All content from Hunan TV/ Mango TV
Ringkas drama sebelumnya
Simon menahan ketika Ling Rui ingin ambil susunya. Dia tak bisa membiarkan apabila Ling Rui menyakiti Fangning. Namun menurut Ling Rui, Simonlah yang justru akan menyakiti Fangning.
Ling Rui meletakkan susunya di atas meja dan menatap Fangning. Teringat apa yang Simon katakan tentang Infinity yang terkait dengan masa lalu Fangning. Teringat saat Fangning bermimpi buruk.
Ia berbaring di kasur dan menatap Fangning sambil mengucapkan selamat malam.
Siyu mendengarkan rekaman yang ia ambil di pernikahan Fangning. Ia mendengar kalo pernikahan Fangning palsu dan hanya akan berlangsung selama setahun. Ia merasa kalo itu buka gosip kecil. Merasa bingung apakah akan dipublikasi apa enggak. Kalo enggak maka ia akan kehilangan pekerjaannya.
Paginya Fangning kesal pada dirinya sendiri yang belum juga melakukannya tapi malah tertidur lelap. Segitu susahnya membuat bayi bahkan lebih sulit dari menciptakan merek.
Nggak mau makin lama ia pun berniat untuk menggoda Ling Rui. Lah Ling Rui yang habis telponan malah pamit mau ke rumah sakit. Selain itu ia juga akan sibuk selama seminggu kedepan jadi nggak bisa pulang.
Fangning melarang. Gimana dia bisa melakukannya kalo sendiri? Ha? Ling Rui nggak ngeh. Fangning mengungkit kalo mereka adalah pengantin baru. Apa yang harus ia katakan sama keluarganya kalo mereka terpisah?
Ling Rui menenangkan kalo ia akan bicara pada ayah. Ia yakin kalo ayah akan mengerti.
Meski masih berat, Fangning nggak bisa menahannya lagi.
Fangning berangkat ke kantor bersama Simon. Siyu yang ingin mengonfirmasi rekaman itu menerobos masuk bersama Simon. Ia tersandung dan mereka jatuh bersama.
Semua orang melihat mereka. Siyu merasa malu dan memilih kabur. Simon bangkit dan mengambil ponsel juga alat perekam Siyu yang terjatuh.
Di luar Siyu senyum-senyum ingat kejadian tadi. Lah malah lupa mau bicara sama Fangning perihal rekaman itu. Tapi saat ia mencari alat peranannya di saku, benda itu sudah nggak ada.
Di dalam lift Simon mendengarkan rekaman itu. Awalnya nggak ada yang mencurigakan. Sampai saat Fangning mendengar suaranya membicarakan Tangping sama Ling Rui. Nggak mau mendengar Simon mendengar kelanjutannya, ia pun merebutnya dan bilang ke Simon kalo ia akan mengembalikannya pada pemiliknya.
Siyu masih mengintai di luar kantor. Karena gerak-geriknya mencurigakan, keamanan menariknya dan menyuruhnya pergi.
Mendadak Fangning menelponnya. Mereka akhirnya bertemu. Seseorang mengirim pesan suara pada Siyu dan memyuruhnya untuk meminta banyak uang pada Fangning. Fangning menunjukkan alat perekam Siyu dan memberitahu kalo ia sudah menghancurkan isinya. Dan meski ia sudah menghancurkannya, masih ada di kepala Siyu…
Siyu ketakutan dan mengancam akan menjadikannya berita. Ia meremehkan kalo Lu Ming hanya memasang 4 iklan di berandanya dan itu nggak ada artinya dibandingkan dengan berita besar itu.
Fangning menantang Siyu untuk menurunkan iklannya. Ia menawarkan sebuah kesepakatan. Siyu pikir Fangning mau memberinya uang untuk berita itu dan ia menolaknya. Fangning membantah akan memberinya uang. Alih-alih uang ia ingin Siyu bekerja dengannya. Ia akan memberinya gaji yang besar dan juga bonus tiap bulan asalkan Siyu bersedia untuk menghilangkan rekaman itu dari kepalanya.
Direktur mendadak menelpon menanyakan berita besar yang Siyu maksud. Fangning merebut ponselnya dan bilang ke direktur kalo Siyu akan berhenti bekerja. Ia mengembalikan ponsel Siyu lalu pergi.
