All content from iQiyi
Ringkas drama sebelumnya
Xiaotu cerita ke kita tentang hubungannya dengan Ling Chao dari mereka masih kecil. Ia lahir di hari Hongkong kembali menjadi bagian dari Negara Tiongkok. Ling Chao lahr setelahnya dan menjadi adiknya. Sejak lahir Ling Chao nggak pernah nangis. Orang tuanya khawatir karena semua orang memanggilnya bisu. Ayah dan ibunya Ling Chao sampai mengadakan sayembara. Siapapun yang bisa membuat Ling Chao menangis makan akan dikasih hadiah yang besar.
Semuanya berkumpul dan berusaha membuat Ling Chao menangis tapi nggak ada yang berhasil. Ibunya Xiaotu membawa Xiaotu melihat Ling Chao. Xiaotu nangis dan membuat Ling Chao ikutan nangis. Orang tuanya Ling Chao sangat bahagia. Mereka memberikan hadiah untuk Xiaotu dan menjadikannya anak angkat mereka. Saat mereka masih belum bisa berbicara, mereka sudah menangis bersama.
Keduanya tumbuh bersama. Bahkan kata pertama yang Xiaotu bisa katakan adalah Chao. Ia juga sering makan di tempat ibunya Ling Chao. Saat ada makanan yang Ling Chao nggak mau makan, Xiaotu membantunya menghabiskannya. Ia merasa menjadi seorang kakak yang senantiasa melindungi adiknya. Ia menemani Ling Chao bermain. Saat mengambil bola, Ling Chao terjatuh dan kakinya patah sehingga ia harus memakai kursi roda.
Saat mengajak Ling Chao bermain di taman, beberapa anak mengganggu Ling Chao saat Xiaotu sedang ke toilet. Xiaotu berniat melempar batu ke mereka tapi malah mengenai kepala Ling Chao. Gegara itu Xiaotu jadi belajar beka diri untuk melindungi Ling Chao. Tapi sejak saat itu Ling Chao nggak pernah mau lagi main sama Xiaotu. Xiaotu paham kalo anak laki-laki seusia Ling Chao memang kerap melakukan pemberontakan. Dan semua itu Xiaotu tulis dalam karangannya yang berjudul "Orang paling imut sedunia"
Orang Baru Membuat Banyak Perubahan
Yin Zihan turun dari mobil dengan penuh gaya. Beberapa gadis memujinya dan makin membuatnya besar kepala. Ling Chao melintas dengan menaiki sepeda. Ih tahunya para gadis tadi memuji penampilan Ling Chao dan bukannya Zihan. Merasa nggak terima Zihan menghampiri Ling Chao dan menyapanya. Ling Chao nggak membalas karena merasa nggak kenal sama Zihan. Zihan kesal dan menyebut tentang kompetisi matematika yang mereka ikuti. Nilai mereka hanya terpaut 5 poin saja waktu itu. Ling Chao yang memang ikut banyak kompetisi nggak bisa mengingat Zihan dan meninggalkannya.
Hal itu membuat Zihan makin kesal. Akhirnya ia berhasil masuk SMA 1 tapi Ling Chao malah lompat kelas. Ia bertekad untuk mengalahkan Ling Chao agar Ling Chao tahu siapa dirinya. Guru menghampiri Zihan karena pakaiannya nggak rapi. Ia juga memakai kacamata hitam dan mengeriting rambut dan menyuruhnya untuk ke ruang guru.
Xiaotu menyusul Ling Chao. Ia mengomentari teman sekelas Xiaotu yang temperamennya rata-rata sama. Xiaotu nyuruh Ling Chao untuk mengingat namanya. Lah dia ingatnya Zihan bermarga Li. Karena nggak ingat ia pun menyebutnya juara dua.
Di kelasnya Xiaotu sangat berantakan. Mereka juga nggak punya ketua kelas untuk mengurus semuanya. Guru Xue meniadakan jam belajar dan menggantinya dengan pemilihan komite kelas untuk semester ini.
Sementara itu di kelasnya Ling Chao, bu Xiao sedang mengajar. Ia menanyakan Yin Xinlan yang belum hadir. Orangnya lalu datang masuk ke kelas dan membuat Zhu Wenyu terpukau. Ling Chao di belakang minta Xinlan untuk berjalan lebih cepat. Dan sebelum bel bunyi, guru minta mereka untuk menghafalkan 3 kata lebih dan mengalahkan 28% kandidat dalam ujian nasional.
