All content from Hunan TV/ Mango TV
Ringkas drama sebelumnya
Fangyu sedang bermain piano ditemani sama bibi termuda, Yazhi. Habis itu Fangyu memandu Bibi Yazhi menari. Keduanya saling berterima kasih sayu sama lain. Fangyu sudah meminjamkan uang 4 juta ke bibi Yazhi dan bibi juga menginspirasi Fangyu agar nggak mudah menyerah.
Bibi menyinggung kedua keluarga mereka yang akan ketemu. Keduanya sepakat untuk nggak saling kenal nanti. Bisa gawat kalo ayahnya Fangyu tahu. Bisa-bisa kakinya dipatahin nanti. Ih ini ada hubungan apa ya antara mereka? Hmm penasaran.
Pertemuan keluarga akhirnya berlangsung juga. Ih tapi kok semuanya jadi canggung gini ya? Cuman pada diam dan saling lihat-lihatan.
Ayah selaku tuan rumah akhirnya angkat bicara. Ia meminta maaf pada ibu Ling Rui dan seluruh keluarganya karena meminta mereka untuk datang ke rumahnya. Secara itu nggak sesuai sama adat Cina. Ya habis gimana, anak-anal itu pada sibuk dan pernikahan bukanlah permainan.
Ibu juga menyadari kalo semuanya terlalu mendadak. Tapi selama mereka tingal bersama nanti ia yakin kalo mereka akan bahagia.
Ayah lalu minta Ling Rui untuk mengenalkan diri secara resmi pada keluarganya. Fangning memotong. Ia rasa itu nggak perlu secara dia sudah ngasih tahu semuanya ke ayah tentang usia, pekerjaan dan pendidikannya.
Ling Rui menggenggam tangan Fangning dan menghentikannya. Ia ngasih tahu ayah tentang nama dan pekerjaannya di rumah sakit dan menjanjikan akan memperlakukan Fangning dengan sangat baik. Di bawah meja Fangning ngasih jempol ke Ling Rui.
Ibu menambahkan kalo Ling Rui sekarang ini adalah dokter kepala asosiasi. Dia juga akan ke Jerman dan sekembalinya nanti akan menjadi luar biasa.
Fangning membenarkan. Ia menambahkan kalo ia juga akan punya anak dengan Ling Rui. Kedepannya mereka akan mengurangi membuat masalah. Ibu tiri Fangning mendadak menanyakan gaji Ling Rui sebulannya.
“15.000 yuan!”
Ibu tiri Fangning menertawakannya karena itu lebih sedikit dari asisten rumah tangga di rumahnya. Bibi Ling Rui menekankan kalo itu nilainya beda. Ling Rui juga sering beramal.
Fangyu yang nggak mau bibi tersinggung menendang kaki ibu agar ia diam.
Pertemuannya akhirnya selesai. Keluarga Fangning mengantar Ling Rui dan bibi-bibinya sampai depan. Tangping mendadak datang dan marah-marah sama Fangning dan Ling Rui yang mendadak mau menikah. Dia curiga kalo Ling Rui punya hutang dengan Fangning dan Fangning memaksanya untuk menikahinya.
Fangning langsung menarik Ling Rui dan menciumnya lama biar Tangping nggak curiga lagi.
Tangping kesal lihatnya dan langsung pergi.
Dalam perjalanan Ling Rui malah jadi tegang ingat sama ciuman mereka tadi. Apalagi pas lihat Fangning di sebelahnya memperbaiki lipstik di bibirnya. Hehe…malah lihatin bibirnya Fangning mulu.
Fangning melihat bekas lipstiknya di bibir Ling Rui dan membersihkannya pakai sapu tangan. Bikin pak dokter makin kikuk. Ia memuji apa yang Ling Rui lakukan tadi. Dia dapat nilai A+. Karena itu Fangning ngajak Ling Rui ke tahap selanjutnya.
Sambil senyum Fangning menyentuh tangan Ling Rui pakai ujung jarinya.
Fangning menunjukkan kontrak mereka pada Ling Rui dan menyebutkan beberapa poinnya. Ling Rui harus selalu ada untuk Fangning dan saat terjadi hal seperti tadi mereka harus menunjukkan keintiman agar nggak ada orang yang mencurigai hubungan mereka. Fangning juga menyebutkan tentang harta masing-masing. Itu seperti kekayaan bersama tali sebenarnya enggak.
Ling Rui menambahkan tentang hak dan kewajiban dalam kontrak. Fangning sebenarnya keberatan tapi Ling Rui tetap menambahkannya dan menandatanganinya.
Ayah datang ke rumah sakit dan bicara berdua dengan Ling Rui. Katanya sih mau meriksa Ling Rui doang. Fangning, putrinya sebenarnya nggak secantik yang kelihatannya. Ia mencapai posisinya sekarang berkat kerja kerasnya selama ini. Ayah ingin tahu di mata Ling Rui, Fangning itu wanita seperti apa?
