Postingan Terbaru

Kamis, 10 Agustus 2023

Sinopsis King the Land Episode 13

All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Sarang terkejut saat tahu kalo ia harus melayani Won yang sedang melakukan pertemuan keluarga. Dan secara nggak sadar ia menjatuhkan piringnya saat mendengar rencana pernikahan Won dengan Yuri, putri dari pemilik hotel First Royal. Ia meminta maaf setelahnya dan mau membereskannya. Won mendekat dan memastikan kalo ia nggak papa. ia melarang Sarang untuk membersihkannya tapi Sarang mau melakukannya sendiri. Akhirnya staf lain yang membersihkannya. 


Setelahnya di belakang Sarang berusaha untuk tegar dan melanjutkan pekerjaannya. Atas apa yang dilakukannya tadi ia pun ditegur sama manajer dan nggak diijjinkan lagi menyajikan makanan. Sebagai gantinya ia disuruh untuk ke lantai dua. 






Pembicaraan tentang pernikahan masih berlanjut. Won memberitahu kalo ia mencintai orang lain tapi nggak ada yang peduli. Ayah menekankan kalo mereka sedang membahas tentang pernikahannya dan bukannya siapa yang dicintainya. Yuri juga berpikir sama. Ia membebaskan Won untuk mencintai cintanya sepuasnya kemudian mengakhirinya. Won merasa nggak habis pikir. Ia juga nggak akan peduli dengan mereka dan nyuruh mereka untuk terus membicarakannya. Ia pun pamit. 


Setelahnya Yuri menenangkan ayah kalo ia yakin Won akan menjadi suaminya karena ia nggak akan menyerahkannya pada orang lain. 


Setelahnya Won berusaha untuk menghubungi Sarang tapi nggak dijawab. Cukup lama ia berusaha menelpon Arang tapi tetap nggak dijawab. Ya iya lah orang ponselnya ada di loker. Nggak bisa hanya menunggu ia pun keluar dan mencari Sarang. Ia lalu bertemu dengan Sarang dan mau mengajaknya bicara. Sarang menegaskan kalo ia sedang bekerja dan meminta bicara nanti. Won melihat pakaian Sarang dan menanyakan kenapa ia bekerja di rumah. Ini bukan hotel. Sarang sendiri juga nggak tahu. Mereka lalu berpisah. 






Sarang ke kamar yang dimaksud. Karena nggak juga ada jawaban, ia pun masuk. Nggak ada orang di dalam. Tahu-tahu ada yang menyentuh kakinya. Ia terlonjak kaget. Seseorang lalu keluar dengan memakai topeng. Sarang menuntutnya untuk meminta maaf. Dan saat anak itu nggak mau karena ia tuan muda dan meminta maaf adalah tugas mereka. Sarang menghukumnya dengan menggelitikinya. Akhirnya anak itu meminta maaf. Setelahnya Sarang dihubungi dan diminta untuk mengantar tuan muda Jihu ke ruang makan. 


Sikap Sarang berubah seketika. Ia membawa Jihu menemui kakeknya. Anehnya cara bicara Jihu sangat sopan kali ini dan nggak seperti saat bicara dengannya. 


Pekerjaan Sarang dan yang lain berakhir pada malam harinya. Awalnya manajer nggak mau memberikan upahnya. Rekannya memberitahu kalo Sarang sudah berusaha bekerja dengan baik. Sampai rumah Sarang membuka amplopnya. Isinya sama dengan gajinya sebulan. 




Won bicara dengan ayah. Ia diminta untuk mengakhiri hubungannya. Ia adalah pewaris grup King dan pernikahan bukan hanya sekedar cinta. Toh pada akhirnya ia juga akan ditinggalkan. Won nggak mau. Sebisa mungkin ia akan melindunginya. 


Setelahnya Won ke tempatnya Sarang. Ia berusaha menelponnya tapi Sarang nggak menjawabnya. Ternyata di dalam Sarang sedang tidur. Ia mau melompati pagar tapi dihentikan sama polisi yang sedang patroli. Mereka mengira kalo Won adalah penguntit. Won membantah dan menceritakan yang terjadi. Lah mereka malah bertengkar. Ternyata mereka pacaran. Won jadi malah mendamaikan mereka lalu pamit. 




