All content from Youku/Viu
Ringkas drama sebelumnya
Cheng Yao, dia bosmu, berhentilah mengkhayal
Qian Heng minum sendirian. Lah tahunya dia ada di rumahnya Wu Jun. Wu Jun sampai tergangu karena sekarang sudah malam dan ia ingin istirahat. Qian Heng mengaku punya masalah. Wu Jun menanyakan masalahnya, kecuali uang, ia akan membantunya. Qian Heng cerita tentang temannya yang mendapat pengakuan cinta dari seorang gadis yang adalah rekannya sendiri. Wu Jun sudah tahu kalo itu adalah tentang Qian heng sendiri. Dan gadis yang dimaksud ia pikir itu adalah Liang Yiran. Ia menyarankan agar Qian Heng, eh maksudnya teman Qian Heng menyatakan perasaannya ke gadis itu kalo ia juga menyukainya. Qian Heng langsung membantah kalo itu bukan gaya temannya. Wu Jun lalu menyarankan agar temannya memberikan sinyal yang lebih jelas kalo perasaan gadis itu mendapatkan balasan.
Paginya Wu Jun bertanya ke Bao Rui dan Yufei tentang gadis yang menyatakan perasaannya ke Qian Heng. Lah mereka malah nggak tahu tentang hal itu. Wu Jun lalu pergi untuk mencari tahu lagi. Tan Ying datang membicarakan aktris yang diselingkuhi sama pacarnya padahal mereka mau menikah. Ia merasa kalo pria adalah makhluk terburuk. Bao Rui langsung membantahnya dan nyuruh Yufei untuk menyampaikannya ke Tan Ying. Qian Heng datang dan Bao Rui pun seketika mengubah topik menjadi tentang pekerjaan.
Wu Jun menemui Cheng Yao dan memberitahu kalo penjual hadiah menelponnya dan memberitahu kalo ada beberapa hadiah yang tertukar. Ia menanyakan apa milik Cheng Yao juga tertukar? Cheng Yao pikir enggak karena itu sudah beberapa hari yang lalu dan Qian Heng nggak mengatakan apapun.
**
Qian Heng memikirkan saran dari Wu Jun kalo ia harus mengejar Cheng Yao. Ia lalu memanggil Cheng yao ke ruanganya. Ia menghargai hadiah dan pemikirannya. Tapi ia pikir mereka harus mendiskusikannya dulu. Cheng Yao senang mendengarnya dan menjanjikan akan makin bekerja keras lagi, sekalin menyenangkannya dan membuatnya bahagia. Ih Qian heng sudah senyum mulu. Cheng Yao lalu menanyakan berapa kenaikan gaji yang akan Qian Heng berikan?
Senyum Qian Heng langsung hilang. Ia jadi marah dan bahkan mengusir Bao Rui yang datang mau ngasih dokumen. Di mejanya Cheng Yao memikirkan apa yang Wu Jun katakan kalo kemungkinan hadiahnya juga tertukar. Ia lalu ke ruangan Qian Heng lagi dan menanyakan apa Qian Heng menyukai hadiahnya? Dan tentang kartu ucapannya apa bisa dilakukan? Qian Heng merasa kalo Cheng Yao terlalu berterus terang. Seharusnya ia bisa lebih menahan diri.
Cheng Yao semakin yakin kalo hadiahnya tertukar. Ia menemui Bao Rui dan mengatakan kalo ia akan membantunya mengantarkan dokumen ke rumah Qian Heng. Bao Rui senang karena besok akhir pekan dan ia mau pergi dengan pacarnya.
Pada hari akhir pekan Cheng yao ke vilanya Qian Heng. Ia meletakkan dokumen Bao Rui di meja kerjanya dan melihat isi dari hadiah yang ia berikan. Kebetulan hadiahnya masih ada di meja. Ia sangat terkejut dengan tulisan yang ada di kartu ucapannya, Aku mencintaimu dan aku ingin punya bayi darimu. Makin kacau lagi saat ayah dan ibunya Qian Heng mendadak datang. Cheng Yao sembunyi di belakang tirai. Mereka meletakkan bunga di meja kerja Qian Heng. Katanya biar Qian Heng segera bertemu dengan jodohnya dan menikah.
