Postingan Terbaru

Jumat, 11 Agustus 2023

Sinopsis King the Land Episode 14

All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Setelah mengambil gambar. Pria itu menelpon seseorang dan melapor kalo ia sudah mendapatkan fotonya. Ia menenangkan kalo identitas informan aman. 


Ayah mencoba balsem yang dikasih Won. Asistennya datang dan memberitahu kalo akan ada pemberitaan tentang Won. Ayah pikir tentang rapat kemarin tapi asistennya bilang kalo itu tentang asmara. Ayah pikir tentang pernikahan Won dengan Yuri. Asistennya lalu menunjukkan berita yang dimaksud. Ayah minta agar berita itu ditarik dan iklannya dicabut. Setelahnya asistennya menelpon Hwaran. Beda dengan ayah, Hwaran minta agar berita itu tetap dipasang. Dengan atau tanpa iklan. Sementara itu di mejanya Hwaran ada banyak foto Won dan juga Hwaran. 





Manajer Kim dan rekannya yang mau makan melihat berita tentang Won. Di King the Land para staf juga sedang melihatnya. Mereka memperhatikan pasangan Won dan merasa kalo itu mirip sama Sarang. Sarang tampak gugup. Ia melihatnya dan membantah kalo mirip dirinya. Merasa nggak nyaman ia lalu pergi dengan alasan mau ke toilet. Won juga melihat beritanya. Ia merasa nggak tenang dan mau menemui Sarang. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sarang ada di depan pintu. Won langsung mnariknya ke ruangannya dan memeluknya. Sarang menduga kalo Won juga sudah melihat beritanya. 


Won melepaskan pelukannya dan meminta maaf. Sarang tersenyum dan menekankan kalo mereka nggak salah. Ia datang untuk ngasih tahu Won kalo ia nggak papa jadi ia nggak perlu cemas. Won tersentuh dengar Sarang masih sempat-sempatnya mengkhawatirkannya. Ke depannya kalo hal seperti itu terjadi lagi, Sarang nggak perlu kemana-mana, ia yang akan menemuinya. Keduanya mau berpelukan lagi tapi Sangsik malah masuk. Won menyuruhnya keluar tapi Sangsik nggak mau. Keadaannya sedang gawat. Sarang menyudahi. Ia yang akan pergi karena sekarang juga masih jam kerja. 






Sangsik membicarakan berita yang sama. Won nggak masalah yang penting wajah Sarang jangan sampai terlihat. Kalo masalah itu Sangsik juga sudah melakukannya. Ia merasa kalo ini adalah ulah Hwaran. Dan lagi beritanya turun di saat seperti ini. Won bangkit dan memperingatkan agar Sangsik jangan asal bicara. Justru Sangsik mengatakannya karena ia sudah sangat yakin. Ia lalu memberitahu Won tentang pertemuannya dengan Hwaran sebelumnya. 


Sebelumnya Sangsik diminta untuk melaporkan semua hal tentang Won mulai dari pekerjaan sampai privasi. Ia akan memberinya posisi manajer umum kalo mau melakukannya. Lah padahal Sangsik berharap ia akan mendapat posisi direktur utama. Bahkan posisi itu nggak cukup untuk menghianati teman. 


Won menanyakan kenapa Sangsik nggak menerimanya? Sangsik sendiri nggak tahu kenapa ia nggak terima. Apa seharusnya ia menerimanya. Mendadak Won berterima kasih. Ih Sangsik malah minta posisi manajer umum dari Won kalo ia dilantik menjadi direktur utama nanti. Won nggak bilang ap-apa. Ia mengangkat tangannya. Dikira mau menepuk pundaknya, Won malah menyuruhnya keluar. Sebelum keluar Sangsik menyampaikan kalo ia yang lebih berterima kasih. 






Sarang dan teman-temannya melihat berita tentang Sarang. Da eul menenangkan kalo Won akan mengatasinya. Lah habis itu Pyonghwa malah melihat kalo wajah Sarang yang tadinya disamarkan sekarang malah diperjelas. Hubungan mereka juga dihubungkan dengan hubungan sang ayah yang juga dengan pegawai biasa. Mereka juga menyebut Sarang sebagai Cinderella. 


Berita itu adalah ulah Hwaran. Ia bahkan memuji orang yang menulis beritanya. Ia minta agar beritanya terus diterbitkan agar animo masyarakat nggak reda. 


