All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Matilah. Hari terbesarmu akan menjadi hari terburuk seumur hidupmu Bi Soo pikir ada yang membenci Joo In. Joo In mengambil surat itu. Ia berlagak nggak papa. Kamu nggak bisa tetap di bisnis ini kalo hal ini mengganggumu. Ia ke kamar dan mau tidur siang.
Malamnya saat bersama Yujin, Joo In nggak bisa berhenti memikirkan surat itu dan menceritakannya pada Yujin. Yujin lalu mengajaknya pergi ke tempat yang Joo In datangi 14 tahun yang lalu.
Yujin yang sedang menyetir teringat Joo In saat SMA. Ia menjadi model untuk melukis. Beda dengan yang lain Yujin melukis Joo In yang menaiki unicorn. Kata Yujin, Joo In adalah orang yang beruntung. Joo In merasa nggak begitu. Yujin menunjukkan kalo keberuntungan mengikuti mereka yang tersenyum. Joo In tersenyum dengarnya. Ia merasa kalo Yujin konyol. Sepanjang jalan mereka bercerita sambil tertawa-tawa.
Yujin membawa Joo In ke kamarnya. Di sana ada lukisan yang Yujin buat dulu. Joo In nggak nyangka kalo Yujin masih menyimpannya.
Di rumah Bi Soo merasa nggak tenang banget mikirin surat ancaman Joo In. Ia yang berusaha keras memecahkan maksud dari surat itu sampai lupa nutup pintu kulkas.
Yujin membuat minuman untuk Joo In. Vin Chaud. Minum itu membuat Joo In ingat sama perjalanan pertamanya di Paris lima tahun yang lalu. Saat itu Joo In baru saja menyelesaikan serial ketiga sebagai pemeran utama. Yujin menemuinya dan Joo In minum tiga gelas Vin Chaud yang Yujin siapkan. Joo In memuji Vin Chaud buatan Yujin dan menyarankan agar ia menyajikannya me gadis yang ia cintai. Yujin sesumbar kalo ia adalah bujangan yang hebat bahkan tanpa keterampilan meracik minuman. Joo In lalu menyuruhnya untuk pacaran sama seseorang. Yujin sesumbar kalo ia siap untuk pacaran.
Sementara itu Bi Soo merasa nggak tenang di rumah. Dia pingin mengirim pesan tapi nggak jadi. Ia mendengar kalo Joo In pulang diantar sama Yujin. Joo In berpikir untuk memasak untuk Yujin lain kali. Yujin memuji rumah Joo In. Joo In heran Yujin nggak minta masuk. Yujin sendiri yakin kalo Joo In akan mengundangnya saat pingin.
Joo In masuk. Bi Soo memarahinya karena mencemaskannya. Ia melihat kalo Joo In punya pacar dan menanyakan tanggapannya terkait masalah itu. Joo In mengaku nggak punya pacar. Bi Soo nampak seperti lega. Bi Soo berpesan agar Joo In berhati-hati saat keluar di malam hari.
Joo In memilih baju dengan In Young dan Gwang Ja untuk dikenakan di acara penganugerahan. Joo In suka dengan gaun yang In Young pulihkan. Ia merasa kalo seleranya sama. Sampai Joo In mencoba gaun-gaun itu. Setelah menemukan gaun yang cocok, Joo In nyuruh Gwang Ja untuk mengambilkannya. Ia mau mencobanya di rumah. In Young ingin ikut juga tapi Joo In menolaknya dengan alasan kalo In Young sudah bekerja keras dan ia nggak ingin membebaninya. Hal itu seperti membuat In Young marah.
Joo In membaca naskah untuk acara malam penganugerahan. Ternyata ada Bi Soo juga di acara itu. Bi Soo berpesan agar Jooij berhati-hati pada malam itu. Ia kembali mengungkit tentang surat itu dan merasa kalo yang di maksud adalah hari itu. Joo In hanya diam mendengarkannya. Gwang Ja datang membawakan gaun yang akan dikenakan Joo In malam nanti. Bi Soo hanya melihatnya sekilas lalu masuk ke kamarnya.
Yujin selaku sponsor dari acara penganugerahan meninjau ruang istirahat. Ia melihat berita tentang Joo In untuk acara itu dan tersenyum.
Ibu mengirim pesan pada Bi Soo dan meminta maaf karena memintanya tinggal bersama. Bi Soo yang membacanya merasa heran dengan sikap ibu belakangan. Ibu lalu dapat telpon dari detektif swasta yang melaporkan kalo ia sudah menemukannya.
Ibu datang ke panti jompo. Ternyata dia mengenal ibu Joo In.
Ayah datang menemui dokter Jung dan menanyakan kondisi ibu. Dokter Jung nggak bisa memberitahunya. Ayah juga pasti ragu hukumnya. Ayah sendiri juga paham benar. Ia bahkan bisa mencari tahu kalo dokter Jung nggak mau ngasih tahu. Ia menanyakan seberapa buruk keadaannya? Dokter Jung hanya diam.
Ibu masuk untuk menemui ibu Joo In. Ibu Joo In langsung mengenalinya. Ibu lega. Rasanya dia pikir ibu Joo In akan mengusirnya. Ingatan ibu Joo In kembali ke masa kuliah. Ia berpikir ibu mau berkencan. Ia bahkan juga menyinggung tentang Chang Kyu. Dia nggak marah tahu ibu akan kencan buta? Ibu menenangkan. Dia nggak pacaran sama Chang Kyu. Sampai Chang Kyu mengungkapkan perasaannya ia akan terus menemui pria lain.