Pyonghwa sedang membereskan gelas. Rowoon membantu dan menyuruhnya untuk makan dulu karena ia belum makan dari tadi. Pyonghwa mengaku nggak papa. Rowoon merasa kenapa-kenapa. Pyonghwa lalu keluar untuk menawarkan produk. Hanya beberapa yang mau beli. Ia lalu kembali. Mina menyuruhnya kembali dan menawarkan produk. Pyonghwa nggak mau karena itu menyalahi aturan dan mengganggu kenyamanan penumpang. Mina kesal dan menyindir karir Pyonghwa yang macet. 





Won menemui Sarang di hari selanjutnya di King the Land. Sarang menghampirinya dan menyapanya layaknya tamu lain. Saat Won bertanya kenapa nggak menjawab telponnya, ia pun memberitahu kalo ia ketiduran semalam. Saat terbangun sudah larut malam jadi ia nggak bisa menghubunginya. 


Yuri datang dan duduk di hadapan Won. Sama seperti pada Won, Sarang juga bersikap ramah padanya. Won memperingatkan Yuri agar nggak menemuinya di kantor. Ia harap Yuri bisa merasakan cinta dan menemukan orang yang mencintainya. Won hendak meninggalkan Yuri. Yuri memperingatkan kalo ini adalah kesempatan terakhirnya. Ia bisa membantunya mendapatkan grup King. Won nggak peduli dan tetap pergi. 







Malamnya Won ke restoran yang pernah ia dan Sarang datangi sebelumnya. Koki memberinya segelas bir karena mengira Won habis bertengkar dengan pacarnya dan dicampakkan. Won membantah tapi kokinya nggak percaya. Akhirnya Won menerima minuman itu dan meminumnya. 


Sarang datang dan duduk di samping Won. Ia berusaha untuk nggak papa tapi perasaannya berkata lain. Won menenangkan kalo ia akan mengatasinya. Sarang nggak mau karena itu adalah masa depannya maka ia yang akan menentukannya. Won mengira kalo Sarang mau minta putus. Hal itu malah membuat Sarang kesal. Ia nggak ingin putus. Won lega. Dan tentang pernikahan ia sudah bilang ke ayahnya kalo ia menyukai orang lain. Sarang mengingatkan kalo Won juga belum sepenuhnya diterima sama neneknya. Won sesumbar kalo ia adalah nomor satu untuk neneknya. Sarang meralat, kandidat nomor satu. 


Melihat Won senang dengan predikat itu membuat Sarang tertawa. Dan Won sangat merindukan senyum yang dulu ia benci itu. Dan yang Sarang maksud sebelumnya adalah Tim Impian. Ia nggak tahu kalo ternyata posisi tertinggi di hotel adalah menjadi pekerja di rumah konglomerat. Won menjanjikan akan menghapusnya meski butuh waktu. Sarang nggak ingin juga menghalangi yang lain yang senang mendapatkan upah besar hanya karena ia nggak suka. 


Koki datang dan menunjukkan ke Sarang kalo tadi pacarnya hampir nangis karena patah hati. Sarang menertawakan Won dan membuat WOn malu. Koki lalu memasak telur untuk mereka sebagai hidangan terakhir malam ini. 






Da eul dan Chorong berencana untuk makan bersama dan mengajak ayahnya tapi ayahnya menolak. Katanya ia dipanggil sama bosnya. Chorong menyayangkan karena hari ini hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibu. Ternyata suaminya Da eul lupa. Ia mengalihkan nyuruh Da eul untuk belanja yang banyak untuk ayah dan ibunya. Da eul malas dan nyuruh suaminya untuk melakukannya sendiri. Mereka kan orang tuanya. 


Malamnya Da eul belanja keperluan rumah. Tiba-tiba kantong belanjaannya robek dan isinya keluar. Ia lalu masuk ke sebuah ruangan dan memukul kepala suaminya dengan daun bawang. Nggak hanya itu, ia juga menarik rambutnya dan mengeluhkan kapan ia akan sadar???