Ling Rui mengatakan kalo Fangning kadang suka semena-mena. Tapi ia adalah wanita yang tegas dan mandiri. Semua orang juga tahu kalo dia adalah wanita yang hebat. Ayah tersenyum. Mungkin itulah kenapa Fangning menyukainya. Ia lalu menyinggung perihal pernikahan. Ling Rui sendiri nggak mau banyak janji. Tapi ia sangat yakin untuk menikahi Fangning.
Lah ayah malah curiga kalo Fangning mengancam Ling Rui untuk menikahinya. Ia bahkan mau menebusnya kalo kalo Fangning beneran melakukannya. Ayah berniat untuk ngasih saham ke Ling Rui setelah menikah nanti.
Akhirnya keduanya resmi menikah. Dan masih ada satu tahapan lagi yang harus mereka lalui, yaitu mengadakan resepsi. Sebenarnya Fangning nggak menginginkannya karena itu akan sangat merepotkan. Tapi kalo Ling Rui ingin sih nggak papa.
Mereka lalu berjabat tangan dan kerjasama pun dimulai.
Rapat pemungutan suara terkait peluncuran merek infinity kembali diadakan. Pada direktur masih meragukan Fangning. Dan satu-satunya anggota rapat yang memilihnya hanya Paman Tang, ayahnya Tangping.
Ayah Fangning datang ke ruang rapat. Alasannya sih pingin melihat jalannya pemungutan suara. Erfan lalu mengulangi pemungutan suara yang tadi. Meski ada tambahan suara, Fangning masih belum bisa maju. Direktur Yang dan orang di sebelahnya meminta agar peluncuran sebaiknya ditunda.
Sampai akhirnya direktur Xiao hadir. Dia adalah direktur yang Fangning jenguk sebelumnya. Dia secara pribadi memilih setuju karena ingin melihat brand rumah tangga seperti apa yang akan Fangning buat.
Fangning meyakinkan kalo ia nggak akan mengecewakannya. Dan berkat tambahan suara dari Direktur Xiao, mampu mempengaruhi direktur lainnya untuk memberikan suara untuk Fangning. Bahkan direktur yang duduk di sebelah direktur Yang juga.
Dengan itu Fangning resmi mengumumkan kalo brand Infinity akan resmi diluncurkan.
Fangning memberikan minum ke direktur Xiao seusai rapat dan menanyakan kenapa ia mendadak berubah pikiran.
Jadi saat di rumah sakit, direktur Xiao sempat melihat Ling Rui yang bicara pada seorang anak yang habis jatuh. Dia juga adalah pasien. Dengan sabar Ling Rui memberitahunya agar nggak berlarian di rumah sakit karena pasien membutuhkan ketenangan. Kalo dia ingin main, Ling Rui akan mengajaknya bermain di luar saat ia sudah sembuh nanti.
Anak itu mengiyakan. Ling Rui menghapus air matanya dan memuji anak itu yang sudah jadi pria sekarang. Dan pria nggak nangis cuman karena hal kecil.
Direktur Xiao lalu bicara dengan Ling Rui. Dia nggak nyangka orang kayak Fangning yang nggak tahu dunia tapi selalu memaksakan kehendaknya bisa kenal sama Dokter Ling yang lembut dan penyayang. Fangning itu orang yang keras dan egois.
Ling Rui hanya tersenyum. Ia pikir itu hak seseorang mau hidup kayak gimana. Tapi ia sendiri menghormatinya. Ia bahkan ngasih tahu kalo mereka akan menikah.
Direktur Xiao kaget dengarnya dan mengucapkan selamat. Ia menjanjikan akan menyiapkan hadiah pernikahan buat mereka.
Jadi karena itulah Direktur Xiao mengubah pilihannya. Ia mengucapkan selamat pada Fangning dan memperingatkan kalo mulai sekarang hidupnya nggak akan sama kayak menjalankan bisnis.
Setelah semua orang pergi, Fangning minum sama Erfan. Ada banyak hal yang mau ia lakukan selanjutnya terkait dengan peluncuran Infinity. Diantaranya mengundang desainer dan sebagainya.
Erfan menyela dan memberitahu kalo ada satu hal lagi yang harus Fangning lakukan. Yaitu resepsi pernikahannya minggu ini. Ternyata dalam rapat tadi ayah mengundang semua dewan direksi untk hadir dalam pernikahannya.
Awalnya Fangning nggak mau karena berpikir kalo itu pasti akan menghabiskan waktu dan uang. Tapi setelah Erfan bilang kalo permainan itu harus dikasih tahu ke banyak orang, Fangning jadi semangat lagi. Ia membicarakan bisnis lagi yang akan ia promosikan di pernikahannya nanti.
Hari resepsi pernikahan akhirnya tiba. Cai Siyu, seorang wartawan yang juga hadir berharap bisa dapat gosip bagus dan ketemu pria yang akan menjadi pacarnya.
Fangning sendiri sedang di make up sambil mendengarkan membukakan pada pernikahannya. Ia ingin lebih banyak disinggung tentang infinity. Membawa acaranya kayak berat secara itu adalah acara pernikahan. Dan lagi acaranya akan segera dimulai. Fangning nggak mau tahu dan ingin semuanya seperti yang ia minta.
