Sinopsis The Tale of the Nine Tailed Episode 3 Part 2

Anysti
0

All content from tvN 





Ringkas drama sebelumnya

Rang berjalan di hutan. Ia mendatangi sebuah sumur yang diikat sama mantra. Di sumur itu ada banyak darah. Melihat darah malah membuat Rang senyum. Seseorang datang dan mengonfirmasi kalo dia adalah Lee Rang. Dia adalah dukun yang waktu itu. Ia menghampiri Yeon, memberi hormat dan mengaku sudah menunggunya. 

Rang menanyakan apa yang dukun itu katakan kalo dia tidur di sana? Dukun itu membenarkan. Roh amoralitas. Raja yang korup. Lee Ryeong. Rang malah tertawa mendengarnya. Ia merasa itu sangat mengerikan. Menambahkan gelar dari akhirat di depan nama mereka nggak mengubah identitas mereka. 

Dukun itu memaksakan senyumnya seakan nggak sependapat dengan apa yang Rang bilang. Rang duduk di tepi sumur dan mengonfirmasi kalo dia mati saat berhadapan sama Yeon dan wanita manusia itu. Dukun memberitahu kalo sebelum memasuki tubuh wanita itu orang itu mempercayakan keluarga dukunnya sebagai bagian dari tubuhnya. 


Rang pikir dia nggak mempercayakan semuanya. Orang itu adalah kebalikan dari dirinya. Ia lalu menghampiri dukun itu dan menanyakan apa dia sudah bersiap? 


Dukun mengatakan kalo wanita kelahiran tahun domba, pengorbanan hidup. Dan...


Rang meminta dukun itu untuk menyerahkan Yeon padanya. Ia menyuruh dukun itu untuk pergi ke pemakaman dan memilih bunga mawar malam yang tumbuh di daging dan darah mayat. Ia lalu tersenyum dan meninggalkan dukun itu. 



Dukun itu meminta ijin untuk menanyakan sesuatu. Rang berhenti dan kembali berbalik. Dukun itu menatap Rang dan menanyakan apa Rang nggak bersaudara sama Lee Yeon? 


Rang mengangguk dan memberitahu kalo mereka bersaudara. Tepatnya saudara tiri. Dukun lalu mengatakan kalo dia bangun, maka Lee Yeon nggak akan selamat. 


"Terus?"


Dukun itu menanyakan kenapa Rang membantu musuh saudaranya? Rang hanya menghela nafas sambil memikirkan sesuatu. 




Yeon menarik Ji Ah pergi. Ji Ah nggak mau dan menarik tangannya. Ada apa? Yeon menyuruhnya untuk mengemasi barang-barangnya dan pergi. Ia ingin Ji Ah segera meninggalkan pulau terkutuk itu. Ia mengaku punya firasat buruk. 


Ji Ah menanyakan maksudnya. Yeon memberitahu kalo Ji Ah mungkin mati kalo tetap di sana. Ji Ah mengingatkan apa yang Yeon bilang kalo dia nggak akan menyelamatkan orang. Kenapa sekarang ia menjadi pengecualian? 


Yeon nggak mau ngasih tahu dan sambil berbalik ia bilang kalo itu bukan urusannya Ji Ah. Ji Ah menekankan kalo ia nggak akan pulang karena alasan yang nggak ia ketahui. Ia menyuruh Yeon untuk mencari orang yang akan ia temui dan ia akan mencari tahu kenapa ayah dan ibunya datang ke sana. 


Yeon menatap Ji Ah seakan nggak ingin kehilangannya. 





Rang mengulangi apa yang dukun itu tanyakan. Kenapa ia membantu musuh saudara sedarahnya sendiri? Rang pikir adalah hal baik nggak sepenuhnya percaya pada pihak dukun itu. 


Dukun itu mengatakan bukan itu yang ia maksud. Rang menghampirinya dan menanyakan kalo ia menemui Yeon saat masih jadi roh gunung? Dukun itu mengaku cuman dengar dari rumor. 


