Sinopsis Begin Again Episode 2

Anysti
0

All content from Hunan TV/ Mango TV




Ringkas drama sebelumnya


Ling Rui berjalan pulang sambil menyapa semua orang yang dilewatinya. Dia ketemu sama bibi dan ibunya yang ngasih tahu beberapa orang gimana caranya menjaga kesehatan.


Sesampainya di rumah Ling Rui masak sayur dan sup sedangkan ibu malah nonton drama. Bibi menghampirinya tanpa sepengetahuan ibu dan bilang mau mati.


Ternyata bibinya Ling Rui meminjam uang sebesar 4 juta dolar sama adiknya Fangning dan Ling Rui dijadikan jaminan. Fangning yang tadinya marah sama Fangyu gegara menjamin uang ke orang berubah senang saat tahu kalo yang meminjam adalah bibinya Ling Rui.


Dia nyuruh adiknya untuk mendesak mereka agar segera mengembalikan uangnya. Fangyu yang ingin kartu kreditnya dikembalikan melakukan apa yang kakaknya suruh tapi sampai akhir malah kartu kreditnya nggak dikasih.


Ling Rui menenangkan bibinya agar nggak khawatir. Ia akan menyelesaikan masalah itu.


Dan untuk menyelesaikannya ia pun ketemu sama orang yang meminjamkan uang pada bibi. Lah ternyata orangnya Fangning. Ling Rui nampak bingung lihatnya. Fangning menjelaskan siapa dirinya dan mendesak Ling Rui untuk segera melunasinya.


Ling Rui menjanjikan akan membayar semuanya tapi karena jumlahnya terlalu besar ia meminta waktu pada Fangning.


Fangning bersedia menganggap impas dua juta asalkan Ling Rui bersedia menikah dan punya anak dengannya dalam waktu setahun. Dan dua juta sisanya dapat Ling Rui lunas dalam satu tahun itu.


Dengan tegas Ling Rui menolaknya. Fangning menaikkannya menjadi 2,5 juta, 3 juta dan akhirnya ia membebaskan Ling Rui dari semua hutang asalkan Ling Rui mau menikahinya.


Ling Rui tetap pada pendiriannya. Ia meyakinkan akan membayar hutangnya dan pamit. Fangning mencoba untuk menahannya.


Tangping masuk dan menuntut Fangning untuk meminta maaf padanya kalo enggak ia akan meminta ayahnya agar nggak memilihnya dalam rapat dewan.


Ayah Tangping mendadak masuk. Dia merasa sangat nggak enak sama Fangning dan menarik Tangping keluar. Tangping kekeuh minta Fangning untuk minta maaf karena telah mematahkan tangannya.


Ayah malah meminta maaf pada Fangning atas kelakuan anaknya. Padahal cuman terkilir doang. Tangping nggak mau ayah menariknya dan malah mendorongnya. Ayah Tangping membentur pintu dan merasa sakit di dadanya.


Ling Rui yang seorang dokter menarik ayah Tangping untuk duduk dan memeriksanya. Fangning memberi air minum ke ayah Tangping. Melihat gejala yang dirasakan ayah Tangping, Ling Rui menyarankan agar ayah Tangping memeriksakan diri ke poli bedah dan penyakit dalam.


Lah Tangping bukannya mengkhawatirkan ayahnya malah nanya-nanya jadwalnya Ling Rui di rumah sakit. Fangning yang nggak suka Tangping dekat-dekat sama Ling Rui nyuruh Ling Rui untuk pulang karena dia sudah nggak dibutuhkan lagi.


Ih kayaknya Fangning tahu deh kalo ayah Tangping cuman pura-pura doang.


Tangping sendiri merasa curiga sama Fangning. Ia pikir Fangning pasti punya suatu rencana sama Ling Rui.


Saat jam makan siang Ling Rui diajakin sama rekannya, Peng Bo untuk ikut kencan buta tapi ia menolak. Peng Bo langsung kepikiran sama Fangning, wanita yang bersamanya di balik tirai. Dia jadi penasaran siapa dia sebenarnya. Kalo dia dokter kayaknya bukan karena ia nggak pernah melihatnya. Apa dia salah satu keluarga pasien?


Ling Rui yang nggak pingin membahasnya nyuruh Peng Bo untuk makan saja.


Peng Bo menyinggung tentang Ling Rui yang belakangan sering nggak ada. Apa ada masalah? Dia meminta nomor rekeningnya dan mau mengirim uang. Ia pikir masalahnya pasti soal uang. Kalo soal wanita sih nggak mungkin secara dia punya wajah yang tampan.


Ling Rui melarang. Peng Bo langsung tahu kalo jumlahnya pasti besar. Ling Rui membenarkan. Bahkan lebih besar dari gajinya. Ia menenangkan kalo ia sudah menemukan solusinya meski ia harus sedikit menahannya.


Peng Bo mendesaknya untuk cerita. Jangan-jangan dia diajakin menikah sama CEO wanita. Hhff Ling Rui langsung nyembur.


