Sinopsis Brewing Love Episode 5

Anysti
0

All content from ENA





Ringkas drama sebelumnya


Saat Yongju berlari menghampirinya, saat itulah Minju menyadari kalo itu adalah perasaannya. Tapi nggak mungkin kalo ia menyukai Yongju. 


Mereka pun berteduh. Nggak lama kemudian hujan reda. Beom mengajak Yongju untuk pulang berbagi taksi dengannya tapi Yongju nggak mau karena mereka berlawanan arah. Melihat Minju terus megangin dadanya membuat Yongju khawatir. Jantungnya berdegub. Apa ia punya penyakit jantung. Minju bingung mau bilangnya. Ia menyerap emosi. Ia merasa kalo Beom bahkan nggak tahu perasaannya sendiri. Ia lalu nyuruh mereka untuk pulang. 








Seharian Minju mengambil gambar dengan kamera ibunya. Ia bertemu dengan para ibu yang mengajaknya makan. Mereka minta dipotret tapi Minju nggak bisa karena ia nggak memotret orang. 


Yongju menuju desa bersama dengan Beom. Di jalan ia mencari tahu tentang menyerap emosi. Mereka lalu melihat Yongju dan para ibu sedang makan dengan Minju dan memutuskan untuk bergabung. Minju merasa nggak nyaman melihat perhatian Beom ke Yongju. Ia menuangkan minum untuk Yongju, mengambilkan tisu dan mengambilkan air. Minju kembali merasakan sakit di dadanya. Para ibu bilang penyakitnya nggak bisa disembuhkan. Karena dia g*la. Minju menyusul Beom saat mengambil air dan menanyakan pendapatnya tentang Yongju. Beom hanya menganggapnya sebagai atasan dan menghormatinya. Minju pikir Beom bahkan nggak menyadari perasaannya kalo ia menyukai Yongju. Mendengarnya malah membuat Beom tertawa. 


Beom kembali sambil tersenyum. Minju menyusul setelahnya. Mereka akan mulai rapat. Mereka rapatnya di ruang istirahat dan ada para ibu yang sedang beristirahat di kursi pijat. Suasananya jadi nggak enak. Akhirnya para ibu keluar. Yongju menyampaikan kalo mereka akan mengadakan lokakarya selama 2 hari dan mengunjungi pabrik bir besar. Perusahaan sudah punya bir yang berkualitas dan ia ingin membuat bir baru. Yun Minju mengatakan kalo ia perlu waktu 6 bulan untuk membuat bir baru karena ia nggak mau mengacaukan produksi birnya. 


Yongju nyuruh Rao untuk memesan akomodasinya tapi dia nggak mau. Meski ia yang termuda tapi ia adalah pegawai tetap. Akhirnya Beom yang akan mengurus akomodasi. 




Rapat akhirnya selesai. Rao, Areum dan Chan Hwi pulang. Beom membereskan ruangan tadi. Yongju berjalan-jalan sambil mengingat sikap Rao tadi. Nggak adil. Dulu saat ia jadi junior ia melakukan apapun yang diminta dan nggak pernah menolak. Minju menemuinya dan menanyakan perasaannya. Yongju mengaku nggak papa. Ia minta agar Minju hanya membicarakan pekerjaan. Minju sudah mau pergi tapi ia nggak bisa. Ia tahu kalo Yongju nggak baik-baik saja. Kemarahannya akan mempengaruhinya. Beom lalu datang. Ia menyampaikan kekesalannya pada Rao tadi dan mengubah suasana hati Yongju. 


Minju pergi dengan kesal. Ia menerima saat Beom menghiburnya tapi dengannya Yongju hanya ingin membicarakan tentang pekerjaan. 




Dalam perjalanan pulang Yongju menyesali sikapnya ke Yun Minju tadi. Minju kembali dan ditanya sama para ibu. Yongju nggak pamit? Melihat ekspresi Minju mereka pun menyusun rencana. 


