All content from JTBC
Miri sama Dae Kang ngintipin senior Tae Min dan mengamatinya. Tae Min meledek temannya yang perutnya buncit dan mengejek kalo bentar lagi itu akan meledak. Temannya sih santai dan cuman senyum aja.
Dae Kang menyimpulkan kalo sifat kak Tae Min...
1. Nggak bisa membedakan mana hal yang boleh dikatakan dan mana yang enggak.
Miri membenarkan.
Senior lalu nerima telpon dari profesor. Ia meyakinkan kalo akan melaksanakan apa yang profesor perintahkan. Jangan khawatir.
Habis menjawab telpon ia kembali mengejek temannya. Ia mengatakan kalo orang-orang dengan obesitas akan kehilangan mimpinya. Contoh dia deh.
Miri kesal dengarnya. Dasar orang bermuka dua!!
Senior Tae Min lalu beralih ke para gadis di depannya. Ia ngasih tahu kalo mereka nggak ikut kencan buta maka mereka akan kena kutuk.
Ujung-ujungnya sih dia minta mereka buat ngajak dia. Dia sesumbar kalo wajahnya tampan dan pakaiannya bermerek, mewah.
Miri sama Dae Kang gedeg lihatnya.
Senior Tae Min melihat Miri dan Dae Kang. Keduanya lalu melarikan diri. Tapi kok malah keduanya jadi deket banget gini? Miri jadi gugup. Dia mendorong Dae Kang lalu pergi.
Dae Kang melihatnya dan sempat senyum sebelum akhirnya menyusul Miri.
Miri membuat kopi sambil nyemangatin diri sendiri kalo dia bisa. Ia lalu menyuguhkan kopinya pada Eun Tae.
Nggak kayak biasanya kali ini Miri agak beda. Ia menghela nafas dan mengaku khawatir. Pelanggan kafe nggak banyak dan ia merasa nggak yakin kalo ia akan mendapat gaji.
Kenapa susah-susah mendirikan kafe kecil yang nggak menguntungkan kayak gini? Nggak masuk akal.
Eun Tae nggak bilang apa-apa. Dia cuman senyum.
Miri lalu ngambil ponselnya. Kakek menelponnya. Beda sama yang barusan. Miri tersenyum dan menenangkan kakek. Pelanggan kafe emang nggak banyak. Tapi itu bukanlah esensi penting dari kafe itu.
Kata siapa dia nggak khawatir? Ia merasa kalo bukan hal yang bagus kalo sampai kafe tutup. Ia meminta kakek agar nggak cemas dan melanjutkan pekerjaannya.
Miri menutup telponnya dan merasa kalo aktingnya berhasil.
Ia lalu menanyakan hoodienya dan sesumbar kalo harganya mahal. Ia nggak akan memakainya kalo nggak bermerek. Intinya dari atas sampai bawah semuanya MAKER.
Bukannya benci atau nggak suka, Eun Tae malah tersenyum. Hal itu bikin senyum Miri jadi hilang. Eun Tae menanyakan apa ada yang mengganggu Miri hari ini?
Miri jadi gugup dan bilang nggak ada. Ia lalu kembali ke tempatnya. Miri merasa gagal. Dia kesal pada dirinya sendiri.
Eun Tae tiba-tiba menghampirinya. Sama kayak biasanya Miri tersenyum manis lihat Eun Tae.
Eun Tae menanyakan apa Miri sudah menanyakannya? Miri nggak ngeh.
"Nanya apa?"
Eun Tae mengangguk sambil senyum. Miri berusaha buat ngingat dan ..oh!!!
Miri baru ingat kalo Eun Tae tempo hari bilang kalo bentar lagi Dasom ulang tahun. Eun Tae menanyakan apa Miri tahu apa yang ingin Dasom makan?
Miri mengiyakan. Hadiah ulang tahun Dasom. Dia meminta maaf karena lupa. Hari ini dia kesal... Oops..hampir aja Miri keceplosan. Ia lalu mengaku kalo belakangan suka nggak fokus.
Ia janji akan segera menanyakannya dan ngasih tahu ke Eun Tae. Maaf, ya. Eun Tae mengiyakan. Ia amat menantikannya. Ia menambahkan kalo hoodienya Miri imut.
Miri mengiyakan. Ia berterima kasih sambil memaksakan senyumnya. Duh malu banget.
Malamnya Miri mau ngomong sesuatu ke Dasom tapi nggak jadi. Dasom mendesaknya dan akhirnya ia mengatakannya juga. Soal ulang tahun Dasom bentar lagi.
Dasom mengaku lagi pingin sesuatu. Miri menanyakan apa itu? Dasom bilang kalo dia pingin camping. Makan barbekyu dan membuat api unghun. Bersama-sama pergi keluar tanpa rasa takut.
Dasom nyuruh Miri buat mengatakannya ke Eun Tae. Hah? Miri kaget. Dasom tahu? Ia memberitahu kalo bukan Eun Tae yang nanyain itu. Ia yang penasaran.
Dasom mengangguk sambil senyum.
"Tahu, kok!"
Dasom mengatakan kalo dia juga mau dapat sesuatu dari Miri.
"Apa?"
"Kamu sama Dae Kang"
Lah Miri bingung. Dasom melanjutkan kalo dia pingin Miri sama Dae Kang ikut bareng dia dan Eun Tae. Itulah yang ia inginkan di hari ulang tahunnya.
Miri tersenyum garing. Kayaknya Dae Kang bakalan sibuk, deh.
Miri ngasih tahu hal itu ke Dae Kang. Keduanya ada di mesin penjual minuman. Dae Kang ngambil minumannya dan memberikannya pada Miri. Minta dibukain.
Miri mengambilnya dan membukakannya buat Dae Kang. Dae Kang mengambil miliknya dan memberikan milik Miri. Mereka meminum minuman masing-masing.
Dae Kang berpikir kalo pas banget momennya. Miri nggak ngeh. Apanya? Dae Kang memberitahu kalo mereka ngabisin waktu bersama seharian maka Miri bisa nemuin kekurangannya Eun Tae. Dan lagi akan lebih mudah untuk membentuk imej. Miri juga akan punya banyak kesempatan biar Eun Tae bisa membencinya.
Miri senang dengarnya.
"Jadi kamu ikut?"
"Iya. Aku juga mau nyobain camping. Makan daging sapi, main game, mendengarkan musik"
Miri malah ketawa. Dae Kang bingung. Kenapa? Miri merasa kalo baru kali ini dia melihat Dae Kang segitu exited.
Dae Kang membantahnya. Dia nggak exited. Cuman pingin nyoba aja. Kayak...biar punya pengalaman gitu.
Miri mengangguk-angguk. Iya, percaya, deh.
Dae Kang mengatakan kalo sekarang sudah waktunya masuk kelas. Dia duluan. Miri mengiyakan. Ia melambaikan tangannya dan mereka lalu pisahan.
"Ntar aku chat, ya!"
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