Da eul menelpon pihak yang menurunkan berita itu dan mengajukan komplain karena mereka mengunggah wajah Sarang tanpa ijin dan minta agar beritanya diturunkan. Kenyataannya beritanya terus bermunculan. Sarang memberikan minuman ke Da eul agar lebih tenang. Sarang berharap Won baik-baik saja. Da eul menyuruhnya untuk mencemaskan diri sendiri. Sarang sendiri merasa kalo cemas nggak akan mengubah keadaan. Toh wajahnya sudah terekspos. Pyonghwa melihat foto Sarang lagi dan memuji fotonya seperti di drama serial. 


Mendengarnya membuat Sarang tersenyum. Ia merasa kalo itu nggak penting di situasi sekarang. Da eul memberitahu kalo Sarang sudah disebut Cinderella, kalo wajahnya ikut dicela maka tamatlah riwayatnya. Seenggaknya ia bisa mengurangi bahan makian. Sarang merasa heran kenapa ia dimaki? Apa yang salah sama orang yang sedang pacaran? Da eul merasa kalo orang merasa iri pada yang lebih sukses. Mereka pasti bertaruh kapan mereka akan putus. Pyonghwa mengatakan kalo bersimpati kepada orang yang nggak lebih sukses dari kita itu mudah, tapi bertepuk tangan kepada orang yang lebih sukses itu sulit. Da eul setuju. Ia dan Pyonghwa lalu bertepuk tangan untuk Sarang dan mengucapkan selamat untuknya. Sarang bersyukur punya kalian yang mau bertepuk tangan untuknya dengan tulus.





Sarang berangkat kerja sambil menguatkan diri sendiri. Di depan, dua pegawai yang mau makan siang sudah menguji kesabarannya dengan membicarakannya di depannya. Sementara itu di lift, manajer Kim juga membicarakan tentang Sarang yang katanya sudah genit dan menargetkan Won. Ia juga melihatnya menggoyangkan ekornya. Apalagi senyumnya saat menyerahkan bunga di pelantikan Won menjadi manajer umum. 


Sarang masuk ke lift. Manajer Kim semakin keterlaluan bicaranya. Ia minta Sarang untuk memberitahukan triknya dalam menggoda Won. Sarang memberitahu kalo itu nggak benar dan minta manajer Kim untuk nggak bicara sembarangan karena itu bukan urusannya. Mendadak terdengar suara Won yang bilang kalo ia yang merayunya. 


Semuanya kaget dan melihat ke belakang. Won maju dan berdiri di depan manajer Kim. Ia memberitahu kalo ia yang mengincarnya, ia yang genit dan menggoyangkan ekornya. Jadi kalo mau tahu ia bisa menemuinya, ia akan mengajarimu secara khusus. Manajer Kim merasa nggak enak dan bilang kalo Won salah paham. Sebelum turun dari lift, Won nyuruh manajer Kim untuk mengingat kalo ia yang lebih dulu menyukai Sarang. 




Setelahnya Won mengantar Sarang sampai King the Land. Sambil jalan ia nyuruh Sarang untuk bilang kalo ia yang genit dan menggoyangkan ekor. Sarang meledek menanyakan ekornya. Ia memberitahu kalo nggak semua orang bisa seperhitungan itu. Won menekankan kalo ia memang sangat penuh perhitungan. Dari awal ia memang mendekatinya dengan penuh perhitungan. Sarang merasa kalo nggak akan ada yang percaya. Mereka akan menghina Sarang. WOn melanjutkan kalo dari pertama dunianya sudah diliputi olehnya dan memintanya untuk nggak asal berkata. Menurutnya Sarang terlalu baik padanya. 




Pak Han menemui ayah. Ayah mengeluhkan pekerjaannya yang nggak becus. Ia nggak masalah dengan apa yang mereka tulis, tapi ia minta agar berita tentang ibunya Won diturunkan. Ia nggak akan tinggal diam sebagai komisaris dan secara pribadi. Dan tentang Won dan Sarang ia minta dibiarkan saja. Mereka saling mencintai dan akan sadar dengan sendirinya kalo semua itu percuma. Ayah lalu melihat berita itu lagi dan tersenyum. 




Mina mendekati Rowoon dan mengajaknya nonton akhir pekan ini. Ia menunjukkan kalo ia punya dua tiket. Rowoon menolak. Ia punya seseorang yang ia suka. Mina mengonfirmasi kalo orang yang ia suka adalah Pyonghwa dan dibenarkan. Setelah tirun dari pesawat, sambil menunggu lift, Mina menyampaikan ke semuanya kalo ada teman seangkatannya yang demi promosi mengaku masih gadis padahal sudah janda. Yang lain menyayangkan dan merasa lega karena nggak ada yang seperti itu di tim mereka. Mina lalu melihat Pyonghwa sehingga semuanya berpikir kalo orang yang dibicarakan adalah Pyonghwa. Seakan nggak puas ia bertanya kalo Pyonghwa nggak punya anak. 