Beom mengajak Yongju untuk minum tapi Yongju nggak mau. Mereka lalu mampir ke toko untuk membeli air putih. Pak Kim dan Jjuan seperti menahan mereka di sana. Pak kepala desa juga menemui Yongju dan memberitahu kalo para ibu marah padanya karena nggak pamit sama mereka. Akhirnya Yongju dibawa ke pub. Ternyata para ibu juga membawa Yun Minju ke sana. Keduanya pun bertemu. 




Chan Hwi mengikuti Areum. Ia masuk ke sebuah minimarket dan memakai seragam pekerja paruh waktu. Chan Hwi sampai menjatuhkan produk. Nggak lama setelahnya pekerja paruh waktu yang sebenarnya datang. Anaknya demam dan suaminya pulang larut. Ternyata Areum adalah sajangnimnya. Ternyata dia kaya. 






Yongju duduk berhadapan dengan Minju di pub sambil menyampaikan kekesalannya. Ia juga cerita tentang masa kecilnya. Ia diejek karena nggak punya orang tua. Saat SMA, temannya menyombong karena ayahnya kaya. Yongju santai menanggapinya dan sama sekali nggak terpancing. Saat teman-temannya mengajaknya ke karaoke sepulang sekolah tapi ia nggak bisa ikut karena harus bekerja. Yongju bekerja keras hingga malam. Setelahnya ia menjemput neneknya yang berjualan. Berdua mereka mendorong gerobak pulang ke rumah. 


Para ibu dan yang lain sedih dengarnya. Minju mau membelai kepala Yongju tapi dia malah menghindar. Minju pun bilang kalo ada debu di sana. Lah mau romantis malah nggak jadi. 


Selanjutnya Yongju menanyakan bagaimana awalnya Minju membuat bir Naro? Awalnya Minju nggak suka minum karena membuatnya pusing. Setelah minum orang biasanya meredam suara. Karena itulah mereka bicara lantang. Minju suka saat itu karena membuatnya merasa kalo ia sendiri. Yongju menjanjikan akan memberi Minju waktu untuk sendiri kalo ia membutuhkannya. Minju juga mengatakan akan menjadi teman saat Yongju membutuhkan teman. 


Melihat Yongju yang tertawa membuat Minju tersenyum. Ia melihat pantulan di kaca saat ia tersenyum. Dan itu karena Yongju. 




Yongju akan pergi untuk lokakarya. Ia berpesan ke nenek agar menelponnya kalo ada apa-apa. Ia juga akan minta perawat untuk menemaninya sampai malam. Melihat Yongju, nenek pun bilang kalo Yongju nggak usah mempekerjakan perawat lagi. Yongju menekankan kalo perawat akan membantu nenek kalo nenek pingsan lagi. Nenek mau bangun tapi kembali jatuh. Nenek nggak ingin Yongju tahu. Ia malah bilang ke Yongju kalo ia hampir kesandung. 






Minju melakukan meditasi tapi selalu terbayang wajah Yongju. Ia sampai senyum-senyum sendiri. Ia lalu menghampiri kamera ibunya dan mengatakan kalo ia memang selalu seperti itu saat merasakan emosi orang lain. Ia bingung akan perasaannya. Tapi hari ini ia akan memastikannya sendiri. Minju mengambil kameranya kemudian pergi. 


Ia sampai di pantai lebih dulu baru Yongju dan yang lainnya. Ia menghampiri Yongju tapi saat sudah di depannya malah menghindar. Yongju mau memberitahu agenda mereka hari ini tapi malah nggak ada yang mendengarkannya. Beom langsung lari ke laut sedang Areum dan yang lain malah bicara sendiri. Rasanya itu nggak akan mudah. 


Ada yang tenggelam di laut. Seketika Yongju dan Chan Hwi langsung berlari ke laut dan menyelamatkan orang itu. Setelah sampai di darat, Yongju melakukan CPR sehingga orang itu pun selamat. Semua orang lega lihatnya. Minju mengukurkan tanganya dan membantu Yongju bangkit. Ia juga memberikan kemajanya pada Yongju lalu mengajaknya pergi dari sana. 






