Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Miwa berdiri di depan Aki. Ia mengiyakan dan mengajaknya untuk melakukannya. Pelan-pelan dia mendekat dan nyium Aki.
Diam-diam ada yang memotret mereka pakai kamera ponsel tanpa mereka sadari.
"Aku berada di sisinya tapi aku merasa jauh sekali darinya. Aku ingin melepaskannya tapi nggak bisa"
Mereka pergi melewati pintu masing-masing setelahnya dan berpisah.
Miwa melihat rumah-rumahan di bawah. Teringat kembali peristiwa 10 tahun yang lalu.
Orang dari generasi yang sana dan keluarga di level yang sama tinggal di sana. Mereka berjanji untuk bermimpi hidup dalam kedamaian. Tapi kenyataannya...
Dari kecil Miwa memang sudah suka sama Aki. Aki yang bermain bersama 3 anak lain tiba-tiba pergi. Miwa sendiri nggak tahu Aki mau pergi ke mana.
Aki melihat seorang wanita bermain piano.
Seminggu yang lalu
Miwa mau berangkat sekolah. Ia merasakan kalo Aki yang kamarnya berada di sebelah sedang akan membuka pintu.
Ia ikut keluar seolah itu adalah kebetulan dan menyapa Aki. Aki membalas sapaannya dan mereka berjalan bersama.
Miwa melihat kalo Aki nampak ngantuk. Aki membenarkan. Ia tidur jam satu atau dua.
Keduanya menaiki lift yang sama. Miwa memberikan biskuit buat Aki. Aki berterima kasih. Ia melihat bentuknya beruang.
Miwa membantahnya. Itu kelinci. Aki merasa kalo itu jauh banget kayak biasanya. Miwa ngambek. Dia memintanya lagi kalo emang Aki nggak mau.
Aki menahannya. Pintu lift mendadak terbuka. Aoi masuk dan meledek mereka yang kayak suami istri lagi bertengkar. Ia menyarankan agar mereka pacaran aja.
Miwa memberitahu kalo nggak kayak gitu. Tapi diam-diam dia tersenyum.
Aoi mengintip Aki dari kacanya dan seperti merasa kesal.
Ketiganya sampai di sekolah. Miwa juga ternyata memberikan biskuit pada Aoi.
Mereka lalu disapa sama Satoru. Aoi merasa kalo Satoru semangat banget hari ini.
Satoru ngasih tahu kalo hari ini ia ada pertandingan besar jadi harus semangat.
Miwa menyemangatinya. Aoi juga berpesan agar Satoru jangan sampai kalah.
Satoru mengiyakan. Kalo enggak mimpinya akan berakhir.
Miwa memberi Satoru biskuit kayak yang lain. Eh, dia malah mikirnya itu kucing.
Miwa ngasih tahu kalo itu kelinci. Mereka kembali berjalan sambil bercanda.
Nggak jauh dari mereka ada Ritsu yang lagi ngawasin mereka dengan pandangan sinis. Ia merasa jijik lihat mereka.
Tim Satoru hampir kalah. Tapi di menit terakhir Honda berhasil memasukkan bola dan mencetak angka sehingga timnya menang.
Aki senang banget. Dia mau mepuk tangan Miwa tapi Miwa malah asik melihat Aki yang ada di luar.
Seseorang dari timnya Satoru, Honda manggil Miwa dan mengajaknya bicara nanti. Miwa mengangguk mengiyakan.
Keduanya bicara di tempat sepi. Honda mengaku selalu memperhatikan Miwa sejak pertama kali mereka ketemu.
"Maukah kamu jadi pacarku?"
Miwa kaget. Di atas ada banyak siswi yang merhatiin mereka. Mereka merasa nggak mungkin Honda bisa suka sama Miwa.
Melihat Miwa yang nggak menjawab membuat Honda berpikir kalo Miwa sudah suka sama seseorang.
Miwa ingat sama Aki. Ia membantah. Honda seperti lega mendengarnya. Ia memberitahu kalo Miwa nggak perlu langsung menjawabnya. Ia memintanya untuk memikirkannya. K
Honda lalu pamit dan pergi.
Aoi lagi jalan pulang sama Miwa. Ia senang banget lihat Miwa yang baru aja ditembak sama orang yang paling popular di sekolah. Dia nyuruh Miwa buat iyain aja.
Miwa nggak menjawab.
Aoi jadi berpikir kalo Miwa mau nolak Honda. Ia melarang. Lagian Honda senpai adalah cowok yang paling hot di sekolah. Semua gadis memImpikannya.
Miwa mengingatkan kalo dia kan nggak pernah ngomong sama Honda.