Pyonghwa merasa kalo Mina nggak berubah. Ia lalu pergi. Rowoon menyusul dan menahannya. Pyonghwa minta Rowoon untuk membiarkannya karena ia sangat malu sekarang. 




Sarang sedang bekerja dengan para rekannya. Mereka nyuruh Sarang untuk istirahat. Ia pasti lelah dengan skandal tentangnya. Won mendadak datang dan bilang kalo itu bukan skandal melainkan fakta. Ia memberikan apa yang dibawanya pada rekan kerja Sarang dan meminta mereka untuk menjaga pacarnya. Itu adalah permintaan sebagai pacar Sarang dan bukannya manajer umum. Rekan Sarang memberitahu kalo tanpa Won minta mereka akan melakukannya. Karena Sarang adalah keluarga King the Land. 




Hwaran dan timnya sedang membicarakan tentang berita Won. Mereka berniat untuk menentang pengangkatan Won menjadi direktur utama sehubungan dengan berita tentangnya. Ayah mendadak datang. Ia menyindir mereka yang melakukan rapat tanpa sepengetahuannya. Hwaran membenarkan dan menyampaikan kalo para direksi mau menyampaikan sesuatu pada ayah. Ayah bersedia mendengarkan. Tapi sebelumnya ia mau mengatakan sesuatu dulu. Ia mengklaim kalo ini semua adalah ulahnya. Ia yang sudah membuat kerugian besar. Hwaran membantah dan menunjukkan kalo Won yang sudah menistakan hotel. Ayah tersenyum sinis dan merasa kalo Hwaran lebih cocok berpolitik ketimbang di perusahaan. Ia pun nyuruh Hwaran untuk meninggalkan hotel. Hwaran nampak sangat kecewa. Dari awal inilah rencana ayah untuk memberikan hotel pada Won. Sekalipun ayah nggak pernah memikirkannya. Ia lalu pergi dari sana. Teringat saat ia masih SMA. Ia pulang dengan membawa penghargaan. Ia hendak menunjukkannya pada ayah dan melihat ayah sedang bermain bola dengan Won dan ibunya. Melihat kedekatan mereka membuat Hwaran kesal. Ia nggak jadi menunjukkan penghargaannya dan memilih pergi sambil merobeknya. 




Sarang dan Won menemui nenek. Nenek masih saja memanggil Won sebagai kandidat suami untuk Sarang, padahal beritanya sudah keluar. Nenek meraih tangan Won dan memintanya untuk berjanji nggak akan membuat Sarang menangis. Teman-temannya nenek datang karena melihat mobilnya Won di luar. Mereka memberikan minuman, bunga dan makanan untuk Won. Mereka sangat menyukai Won dan meminta foto. Bahkan ada yang meminta tandatangan juga. Terakhir Won berfoto dengan nenek dan juga Sarang. 




Da eul dan Chorong menonton tv sambil rebahan di sofa sedang suaminya mengelap lantai. Mertuanya datang. Suaminya Da eul mengeluhkan sikap Da eul padanya. Melihatnya membuat dua orang tua itu jadi marah ke Da eul. Da eul meminta mereka untuk duduk. Ia lalu memberitahu tentang suaminya yang sudah berhenti bekerja dan apa saja yang dilakukannya di belakangnya. 


Setelahnya pemikiran ayah mertua Da eul berubah. Mulai sekarang ia bukanlah menantinya tapi kepala keluarga. Mereka lalu nyuruh suaminya Da eul untuk menyiapkan makan malam untuk mereka. 





Ayah bicara dengan Won. Ia nyuruh Won untuk mengurus semuanya sendiri termasuk pergi ke luar negeri. Ia harus mengurus semuanya sendiri. Won menanyakan kenapa ayah nggak bertanya padanya. Ayah merasa kalo nggak ada bedanya kalo ia bertanya. Apa yang ia lakukan sangat penting. Akan ada yang iri dan ayah minta agar Won melakukan yang terbaik dan jangan sampai melakukan kesalahan. Ayah pergi setelahnya. Won melihat balsem harimau darinya ada di atas meja. Saat ia membukanya ternyata isinya tinggal sedikit. 


Ayah menemui Sarang dan mentraktirnya makan di King the Land. Untuk sementara ia diminta untuk mengungsi di tempat yang lebih tenang sampai semuanya reda. Itu adalah perintah dan Sarang janji akan menurutinya. Ayah harap ia akan bisa membuat keputusan yang tepat setelah berpisah sejenak. 