Ibu membuka tirai dan kaget lihat ada Cheng yao di baliknya. Cheng Yao memberitahu alasan kedatangannya. Lah ibu malah mengira kalo dokumen yang dimaksud adalah yang ada di tangannya. Ibu membukanya dan terkejut lihat ucapannya. Cheng Yao sendiri hanya bisa tersenyum nggak enak.
Qian Heng pulang karena ditelpon sama ibu. Cheng Yao makin merasa nggak nyaman dalam kesalahpahaman itu. Ia menjelaskan maksud kedatangannya dan yang terjadi sampai ibu dan ayahnya datang. Ia lalu pamit ke toilet. Selagi Cheng Yao nggak ada, ibunya Qian Heng bertanya tentang awal hubungan Qian Heng dan Cheng Yao. Qian Heng memberitahu kalo Cheng Yao yang mengejarnya. Ia juga yang menyatakan perasaannya duluan padanya. Karena ia lebih unggul dari Cheng Yao maka Cheng Yao menunjukkan perhatiannya padanya dari masak untuk sarapan, makan malam. Cheng Yao juga membuatkan bubur untuknya saat perutnya sakit. Dan saat ia dinas ke luar Cheng Yao selalu mengingatkannya untuk jangan lupa makan. Mereka punya hobi dan suka mendengarkan musik yang sama. Dan di hari ulang tahunnya kemarin Cheng Yao memberinya hadiah dan ingin punya bayi dengannya.
Ibu sangat mendukung hubungan mereka. Makanya saat Cheng Yao kembali ia memberikan gelang giok pemberian ibunya untuk Cheng Yao. Cheng Yao merasa nggak bisa menerimanya tapi ibu maksa dan memakaikan gelang itu ke tangannya. Qian Heng lalu pamit mau mengantar Cheng Yao.
Dalam perjalanan Cheng Yao berusaha untuk melepas gelangnya tapi nggak bisa. Qian Heng mengatakan kalo ia memutuskan untuk menerimanya setelah melihat usahanya. Cheng Yao bingung gimana mau bilangnya. Apalagi orang tuanya juga sudah tahu. Akhirnya Cheng Yao memberitahu kalo hadiahnya tertukar sama penjualnya. Mungkin karena pesanannya banyak. Kartu ucapannya juga seharusnya, Bawakan aku kekayaan, buat aku terbang. Qian Heng langsung terdiam.
Wu Jun nggak sengaja melihat Cheng Xi meninggalkan gedung kejaksaan. Ia mau memanggilnya tapi Cheng Xi keburu naik taksi. Dan setelahnya ada sebuah mobil yang mengejarnya. Di dalamnya ada Deng Ming. Wu Jun segera menelpon Cheng Xi tapi nggak dijawab. Selanjutnya ia menelpon Cheng Yao. Awalnya Cheng Yao nggak mau ngasih tahu. Tapi setelah ia ngasih tahu kalo kakaknya sedang diikutin sama Deng Ming, ia pun memberitahunya. Sesampainya di sana Wu Jun nggak sambar dan akhinya ia naik tangga. Karena terburu-buru akibatnya kakinya terkilir.
Deng Ming berhasil masuk setelah sebelumnya Cheng Xi mencoba untuk menahan pintu. Melihat Cheng Xi nggak mengijinkannya masuk ia pun menduga kalo Cheng Xi menyembunyikan seseorang. Mereka bertengkar. Cheng Xi mengingatkan kalo mereka sudah bercerai. Ia mengingatkan apa yang Deng Ming lakukan masuk ke rumahnya tanpa ijin adalah pelanggaran. Ia mengancam akan melaporkannya ke polisi. Apalagi tetangganya adalah seorang polisi. Deng Ming mendorong Cheng Yao dan berusaha untuk melecehkannya.
