Sinopsis Exclusive Fairytale Episode 1

Anysti
0

All content from iQiyi






Ringkas drama sebelumnya 


Xiao Tu sedang bersama Ling Chao di dekat danau. Ling Chao kesal saat dengar kalo ayahnya Xiao Tu nggak setuju ia ke Universitas Yunhai. Ling Chao kesal karena ia ingin selalu ada di dekat Xiao Tu. Lah selama ini kan mereka memang selalu bersama. Mendadak Ling Chao mendekat dan membuat Xiao Tu merasa nggak nyaman. Xiao Tu lalu mengenalkan Ling Chao ke kita kalo ia adalah adiknya. Kita lalu dikasih lihat kalo mereka bersama dari masih bayi. Dan Ling Chao mulai berubah saat mereka SMA. Ia melarang Xiao Tu untuk jauh darinya, menghindarinya dan menjaga jarak dengannya. 




Anak laki-laki harus memperhatikan keselamatan di luar


3 tahun yang lalu


Xiao Tu dimarahin sama ayah ibunya karena nilainya nggak bagus. Ia ada di urutan 29 dari 30 siswa. Ayah masih maklum karena Xiao Tu masuk ke sekolahnya karena taekwondo. Beda sama Ling Chao yang masuk karena ujian. Sambil makan Ling Chao memberitahu kalo murid yang ke 30 nggak masuk karena sedang sakit. Xiao Tu langsung menutup mulut Ling Chao. Ia murid kelas 2 yang lompat kelas mana tahu yang terjadi di kelasnya. 


Ibu pusing banget dan nyuruh Xiao Tu untuk pergi dari rumah. Xiao Tu malah senang. Ia menarik Ling Chao dan pamit mau ke ibu angkatnya. Ayah berpesan agar ia jangan pulang terlalu lama, berbahaya di luar. Ih mereka kan masih di gedung yang sama. 




Di rumah ibu Ling Chao, Xiao Tu diterima dengan baik. Ibu angkatnya langsung menyambutnya dan memberinya sandal rumah yang baru dibelinya. Ling Chao menunjukkan kalo sandalnya sudah rusak. Selopnya lepas. Ibu menenangkan kalo ia akan mengelemnya nanti. Ibu mau mengambil sandal di bawah tapi nggak jadi. Xiao Tu mengambil yang di atasnya dan nyuruh Ling Chao untuk memakainya. Itu adalah sandal kelincinya yang lama. Lah yang anak kandung siapa... Ling Chao menurut dan memakainya. 


Di kamarnya Ling Chao penuh dengan penghargaan. Ia mematikan komputernya padahal Xiao Tu sedang menonton drama. Xiao Tu mau menyalakannya lagi tapi Ling Chao menghalangi dan mendorongnya hingga membuat Xiao Tu nggak sengaja menjatuhkan foto mereka saat masih kecil. Xiao Tu mengenang kalo Ling Chao sangat imut dulu. Ia bahkan memanggilnya kakak. Ling Chao minta Xiao Tu menunjukkan kertas ujiannya dan menyuruhnya belajar. Orang kayak dia nggak pantas jadi kakaknya. 




Ada yang datang. Ibu nyuruh Ling Chao untuk membuka pintu karena ia sedang mencuci. Yang datang adalah Ling Long. Ia membawakan kue buatanya untuk Ling Chao. Xiao Tu ikut menemuinya. Ling Long memprotes Xiao Tu yang ada di rumahnya Ling Chao dan bukannya d irumahnya sendiri. Xiao Tu memberitahu kalo mereka adalah saudara kandung beda ayah dan ibu jadi ajar ia ada di sana. 


Ling Chao memasukkan kue Ling Long ke mulut Xiao Tu lalu nyuruh Ling Long untuk pulang. Ternyata Ling Chao tahu kalo Long Long lah yang ada di peringkat 29 dan Xiao Tu di peringkat terakhir. Ia menarik Xiao Tu ke kamar dan menyuruhnya belajar. 




Xiao Tu dan Ling Chao berangkat sekolah bersama. Xiao Tu mengingatkan ulang tahun ibu Ling Chao beberapa hari lagi. Ia mengajak Ling Chao untukbeli hadiah nanti sepulang sekolah. Ling Chao sudah memikirkan apa yang ia beli dan menolak ajakan Xiao Tu. Xiao Tu jadi kasihan sama ibu yang punya anak kayak Ling Chao. Lah malah Ling Chao yang harusnya dikasihani. Ia mengingatkan ulang tahun ibunya 2 tahun lalu. Xiao Tu bersikeras menanam mawar untuk ibunya. Belum sampai hari ulang tahunnya, bunga yang Xiao Tu tanam mati. Akhirnya ia yang berkeliling mencari bunga mawar untuk menggantinya. Tahun lalu Xiao Tu masak untuk ibunya dan membuat dapur terbakar. Kalo nggak ada dia mungkin rumah akan ikut terbakar. Xiao Tu beralasan kalo itu adalah bentuk ketulusannya. 





Sesampainya di kelas, Juan Juan, teman sebangku Xiao tu cerita tentang teman mereka Zhang Danian yang mengalami pemalakan kemarin. Kepalanya terluka dan sepedanya rusak. Di dekat TKP ditemukan 3 helai daun. Jelas pelakunya adalah 3 geng daun. Nggak tahu apa Danian masih bisa sekolah apa enggak. Ih habis itu yang diomongin datang. Ia kelihatan baik-baik aja. Bahkan bisa ketawa-tawa baca komik. Hanya saja ada plester di hidungnya. Juan juan lalu melihat foto idolanya, Wenjun di ponselnya tanpa menyadari kalo guru sudah datang. Akibatnya ponselnya disita. Selain ponselnya Juan juan, guru juga menyita komiknya Danian. Barang-barang yang disita baru akan dikembalikan setelah ujian akhir. 