Sarang berdiri di taman yang selalu ia datangi ketika ada masalah. Won datang dan memeluknya dari belakang. Sarang bilang ke Won kalo ia belum lama ada di sana tapi pipinya terasa dingin. Won memberitahu kalo ia akan dinas ke luar negeri selama 3 pekan. Sarang nggak masalah dengan itu karena Won pergi untuk bekerja. Merasa nggak ingin berpisah dengan Sarang, Won pun mengajaknya untuk bermain semalaman.


Won mengajak Sarang ke taman bermain. Tempatnya sudah tutup. Won mengangkat tangannya dan seketika lampu menyala semua. Ternyata Won sudah menyewa tempat itu. Keduanya menaiki berbagai wahana meski sebelumnya Won sempat agak takut. Setelahnya keduanya duduk sambil minum. Sarang berterima kasih karena selalu ada untuknya. Won berpesan agar Sarang menelponnya kalo kangen dan ia akan langsung meninggalkan pekerjaannya dan menemuinya. Won hanya tersenyum. Ia mengingatkan Won sedang kerja dan memintanya melakukan yang terbaik. 





Hari berikutnya keduanya sama-sama akan pergi. Kalo Won pergi dengan senyum, Sarang malah murung. Di pesawat Won mengirim pesan pada Sarang dan mengungkap rasa cintanya tanpa tahu kalo Sarang ada du bus. Sarang nggak bisa ngasih tahu Won tentang kepergianya dan hanya membalas sekenanya. 


Sarang akhirnya sampai di tempat. Di sana ia bertemu dengan seniornya dulu saat pertama datang ke hotel King. Bagi Sarang ia dimutasi ke sana tapi menurut sunbae, hanya pelanggar buruk yang diasingkan di sana. Selanjutnya Sarang diantar ke kamarnya. Di sana mereka mendapatkan makan dan tempat tinggal. Sunbae mengaku sudah lihat beritanya. Ia memberitahu kalo di sana mereka seperti keluarga. Setelah memakai seragam, Sarang pun siap untuk bekerja. Nggak lupa ia memulainya dengan senyum hermes. 




Pyonghwa dan Da eul duduk berdua sambil menanyakan keadaan masing-masing. Mereka lalu teringat Sarang yang suka makan ayam goreng. Pyonghwa teringat saat melihat Sarang berkemas dua pekan lalu. Ia merasa kalo Sarang sedang ada masalah tapi Sarang nggak mau bilang. Ia akan cerita setelah dinasnya selesai. Keduanya lalu berpikir untuk menemui Sarang. 


Sarang bekerja di lobi. Karena restoran sedang kurang orang ia lalu disuruh ke sana. Ada beberapa orang yang minta dikasih bonus karena sudah pada pesan 3 cangkir kopi. Katanya kopinya juga pahit. Sambil senyum Sarang menawarkan akan diam-diam mengambilkan air hangat dan camilan untuk mereka. 








Won kembali ke Korea bersama dengan Sangsik. Ia mau menelpon Sarang untuk memberitahu kalo ia sudah kembali. Sangsik meremehkan Won yang sudah 3 pekan nggak ketem usama Sarang. Seharusnya jangan hanya nelpon tapi langsung menemuinya. Won balik meremehkannya yang nggak pernah pacaran. Gosipnya juga sudah menyebar di kantor. Sangsik terdiam dengarnya. Won menelpon Sarang tapi nggak dijawab. Ia lalu mengirim pesan memberitahu kalo ia sudah tiba di Korea. 


Selanjutnya Won ke King the Land tapi  nggak ada Sarang di sana. Hana menemuinya dan berbasa-basi menanyakan perjalanan dinasnya. Won menanyakan Sarang. Sambil senyum Hana memberitahu kalo Sarang dimutasi. Melihat senyum Hana membuat trauma Won kembali. Ia berusaha menenangkan diri dan mengungkit kalo saat pertama ia datang ia berencana untuk menghilangkan senyum palsu. Ia menanyakan apa senyum Hana tulus? 


Hana berhenti tersenyum. Ia memberitahu kalo mereka dilarang buka mulut soal Sarang. Setelah mengetahui kalo Sarang dimutasi ke hotel resol King nggak tahu sama siapa, ia pun segera keluar. Seseorang memanggil namanya. Won! Won berbalik dan melihat siapa orangnya. Ini ibu. Tampak bibir ibu bergetar. Teringat saat ibu memberinya jam saku dulu saat ia masih kecil. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