"Rumor apa?"


Dukun itu nggak berani menatap Rang. Ia menekankan kalo yang paling penting nggak ada ampun dari 4 roh gunung yang menguasai negeri. Nggak ada yang berani mengeksploitasi hutannya. Dengan begitu pegunungan Baekdudaegan selalu subur. 


Rang tersenyum. Ia memberitahu kalo kakaknya adalah roh gunung cuman nama doang. Dia nggak punya rasa altruisme. Tapi bahkan saat mereka berbagi apel, Yeon selalu memberinya potongan yang lebih besar. Ia mengaku masih ingat gimana manisnya apel itu. 


Dukun itu makin heran. Terus gimana Rang... . Rang melanjutkan kalo Yeon menggunakan tangan lembut yang dia gunakan untuk mengiris apel untuk menusuk perutnya. Ia memperlihatkan perutnya pada dukun itu. Ada luka panjang di sana. Bukankah itu membuat luka secara emosional? 


Dukun itu nggak nyangka jadi itukah alasannya...


Rang mengungkit kalo ia adalah rubah dan ia harus membalas budi. Ia bertekad untuk pergi ke neraka bareng sama Yeon. Ia lalu pergi setelah mengatakan itu. 




Hwan ke perpustakaan dan mengambil banyak koran. Ia lalu nelpon JI Ah dan melapor kalo dia ke perpustakaan seperti yang Ji Ah perintahkan. Ia menanyakan apa yang ia cari. Jasad? Jasad yang dicincang? 


Sambil jalan Ji Ah menyuruhnya untuk nyari Pulau Eohwa dan cari setiap insiden atau kecelakaan. Lalu nelpon kalo sudah ketemu. Hwan heran. Apa sih yang JI Ah cari? Ji Ah memberitahu kalo ia merasa terganggu sama apa yang dibilang sama wanita tua di sana. 


Ji Ah ingat kalo nenek itu berpesan kalo JI Ah nggak boleh ngasih tahu siapapun kalo dia dengarnya dari mereka. Mereka mengatakan kalo itu bukan pertama kalinya. Kepala manusia. 


Ji Ah menutup telponnya dan lanjut jalan lagi. 




Yeon juga lagi telponan di bawah pohon. Ia manggil orang itu nek dan menanyakan apa dia pernah dengar b🐣d🐣bah itu sebelumnya? Lah lagi telponan sama Taluipa ternyata. Taluipa menanyakan siapa yang Yeon maksud? 


"Imoogi"


Taluipa mengingatkan kalo Yeon sudah menyakiti hidupnya di tangannya sendiri? Yeon mengangguk membenarkan. 


"Terus?"


Yeon nggak memberitahu dan bilang kalo dia cuman khawatir. Kalo secara kebetulan Eum bereinkarnasi di dunia ini, ia nggak bisa membiarkan benda itu hidup berdampingan sama Eum. 


Taluipa hanya tersenyum dan mengejek kalo Yeon sangat pengabdi. Gimana dia tahu kalo itu...


Yeon tiba-tiba menutup telponnya. Ih Taluipa kesal. Yeon emang anak yang nggak sopan. Ia lalu mengingat sesuatu. 





Ji Ah kembali ke rumah Kyung Hee. Ia melihat kalo Kyung Hee sedang membaca sesuatu di pintu dan menyapanya. Sudah pulang? Ji Ah menanyakan buku yang sedang Kyung Hee baca. Kyung Hee menutup bukunya dan menunjukkan sampulnya pada Ji Ah. Moby Dick. 


Lah Ji Ah malah terdiam. Ia mengklaim kalo orang itu bukan Kyung Hee. Kyung Hee tertawa. Sedetik kemudian dia berubah menjadi Rang. Ji Ah menanyakan gimana dia bisa sampai di sana? 


Rang mengangkat tangannya dan memberitahu kalo itu adalah tempat terbaik untuk membaca. Ia bangkit dan menghampiri Ji Ah dan menyinggung kalo dia sendirian. 