Malamnya Fangning berolahraga sambil cerita ke Erfan, sekretarisnya tentang negosiasinya sama Ling Rui tadi pagi. Nggak ngerti banget kenapa penawarannya yang segitu menguntungkan bisa ditolak begitu aja. Padahal ia sudah menaikkannya dari 2 juta jadi 4 juta.


Sambil menahan samsak Erfan menyinggung tentang bonus sama liburan yang Fangning janjikan. Fangning nggak menanggapi. Erfan memberikan beberapa saran. Kalo situasinya dibalik. Ada pria yang menawarkan sejumlah yang ke Fangning dengan syarat harus menikahinya apa Fangning mau?


Fangning sih mau-mau aja selama itu menguntungkan. Erfan pikir itu cuman soal perasaan. Fangning harus tulus. Fangning nggak mau dengar lagi dan pergi. Dia nggak mau balik lagi ke kantor.


Tangping menunggu Ling Rui. Kebetulan Ling Rui juga mau pulang. Ia memintanya untuk bicara dengannya tapi Ling Rui menolak. Katanya Tangping bukan pasiennya. Dia malah nyuruh Tangping untuk ke rumah sakit. Tangping ngasih kue buatannya buat Ling Rui tapi Ling Rui nggak mau menerimanya.


Lah Peng Bao malah yang mengambilnya. Tapi setelah Ling Rui menatapnya tajam ia pun mengembalikannya. Ling Rui yang sedang buru-buru pun pergi.


Tangping pura-pura sakit dan mau jatuh. Fangning tahu-tahu muncul dan menahannya. Tangping nggak mau ditolong sama Fangning dan langsung sinis.


Fangning mengenalkan Tangping ke Ling Rui. Dia adalah sepupunya. Ia lalu mengenalkan Ling Rui ke Tangping. Dia adalah calon suaminya.


Tangping nggak percaya dan menganggap kalo Fangning bohong. Ia menekankan kalo dia yang suka duluan sama Ling Rui. Fangning sinis. Kenapa nggak bangun kastil aja buat Ling Rui.


Mereka jadi bertengkar dan saling dorong. Ling Rui yang berniat melerai malah dibentak sama keduanya.


Tangping pura-pura nangis. Fangning menyudahi. Ling Rui nggak akan tertipu sama akting selebgram kayak dia. Dia juga kan nggak buta. Dia lalu ngasih bunganya buat Ling Rui dan ingin menyelesaikan pembicaraan mereka yang sebelumnya.


Ling Rui minta Fangning untuk ikut dengannya. Fangning lalu pamer ke Tangping kalo calon suaminya mengajaknya.


Tangping pingin ikut juga tapi malah dihadang sama Peng Bo. Dia malah mau di ajakin ke poli ortopedi.


Mereka duduk berdua. Fangning memberikan bunganya pada Ling Rui tapi Ling Rui tetap nggak mau menerimanya jadi Fangning meletakkannya di meja. Ia kembali meminta Ling Rui untuk menikahinya. Ling Rui kayak dah bosan dengarnya.


Fangning mengungkit kalo mereka sudah ketemu 3 kali tanpa sengaja. Ia pikir itu takdir. Dan ia selalu berdebar tiap lihat Ling Rui. Hehe…Fangning salah tunjuk. Ling Rui memberitahu kalo jantung letaknya di kiri bukan kanan.


Ling Rui kekeuh nggak mau menikah sama Fangning. Ia pikir pernikahan bukan bisnis. Nggak ada jalan pintas untuk apapun. Tapi bagi Fangning, pernikahan adalah sebuah pengorbanan.


Ling Rui nggak mau mengorbankan pernikahannya untuk Fangning. Ia menenangkan kalo ia akan membayar hutangnya secepatnya. Ia minta Fangning untuk nggak ngasih tahu keluarganya karena dia nggak mau mereka cemas. Dan bunga itu nggak bisa di masukan ke bangsal jadi Ling Rui nyuruh Fangning untuk membawanya kembali.


Fangning menjatuhkan bunga itu setelah Ling Rui pergi. Nggak ada gunanya. Cuman buang-buang uang.


Sekembalinya ke kantor Fangning jadi murung. Erfan menawarkan untuk nelpon pengacara dan melakukan penagihan tapi Fangning nggak mau.


Ia mengambil banyak permen dan mengunyahnya.


Ayah bicara sama Tangping dan melarangnya untuk datang lagi ke perusahaan. Kalo enggak jantung sama paru-parunya nggak akan bisa menahannya.


Lah Tangping malah nyuruh ayah buat sakit biar bisa pergi ke rumah sakit. Padahal ayah bilang kalo dia sehat-sehat aja.


Akhirnya Tangping beneran membawa ayahnya ke rumah sakit dan ketemu sama Ling Rui. Ling Rui sendiri heran soalnya ia ada di departemen bedah. Emangnya ayahnya mau dioperasi? Ia lalu menawarkan akan membuat janji check up buat ayah.


Tangping ngasih kopi ke Ling Rui tapi ditolak. Tangping langsung nangis jadi Ling Rui terpaksa mengambilnya.


