yang nggak berarti saat aku berpura-pura jatuh cinta. 


Kekosongan yang sesekali datang. Semua ini nggak lebih dari pengulangan yang nggak terhitung. Berapa lama lagi aku harus menjalani hidupku dalam ketidakpedulian ini? Woo Yeo duduk sendirian di sebuah bar. Seorang wanita nggak jauh dari tempatnya nampak tertarik padanya. Wanita itu menghampirinya dan menyapanya malu-malu. Tapi saat melihatnya lagi, Woo Yeo mendadak hilang. 


Woo Yeo berkendara untuk menghadiri rapat. Di luar beberapa gadis menyapanya. Jagganim! Dalam rapat yang dipimpin oleh Hye Sun kali ini membahas tema untuk proyek mereka yaitu sejarah di balik sejarah. Ia ingin ini berpusat pada kisah di balik sejarah. Ia yakin kalo pastinya akan ada kesulitan nantinya dalam memberikan bukti bersejarah. Tapi nggak papa kalo mereka melakukan penelitian menyeluruh. Contohnya, selama era Joseon, rakyat jelata nggak bisa menuntut bangsawan betapa pun nggak adilnya itu. Ia dengar mereka hanya bisa menggunakan sinmungo atau lari ke Raja kapan pun dia berada di kota mereka dalam perarakan. 


Woo Yeo membantahnya. Ia memberi tahu kalo semua orang bisa menuntut, apa pun kelas sosial mereka. Mereka juga bisa mengajukan banding atas kasus mereka, dan ada sistem untuk menghindari korupsi dalam gugatan. Saat menjadi gubernur lokal di Provinsi Pyeongan, ia pernah menangani kasus seorang petani… . Oops kayaknya Woo Yeo kelepasan ngomongnya. Mereka hanya diam bengong menatapnya. Hye Sun sampai merasa kalo beberapa orang yang mendengarnya akan berpikir kalo Woo Yeo melakukannya sendiri. Ia sudah menduga kalo Woo Yeo menulis semuanya seakan sudah mengalaminya. Karena itulah karyanya sangat memikat. Yang lain juga membenarkan. 


Rapat akhirnya selesai. Hye Sun ingin mengajak Woo Yeo untuk makan malam bersama guna mengakrabkan diri sebagai tim tapi Woo Yeo menolak dan bilang lain kali. Selepas ia pergi Hye Sun mengeluh ke yang lain, lain kali itu kapan? Hye Sun mengejar Woo Yeo yang sudah sampai luar. Ia menyinggung kalo ia tinggal di Samcheong-dong dan kebetulan ia juga mau ke sana dan mau minta tumpangan sama Woo Yeo. 


Woo Yeo meminta maaf dan mau ke mobil. Hye Sun menahannya dan menanyakan apa ia membuatnya nggak nyaman? Ia menyinggung kalo mereka sudah lama bekerja sama dan berpikir kalo mereka bisa menjadi lebih dekat. Ia merasa kalo sepertinya Woo Yeo nggak punya kenalan dekat. Woo Yeo membantahnya. Ia memberitahu kalo ia punya teman baik, tapi ia belum mendengar kabarnya sejak kemerdekaan… . Oops kelepasan lagi.


 Hye Sun tertawa mendengarnya dan berpikir kalo itu hanya lelucon. Ia lalu menanyakan kenapa Woo Yeo nggak membiarkan siapa pun terlibat dalam hidupnya. Ia nggak mencari teman atau pacar. Apa ia punya riwayat kencan yang buruk? Atau ada seseorang yang nggak bisa ia lupakan? Woo Yeo terdiam dan teringat masa lalu. 