Ji Ah menakuti kalo Yeon di sekitar sini. Rang membantah. Dia nggak ada. Ia mengaku bisa mencium aromanya lebih baik dari siapapun. 


Ji Ah memperhatikan Rang dan buku yang dibacanya. Ia merasa kalo Rang lah yang telah membunuh para nelayan. Rang menekankan kalo Ji Ah nggak boleh seenaknya nuduh. Emang punya bukti? 


Ji Ah menunjukkan buku yang Rang baca sebagai buktinya. Rang menunjukkan bukunya dan memberitahu kalo ia suka buku klasik. Ji Ah memberitahu kalo Moby Dick adalah nobel berdasarkan peristiwa nyata Kapal penangkap ikan paus yang tenggelam pada abad ke-19. 


Rang menanyakan apa yang terjadi padanya. 


"Makan dan dimakan. Seperti ayahnya Kyung Hee"



Rang datang ke toko dan masuk ke ruangan pemilik toko. Dih bikin kaget. Di sana ia melihat lukisan yang sama yang ada di rumah nelayan lainnya. Ia lalu masuk. Di sana juga ada. Pemilik toko bangkit dan menanyakan apa yang Yeon lakukan? 


Yeon menyuruh orang itu untuk minggir. Ia mengambil pisau di meja. Biar dia aja yang nanya. Orang itu kembali menanyakan apa yang ia tanyakan tadi. Apa yang Yeon lakukan? Yeon tahu-tahu melempar pisau dan mengenai lukisan itu. Tepat di sebelah kepalanya pemilik toko. 


 Ia mengingatkan kako biar dia aja yang nanya. Ia lalu mengambil pisau itu dan mengancam kalo orang itu nggak akan pernah menjaring lagi kalo dia nggak mau menjawab. 


Orang itu ketakutan dan mengangguk. 


Yeon menanyakan lukisan apa itu? 





Rang memberitahu kalo ia butuh motif kalo emang dia pembunuhnya. Keadilan? Ji Ah mengaku nggak yakin tadi. Tapi sekarang dia tahu. Kematian para nelayan itu seperti pertunjukan kembang api. Rang mengulangi apa yang Ji Ah tadi bilang. Pertunjukan kembang api?


Ji Ah melanjutkan kalo Rang menarik perhatian dengan insiden kotor untuk mengalihkan perhatian. Itulah motifnya. Rang masih nggak mau mengaku. Kenapa? Ji Ah pikir mungkin untuk menyembunyikan alasan yang sebenarnya kenapa Rang ada di pulau itu. 


Rang terdiam kesal seakan apa yang Ji Ah katakan adalah benar. Sesaat kemudian ia tertawa dan memuji Ji Ah yang cukup pintar untuk seorang wanita manusia karena jawabannya benar. Rang merasa harus memberi hadiah. Ia mendekat ke Ji Ah dan sedetik kemudian ia berada di belakang Ji Ah dengan foto orang tua Ji Ah di tangannya. Ia mengonfirmasi kalo Ji Ah mencari orang tuanya. 


Ji Ah berniat merebut foto itu tapi Rang nggak mau memberikannya. Ia mengingatkan kalo Ji Ah melihat mereka dalam mimpinya. Ji Ah terdiam karena apa yang Rang katakan adalah benar. Ia heran. Gimana Rang bisa tahu? Rang mendesak Ji Ah untuk mengatakannya. Siapa tahu ia punya jawabannya. Ji Ah menanyakan apa Rang beneran bisa menemukan ayah dan ibunya? 


Rang membenarkan. Apa dia harus ngasih Ji Ah harapan itu? Ji Ah hanya terdiam. Ih senyumnya Rang...😊






Yeon mengulangi pertanyaannya. Lukisan apa itu? 


"Raja Naga. Dia menenangkan badai dan mengirimkan ikan ke nelayan. Juga ada ritual besar untuknya"


Yeon nggak percaya. Pembohong. Orang itu meyakinkan Yeon. Ia memberitahu kalo memancing nggak seperti bertani. Itu nggak ada dalam kendali manusia. Yeon masih nggak percaya. Ia meraih tangan orang itu ke lukisan, siap untuk memotongnya dan mau mempersingkat waktu. 