Cheng Xi berusaha untuk membela diri dengan menampar dan menendang Deng Ming tapi itu malah semakin memprovokasinya. Akhirnya Cheng Xi nggak mampu lagi melawan. Cheng Xi hanya bisa nangis. Wu Jun sampai. Ia melihat bunga di depan pintu dan menyalakan alarm kebakaran. Saat itulah Deng Ming berniat untuk keluar dan Wu Jun pun menghajarnya. Ia lalu menghampiri Cheng Xi yang nampak syok.
Deng Ming yang sudah tersungkur malah membuat video kalo ia diserang sama wu Jun. Ia juga menelpon polisi dan mengadukan yang dialaminya. Wu Jun muak lihatnya dan mau menyerangnya lagi tapi Cheng Xi menahannya. Cheng Xi menunjukkan rekaman kamera pengawas ke Deng Ming. Ia memasang kamera pengawas untuk mengawasi anjingnya dan apa yang Deng Ming lakukan tadi juga terekam. Deng Ming mulai gentar. Ia nggak jadi lapor polisi dan minta masalah itu diakhiri. Dan akhirnya Deng Ming pun pergi.
Wu Jun memeluk Cheng Xi dan meminta maaf karena datangnya terlambat. Cheng Xi hanya bisa nangis. Wu Jun mengajaknya untuk pergi ke rumah sakit tapi Cheng Xi nggak mau. Ia masih mau mengambil anjingnya yang dititipin ke toko hewan. Ia juga malah mengkhawatirkan kaki Wu Jun. Cheng Yao dan Qian Heng datang. Cheng yao menanyakan keadaan kakaknya dan memintanya untuk melaporkan Deng Ming ke polisi. Wu Jun melarang karena mereka nggak punya bukti. Itu malah akan membuat Deng Ming senang karena ia suka menjadi pusat perhatian. Lebih baik mereka mencuri lebih banyak kasusnya.
Qian Heng mengantar Cheng yao pulang. Cheng Yao berterima kasih tapi Qian Heng nggak mengatakan apapun dan langsung pergi. Nggak lama setelahnya Qian Heng balik lagi sambil bawa udang karang. Cheng Yao sudah bilang kalo ia nggak nafsu makan tapi Qian Heng maksa mengupas kulit udang dan nyuruh Cheng Yao untuk makan. Cheng Yao menyesalkan apa yang terjadi pada kakaknya dan nggak melaporkannya ke polisi.Sebagai adiknya ia merasa nggak berguna. Qian Heng mengungkit kasus Bai Ximeng. Saat itu Cheng Yao juga nggak ngasih tahu kakaknya. Sebagai saudara mereka memang harus saling membantu tapi jangan saling mencampuri.
Cheng Yao paham. Ia mengingatkan kalo sekarang sudah malam, apa Qian Heng nggak pulang ke rumahnya? Qian Heng malah merasa kalo Cheng Yao mengusirnya. Ia pergi dengan kesal dan minta Cheng Yao untuk seenggaknya memakan udang yang sudah ia kupas.
Selesai makan Cheng Yao mencuci piring. Ia jadi punya ide untuk melepas gelang gioknya dengan sabun. Dan ternyata berhasil. Ia berencana untuk mengembalikannya ke Qian Heng besok.
WuJun mendapat hadiah kursi roda dari Qian Heng. Kesal setelah lihat kalo itu dirancang khusus untuk lansia. Nggak lama setelahnya Cheng Xi datang untuk menjenguknya. Wu Jun mengambilkan sandal baru yang khusus ia siapkan untuk Cheng Xi. Cheng Xi menunjukkan perhatiannya pada Wu Jun dengan mendorong Wu Jun di kursi roda. Wu Jun minta Cheng Xi untuk nggak memikirkan Deng Ming lagi. Cheng Xi tersenyum dan mengatakan kalo ia sama sekali nggak takut pada Deng Ming. Sebaliknya, kebaikan Wu Jun padanya membuatnya nggak nyaman. Wu Jun yang dari tadi senyum mulu berubah murung setelah mendengar apa yang Cheng Xi katakan padanya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