Seorang wanita memakai baju ratu bersama pelayannya, menatap langit dengan wajah sedih dan hampir nangis. Pelayannya menanyakan alasan ia menangis. Ratu menjawab kalo karena hal itu yang muncul lagi segera usai ia melupakannya. Dan yang dimaksud adalah debu halus. Ia mengeluhkan tingkat debu halus yang buruk sekali hari ini. Dan pelayan itu ternyata adalah temannya. Ia mengeluhkan kelakuan buruk Lee Dam yang menjadikannya pelayan padahal ia yang terbaik di kampus. 


Lee Dam mengingatkan kalo ia membayar sewanya. Soo Kyeong protes. Dia juga membayar mahal. Sedang nggak membawa yang tunai aja. Ia minta Lee Dam untuk berhenti bersikap seperti ratu dan mengajaknya mengerjakan PR. Ia mengingatkan kalo mereka datang untuk menulis laporan tentang istana Joseon. 


Seorang pria memanggil mereka dan memberitahu kalo waktu mereka habis. Lee Dam mengeluhkan kalo waktunya terlalu cepat. Padahal ia membayar 10.000 won untuk itu. Dan sambil menatap langit ia mengeluhkan hidup seorang Ratu yang sangat singkat dan sia-sia. Soo Kyeong jalan duluan dan memanggil Lee Dam agar ia bergegas. 


Malamnya mereka minum-minum sama Jae Jin yang diselingkuhin sama pacarnya, Jin ah. Dia nangis. Padahal sebelumnya Lee Dam dan Soo Kyeong sudah memperingatkannya kalo Jin ah nggak baik untuknya. Lee Dam nyuruh Jae Jin untuk melupakannya dan menganggap kalo ini adalah kecelakaan yang mengerikan. 


Jae Jin yang sudah m#buk bilang kalo dia kangen saja Jin ah. Habis itu dia malah mengutuk Jin Ah. Dam buru-buru merebut ponselnya Jaejin. Dia akan berterima kasih padanya besok. Soo Kyeong harus pergi karena ada kelas bahasa Inggris. Ia menyerahkan Jaejin pada Dam. Apa Dam bisa? Dam sesumbar kalo itu bukan pertama kalinya. Sejam kemudian Dam mengeluh dan maki-maki Jaejin. Masalahnya Jaejin nggak mau jalan dan dia terpaksa menggendongnya. Dih berat banget sampai jatuh. Habis itu Jaejin bangun dan lari. Dam aja sampai heran. Tadi nggak bisa jalan. Ia ikut bangkit dan mengejar Jaejin. Jaejin muntah di sebuah mobil lalu memeluk mobil itu. Dikiranya itu Jin Ah. Lah itu mobil mahal. 


Pemiliknya ada di sebelah. Dam nggak enak banget. Ia mengonfirmasi ke orang itu apa itu mobilnya? Woo Yeo berbalik dan membenarkan. Dam terpaku lihat wajah Woo Yeo. Dia orang apa papan iklan? Ia lalu minta maaf berkali-kali ke Woo Yeo. Dam lalu menarik Jaejin dari mobil Woo Yeo. Lah Jaejin malah tiduran di lantai. Dam berusaha buat menyadarkannya tapi dia malah mau melepas sepatunya. 


Woo Yeo merasa kalo temannya Dam habis minum. Dan membenarkan. Dia mau ngasih nomor telponnya biar mereka bisa ngasih ganti rugi tapi Woo Yeo nggak mau karena mereka masih pelajar. Dam sampai merasa kalo Woo Yeo adalah malaikat. Dia bahkan nyuruh Jaejin untuk berterima kasih dan minta maaf juga. Jaejin sebenarnya nggak mau tapi Dam tetap memaksanya. Dia nggak akan punya uang kalo disuruh ganti rugi. Ia lalu berusaha untuk menarik Jaejin dari sana tapi malah kesandung kakinya Jaejin. Woo Yeo mencoba untuk menarik Dam tapi Dan malah menepuk dadanya. Kelereng Woo Yeo sampai keluar dan masuk ke mulut Dam. Akhirnya Dam jatuh di atas tubuh Jaejin. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)