Sinopsis My First First Love episode 8 part 4

Anysti
0
All content from NETFLIX


Ringkas drama sebelumnya 


Tae O sama Song i pulang habis belanja. Dagingnya datang. Hun sama Garin langsung menyambut mereka dengan gembira. Tae O memberikan dagingnya pada Hun dan menyuruhnya untuk memanggangnya.

Garin bertanya apa Tae O membelikan apa yang dia minta? Tae O mengiyakan dan memberikannya pada Garin. Mereka lalu pergi.

Do Hyun menghampiri Tae O dan Song i. Tae O memberinya minuman dan memintanya buat memasukkannya ke kulkas. Mereka akan minum saat dingin. Do Hyun mengiyakan dan membawanya ke kulkas.



Song i nyusulin Do Hyun dan berniat membantu. Do Hyun melarang dan nyuruh Song i buat duduk aja.

Wajah Song i langsung berubah. Ia merasa kalo Do Hyun mengabaikannya.


Se Hyun turun dari lantai atas. Tae O yang lagi duduk langsung bangkit dan memberikan seprai yang dipesan. Itu yang terbaik di kota itu. Se Hyun menerimanya dan berterima kasih.

Ia lalu menanyakan apa Tae O pergi sama Song i? Tae O tersenyum dan membenarkan. Ia bertanya apa Se Hyun sudah tidur? Se Hyun menjawab belum dan mengaku ada sesuatu yang ia pikirkan.



Makan malam di mulai. Hun yang ngasih sambutan. Buat Song i yang kesana untuk melakukan praktik lapangan dan persahabatan abadi mereka. Bersulang!!!

Yang lain ikut bersulang dan mereka minum bersama. Tae O mengambilkan sate daging buat Se Hyun. Song i juga mengambilkan daging buat Do Hyun. Do Hyun hanya mengangguk dan mengiyakan. Dia bahkan nggak tersenyum ke Song i. Membuat Song i merasa nggak nyaman.


Se Hyun bertanya pada Hun apa mereka satu sekolah saat SD? Hun membenarkan. Mereka jadi sahabat saat ia SD. Hun membenarkan. Mereka jadi sahabat saat ia keluar dari akademi. Ia sering diusir sama orang tuanya dan ia menginap di rumahnya Tae O. Benar, kan?

Aish! Tae O kesal dengarnya. Hun menyombong. Yang lain hanya tersenyum. Ponsel Hun tiba-tiba bunyi. Ada telpin. Garin melihat kalo itu dari perusahaan produksi. Produser Kim. Hun membenarkan.


Ia menghela nafas dan mengaku selalu gugup buat jawabnya. Garin menenangkan kalo Hun bakal baik-baik aja. Ia yakin kalo itu pasti bukan hal penting.

Tae O berseru agar Hun menghadapinya. Song i sependapat. Mungkin 8tu kabar baik. Hun menemukan semangatnya lagi. Ia akan menghadapinya dan menjawabnya. Berkat dukungan moral dari mereka.

Ia bangkit dan akan menjwabnya dulu.

Ia lalu pergi dari sana. Yang lain kompak menyemangatinya. Choe Hun fighting!!!

Song i menatap Do Hyun yang masih saja mengabaikannya. Diabahkan minum sendiri tanpa menatapnya sedikitpun.


Hun menjawab telponnya dan mempersilakan produser Kim untuk mengatakannya. Ternyata Produser Kim menelponnya untuk membatalkan kontrak. Hun kecewa dengarnya.

Ia menanyakan apa mungkin keputusannya dibatalkan? Ia meminta direktur untuk mempertimbangkannya lagi.


Tae O dan yang lain bertaruh. Yang kalah akan memberigkan semuanya. Batu, kertas, gunting. Tae O sama Garin menang. Hun kembali dengan muka masam.

Garin menanyakan gimana tadi? Hun mengaku mau tidur. Dia nyuruh mereka buat menghabiskan makanannya. Ia lalu berbalik dan pergi.