Chan Hwi juga minta ditolongin untuk berdiri. Rao mau membantunya tapi Chan Hwi nggak mau. Maunya ditolong sama Areum. Keduanya berjalan bersama. Chan Hwi merasa kalo Areum terpesona padanya tapi Areum membantah. Ia lalu melihat bekas luka di punggung Chan Hwi dan menanyakannya. Chan Hwi mengaku punya banyak rahasia tapi ia akan memberitahu Areum salah satunya. 


Yongju dan Chan Hwi memberitahu kalo mereka tadinya adalah anggota pasukan khusus. Minju datang sambil bawa koper. Yongju tahu kalo itu adalah koper ajaib. Dan benar. Di dalamnya ada yang mereka butuhkan. Dari peralatan mandi, handuk hingga baju ganti. Minju menanyakan bagaimana Yongju bisa melompat ke laut tanpa ragu. Ia kembali merasa kalo dadanya berdebar. Ternyata nggak hanya ia yang merasakannya tapi Areum, Beom dan Rao juga. 





Setelahnya mereka mengunjungi pabrik bir dan melihat proses pembuatannya. Habis itu mereka mengobrol di barnya. Minju membawa kameranya dan diam-diam memotret Yongju yang sedang bicara dengan Areum dan yang lain. Mendadak Yongju memanggilnya. Refleks ia mengalihkan pandangannya. 


Beom dan Rao pergi. Minju melihat Chan Hwi sedang sembunyi di balik meja. Ia pikir Chan Hwi sedang minum di sana. Chan Hwi keluar dari persembunyiannya dan memberikan bir yang ia sukai. Entah bagaimana mereka lalu membahas tentang jatuh cinta. Di sini ada perbedaan pandangan antara keduanya. Tapi justru karena itu Chan Hwi merasa kalo Minju sudah bisa bicara santai dengannya. Minju membantah dan berpaling. 





Malamnya mereka berjalan-jalan di sekitar kawasan Yongju dan Beom bekerja dulu. Orang-orang dari bir Baemok membuat masalah dengan rekan-rekan Yongju. Mereka mencoba mengosongkan rak bir Likey. Apa sih mengosongkan rak? Jadi mengosong kan rak adalah mereka membeli bir likey dalam jumlah besar sehingga saat pelanggan menginginkan bir Likey, bir itu sudah nggak ada di bar dan perlahan mereka akan melupakannya. 


Yongju dan Beom berniat membereskannya sendiri tapi Minju dan yang lain menawarkan untuk membantu. Pertama-tama mereka menangkap pelakunya untuk memanncing manajernya. Nggak butuh waktu lama mereka mengeyelesaikannya malam itu juga. Manajer dari Baemok akhirnya meminta maaf dan mengembalikan bir Likey ke dalam rak. 


Setelahnya Yongju bicara dengan para rekannya terdahulu. Mereka meminta Yongju untuk kembali. Yongju sendiri nggak bisa kembali sekarang dan minta mereka untuk menunggu 6 bulan lagi. Minju melihat kalo Yongju sangat keren. 








Setelah semuanya selesai, Yongju dan yang lain kembali ke penginapan. Beom membagikan kunci kamar. Yongju nyuruh mereka untuk masuk duluan sementara ia mau menelpon. Ia ke atap dan menelpon atasannya tadi dan juga neneknya. Minju naik dan menemuinya. Ia membawakan plester dan obat. Secara tangan Yongju terluka saat berhadapan dengan kelompon Baemok tadi. Yongju mengaku nggak papa. Itu bukan luka tapi goresan. Ia bahkan nggak merasa sakit. Minju mengatakan kalo ia yang sakit. Ia pun mengobati luka Yongju dan menempelkan plester. Saat menggenggam tangan Yongju itulah ia merasakan apa yang dikatakan Chan Hwi. Ada cahaya di belakang Yongju. Ia jatuh cinta padanya. 


Minju seakan belum siap dengan perasaannya sehingga melangkah mundur. Ih hampir aja jatuh. Yongju sigap menangkapnya dan malah membuat mereka jadi makin dekat. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)