Di kelasnya Xiaotu, Linglong mencalonkan diri menjadi komite seni. Dan untuk ketua kelas, guru menunjuk Zihan dan Siwen. Keduanya diminta untuk maju dan menyampaikan sambutan. Zihan maju lebih dulu. Ia menyampaikannya dengan panjang dan lebar sehingga membuat para murid menjadi mengantuk. Sementara itu Siwen menyampaikan dengan lebih singkat.
Xinlan melempar kertas ke Wen yu dan minta untuk bertukar jadwal memeriksa kebersihan nanti malam karena alergi radiasi ultraviolet. Wen yu yang menyukai Xinlan langsung mengiyakan. Ia lalu menyampaikannya ke Ling Chao.
Siwen terpilih menjadi ketua kelas dan mengalahkan Zihan. Selanjutnya karena nggak ada mau mencalonkan diri menjadi komite kelas, guru pun akan mengundinya. Hasilnya Zihan menjadi komite disiplin, Danian menjadi komite pembelajaran dan komite piket Xiaotu.
Saat sedang bersih-bersih, seharusnya Xiaotu membantu Juanjuan mengambil ponselnya. Tapi kan ia sedang bertugas. Juanjuanlalu memberitahu kalo selama ini ia kesepian karena orang tuanya berbisnis di luar negeri. Hanya senyuman dan suara gege yang bisa menyemangatinya. Tapi sekarang ponselnya malah disita. Nggak mau Juanjuan terus merasa sedih, akhirnya Xiaotu setuju untuk membantunya.
Xinlan berjalan bersama Ling Chao. Ia ingin mencuri perhatiannya dan mengambil daun yang jatuh di tanah. Ia mau bilang kalo daun itu cocok dijadikan pembatas buku tapi Ling Chao malah mengambilnya dan memasukkannya ke kantong sampah. Setelahnya Ling Chao melihat Xiaotu dan menghampirinya. Ia meremehkan kebersihan wilayah mereka dan menanyakan siapa komite piket mereka. Ini akan mengurangi nilai mereka.
Xiaotu menyombong kalo ia lah komite piket di kelasnya dan minta Ling Chao agar nggak mengurangi nilai mereka. Xinlan menenangkan kalo Ling Chao hanya bercanda. Daun yang secara alami berjatuhan di tanah nggak akan mengurangi nilai. Ling Chao lalu melihat plastik yang nyangkut di pohon. Itulah yang sebenarnya bisa mengurangi nilai. Xiaotu dan Juanjuan berusaha untuk mengambilnya tapi sulit. Akhirnya Xiaotu memanjatnya dan bisa mengambilnya. Dan saat mau turun, celananya malah nyangkit dan akhirnya sobek, membuatnya sangat malu. Ling Chao lalu melepas jaketnya dan menggunakannya untuk menutupi celana Xiaotu yang robek. Ia lalu membawanya pergi dari sana.
Sampai rumah Xiaotu jadi g*la kebersihan. Ia menegur ayah yang membuang botol minum sembarangan dan membantu ibu mengupas kentang hingga menjadi sangat kecil. Ibu mengusurnya dari dapur dan memintanya agar nggak mengganggunya. Di luar ia terus menyuruh ayah untuk mengangkat kaki karena ia mau membersihkan bawah meja. Kesal pada Xiaotu, ayah juga mengusirnya dari rumah.
Xiaotu ke rumahnya Ling Chao dan makan di sana. Ibunya Ling Chao sangat bangga pada Xiaotu dan terus memujinya. Ling Chao terus menyela meremehkan Xiaotu. Ibunya menegurnya dan mengatakan kalo ia memberinya mulut itu untuk makan bukan untuk ngomong.
Usai makan Xiaotu ke kamarnya Ling Chao untuk memeriksa kebersihan kamarnya. Ternyata tempatnya sangat bersih. Debu aja nggak ada. Sampai ia menemukan kotak di bawah tempat tidur. Dulu itu adalah miliknya. Sandinya adalah ulang tahunnya. Saat mau membukanya Ling Chao bilang ia sudah menggantinya tapi lupa. Xiaotu berhasil membukanya. Isinya sungguh membuatnya terkejut. Ada film dewasa di sana. Ling Chao menutup mata Xiaotu dan menutupnya kembali. Xiaotu langsung teriak memanggil ibu angkatnya.