Beberapa saat kemudian Da eul duduk di sofa sementara suaminya duduk di lantao di hadapannya. Ternyata ia melihat suaminya saat mengutip belanjaannya yang jatuh. Da eul mengonfirmasi suaminya yang katanya ada rapat dan malah main. Ia mau menelpon bosnya untuk mengonfirmasi. Suaminya lalu mengaku kalo ia sudah berhenti kerja. ia dipecat karena salah membuat kontrak. Hal itu terjadi setahun yang lalu. Jadi selama ini ia hanya pura-pura berangkat kerja. Ia pergi main dari uang pesangon yang didapatkannya. Da eul kesal banget dengarnya dan memukul suaminya dengan tisu toilet. 




Hari sudah malam tapi Won masih sibuk bekerja di ruangannya. Sarang datang dan membawakannya makanan. Setelahnya Sangsik sampai ketiduran tapi Won masih lanjut bekerja. 


Won akan mempresentasikan proposal mereka. Sangsik merasa sangat gugup. Apa mereka bisa menang? Ini akan menjadi pertarungan langsung. Won memberitahu kalo kantor itu untuk bekerja, bukan berperang. Ia minta Sangsik untuk percaya padanya. 





Pihak Hwaran memulai rapat. Ia menunjukkan proposalnya pada ayah. Mereka akan mengurangi biaya tetap dan biaya variabel secara keseluruhan. Pertama adalah biaya tenaga kerja. Mereka mengurangi pegawai tetap dan menambah pegawai kontrak. Saat musim ramai dan perjamuan besar, mereka akan mempekerjakan siswa perhotelan atau pekerja paruh waktu. Untuk pelayanannya nggak akan ada masalah karena mereka akan bekerja setelah mendapatkan pelatihan dasar sebelum perjamuan dan tugasnya hanya pelayanan sederhana. Dan saat sistem pintar lapor masuk dan keluar sudah mulai diterapkan, mereka bisa mengurangi lebih banyak SDM secara bertahap.


Selanjutnya mereka juga akan meniadakan bus pegawai, mengurangi menu kantin pegawai dan meniadakan air mineral dan kudapan di ruang istirahat pegawai. Ayah memuji proposal Hwaran, nggak ada bagian yang nggak ia sentuh. Dengan semua itu mereka bisa menghemat biaya sekitar satu miliar won per bulan atau sepuluh miliar won lebih per tahun. Ayah makin senang dengarnya dan menunjukkannya ke Won. 10 miliar setara dengan 34.000 kamar standar. 






Selanjutnya giliran Won. Ia mulai dengan mendefinisikan hotel. Ayah menyela dan mengingatkan kalo mereka sedang membahas masalah uang. Won maju. Nggak tanggung-tanggung, Won memberikan keuntungan 10 kali lipat dari Hwaran yakni 100 miliar won. Semuanya terkejut. Won melanjutkan kalo ia sudah menawarkan konsultasi manajemen kepada 170 hotel lokal di seluruh dunia dan 30 di antaranya telah menandatangani kontrak delegasi. Mereka akan memberi pelayanan atas nama Hotel King dan menerima biaya konsultasi dari sebagian pendapatan. Laba per tahunnya ditaksir… lebih dari 35 miliar won. 


Mendengar kalo keuntungan yang Won tawarkan lebih besar, ayah pun lebin condong pada Won. Selain itu nantinya hotel King nggak hanya ada di Koea tapi di seluruh dunia. Semua itu dapat dicapai karena Hotel King terpilih sebagai hotel terbaik dunia. Semua itu bukan hanya karena hasil kerasnya tapi semua pegawai yang sudah membangun hotel King selama 100 tahun, termasuk direksi yang ada di sini. Perusahaan membangun pegawai dan pegawai membangun perusahaan. Mereka memang lebih mudah untuk dipakai dan dibuang. Tapi mereka juga bisa lebih mudah membuang perusahaan. Kesimpulannya, kita sama-sama siap untuk saling membuang. Ia ingin menghentikan cara itu. 


