Sinopsis Begin Again Episode 1

Anysti
0

All content from Hunan TV/ Mango TV




Ringkas drama sebelumnya


Di sebuah pesta dua orang pelayan membicarakan siapa yang akan menikah hari ini. Lu Fangning. Dan bla..bla..bla.. . Fangning sendiri sedang merias wajahnya.


Nggak lama kemudian ia berjalan menghampiri pengantinnya. Setelah bertukar cincin ia menarik pasangannya dan mengumumkan kalo sekarang Ling Rui adalah miliknya.


Sebelumnya…


Fangning berjalan di perusahaannya dan langsung disambut sama banyak karyawannya. Sambil berjalan sekretarisnya membacakan jadwalnya hari ini. Fangning mendengarkan semuanya sambil jalan. Sampai di jadwal terakhirnya. Ayahnya mendesaknya untuk kencan buta.


Ia yang nggak ingin mengalihkannya dengan pekerjaan. Ia menyebutkan kesalahan apa saja yang ia lihat selama berjalan tadi. Akibatnya kencan buta terlupakan.


Di sebuah rapat para anggotanya membicarakan Fangning dan terkesan meremehlannya karena ia hanya seorang wanita dan lagi ia masih sangat muda sehingga belum berpengalaman.


Fangning datang dan membantah semua itu dengan kemampuannya. Apalagi mereka akan meluncurkan merek baru. Nggak ada seorangpun yang berani menyela saat ia sedang bicara. Sampai akhirnya ia pergi.


Sambil jalan Fangning mengeluhkan para dewan tadi. Sekretaris menyebutkan siapa saja yang menentangnya. Lah ternyata semuanya menentangnya. Fangning sendiri nggak merasa khawatir. Masih ada satu dewan yang belum memberi suara. Dia sedang cuti melahirkan.


Fangning langsung berpikiran untuk menjenguknya.


Ditemani sekretarisnya yang membawa banyak popok, Fangning menjenguk satu dewan yang tersisa. Sambil tersenyum ramah ia menghampiri dewan itu dan mengakrabkan diri. Sekretarisnya memotretnya. Dan setelah mendapatkan foto yang diinginkannya, ia pun kembali bersikap nggak acuh.


Dewan itu tahu kalo alasan kedatangan Fangning adalah untuk mendapatkan suara darinya. Karena itulah ia sengaja meninggalkan Fangning bersama bayinya. Dih orang bermuka dua seperti Fangning nggak akan tahu arti dari merek infinity yang dikhususkan untuk wanita yang sudah berumah tangga.


Fangning memberikan jarinya pada bayi itu dan bayi itu langsung menggenggamnya. Fangning yang nggak suka sama bayi menarik jarinya kembali tapi bayinya malah nangis. Fangning bingung dan mencari sesuatu.


Seorang dokter datang dan mengambil alih. Dengan lembut ia menggendong bayi itu dan menjelaskan ke Fangning cara menggendong bayi yang benar. Bayi akan merasa tenang saat mendengar detak jantungmu.


Bayi itu mendadak tersenyum melihat dokter itu, dokter Ling. Fangning juga jadi terpesona lihatnya.


Dokter Ling kembali menidurkan sang bayi. Mereka memperhatikannya sambil senyum sampai akhirnya menyadari kalo mereka sangat dekat.


Ibu si bayi kembali dan memotret keduanya. Langsung deh keduanya jadi gugup dan canggung. Dokter Ling menjelaskan yang terjadi lalu pamit.


Foto yang tadi sudah diupload. Dewan itu merasa kesal tapi Fangning malah seneng banget. Ia meninggalkan sebuah kartu lalu pergi. Dewan itu berusaha mengejarnya tapi kehilangan jejak.


Sebenarnya Fangning masih ada di sana. Ia hanya sedang bersembunyi. Setelah merasa aman ia pun keluar dan malah masuk ke ruangan dokter Ling. Ough…sang dokter lagi ganti baju. Sekretaris Fangning menelpon dan menjelaskan tentang perkembangannya.