Jam sekolah selesai. Juan juan tadinya berjanji dengan teman online-nya untuk berbagi informasi tentang idola mereka. Tapi ponselnya malah disita. Kalo enggak ia bisa dikeluarkan dari grup. Xiao Tu lalu meminjamkan ponselnya ke Juan juan. Sementara itu Ling Chao diajakin main sama temannya. Sebelum meninggalkan kelas ia mengirim pesan ke Xiao Tu agar pulang duluan. Xiao Tu nggak menerima pesannya karena ponselnya dipinjamin ke Juan juan. 







Di parkiran Xiao Tu melihat sepeda Ling Chao jatuh. Di dekatnya ada 3 helai daun dan bercak merah. Ia langsung menduga kalo itu ulah 3 geng daun. Tanpa menunggu ia langsung pergi mencari Ling Chao. 


Ling Chao sampai rumah pada malam harinya. Langit mendung. Ibunya sedang bermain dengan orang tua Xiao Tu. Ibu nyuruh Ling Chao untuk menelpon Xiao Tu agar bisa ikut main dengan mereka. Ling Chao menelpon Xiao Tu dan dijawab sama Juanjuan. Juanjuan juga nggak tahu Xiao Tu di mana. Ling Chao yang nggak mau membuat para orang tua khawatir bilang kalo ia mau ke toko buku. Nggak lupa ia pergi dengan membawa payung. 


Ia ke toko teh susu dan menanyakan Xiao Tu. Ternyata Xiao Tu juga habis dari sana. Ia juga menempelkan foto Ling Chao. Ia makin khawatir saat penjualnya bilang kalo di sana belakangan nggak aman. Ling Chao kembali mencari. Ia lalu mendengar suara wanita yang dimintai uang. Ia pikir itu Xiao Tu, nggak tahunya pasangan yang sedang bertengkar. 


Ling Chao lanjut mencari. Ia masuk ke toko bebek goreng. Kata penjualnya Xiao Tu juga habis beli leher bebek tadi. Hujan turun tapi Ling Chao masih belum bisa menemukan Xiao Tu. Tiba-tiba Ling Chao mendengar suara Xiao Tu. Ia sedang bersama dengan 3 pria yang salah satunya memegang pisau. Khawatir ia mau melempar batu bata ke pria itu. Xiao Tu memanggilnya. Ling Chao lalu berdiri di depan Xiao Tu. Xiao Tu menunjukkan teh susu yang dibelinya. Beli 1 gratis 1. 


Ternyata Xiao Tu bertemu mereka setelah membeli teh susu. Mereka mengajak Xiao Tu untuk beli makanan bersama. 


Ketiga pria itu membagi harga makanannya dan mengembalikan uang Xiao Tu. 






Keduanya sampai rumah. Mereka basah kuyup karena Xiao Tu memberikan payung mereka ke 3 pria tadi. Ling Chao mengambil handuk dan mengeringkan rambut Xiao Tu yang sudah mulai bersin. Ia menyalahkan Xiao Tu yang memberikan payung mereka. Xiao Tu balik menyalahkan Ling Chao yang nggak memberitahu kalo mau main. Lah salah siapa ponselnya dipinjamkan ke teman. Ia nyuruh Xiao Tu untuk pulang duluan kalo hal seperti itu terjadi lagi. 


Xiao Tu nggak bisa melakukannya karena ia adalah kakaknya. Ia akan melindunginya apapun yang terjadi. Ling Chao ingat saat Xiao Tu menemaninya menunggu ayahnya di tangga. Ia menenangkan kalo ayahnya pasti akan pulang. Ia juga memberikan bonekanya pada Ling Chao dan membagi makanannya. Keduanya diawasi sama ibu di atas tangga. 


Ling Chao membalik tubuh Xiao Tu dan menenangkan kalo ia nggak akan hilang. Mereka itu satu kesatuan, kalo Xiao Tu nggak ada maka ia juga. Xiao Tu merasa terharu tapi Ling Chao malah melanjutkan kalo ibunya akan membunuhnya kalo Xiao Tu nggak ada. Xiao Tu lalu ngasih ujung handuk yang satunya ke Ling Chao. 




Melihat Xiao Tu dari jarak yang sangat dekat menimbulkan perasaan aneh di hati Ling Chao. Xiao tu nggak peka dan mendorongnya duduk. Secara Ling Chao sangat tinggi. Ling Chao membalas dengan merebut handuknya. Lah Xiao Tu malah bersin di muka Ling Chao. 


Dalam hati Ling Chao membatin kalo ia nggak suka kelinci kecil tetangganya ini menjadi kakaknya. Sampai pada hari itu, sepertinya ada sesuatu yang berbeda. 


Epilog

 

Seseorang berniat mengunci sepedanya Ling Chao. Ternyata itu bukan sepedanya Ling Chao. Ling Chao pergi dengan menaiki sepedanya. Setelahnya seseorang lewat membawa cat dan nggak sengaja menjatuhkan sepeda tadi dan catnya sempat tumpah sedikit. Ada daun juga yang jatuh di dekatnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)