Ayah merasa bangga dengan apa yang Won sampaikan. Dan secara nggak langsung Won juga telah mewujudkan impian ayah. Setelahnya ayah menobatkannya menjadi direktur utama menggantikan Hwaran. Ia juga minta Hwaran untuk membantu adiknya itu. 




Hwaran kembali ke ruangannya bersama dengan asistennya. Ia disarankan untuk menyerah pada hotel dan fokus pada maskapai dan perusahaan distribusi. Hwaran nggak mau. Ternyata ia terobsesi pada hotel karena Won menyukai hotel. Ia hanya bisa mendapatkannya setelah ia membuangnya. Asistennya melihat lampiran surat cerai dan menasehati kalo sekarang bukan waktu yang tepat. Hwaran nggak suka asistennya mencampuri urusan pribadinya dan menyuruhnya keluar. Ia yang masih merasa kesal melemparkan gelasnya. 




Kabar kalo Won diangkat menjadi Dirut sampai ke staf King the Land. Manajer Jeon menemui Sarang dan memberitahu kalo untuk sementara ia nggak akan bekerja di King the Land. Selanjutnya Sarang menemui ayah di rumahnya. Ia diminta untuk mengasuh Jihu selama berada di Korea. Sarang menerimanya. Tapi ia punya satu permintaan. Ia ingin mengasuh Jihu selayaknya kakak. Ayah malah senang. Jihu adalah anak semata wayang jadi ia sering kesepian. 





Jihu sendiri sudah menunggu di kamarnya. Saat Sarang masuk, ia pun bersembunyi dengan memakai topengnya. karena Sarang nggak menemukannya ia pun keluar tapi Sarang nggak ada. Tahu-tahu Sarang muncul dan mengagetkannya dari belakang. Jihu kesal dan mengancam kalo Sarang nggak akan selamat. Sarang menasehati kalo laki-laki itu harus sportif dan menyebutnya bocah. Jihu nggak terima tapi Sarang malah menyebutnya bayi. 


Selanjutnya mereka main lempar sandal di luar. Suadah 10 kalo dan Jihu kalah terus. Ia yang penasaran mengajak Sarang main sekali lagi. Sarang menyuruhnya memanggilnya Nuna dan mengajarinya bermain yang benar. Jihu nampak senang bisa melempar jauh sandalnya. Setelah puas main mereka lal umakan es krim sambil naik ayunan. Sarang menanyakan kenapa Jihu bersikap sopan pada orang tua tapi bersikap jahat pada orang yang lemah? Ia pikir karena Jihu nggak punya teman. Jihu merasa kalo punya teman itu untuk anak-anak biasa. Sarang merasa nggak ada yang mau berteman dengannya karena ia jahat. Ia menasehati kalo Jihu harus bersikap baik kalo mau punya teman. Jihu mengangguk mengiyakan. Saat main selesai. Sarang mau pergi tapi Jihu menahannya dan mengajaknya main lagi. 


Selanjutnya Sarang mengantar Jihu menemui kakeknya. Ia senang karena besok akan main lagi dengan Sarang. Sarang menyuruhnya naik dan ia akan membawakannya kudapan. Dengan sopan Jihu mengiyakan dan pergi ke kamarnya. 




Sarang menuju ke sana dan membawakannya makanan. Lah malah ketemu sama Won. Ia ditarik ke kamarnya. Mendengar kalo Sarang disuruh mengasuh Jihu, membuat Won nggak suka dan mau menemui ayahnya. Sarang melarang dan memberitahu kalo ayahnya memintanya dengan sopan sebagai kakek dan bukannya komisaris. 