Fangning memberitahu yang harus dilakukannya lalu menutup telponnya. Dan bukannya pergi Fangning malah duduk dengan santainya di sana. Dokter Ling menghampirinya dan dengan posisi yang sangat dekat menyindir nya untuk segera pergi. Apa dia nggak sadar sedang berada dimana Ia? Di kantornya.


Fangning santai banget. Dia pikir itu takdir. Ia mau memberi kartu nama ke dokter Ling tapi malah kehabisan. Akhirnya ia minta tukaran Wechat tapi sang dokter nampak nggak tertarik.


Mendadak rekannya dokter Ling datang hendak memberikan sebuah dokumen yang membutuhkan tandatangannya. Dokter Ling sigap menarik Fangning ke ruang periksa dan menutup tirainya.


Rekan dokter Ling mau membuka tirainya tapi dokter Linh melarang. Dia lagi ganti baju sama celana. Rekan dokter Ling merasa nggak papa. Secara sama-sama pria juga.


Dokter Ling tetap nggak mengijinkan. Akhirnya rekan dokter Ling pamit. Cuman pura-pura doang sih. Dan pas dokter itu lengah ia membukanya. Dih kaget lihat dokter Ling Rui lagi sama wanita dan bajunya gitu. Hehehe.. .


Fangning menyapanya ramah. Ni Hao! Rekan dokter Ling nggak berani ganggu dan pamit.


Dokter Ling membuka tirainya dan nyuruh Fangning untuk pergi karena itu adalah kantornya. Fangning meminta maaf. Ia hanya mengomentari otot perut Ling Rui yang keras dan mengaku mengagumi ciptaan Tuhan.


Ling Rui berpesan agar Fangning jangan seperti itu lain kali. Nggak kebayang apa yang terjadi kalo ia bertemu dengan pria cabul. Tapi ia menerima permintaan maafnya


Fangning tersenyum dan menunjuk hasil Ling Rui mengancingkan bajunya. Dia ketinggalan satu kancing.


Ling Rui gugup dan memperbaikinya setelah Fangning pergi.


Sekretaris Fangning menunggu di bawah. Ia mengungkit tentang janji Fangning untuk menaikkan gajinya. Fangning memberikan tugas baru untuknya yang tugasnya adalah membujuk orang tuanya.


Akhirnya Fangning menemui ayahnya. Awalnya mereka membicarakan tentang perusahan dan merek baru yang akan segera diluncurkan. Tapi ujung-ujungnya ayah membicarakan tentang menikah dan punya anak. Ayah bahkan nyuruh Fangning untuk melakukan semuanya dalam waktu satu tahun.


Fangning yang nggak menyukainya memilih pergi. Ibu sama adik tiri Fangning mengintip di luar. Ibu minta Fangning untuk makan di rumah tapi Fangning mengabaikannya dan pergi.


Ibu mengadukannya ke ayah. Ayah menenangkan kalo seenggaknya ibu adalah ibu tiri yang sah.


Adiknya Fangning mengejarnya dan minta dikasih waktu sebulan. Ia janji akan mengembalikan uangnya. Tapi Fangning hanya memberinya waktu 5 hari. Kalo enggak dia nggak akan dikasih kartu kredit sepanjang hidupnya.


Dalam perjalanan pulang Fangning nampak kesepian. Dan setelah sampai di rumah lampunya malah mati. Ia memanaskan susu ke dalam microwave lalu menonton tv sambil ngemil biskuit.


Teringat apa yang dikatakan para dewan dalam rapat. Mereka meremehkannya. Dewan yang di rumah sakit juga. Bahkan ayah juga memaksanya untuk menikah dan punya anak dalam waktu setahun.


Sekretarisnya nelpon dan mengabarkan berita nggak baik tentang merek baru. Ia lalu ingat sama apa yang kakaknya katakan. Kakak ingin menikah dan punya anak sebelum usia 30 tahun. Beda banget sama dia yang kerja mulu.


Ingat bayi di rumah sakit yang menggenggam jarinya.