Orang itu menahan dan mau mengatakan yang sebenarnya. Yeon menanyakan dimana orang itu mendapatkan lukisannya? 


Orang itu memberitahu kalo salah seorang wanita desa membelinya dari daratan untuk setiap rumah. Ia nyuruh Yeon untuk nanya sendiri kalo dia nggak percaya. Yeon melepaskan orang itu dan membuang pisaunya. Tiba-tiba matanya menjadi keemasan. Ia menyuruh orang itu untuk melupakan semua yang barusan ia lihat. 


Yeon datang dan menanyakan berapa harga snack yang ia suka. Orang itu kaget. Kapan Yeon datangnya? 10.000 Yeon membayarnya lalu pergi. Orang itu menanyakan berapa orang yang datang dari tim produksi? Yeon kembali menatap orang itu. Orang itu menyebut kaki ada pria menawan datang dan menanyakan arah ke rumah Kyung Hee. Yeon bertanya-tanya. Pria menawan?





Rang mendekat ke Ji Ah dan merasa cukup mendengar satu kata. Ya. Ji Ah memejamkan matanya. Ia lalu bilang kalo ia menolak. Rang heran. Dia protes. Kenapa? JI Ah mengungkit kalo Rubah nggak suka berhutang. Dengan kata lain,  ia selalu menerima bantuan. Rang berpikir kalo Ji Ah sangat nggak fleksibel. Ia memperingatkan kalo ia nggak fleksibel di usianya yang segini. 


Ji Ah bermaksud memberinya nasehat karena itulah yang ia rasakan. Ia melarang Rang untuk berjudi dengan tragedi orang lain cuman buat main-main. Ia mendekat dan melanjutkan kalo ada kata buat orang kayak Rang. K*p*r*t g*la. 


Rang tersinggung. Ji Ah nggak tahu kalo ia benci ucapan v*lgar. Ia menunjuk-nunjuk Ji Ah dan mengancam akan membunuhnya kalo JI Ah memanggilnya seperti itu lagi. Ji Ah nggak terima. Kenapa harus dia? Kan Rang main-main sama... . Rang menyatakan kalo ia sudah selesai ngomong sama Ji Ah. Ia lalu pergi gitu aja. Dan baru juga beberapa langkah ia sudah balik lagi. Ia mau memberi nasehat untuk mengganti nasehat Ji Ah tadi. Jangan terlalu percaya sama Lee Yeon. 


Ji Ah nggak ngeh dan menanyakan maksudnya. Rang memberitahu kalo Yeon mendapatkan keinginannya maka Ji Ah akan memohon ampun. Ji Ah hanya diam. Rang hanya tersenyum lalu pergi. 





Ji Ah duduk di pintu dan memikirkan apa yang Yeon katakan. Yeon datang dengan terburu-buru. Ji Ah memberitahu kalo dia sudah pergi. Yeon memperhatikan kalo JI Ah masih utuh. Ia menanyakan apa yang Rang katakan? Ji Ah memberitahu kalo Rang mengatakan bisa mencari orang tuanya. 


"Terus?"


Ji Ah bangkit. Pun saat ia memesan pizza, ia nggak pernah setengah-setengah. Ia selalu memilih satu. Yeon mendekat dan menanyakan apa maksudnya. Ji Ah memberitahu kalo ia menolaknya karena Yeon rubah yang ia pertaruhkan. 


Yeon menghela nafas dan memuji apa yang Ji Ah lakukan. Pintar. Tapi apa itu aja? Ji Ah tersenyum ingat apa yang Rang bilang agar ia nggak terlalu percaya sama Yeon. Ji Ah nggak memberitahu Yeon dan bilang itu doang. Yeon mengaku lapar. 