Di kantor Fangning berubah kesal setelah dapat foto dari Tangping yang lagi sama Ling Rui. Dia langsung nyuruh Erfan untuk menghubungi pengacara sekarang juga.


Malamnya pengacara beneran datang ke rumah Ling Rui. Ia mendesak agar mereka segera melunasi hutang 4 juta dolar itu kalo enggak kliennya akan melakukan gugatan.


Ling Rui lalu menemui Fangning dengan perasaan marah. Fangning menawarkan kesempatan kedua padanya tapi ia tetap pada pendiriannya dan menolaknya. Selama ini Fangning selalu memintanya menikah tapi apa Fangning tahu apa itu menikah? Apa dia pernah merasakan cinta dan mencintai?


Menurutnya Fangning hanya memikirkan diri sendiri dan memaksa orang lain untuk mengikutinya. Kenapa dia menyakiti keluarga lain?


Mata Fangning merah. Tapi ia nggak mau menunjukkan sisi rapuhnya ke Ling Rui. Ia memalingkan wajahnya dan menekankan kalo Ling Rui cuman kreditur dan nggak berhak menilainya.


Ling Rui mengklaim kalo Fangning egois dan kekanakan.


Gegara perkataan Ling Rui itu Fangning jadi mimpi buruk. Api. Suara ibu yang memintanya untuk berhenti jadi kekanakan. Ia terbangun dan nangis.


Ling Rui juga mengkhawatirkan ibu dan bibi-bibinya. Dan saat pagi datang seperti biasa ia memasak untuk semuanya. Awalnya suasana terasa muram. Ling Rui mengajak semuanya untuk makan.


Ibu berniat untuk menggadaikan rumah buat bayar hutang. Bibi tertua juga berencana untuk mengambil uang asuransi. Ditambah uang dari Ling Rui ibu yakin kalo mereka pasti bisa melunasi hutang mereka. Ling Rui lega lihat mereka.


Ibu mencubit Ling Rui karena merahasiakan itu dari mereka. Bibi termuda yang paling merasa nggak nyaman secara itu adalah kesalahannya. Ia meminta kakak-kakanya untuk menghukumnya juga.


Bibi tertua menyuruhnya untuk memikirkan kesalahannya. Itulah hukuman untuknya. Mereka pun kembali makan sambil tersenyum.


Gegara itu Ling Rui jadi lebih giat bekerja.


Suatu hari Fangning menemui tuan Yang di sebuah restoran meski ia nggak suka sama orangnya. Tujuan Fangning sih jelas agar tuan Yang memilihnya demi merek infinity.


Kebetulan Ling Rui juga ada janji ketemu sama profesor di tempat yang sama. Profesor mengaku sudah tahu semuanya dan ngasih tabungan yang dikumpulkan istrinya ke Ling Rui.


Ling Rui menolak. Ia memberitahu kalo ia bisa menyelesaikannya sendiri. Profesor nggak memaksa. Ia lalu menawarkan Ling Rui untuk melakukan penelitian di Jerman. Kanker pankreas adalah hal yang tersulit yang dihadapi departemen bedah. Ia tahu kalo selama ini Ling Rui selalu ingin mempelajarinya. Secara penyakit ayahnya jugalah yang membuatnya ingin mempelajarinya.


Mata Ling Rui memerah ingat ayah.


Sesaat Fangning memperhatikan wajah sedih Ling Rui.


Tuan Yang menawarkan Fangning sebuah kerjasama yang bisa memuaskan kedua belah pihak. Ia mengajak Fangning untuk datang ke Penthouse nya kalo pingin tahu.


Di toilet Ling Rui nggak sengaja dengar pembicaraan Tuan Yang yang lagi telponan. Dia berencana memasukkan sesuatu ke dalam minuman Fangning saat datang ke penthousenya.


Dan saat Fangning datang Tuan Yang beneran meneteskan sesuatu ke dalam minuman Fangning. Ia bahkan mendesak Fangning untuk meminumnya.


Hampir aja terminum. Erfan nelpon dan mengingatkan Fangning tentang janjinya hari ini. Fangning mengiyakan. Ia lalu menanyakan kerjasama yang bisa memuaskan kedua belah pihak yang tuan Yang maksud.


Tuan Yang mengajak Fangning untuk menikah dan menyebutkan keuntungan yang akan mereka dapatkan kalo mereka menikah. Fangning menyinggung tuan Yang yang sudah menikah. Tuan Yang nggak mempermasalahkan. Ia akan meninggalkan istrinya.


Fangning masih berat. Secara mereka nggak saling mencintai. Tuan Yang pikir cinta nggak dibutuhkan dalam pernikahan mereka. Kalo mereka menikah, Fangning nggak akan dipaksa lagi sama ayahnya untuk menikah dan punya anak. Perusahaan juga akan makin kuat.


Akhirnya Fangning setuju dan meminum minumannya.


Di luar Ling Rui bingung nyariin Fangning. Dan setelah ia sampai…


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)