All content from Hunan TV/ Mango TV
Ringkas drama sebelumnya
Fangning kembali ke teman-teman Ling Rui. Mereka membicarakan tentang wanita yang dekat dengan Ling Rui dari jaman kuliah dulu. Ia mendengarkannya sambil minum karena merasa kesal. Ling Rui kembali. Ia melihat Fangning minum banyak dan mau mencegahnya tapi nggak dihiraukan.
Sementara itu Siyu dan Yiyou di galeri bertemu dengan kenalan Yiyao. Lah Siyu malah dikira sekrearisnya Yiyaou. Gegara itu Siyu jadi kesal dan mengabaikan Yiyao. Sekarang kan akhir pekan dan ia ingin merasakan menjadi pacarnya. Orang tadi balik lagi dan memberitahu kalo ada wartawan yang ingin mewawancarainya. Yiyou pun pergi meninggalkan Siyu. Siyu melihat sebuah lukisan dan minta ke kuratornya untuk menaikkan harganya saat dibeli Yiyao nanti.
Tangping sedang melakukan siaran langsung di galeri dan nggak sengaja menabrak Siyu. Keduanya bertengkar. Tangping meremehkan Siyu yang pasti nggak bisa membeli lukisan lukisan yang ada di sana. Siyu menunjukkan lukisan miliknya yang dibelikan sama Yiyao untuknya. Dan saat mendengar kalo Siyu adalah pacarnya Yiyou, Tangping nggak mempercayainya. Nggak mungkin selera Yiyou seperti Siyu. Ia menunjukkan mantan pacarnya Yiyou yang lebih baik dari Siyu. Yiyou datang dan memberitahu kalo Siyu adalah pacarnya.
Selesai makan mereka lanjut ke karaoke. Profesor nggak ikut. Ling Rui melarang Fangning untuk ikut kalo ia nggak mau. Di luar dugaan Fangning malah ingin ikut. Sama rekan-rekannya Ling Rui diminta untuk bernyanyi. Ia menarik Fangning untuk bernyanyi juga. Sebenarnya Ling Rui nggak tahu harus nyanyi apa. Selama kuliah ia hanya beberapa kali ke karaoke bersama dengan Yu Shiyi.
Fangning merasa cemburu dan kembali duduk. Pengbo berusaha menghiburnya dengan membicarakan Ling Rui. Meski begitu Fangning nggak rela Pengbo bicara buruk tentang Ling Rui.
Ibu sedang merangkai bunga. Fangyu pamit. Ibu memanggilnya dan bertanya kemana ia akan pergi? Fangyu mengatakan kalo ia akan menemui teman. Ibu merasa senang dan berpikir kalo Fangyu menemui pacarnya. Ia bahkan menyuruhnya segera menikah agar ia juga mendapatkan posisi di perusahaan seperti Fangning. Fangyu mengatakan kalo ia nggak tertarik dengan perusahaan tapi ibu malah kesal.
Merasa penasaran ibu mengikuti Fangyu. Ia masuk ke studio tari. Ibu kesal lihatnya dan menariknya untuk pulang. Erfan yang sempat melihat ibu menemuinya. Ia berbohong kalo ia ke sana untuk belajar bisnis dengannya. Ibu merasa senang akhirnya Fangyu berpikir tentang bekerja. Ia lalu pulang dan membiarkan Fangyu dengan Erfan.
Fangyu berterima kasih pada Erfan. Mereka bicara di sebuah kafe. Fangyu jujur kalo selama 10 tahun ini ia belajar balet. Nggak ada anggota keluarga yang tahu. Kalo ibunya nggak mengikutinya tadi ia mungkin nggak akan ketahuan. Ia lalu menyinggung kakak pertamanya yang juga belajar balet.
Ekspresi Erfan seketika berubah. Ia menasehati Fangyu untuk melakukan apa yang ia inginkan dan ia akan menunggunya.
Fangyu mengikuti audisi untuk sebuah acara. Seorang wartawan mengenalinya dan mencari tahu tentangnya.
Ayah sedang membuat kaligrafi ditemani sama ibu. Bibi masuk membawakan surat untuk ayah. Setelah dibuka isinya adalah foto-foto Fangyu yang sedang menari balet. Ayah marah. Apalagi Fangyu juga baru pulang. Keduanya bertengkar dan akhirnya Fangyu dikurung di kamar. Fangyu menghubungi Erfan dan melompat melalui jendela. Sayang Fangyu nggak bisa kabur karena ditangkap sama pengawalnya ayah.
Ling Rui menemukan banyak makanan ringan saat membersihkan dapur. Di ruang tengah juga ada banyak makanan ringan. Ling Rui menghampiri Fangning dan melarangnya untuk memakannya lagi. Ia menanyakan apa yang ingin Fangning makan untuk makan malam? Ih dasar Fangning, ia malah bilang ingin memakan Ling Rui.
Yiyao datang. Ayah marah dan menggunting pakaian balet Fangyu. Padahal itu adalah hobinya sejak kecil. Ayah menekankan kalo pakaian dan semua yang Fangyu miliki itu darinya. Fangning datang. Ia melihat pakaian balet Fangyu yang pastinya nggak murah. Akhirnya Fangyu bisa menguasai hal yang ia nggak bisa.
Ayah makin marah dan membentak Fangyu. Ia langsung teringat saat ia menyuruh anak sulungnya untuk mati. Fangning marah dan sedih. Ia menantang ayah untuk mengatakannya lagi.Ling Rui menyudahi dan mengajak Fangning untuk pulang. Fangning nyuruh Fangyu untuk ikut dengannya. Ayah masih marah dan Yiyao menenangkannya.
Sebelum pergi Fangning bicara dengan Yiyou. Ia memintanya untuk nggak membenci ayahnya. Foto itu sengaja dikirim sama wartawan untuk memprovokasi ayah.
Fangning mengantar Fangyuke hotel. Fangyu berterima kasih dan mau memeluk Fangning tapi Fangning menahannya. Ternyata ia yang ingin memeluk Fangyu lebih dulu.
Dalam perjalanan pulang Fangning lebih banyak diam. Ia bahkan nggak mendengar saat Ling Rui memanggilnya. Akhirnya Ling Rui mengajaknya menepi. Fangning nggak nyangka selama 10 tahun ini ayah masih nggak mau berubah. Padahal ia sudah kehilangan anak sulungnya. Apa ia harus kehilangan anak busngsunya juga?
Ling Rui mengingatkan kalo Fangning sudah menikah sekarang. Jangan memendamnya sendiri. Ia bisa membaginya dengannya. Dan apapun yang bisa membuat Fangning bahagia, ia akan melakukannya.
Fangning minta Ling Rui untuk membawanya ke suatu tempat. Tempat yang dimaksud adalah pasaraya. Ia sering ke sana saat sedih. Sebenarnya Infinity adalah keinginan kakaknya. Ia ingin mewujudkannya meski kakaknya sudah nggak ada.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