All content from VIU
Ringkas drama sebelumnya
Mama bermimpi buruk. Ia memimpikan kejadian itu. Saat terbangun bibi menghampirinya dan menenangkannya. Mama sendiri hanya bisa menangis.
Katakan Cinta
Karang masih belum kembali. Agha berangkat sekolah dan nggak sengaja menabrak Rain. Sikap manisnya ke Rain membuat Rain menyukainya. Temannya Rain menangkap kalo Karang beda hari ini tapi Rain yakin kalo Karang menyukainya. Lukka dan Orion melihat mereka dan menghampiri. Mereka mau mengajaknya bicara. Agha menundanya karena mau ke kantin sama Rain tapi mereka maksa. Akhirnya Rain pergi duluan.
Ternyata Lukka dan Orion tahu kalo yang ada di depan mereka adalah Agha dan bukannya Karang. Kasihan Launa, mereka harap Agha nggak baperin Rain. Agha sendiri nggak peduli, selama jadi ia akan bertindak semaunya.
Mama yang habis mandi melihat rumah sepi. Ia menanyakan papa ke bibi dan katanya papa berangkat ke bandara pagi banget mau ke Kalimantan. Teringat kembali perkataan papa sebelumnya yang mengklaim kalo Karang adalah anaknya.
Saat jam pulang sekolah, Agha menghampiri Launa dan mengajaknya untuk ikut. Launa mengoreksi kalo namanya Launa dan bukannya Lona. Ia juga nggak mau ikut sama Agha. Takut diculik. Agha turun dari mobil dan memaksa Launa untuk ikut dengannya.
Rain dan teman-temannya melihat mereka. Thalia dan Gladys mendadak muncul. Thalia memperingatkan kalo Rain nggak akan pernah mendapatkan Karang. Gladys sengaja menjegal kaki Rain sehingga ia hampir jatuh. Rain kesal dan menarik rambut Gladys. Lukka dan Orion datang dan melerai mereka.
Launa langsung minta turun saat Agha bilang mau mengajaknya kencan. Ia penasaran kenapa Karang bisa merasa nyaman sama Launa. Launa pikir karena ia cantik dan tulus. Agha pikir itu masuk akal. Launa menggemaskan dan sedikit menyenangkan. Itu yang Karang butuhkan dan memberinya sedikit kehidupan. Mendadak Launa sakit perut dan minta Agha mengantarnya ke taman. Ia mau ke toilet. Agha mengeluhkan Launa yang baru juga diajak jalan tapi sudah ngomongin toilet.
Orion dan yang lain berniat untuk menjodohkan Karang sama Launa. Tapi untuk itu mereka harus menunggu Agha pergi terlebih dahulu. Tapi mereka nggak tahu kapan Agha akan pergi. Orion mengingatkan kalo semenjak ada Launa, Banu dan Agha sempat datang dan pergi dengan cepat. Gladys khawatir kalo Agha nggak juga pergi. Apa mereka harus menjodohkannya sama Launa? Mendadak ia punya ide.
Setelah habis dari toilet, Launa diganggu sama beberapa pria. Agha datang dan menghajar mereka semua. Launa bukannya berterima kasih tapi malah marah ke Agha yang selalu menggunakan kekerasan. Meski begitu Launa akhirnya berterima kasih juga. Ia minta Agha untuk mengembalikan Karang karena ia merindukannya. Agha memberitahu kalo ia nggak bisa melakukannya dan nyuruh Launa untuk memanggilnya sendiri. Membangunkan Karang yang sedang tidur di hatinya.
Launa meletakkan tangannya di dada Agha dan bicara dengan Karang. Ia menanyakan kabar Karang di sana. Apa ia merasa nyaman di sana? Ia mengaku kangen dan minta Karang untuk bangun. Apapun masalahnya ia ingin Karang berbagi dengannya agar itu nggak berat lagi.
Saat Launa memeluknya, Karang teringat lagi kebersamaannya dengan Launa selama ini. Saat ia sedang terpuruk, Launa selalu ada dan memeluknya. Akhirnya Karang kembali. Ia mengeluhkan Launa yang terlalu erat memeluknya. Launa merasa senang dan kembali memeluknya. Karang kembali karena mendengar suara Launa dari sana. Sesuatu lalu mendorongnya untuk kembali.
Keduanya ke kafe. Launa meminta Karang untuk selalu happy kalo lagi bersamanya? Caranya? Launa nyuruh Karang untuk mendekat. Kirain bakal dibisikin atau gimana tapi tahunya buat disentil dahinya. Karang menarik Launa yang mau kabur dan malah membuat mereka semakin dekat. Karang nggak akan menyangkal lagi kalo pelukan Launalah yang membuat beban di hatinya sedikit demi sedikit mulai berkurang.