Lingchao yang nggak mau ibunya tahu membungkam mulut Xiaotu sampai akhirnya ibu pergi. Ling Chao menjelaskan kalo itu bukan miliknya tapi milik temannya, Wen yu. Xiaotu merasa kalo gambar wanita tadi bukan guru bahasa Inggris. Ling Chao menanyakan apa yang Xiaotu inginkan?
Hari berikutnya Xiaotu bilang ke Juanjuan kalo ia akan membantunya mengambil ponselnya yang disita. Selanjutnya Xiaotu ke kelasnya Ling Chao. Mereka akan ke ruangan guru untuk mengambil ponsel Juanjuan. Secara hari ini para guru akan rapat. Melalui jendela keduanya masuk ke ruangan guru setelah sebelumnya Ling Chao memastikan menggunakan cermin lipat kalo nggak ada orang di dalam.
Keduanya mulai mencari di meja pak Xue. Mendadak ada yang mengetuk pintu. Kirain salah satu guru, tahunya Zihan. Xiaotu mengeluhkan Zihan yang masuk lewat pintu depan. Ia menutup mulut Zihan agar nggak bicara. Akhirnya mereka menukannya. Ternyata pak Xue nggak ikut rapat. Ia sedang tidur di pojokan. Mendengar suara mereka membuatnya terbangun dan akhirnya menangkap basah mereka.
Ling Chao mengambil uang di sakunya dan memberikannya ke guru Xue. Katanya ia menemukan uang itu di lorong. Berkat itu Ling Chao bisa keluar dari sana sementara Xiaotu dan Zihan dihukum keliling lapangan. Guru Xiao yang usai rapat menghampiri guru Xue dan menanyakan yang terjadi. Guru Xue menceritakan yang terjadi. Setelah guru Xiao pergi, guru Xue memanggil keduanya dan mengganti hukuman dengan nyuruh mereka untuk menulis 1000 kata.
Zihan protes dan bilang kalo ia difitnah. Ia menunjukkan sebuah pamflet loma dan memberitahu kalo ia datang untuk menyerahkannya. Karena Zihan terbukti nggak bersalah, guru Xue pun hanya menghukum Xiaotu dan menyuruhnya menulis 2 ribu kata.
Sampai rumah Xiaotu bermalas-malasan dan membuat rumah jadi berantakan. Ayah dan ibu pulang membawa dua kotak apel. Ibu memarahi Xiaotu dan menyuruhnya untuk membawakan satu kotak apel ke rumahnya Ling Chao. Xiaotu langsung menolak karena menganggap kalo Ling Chao adalah seorang penghianat. Meski begitu ia tetap mengantarkannya.
Selesai mengantar, Xiaotu mau langsung pulang tapi Ling Chao menahan. Apa nggak ada yang mau Xiaotu katakan padanya? Xiaotu mengungkit perjanjian mereka. Dan karena Ling Chao telah berhianat maka ia terpaksa mengungkap tentang video kakak cantik. Ling Chao mengeluarkan ponselnya Juanjuan dan menganggap kalo Xiaotu sudah nggak menginginkannya.
Xiaotu mau mengambilnya tapi Ling Chao nggak mau memberikannya. Ia mengaku mendapatkannya dengan kemampuannya. Xiaotu meminta maaf dan berterima kasih pada Ling Chao. Ling Chao nyuruh Xiaotu untuk mengupas apel untuknya. Xiaotu mengiyakan. Ia mengambil satu apel dan membawanya keluar. Setelahnya Ling Chao kembali ke mejanya. Ia lanjut menulis sambil ngemut lolipop.
Sebelumnya ia ke ruang guru dan bilang ke gurunya kalo ia kehilangan ponselnya dan melihatnya di mejanya pak Xue. Mungkin murid kelasnya pak Xue mengambilnya. Guru Xiao mengambilnya dan memberikannya ke Ling Chao. Ih tapi masak iya ponselnya Ling Chao seperti itu, prnuh warna pink. Ling Chao beralasan kalo itu adalah hobinya. Sebelum Ling Chao pergi, guru minta agar ia menyebutkan sandinya.
Sepertinya Ling Chao nggak bisa menyebutkannya sehingga ia dihukum menulis surat introspeksi.
Epilog
Ling Chao bayi nangis mulu. Ibu sama ayahnya Xiaotu membicarakannya. Kata ibu anak laki-laki yang nangis mulu itu biasanya pintar. Tapi menurut ayah nggak begitu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