Perawat datang karena mau meriksa tekanan darah ibu Joo In. Tapi karena waktunya sudah lewat jadinya pemeriksaannya akan dilakukan malam nanti. Ibu Joo In merasa bingung dipanggil ibu sama perawat tadi. Ibu menenangkan kalo mungkin perawat itu Joo In salah orang. Ibu mendadak menarik tangannya. Dia nggak mengenali ibu dan menganggapnya sebagai orang asing. Ibu Joo In bahkan terkesan takut lihat ibu.
Joo In memakai gaunnya setelah selesai latihan. Gwang Ja dan In Young memuji penampilannya meski sebenarnya Joo In sangat gugup saat latihan tadi. Bi Soo mendadak masuk. Ia terpesona melihat penampilan Bi Soo. Maksud kedatangannya sebenarnya untuk memastikan keamanan Joo In. Ia bahkan menyesalkan Joo In yang nggak punya pengawal. Nggak ada yang menghentikannya saat mau masuk tadi. Joo In santai dan berpikir kalo semua orang sibuk. Bi Soo berpesan agar Joo In waspada sampai akhir. Ia lalu pergi dan di luar ia berpapasan sama Yujin yang lagi telponan sama Joo In. Ia akan ke ruang gantinya.
Yujin masuk ke ruangan Joo In dan memujinya. Ia membawakan makanan untuk Joo In. Ia akan memandu acara berjam-jam nanti dan nggak akan sempat makan. Yujin menyinggung orang yang ia lihat meninggalkan ruangan Joo In barusan. Joo In memneri tahu kalo dia adalah penata busananya yang baru. Joo In merasa kalo In Young nggak asing tapi ia nggak ingat dimana pernah ketemunya. Yujin maklum karena Joo In ketemu dengan banyak orang.
Ibu Joo In sudah mengingat ibu kembali. Ia mengeluhkan ibu yang pergi dan nggak pernah menemuinya. Keduanya lalu menceritakan hidup masing-masing. Ibu yang mau menikah, mendadak calon suaminya meninggal dalam kecelakaan. Ia menutup diri dan berpaling dari orang-orang. Ia menjalani hidupnya dengan patah hati. Ibu Joo In mengeluhkan para suami itu. Mereka berteman dan punya pengalaman yang sama.
Joo In sudah menyelesaikan segmen pertama. Ia kembali ke ruangannya dan merasa kelelahan. In Young memberinya minuman yang sebelumnya sudah dicampur dengan sesuatu. Bi Soo kembali masuk dan memastikan kalo dia baik-baik saja. Ia mengungkit tentang surat ancaman itu dan menekankan kalo Joo In sangat berharga untuk penggemarnya, ibunya dan baginya. Heh? Ia mendekat dan membisikkan kalo rumah membutuhkan pemilik. Joo In mengiyakan kalo ia akan hati-hati. Bi Soo merasa lega dan pergi.
Acara akan dimulai 30 menit lagi. Joo In merasa mengantuk. Ia mau tidur dan minta In Young untuk membangunkannya 10 menit lagi. Joo In akhirnya tersadar dengan tangan dan kaki terikat. In Young menatapnya dengan tatapan mengerikan. Ia menyalahkan Joo In yang membuat hal itu terjadi. Andai Joo In mengenalinya. In Young mengikat mulut Joo In dengan kain lalu menyeretnya dan memasukkannya ke dalam sebuah ruangan sempit. Staf datang dan meminta Joo In untuk bersiap 10 menit lagi. In Young mengiyakan.
Di dalam ruangan itu Joo In memohon pada In Young agar dilepaskan. In Young mengungkit apa yang ia bilang sebelumnya kalo hari besar Joo In akan menjadi hari terburuk dalam hidupmu. Bi Soo mencoba untuk nelpon Joo In tapi nggak dijawab. Ia lalu melihat In Young membawa gaun Joo In.
Akhirnya Joo In berhasil melepaskan ikatan di mulutnya. Ia mencoba teriak dan meminta pertolongan tapi nggak ada yang mendengarnya. Ruangan itu kosong. In Young membakar gaun Joo In beserta fotonya dan tulisan Joo In dulu.
Acara sudah mau dimulai tapi Joo In belum juga hadir. Para staf mencarinya. Yujin berusaha untuk nelpon tapi nggak dijawab. Bi Soo menghampiri staf dan membawanya ke ruangan Joo In. Tempat itu terkunci. Beruntung staf memiliki kuncinya sehingga mereka bisa masuk. Di dalam ruangannya Joo In mulai kehabisan nafas. Staf pergi untuk mengambil kunci. Bi Soo yang merasa nggak punya waktu berusaha untuk mendobrak pintu. Nggak bisa. Ia lalu mengambil alat pemadam kebakaran dan menghancurkan gerendel pintu. Nampak Joo In sudah lemas. Bi Soo menggendong Joo In dan melepaskan ikatannya. Ia meluk Joo In dan menenangkan. Nggak papa. Nggak papa. Yujin masuk dan melihat Joo In dipeluk sama Bi Soo.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