Gladys dan yang lainnya datang dan menggoda mereka. Keempatnya tahu keberadaannya dari instastory yang Launa selalu update. Gladys mengusulkan agar mereka pergi camping di akhir pekan ini. Launa dan yang lain setuju. Sebelum itu mereka mengambil video untuk diupdate di media sosial. Genta dan Rain melihat update-an Gladys dan sepertinya mau ikut juga.
Mereka sudah selesai memasang tenda. Thalia juga sudah membawa air. Launa berniat menata kayu untuk api tapi malah terkena serbuk kayu. Karang datang dan meniup tangannya. Tahu-tahu Genta keluar dari tenda. Rain juga datang bersama dengan teman-temannya. Lukka pikir mereka melihat unggahan Gladys dan mengikuti. Ih tapi Launa malah suka karena semakin banyak orang semakin rame.
Lukka dan Orion mengajak Karang mengambil barang-barang di mobil. Sebenarnya mereka hanya ingin memastikan perasaan Karang ke Launa. Dan ternyata perasaannya sama seperti yang mereka pikirkan. Mereka menyarankan agar Karang mengungkapkan perasaannya ke Launa dan mereka akan membantu.
Sementara itu Thalia dan Gladys yang mau masak tiba-tiba kehabisan air. Mereka minta tolong ke Launa untuk mengambilkan air. Lukka nyuruh Karang untuk membantu Launa. Sebenarnya Rain juga mau ikut tapi Orion dan Lukka buru-buru menariknya dan mengamankannya ke tenda.
Dalam perjalanan mengambil air, Karang berniat untuk mengungkapkan perasaannya ke Launa tapi malah diganggu sama Genta. Bilangnya ia dikejar sama tawon. Dan saat Karang mengajak Launa untuk pergi dari sana, Genta juga menarik Launa. Ia mengajak Launa untuk pergi dengannya. Launa menarik tangannya dan memilih pergi dengan Karang. Melihat Launa berlari sambil menggenggam tangannya, membuat Karang tersenyum.
Keduanya kembali ke tempat berkemah. Lukka dan Orion menghampiri Karang dan menanyakan hasilnya. Karang mengaku gagal karena diganggu sama Genta.
Masakan Gladys sudah jadi tapi rasanya masih ada yang kurang. Bubuk cabe. Launa berniat untuk membelinya di warung jalan utama. Thalia menyarankan agar Launa pergi sama Karang tapi Launa menolak. Rain yang mendengar kalo Launa mau pergi akhirnya mengikutinya. Di jalan ia melihat Launa masuk ke toilet dan mengunci pintunya pakai tongkat. Launa yang mau keluar menyadari kalo ia kekunci dan akhirnya keluar melalui jendela.
Hari berubah malam dan Launa nggak bisa kembali ke tempat camping. Ia tersesat. Karang menanyakan Launa dan akhirnya mencarinya saat tahu kalo Launa belum kembali. Di tempat camping , Thalia dan yang lain mencemaskan Launa yang belum ketemu juga. Mereka berniat mencarinya. Genta yang juga mendengarnya pun turut membantu.
Launa melihat sesuatu di semak-semak dan lari karena merasa takut. Ia sampai terjatuh. Nggak lama setelahnya Genta menemukannya. Ia bersyukur bisa menemukan Launa dan memeluknya. Melihat kaki Launa yang saki, ia pun menggendongnya kembali ke tempat camping. Sampai di sana, Launa langsung disambut sama teman-temannya.
Sementara itu Karang ditelpon sama manajer bar karena mama minum terlalu banyak. Sampai di sana mama mengeluh menyesal melahirkan Karang. Ia lelah dengan dunia dan ingin terbang ke langit. Karang nangis dan minta mama untuk mengajaknya ke langit. Mama lalu mengungkit Biru yang akan kesepian kalo ia nggak ada.
Karang masih belum juga kembali. Ia juga nggak bisa dihubungi meski ponselnya aktif. Tapi mereka penasaran siapa yang sudah mengunci Launa di toilet. Launa sempat melihat gelagat aneh Rain tapi ia nggak memberitahukannya ke teman-temannya.
Genta kembali dan memberikan makanan untuk Launa. Karena ia nggak tahu apa yang Launa suka, jadi ia membeli banyak. Lukka terpancing dan mau menyerang Genta tapi yang lain menahannya. Apalagi saat Genta menyinggung Karang yang malah menghilang. Kalo Launa bersamanya maka ia nggak akan pernah menghilang darinya.
Karang membawa mamanya pulang. Ia merasa sangat bahagia bisa melihat mama dari dekat dan memegang tangannya. Pengalaman itu nggak akan pernah bisa ia lupakan.
Paginya Genta kembali menemui Launa dan memberinya kopi. Ia menarik Launa untuk duduk kalo lagi minum. Karang kembali ke tempat camping dan melihat Launa bersama dengan Genta.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