Garin khawatir lihatnya. Kayaknya kabar buruk. Tae O juga merasa khawatir. Dia menyuruh mereka buat makan aja. Dia akan lihat keadaannya Hun.

Tae O lalu bangkit dan menyusul Hun.



Do Hyun mendapat pesan dari Song i yang menunggunya di dekat kolam.


Hun nangis di sofa. Tae O datang dan ngomel-ngomel. Perusahaan macam apa yang melakukan hal begitu? Kenapa mereka nerima Hun kalo akan dipecat? Menggelikan.

Tae O merasa kalo itu menggelikan. Ia duduk di sebelah Hun dan merasa kalo mereka seperti kelompok penjahat. Dia yakin kalo itu nggak akan lama. Anggap aja Hun yang ninggalin mereka



Hun minta Tae O buat lupain aja. Dia nggak mau menganggap kalo dirinya hebat.

Tae O nggak mau nyerah. Ia mendekat dan mengatakan kalimat yang sering Hun katakan. Daging nggak akan menghianati teeutama saat ita sedih. Dia ngajak Hun untuk menikmati makanannya.

Hun mengangkat wajahnya dan berterima kasih karena Tae o sudah menghiburnya. Tapi sekarang dia beneran pingin sendiri.

Tae O nggak bisa bilang apa-apa lagi. Ia ikutan menenggelamkan wajahnya seperti yang Hun lakukan. Nggak sengaja ia melihat Song i berjalan di dekat kolam renang.


Yang tersisa cuman Se Hyun sama Garin. Se Hyun bertanya kenapa Hun mendadak gitu? Garin memberitahu kalo Hun baru aja dapat peran dalam drama musikal setelah lulus audisi. Tapi malah nggak berjalan lancar.

Se Hyun mengangguk paham. Ia berpikir kalo Hun nggak bisa akting dan harus memertimbangkan karier lain. Garin marah mendengarnya. Menurutnya Hun berbakat menjadi aktor. Ia yang terbaik yang ia kenal. Se Hyun kan belum pernah dengar Hun nyanyi. Garin menyombongkan kalo Hun sangat jago nyanyi. Tubuhnya bergetar karena semangat.

Se Hyun sampai nggak bisa berkata-kata dengar Garin marah dan hanya mengiyakan saja. Garin melanjutkan kalo Hun nggak hanya berbakat. Dia juga bertekad kabur dari rumah buat mengejar karier. Ia yakin kalo Hun pasti akan terkenal.



Se Hyun rada heran. Hun kabur dari rumah? Garin membenarkan. Sambil senyum malu ia menceritakan kalo Hun diusir hanya dengan pakaian dalam. Saat pertama kali ia melihat Hun, ia cemas karena mengira Hun punya kelainan s*ks. Tapi setelahnya dia tahu kalo Hun sangat baik. Dan diantara anggota rumah, cumah Hun yang baik padanya. Dan berkat Hun juga dia banyak mengalami hal baru.

Se Hyun kaget dengarnya. Ia mengulangi apa yang Garin katakan, di antara anggota di rumah? Oops, Garin keceplosan. Dia meralat kalo maksudnya dia tinggal bersama orang tuanya.


Se Hyun makin nggak habis pikir. Bukannya Garin tinggal sendiri? Garin bingung mesti bilang apalagi.


Se Hyun lalu ingat pas Tae O nggak ngijinin dia datang. Tae O bilang kalo rumahnya lagi ada hama tikusnya.

Se Hyun menyimpulkan kalo satu dari mereka kabur dari rumah, Garin keluar dari rumah orang tuanya, yang satunya...


Se Hyun ingat saat ia bertanya pada Song i, tinggal dimana? Song i mengatakan kalo ia tinggal dengan teman.


Dan saat ia menyinggung tentang tugasnya. Song i tahu kalo tugas itu dikerjakan oleh Tae O. Dan Tae O mengerjakannya semalaman.


Se Hyun menatap Garin yang sudah nggak bisa menyangkal lagi. Garin cegukan. Dia bohong.