Di seberang Direktur masih ngomong mulu. Siyu mengulangi kalo dia mengundurkan diri dan nyuruh direktur untuk nyari paparazi lain.
Di rumah sakit Ling Rui melepas cincin kawinnya dan menyimpannya di laci. Peng Bo yang melihatnya menghampirinya dan mengingatkannya kalo dia baru aja nikah.
Ling Rui minta pada Peng Bo agar nggak ngasih tahu orang lain perihal pernikahannya. Dikarenakan status Fangning, ia nggak boleh mempublikasikannya.
Di acara makan malam keluarga ibu tiri Fangning meributkan Ling Rui yang nggak pulang. Kebangetan. Ayah menanggapinya dengan santai. Toh Ling Rui memang sedang sibuk di rumah sakit. Ia mengungkit kalo dulu ia juga sering dinas keluar untuk urusan pekerjaan.
Ibu terus heboh dan bahkan memberikan sup buatannya untuk Fangning biar bisa cepat punya anak.
Fangning yang sedang menggosok gigi melakukannya dengan keras sampai membuat gurunya terluka. Ia sendiri bingung. Kenapa ia harus marah?
Di rumahnya Tangping merasa gelisah karena ayah nggak mengijinkannya keluar. Bahkan memakai telpon dan internet juga nggak dibolehkan. Ia merasa seperti dipenjara.
Ayah memberitahu kalo dia sakit. Tangping membantahnya. Ia mengaku mengatakannya hanya agar bisa ketemu sama Dokter Ling. Ayah memberitahu Tangping yang sebenarnya kalo rumah sakit menelponnya dan memberitahu kalo dia sakit.
Tangping datang ke rumah sakit dan menunjukkan hasil pemeriksaan ayahnya pada Ling Rui. Ling Rui mrlihatnya dan memberitahu kalo ayah Tangping menderita Splenomegali kongestif dan harus segera dioperasi.
Mendadak Tangping merasa sedih. Ia meminta pada Ling Rui untuk mengoperasi ayahnya. Ling Rui mengiyakan. Ayah Tangping adalah pasien dan ia adalah dokter. Sudah sewajarnya ia melakukannya.
Tangping merasa sangat senang sampai mau memberi Ling Rui amplop merah. Peng Bo menegurnya dan melarangnya bicara seperti itu.
Di kantor Fangning mengalami bersin. Dia mengirim pesan pada Ling Rui menanyakan apa malam ini dia akan pulang? Ah nggak jadi.
Ling Rui berjalan bersama Peng Bo dan dokter lainnya membicarakan pasien. Karena terlalu serius sampai nggak menyadari berpapasan samaTangping. Padahal Tangping sudah bersiap menyapanya.
Peng Bo kembali dan diam-diam mengintip Tangping. Rekannya merasa kalo gadis itu sering datang menemui Ling Rui. Peng Bo menekankan kalo hubungan mereka hanya keluarga pasien. Ia melarang dokter itu untuk bicara macam-macam tentang kehidupan pribadi dokter Ling.
Di acara makan malam keluarga lagi-lagi Ling Rui nggak ada. Ayah menanyakannya ke Fangning tapi Fangning nggak mau menjawab. Ayah pikir Fangning bertengkar dengan Ling Rui dan menasehatinya kalo Fangning sudah menikah. Jangan mementingkan diri sendiri.
Fangning malas mendengarkannya dan memilih diam.
Mendadak Ling Rui pulang. Ayah memintanya untuk makan tapi Ling Rui menolak. Ja harus segera kembali ke rumah sakit. Ia lalu bicara dengan Fangning dan menyuruhnya untuk makan dengan baik. Ia akan menegurnya begitu pekerjaannya selesai.
Fangning memaksakan senyumnya dan mengiyakan.
Ling Rui lalu pamit pada ayah. Ayah menyuruhnya untuk tetap makan meski sedang sibuk dan segera kembali setelah selesai.
Tangping mendatangi perawat dan memberikan makanan untuk mereka. Yang Jin yang juga ada di sana berpikir kalo makanan itu untuk Ling Rui dan bilang ke perawat untuk nggak mengambil terlalu banyak.
Fangning merasa gelisah di kamar mikirin Ling. Katanya nggak bisa pulang tapi mendadak pulang dan pergi lagi. Apa Ling Rui sedang meledeknya?