Beberapa tamu undangan membicarakan mempelai pria yang akan menikahi Fangning. Mereka penasaran orang seperti apa dia. Ayah menghampiri mereka dan memamerkan kalo menantunya adalah orang yang sangat hebat sampai mampu merebut hati putrinya.
Fangning yang sudah selesai dirias melihat bayangannya di cermin dan memuji penampilannya sendiri. Ia lalu melepas sepatu haknya dan menggantinya dengan sepatu olahraga dan duduk sambil menunggu acaranya dimulai.
Ling Rui malah masih di rumah sakit. Habis operasi kayaknya. Ia masuk ke ruangannya dan berganti pakaian.
Ibu dan para bibi mendatangi Fangning. Ibu yang tahu kalo Fangning nggak butuh uang memberinya kantong merah. Bibi tua ngasih gelang giok. Kalo bibi Yazhi hadiahnya dah dikirim ke ponselnya Fangning. Fangning ingin melihatnya tapi Bibi Yazhi melarang. Bukanya di rumah aja.
Tapi begitu ibu dan para bibi pergi, Fangning langsung membacanya. Ih dia penasaran banget. Ada gambar kucingnya.
Tangping datang ke acara pernikahan Fangning dengan terburu-buru. Nggak mau terjadi sesuatu, Fangyu berusaha untuk menahannya tapi Tangping malah mendorongnya.
Fangning lalu menemuinya dan melarangnya untuk membuat keributan. Ia memperingatkan kalo ayahnya ada di sana. Tangping nggak peduli. Dan saat mau menghampiri Fangning, Siyu mendadak menginjak gaunnya.
Tangping minta dilepaskan. Emangnya dia kenal sama Fangning? Siyu memang nggak mengenalnya tapi ia nggak suka sama penjahat. Dan keadilan harus ditegakkan. Tangping menariknya paksa sehingga gaunnya robek.
Siyu menariknya lagi dan menarik lengan baju Tangping juga. Fangning menertawakan gaun Tangping yang nggak berkualitas.
Tangping makin kesal dan mengumumkan ke semua orang kalo pernikahannya palsu dan Fangning mengancam suaminya.
Ayah Tangping menghampiri Tangping dan menyuruhnya diam. Ia secara tulus minta maaf pada Fangning karena anaknya telah membuat keributan di pestanya.
Fangning menyindir agar paman Tang nggak membiarkan Tangping keluar kalo hanya untuk membuat keributan. Ayah Tangping lalu pamit sambil menarik Tangping.
Setelah Tangping pergi, Fangning bicara dengan Siyu. Ia memperbolehkan Siyu yang seorang reporter untuk meliput pernikahannya. Erfan mengingatkan kalo Fangning sebelumnya nghak mengijinkan media manapun hadir.
Fangning menekankan kalo Siyu adalah pengecualian. Dan semua wawancaranya harus di periksa sama asistennya Gao Erfan.
Acara dimulai. Fangning mulai menghayal. Ia berjalan menghampiri Ling Rui. Dan setelah bertukar cincin ia menarik Ling Rui dan menahannya. Ia mengumumkan ke semua orang kalo malam ini Ling Rui adalah miliknya. Hmm..
Fangning meraih tangan ayah dan menanyakan apa kaki ayah cukup fleksibel? Ia takut kalo kaki ayah akan menginjak gaunnya dan mereka akan jatuh.
Ayah menenangkan kalo ia nggak akan membiarkan Fangning jatuh.
Keduanya berjalan bersama menuju Ling Rui yang sudah menunggu. Dan setelah sampai ayah menyerahkan putrinya ke tangan Ling Rui.
Ling Rui menyerahkan bunganya pada Fangning. Keduanya lalu menghadap ayah dan meminta restu. Ayah berusaha untuk menahan biar nggak nangis.
Setelah ayah pergi, Ling Rui membuka kerudung Fangning dan menciumnya. Semua orang bertepuk tangan. Siyu mengambil gambar.
Ayah Fangning sama ibu Ling Rui terharu lihatnya.
Setelah resepsi selesai dan kembali ke rumah, Fangning terus aja membicarakan tentang infinity sama Erfan di telpon. Ia ingin beritanya dimuat di semua media.
Mendadak ia merasa kalo kakinya sakit seperti terpanggang. Ling Rui khawatir dan menghampirinya. Ia mengeluhkan kalo kakinya terkilir dan itu sangat sakit.
Fangning lalu ingat artikel yang dikasih sama bibi Yazhi. Ia lalu pura-pura kesakitan dan nggak bisa jalan jadi Ling Rui menggendongnya ke sofa. Ia meriksa bagian yang bengkak dan mengompresnya pakai es.
“Hari yang panjang. Aku kelelahan”
Fangning lalu mulai berkhayal liar🙈. Ling Rui menarik kakinya. Ia mengambil bunga mawar dan menggigit tangkainya. Ia menatap Fangning dalam dan…
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