"Kalian semua tinggal bersama, kan?"


Song i nungguin Do Hyun di delat kolam renang. Nggak lama Do Hyun datang. Song i menatapnya sambil senyum. Do Hyun melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Song i.

Song i rada kaget dapat perlakuan seperti itu. Ia memberitahu kalo ia baik-baik saja. Do Hyun duduk dan nyuruh Song i buat makai aja.

Song i menanyakan apa semua baik-baik aja? Do Hyun menanyakan apa maksudnya Song i? Song i memberitahu jalo Do Hyun kelihatan gelisah.

"Lagi mikirin apa?"


Do Hyun melihat ke atas. Ia mengatakan kalo tadi Song i pergi sama Tae O tanpa bilang padanya. Dia nggak suka. Ia merasa b*doh karena frustasi sama hal-hal seperti itu. Saat ia bersama Song i, perasaan yang belum pernah ia rasakan terus bergelora.

Do Hyun kembali melihat ke atas dan mengingatkan di hari mereka kencan, ia tahu kalo Song i pulangnya kehujanan. Song i mau ngasih tahu kalo ... Do Hyun mengaku tahu. Tapi kenapa Song i nggak bilang?


Song i nggak mengatakan apa-apa. Do Hyun melanjutkan kalo harusnya dia nggak perlu marah kalo dipikir secara rasional. Kalo ia jadi Song i ia akan melakukan hal yang sama.

Tapi yang mengganggunya adalah bukan karena Song i nggak mengatakannya. Tapu persahabatannya dengan Tae O. Dia benci Song i dan Tae O adalah teman lama. Ia juga benci Song i tinggal di rumahnya. Dia benci nganterin Song i ke rumahnya.


Song i mengaku nggak tahu. Dia hanya... Do Hyun memotong. Perasaan negatif itu terus tumbuh dan ia akan terus kesal. Ia mengaku nggak terbiasa begitu. Itu bukan sifatnya.

"Saat bersamamu, duniaku menjadi kacau"

Song i menatap Do Hyun dalam-dalam.

Tae O mencari Song i.




Dp Hyun bangkit. Ia merasa kalo harusnya dia nggak mengatakannya. Ia jadi malu menatap Song i.

Song i tersenyum dan ikutan bangkit. Ia menghampiri Do Hyun sambil bilang, nggak peduli sama Do Hyun tapi dia suka apa yang ia dengar. Song i mengulangi apa yang Do Hyun katakan tadi. Saat bersamamu duniaku menjadi kacau.

Do Hyun tertawa dengarnya. Song i mengaku belum pernah dengar pria berkata begitu padanya. Ia merasa kalo hidupnya masih berharga.

Ia memberitahu Do Hyun kalo sejarahnya bersama Tae O nggak bisa diubah. Tahu kan kalo kita nggak bisa mengubah sejarah? Do Hyun mengangguk membenatkan.

"Seenggaknya kamu kamulah kisah cintaku. Apa itu belum cukup?"


Do Hyun menatap Song i lalu menciumnya. Sebuah ciuman singkat yang membuat Song i tersipu.

Seakan belum cukup. Ia kembali menarik Song i dan menciumnya lagi.

Tae O masih belum menemukan Song i. Ia bertanya-tanya kenapa juga dia mencemaskan Song i saat ia mau bergembira? Udaranya dingin.


Secara nggak sengaja Tae O melihat Song i lagi di bawah bersama dengan Do Hyun. Dan mereka lagi ciuman. Tae O nampak nggak percaya lihatnya. Ia melihat kalo dua orang itu sangat bahagia.



Tae O berjalan menuruni tangga.

"Aku pernah sekali merasakan perasaan luar biasa ini. Kini aku sadar perasaan apa ini. Momen baru telah meningkat di dalam hidup Song i yang nggak pernah aku sangka.


Aku nggak mau menghilang dari hidup Song i. Aku harus gimana dengan perasaan yang nggak bisa aku jelaskan ini?"

T A M A T


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)