Aki tiba-tiba datang dan menanyakam apa yang sedang mereka bicarakan?
Miwa nggak mau mengatakannya. Mau pulang?
Aki ngasih tahu kalo biskuit beruangnya Miwa enak. Miwa ngambek dan mengingatkan kalo itu kelinci. Aki meminta maaf karena ia salah.
Aoi merangkul Miwa dan ngasih tahu Aki kalo hari ini Miwa ditembak sama cowok ganteng.
Aki merasa kalo itu bagus.
Miwa kecewa dengar tanggapan Aki.
Aoi menanyakan apa yang akan Aki lakukan kalo Miwa punya pacar?
Aki nggak ngerti kenapa Aoi menanyakannya padanya?
Aoi menekankan kalo itu cuman seandainya.
Aki memikirkannya sambil menatap langit. Ia lalu mengatakan akan membuat perayaan besar.
Miwa seperti kecewa. Ia menambahi kalo ia akan membuat kue yang besar saat itu tiba. Ia lalu jalan duluan ninggalin mereka.
Aki mengiyakan dan mengejarnya. Aoi juga menyusul mereka.
Aoi dan Satoru sampai apartemen pada malam harinya. Ia mengaku kesal sama Miwa yang nggak respon apa-apa pas ditembak sama Honda.
Satoru duduk di sebelah Aoi dan merasa kalo itu wajar secara yang ada di pikiran Miwa cuman Aki doang.
Aoi mengambil biskuit dari Miwa dari dalam tasnya dan membuangnya ke tempat sampah. Ia mengaku sudah menasehati Miwa buat nyerah.
Satoru bangkit dan mengiyakan. Ia mengambil biskuit itu dan mengingatkan kalo biskuitnya nggak salah apa-apa. Ia ngasih tahu kalo biskuitnya enak.
Aoi melihat Ritsu melintas dan bangkit menghampiri. Dia ngasih tahu kalo hari ini timnya Satoru menang 3 poin. Harusnya Ritsu datang dan melihatnya.
Ritsu menoleh menatap Aoi dan menanyakan dia masih melakukannya? Nyenengin? Mereka tinggal di tempat yang sama yang dipilihin sama orang tua Mereka?
Aoi nampak nggak suka dengan pertanyaan itu.
Ritsu melanjutkan kalo mereka nggak perlu dekat-dekat dan mengenal sepanjang waktu.
Satoru mendekat dan melarang Ritsu buat mengatakannya.
Ritsu nggak perduli dan langsung pergi.
Ia lalu menghampiri Aoi yang kayaknya sedih banget.
Aoi mengambil tasnya lalu pergi.
Miwa duduk di tempat tidurnya sambil melamun. Ia melihat tembok yang ia sandari. Baginya itu adalah penghalang yang nggak bisa ia lewati.
Tepat di sebelah Aki sedang menggambar sambil mendengarkan musik klasik. Suaranya sampai terdengar dari kamar Miwa.
Miwa jadi teringat apa yang Aki katakan tadi siang yang bilangnya akan membuat pesta yang besar untuknya.
Miwa menutup telinganya. Nggak tahu kenapa tiap kali ia mendengar lagi itu membuatnya yang sebenarnya berada di sebelah Aki malah terasanya paling jauh. Ia ingin melepaskannya tapi nggak bisa.
Miwa lalu keluar dan berdiri di balkon sambil melihat ke bawah. Ia merasa kalo hatinya sudah terperangkap dalam kotak itu.
Esok harinya Miwa cerita ke Aoi kalo dia memutuskan untuk pacaran sama Honda Senpai. Ia sudah mengirimnya pesan dan mengatakannya.
Aki lega. Akhirnya Miwa nerima Honda. Ia mengaku iri tapi ia ikut senang juga. Mendadak dia malah curhat kalo mengejar pria yang nggak peka cuman membuang waktu. Nggak ada manfaatnya.
Miwa merasa kalo kedepannya dia bisa minta saran sama Aki. Secara dia adalah seniornya. Ia mengungkit kalo Aoi pacaran sama Satoru.
Aoi membantahnya. Ia memberitahu kalo Satoru itu sudah seperti keluarganya.
Miwa mengaku sering melihatnya keluar masuk kamarnya Satoru diam-diam.
Aoi tersenyum. Ia rasa itu wajar kalo mereka ada di apartemen yang sama.
Miwa mengatakan kalo ia ingin punya hubungan seperti mereka.
Ekspresi Aoi nampak aneh. Namun ia segera menutupinya dengan mengatakan akan mengajari Miwa biar Honda senpai bertekuk lutut padanya.
Di dalam kelas nampak Ritsu sedang memperhatikan mereka diam-diam.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