Susunya sudah siap. Ia mengambil telponnya dan nelpon ibu tirinya. Ia mengumumkan akan menikah dan punya anak seperti yang mereka inginkan. Dan saat itu juga lampu di rumahnya menyala. Di langit kembang api menyala dengan indahnya.


Ia yang tadi murung sekarang bisa senyum lagi. Ia bahkan berlatih menggendong bayi dan menganggap ponselnya sebagai kepala bayi. Ia bertekad untuk punya anak sama pak dokter.


Fangning sedang berlatih taekwondo. Sesekali sekretarisnya menghampirinya dan menunjukkan calon suami untuknya tapi Fangning menolak semuanya. Jeleklah, nggak berpendidikan, terlalu muda. Ada aja alasannya. Sekretarisnya sampai berpikir kalo tipenya Fangning seperti dirinya. Fangning langsung membantingnya tanpa banyak kata.


Tangping melakukan siaran langsung sambil jalan. Ia juga akan berlatih taekwondo. Dan yang akan menjadi lawannya adalah Fangning. Sebenarnya dia sudah meminta Fangning untuk mengalah secara dia sedang melakukan siaran langsung. Ia bahkan menjanjikan akan menghapus semua dendamnya kalo Fangning mau mengalah padanya.


Tapi Fangning tetap membanting Tangping setelah dicakar olehnya. Tangping mengaduh kesakitan dan mengeluhkan tangannya yang patah. Ia minta Fangning untuk membawanya ke rumah sakit terdekat. Kalo enggak ia akan minta ayahnya agar nggak memilih Fangning dalam rapat dewan nanti.


Akhirnya Fangning membawa Tangping ke rumah sakit dengan harapan kalo ia bisa ketemu sama Dokter Ling di sana. Ih dasar Tangping. Dia malah nyuruh Fangning untuk mendorongnya dengan kursi roda.


Fangning malas. Emangnya kakinya patah juga? Otaknya rusak? Tangping kembali mengancam akan minta ayahnya untuk nggak akan memilihnya dalam rapat dewan. Akhirnya Fangning menurutnya dan mendorong Tangping.


Di IGD Tangping terus membuat keributan. Dia nggak mau diperiksa sama Dokter magang. Maunya diperiksa sama Dokter kepala.


Dokter Ling menegurnya dan memintanya untuk minta maaf pada dokter itu. Dia juga melarang Tangping untuk membuat keributan dan merusak peralatan di IGD.


Fangning masuk dan meminta maaf pada dokter. Ia memberitahu kalo Tangping adiknya memiliki IQ rendah. Dokter Ling mencuci tangannya dan membuka maskernya. Melihat Dokter Ling membuat Fangning hendak mengikutinya tapi Tangping malah menariknya.


Selesai membeli minum Fangning kembali mencari Dokter Ling tapi nggak ketemu. Mendadak ia merasakan sakit bekas cakaran Tangping tadi. Dokter Ling melihatnya dan memintanya untuk berhati-hati lain kali.


Nggak mau Dokter Ling pergi begitu saja, Fangning mengaduh kesakitan. Dokter Ling akhirnya mengobati Fangning di ruangannya.


Setelah selesai Fangning iseng mengambil kaca pembesar dan menggunakannya untuk melihat mata, hidung dan bibir dokter Ling. Ia menanyakan apa dokter Ling sudah punya pacar?


Dokter Ling menolak menjawabnya karena itu adalah privasinya dan nyuruh Fangning untuk pergi. Fangning pikir wajar kalo dokter Ling sudah punya pacar secara dia punya wajah yang tampan dan tubuh yang bugar. Selain itu dia juga adalah dokter bedah di sana. Nggak masalah kalo dokter Ling nggak mau bilang karena dia akan nyari tahu sendiri.


Fangning yang berjalan keluar rumah sakit nelpon sekretarisnya dan menyuruhnya untuk mencari tahu tentang dokter Ling sekarang juga. Ia melepas plester di lehernya dan tersenyum.


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)