Fangyu mendadak masuk. Ia memberotahu kalo kakak ipar sedang nggak bertugas malam ini dan ia sudah memeriksanya. Ia menyarankan agar Fangning datang ke rumah sakit sambil membawa makanan hangat. Ia dengar di dekat rumah sakit ada kedai yang menjual makanan hangat.
Fangning nggak mau melakukannya. Mendengar suaranya yang bagus ia mau menjadikan Fangyu menjadi operator di kantor. Fangyu menolak. Ia menekankan kalo ia juga laki-laki jadi ia tahu apa yang laki-laki sukai. Gimana pun juga Fangning adalah kakaknya dan ia akan selalu mendukungnya.
Dan setelah Fangyu pergi, Fangning malah memperbaiki riasannya dan mau datang ke rumah sakit.
Di rumah sakit Fangning malah ketemu sama Tangping. Di depan Fangning Tangping memamerkan apa saja yang sudah Ling Rui lakukan untuknya dan juga ayahnya.
Fangning nggak terlalu menganggapnya dan menekankan kalo Ling Rui adalah seorang dokter yang baik dan berhati lembut jadi wajar ia melakukannya. Tapi Tangping malah memberitahukan hal lain yang membuat Fangning marah.
Selama ini Ling Rui merahasiakan pernikahannya di rumah sakit. Ia pikir itu karena mereka akan segera bercerai.
Di meja Ling Rui Fangning melihat ada kue. Ling Rui datang dan heran melihat kedatangan Fangning. Fangning mengungkapkan kekesalannya pada Ling Rui yang menerima kue dari gadis lain padahal dia sudah menikah. Dia bahkan masih bekerja di hari pernikahan mereka.
Dan malam Ini, ia mendadak pulang padahal sebelumnya bilangnya nggak pulang. Kenapa Ling Rui melakukannya? Fangning lalu melihat Ling Rui nggak memakai cincinnya. Ia langsung menyinggung tentang kontrak mereka. Apa itu masih penting baginya?
Ling Rui nggak paham dengan apa yang Fangning bicarakan. Fangning yang marah banget menyalahkan Ling Rui atas apa yang terjadi pada mereka.
Hari ini Siyu mulai bekerja. Dia memakai pakaian yang beda dari kemarin dan memakai sepatu hak. Karena ia nggak terbiasa jadi jalannya kesusahan. Seorang pria meledeknya baru datang dari desa. Sepertinya dia nggak terbiasa memakai sepatu hak dan berniat membantunya.
Siyu menolak dan mendorongnya. Pria itu yang sedang memegang kopi nghak sengaja menumpahkan kopinya ke Simon. Siyu kaget lihat Simon adalah orang yang kemarin dan baru tahu kalo dia adalah seorang direktur.
Merasa nggak nyaman, ia pun mau mengambilkan tisu dari dalam tasnya.
Fangning yang baru datang merasa cemas melihat Siyu bersama dengan sushù. Dikiranya Siyu mau membocorkan rahasianya. Ia segera menghampiri mereka. Siyu mau menjelaskan yang terjadi tapi Fangning buru-buru memotong dan bilang akan mengurangi bonus nya. Ia lalu mengajak Simon dari sana.
Siyu sampai di mejanya. Dan ternyata orang yang membawa kopi tadi pagi adalah atasannya. Namanya Lin Qi. Ia akan membantu Siyu saat ada yang mau ditanyakan. Tapi ia ragu Situ masih akan bertahan secara sudah membuat masalah dengan direktur Lu.
Mendadak Siyu jadi takut dan menanyakan orang seperti apa direktur Lu itu? Lin Qi mulai menceritakan tentang Simon. Dari dia yang diadopsi, pengawal yang selalu menjaganya dan pertunangannya yang gagal 10 tahun lalu.
Siyu mulai tertarik dan menanyakan hal lain lagi tentang Direktur Lu yang Lin Qi ketahui.
Tiba-tiba Simon datang dan berdiri di belakang Siyu. Ia menanyakan apalagi yang Siyu ingin ketahui? Ia akan memberitahunya.
Siyu kaget dan langsung berbalik. Gelas yang ada di tangannya nggak sengaja tumpah di bajunya Simon.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