Ji Ah mengungkit apa yang Yeon nasehatkan untuk meninggalkan pulau. Yeon nggak ngeh. Ji Ah memberitahu kalo adiknya Yeon sedang menyiapkan suatu acara. Lah Yeon justru menunggu saat itu. Ia lalu meninggalkan Ji Ah dan masuk. 




Shin Ju sedang makan sendirian sambil memperhatikan orang di meja sebelah, Yu Ri. Hye Ja mendadak datang dan menyentil telinganya. Nggak asing? Shin Ju merasa kalo dia bukan dari sana. Mungkin dari luar negeri. 


Hye Ja duduk di depan Shin Ju dan berpikir kalo itu menjelaskan penampilannya yang anggun. Ia melihat kalung yang Yu Ri pakai dan beryanya-tanya berapa banyak perhiasan yang dipakainya? 


Shin Ju menanyakan siapa yang memesan meja? Hye Ja melihat bukunya dan memberitahu Shin Ju. Ki Yu Ri, direktur Moze Department Store. Shin Ju nggak terlalu heran. Menurutnya Yu Ri tampak seperti wanita yang bekerja keras sendiri. Hye Ja malah merasa kalo dia seperti memenangkan lotre. Shin Ju memberitahu kalo Rubah yang berbau uang dan kekuasaan termasuk dalam salah satu dari dua kategori itu. Mereka berasal dari garis keturunan bergengsi seperti Lee Yeon-ssi atau mereka melanggar pantangan dan mencuri kehidupan manusia. 


Yu Ri melihat Shin Ju setelah minum dan memberinya senyuman. Shin Ju merasa gugup dan mengalihkan dengan minum. 





Ji Ah dan Yeon makan mie di pintu sambil melihat laut. Ji Ah menghela nafas dan merasa kalo duduk di sana membuatnya penasaran, apa mungkin semua yang terjadi pagi ini adalah mimpi? Seandainya hidup bisa lancar tiap hari? 


Lah Yeon malah menyuruhnya untuk menetap di pedesaan aja. Ji Ah kesal dengarnya. Apa Yeon nggak merindukan alam? Yeon mengaku nggak terlalu. Soalnya nggak ada departemen store. Apalagi ja nggak bisa hidup tanpa kopi hitam dan es krim cokelat mint lagi. Ji Ah meremehkan, rubah apanya. 


Yeon memberitahu kalo hidup itu sama untuk semua orang. Hanya karena para wanita itu memakai celana longgar dengan motif bunga nggak berarti mereka punya hati yang baik. Makin digali makin kotor. Ji Ah menanyakan apa Yeon juga begitu? Yeon langsung menatap Ji Ah. 


Ji Ah mengaku hanya ingin tahu gimana hidup Yeon selama berabad-abad itu. Yeon membalikkan. Gimana dengan Ji Ah sendiri? Kenapa selama ini ia menunggu orang tuanya? Ji Ah merasa kalo itu sederhana. Karena ia merindukan orang tuanya. 


Yeon memberitahu kalo dia juga sama. Ia menunggu seseorang yang ia gundukan. Ji Ah menatap Yeon dan menanyakan apa itu cinta pertamanya? Manusia apa rubah? Yeon hanya diam. Ji Ah menanyakan kenapa mereka pisah saat Yeon masih merindukannya? Yeon nggak menjawab dan memakan mie nya. 


Ji Ah merasa kalo Yeon nggak akan memberitahunya. Yeon memberitahu kalo makhluk pertama yang ia cintai adalah manusia yang akhirnya mati. Itu sebabnya ia masih mengharapkannya. Puas? Ji Ah merasa heran Yeon masih menunggunya. Yeon menunggu orang yang sudah mati? 


Yeon menatap Ji Ah lama lalu memberi tahu kalo dia janji untuk bereinkarnasi. Yeon nggak mau membahasnya lagi. Ia meletakkan mangkoknya dan nyuruh Ji Ah untuk membersihkan semuanya. Ia lalu bangkit dan pergi. 



Ringkas drama selanjutnya.......


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)