Karena sedah ada di sana, sekalian Sarang melihat-lihat. Won meminta Sarang untuk berhenti menyebutnya pak karena mereka nggak lagi di kantor. Sarang lalu memanggilnya dek. Eh ada ikan mas raksasa. Won menyatukan pecahannya karena itu adalah kenangan kencan pertama mereka. Di sebelahnya juga ada foto mereka dulu. Sarang mengambilnya dan menyimpulkan kalo Won menyukainya sejak saat itu. Won merasa malu dan memintanya kembali tapi Sarang nggak mau memberikannya. Keduanya lalu jatuh di tempat tidur. Won mau mencium Sarang tapi tahu-tahu Jihu masuk mencari Sarang. Keduanya bersembunyi. Sarang keluar dan memberitahu Jihu kalo ia sedang main petak umpet. Selanjutnya ia nyuruh Jihu untuk bersembunyi. Jihu sangat semangat dan langsung keluar selagi Sarang menghitung. 






Malamnya Won mengantar Sarang pulang. Ia menyinggung Won yang nggak pernah main dengan Jihu. Selama ini Won tinggal di luar negeri dan saat ia kembali, Jihu yang pergi ke luar negeri. Sarang merasa kalo Jihu kesepian. Won nggak menyadarinya karena Jihu pendiam dan dewasa. Sarang mengatakan kalo anak-anak nggak bileh dewasa, orang dewasa yang seharusnya bersikap dewasa. 


Sekembalinya ke rumah Won melihat Jihu tidur di sofs dan membangunkannya. Jihu sedang menunggu ibunya. Sudah dua hari sejak kepulangannya ia nggak bertemu dengan ibunya. Setelahnya Hwaran pulang. Jihu langsung menyambutnya tapi Hwaran malah memarahinya yang belum juga kembali ke Amerika dan membuatnya makin pusing. Jihu hanya menunduk dan menurut saat disuruh ke kamarnya. 


Won menemui Hwaran dan mengungkit kalo karena itulah Hwaran nggak pantas memiliki perusahaan. Apa perusahaan segalanya baginya? Ia nyuruh kakaknya untuk melihat Jihu yang menunggunya pulang. Hwaran sinis ke Won yang teringat masa lalunya. Tapi Jihu bukan dirinya dan ia juga bukan orang yang seperti ibunya. Won terdiam. Ia lalu ke kamarnya Jihu. Tempatnya gelap dan Jihu sedang menangis. Ia mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat selagi ia di Korea tapi Jihu menolak. Dan saat Won mau pergi, Jihu malah menahannya. 




Mereka pergi piknik bersama dengan Sarang. Sarang membuatkan gimbab untuk mereka. Mereka juga menebangkan layangan bersama. Jihu yang tidur di pangkuan Won mengaku ingin sepertinya nanti. Menurutnya pamannya adalah orang yang paling keren sedunia. Won berterima kasih dan berpesan agar Jihu jujur pada perasaannya. Ia bisa menagis saat ingin menangis dan tertawa saat ingin tertawa. Jujur bukan berarti salah tapi berani. Itu jauh lebih keren dari dirinya. Jihu lalu menyampaikan kalo ia ingin lebih lama di Korea. Won lalu menjanjika akan membantunya. Sarang datang membawakan makanan untuk mereka. Jihu langsung menghampirinya dan menanyakan makanan yang dibawanya. 






Di hari lainnya Won ke tempat binatu dan menemui (dih lupa namanya). Beliau sudah lama menunggu kedatangan Won. Dan ternyata ia juga lah yang mengirimkan biodata ibunya. Setelahnya Won menyendiri di ruangannya. Sebenarnya ia ditawari alamatibunya tapi ia menolak. Ia hanya ingin tahu, bukan ingin ketemu. Akhirnya Won menyimpan arloji pemberian ibu. Ia lalu menelpon Sarang. Dengan suara bergetar ia mengajaknya untuk makan. 


Malamnya Won ke rumahnya Sarang. Mereka memasak bersama dan makan bersama. Setelahnya keduanya mengobrol sambil minum. Won nggak ingin menemui ibunya. Kalo ibunya menyayanginya maka ia nggak akan meninggalkannya. Meski begitu Sarang ingin Won menemui ibunya agar bisa memahami perasaannya. Ia lalu memeluk Won. Tanpa mereka sadari, di bawah ada yang mengintai dan mengambil gambar saat Won dan Sarang saling pandang kemudian berciuman. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