All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Joo In membaca gerak bibir Bi Soo. Dia mengucapkan 3 kata. Oh Joo In, mian, saranghae. Untuk sesaat Joo In terdiam. Dia lalu nepuk lengan Bi Soo yang dinilainya merusak suasana. Emangnya dia mau pacaran sama Bi Soo? Dia harus bersamanya seumur hidup. Bi Soo tersenyum karena artinya Joo In memilihnya.
Jae Hwan ngintipin Gwang Ja yang lagi kencan buta sama pilihan ayahnya. Lucunya Gwang Ja bilang kalo namanya Bae Suzie. Karena nggak tahan lihat dia ketawa-ketawa sama pria lain akhirnya ia bangkit dan menghampiri mereka. Dia ngasih tahu pria itu kalo namanya Gwang Ja, wanita yang dia cintai. Gwang Ja mengejar Jae Hwan dan mengaku sedikit tertarik sama pria tadi. Tapi dia nggak bisa pergi di tengah kencan butanya. Jae Hwan nggak mau dengar lagi dan pergi.
Joo In pergi menemui Presdir Kim dan memberitahukan yang sebenarnya kalo ia dan Yujin nggak pacaran. Mereka hanya berteman. Orang yang sebenarnya ia pacari adalah Han Jagga. Selain itu mereka juga tinggal bersama. Presdir Kim merasa sangat kecewa dan marah pada Joo In karena nggak ngasih tahu dari awal. Ia nyuruh Joo In untuk nyuruh Bi Soo meninggalkan rumahnya atau kalo enggak ia nggak akan mau menemuinya lagi.
Joo In akhirnya pulang dan ngasih tahu Bi Soo kalo dia sudah bilang sama Presdir Kim kalo mereka pacaran. Dia milih Bi Soo meski dia nggak datang hari itu. Sekarang Bi Soo nggak akan ke mana-mana karena saat ia menyukai seseorang maka ia akan menyukainya selamanya. Bi Soo malah merasa khawatir sama Joo In. Ia menulis kalo itu nggak akan membantu karirnya tapi kenapa Joo In melakukannya? Joo In menjawab kalo itu karena dia mencintai Bi Soo. Mendadak Bi Soo bisa mengatakan nama Joo In. Joo In senang banget akhirnya Bi Soo bisa bicara. Bi Soo lalu menarik Joo In dan memeluknya erat. Dia takut banget nggak bisa ngomong lagi. Ada banyak hal yang mau ia katakan. Beberapa saat kemudian Bi Soo melepaskan pelukannya. Ia harus pergi untuk melepaskan rasa sakitnya.
Bi Soo pergi ke tangga tempat ayah mengancamnya saat ia memergokinya berselingkuh. Setelahnya Bi Soo datang ke ruang dengar saat ia nangis 18 tahun yang lalu. Pada dirinya sendiri dia bilang kalo sudah nggak papa. Nggak papa.
Akhirnya Bi Soo pulang. Joo In menyambutnya dengan senyum. Mereka duduk di ruang tamu sambil mendengarkan lagu kesukaan Bi Soo. Bi Soo menggenggam tangan Joo In dan Joo In menyandarkan kepalanya di pundak Bi Soo.
Dae Young menemui Presdir Kim di bar. Ia membicarakan Bi Soo dan naskahnya. Presdir Kim memberitahu kalo Joo In dan Bi Soo saling menyukai dan mereka tinggal bersama. Dae Young kaget dengarnya. Presdir Kim menyadari kalo aktor selalu bisa pindah agensi kalo ditawari kontrak yang lebih baik. Ia merasa harus menjaga perasaannya agar nggak terluka. Dae Young menasehati agar Presdir Kim mengikuti hatinya meski akan terluka nantinya. Presdir Kim merasa kalo Dae Young menyukainya. Ia mencubit pipinya Dae Young dan menyebutnya manis. Ih Dae Young senang banget disebut manis.
Bi Soo mengambil minum di kulkas. Ia melihat Joo In mau pergi membeli bola lampu. Ia mengambilnya dan pergi untuk membelikannya. Nggak lama kemudian mereka mengganti bola lampu di kamar Joo In bersama-sama. Setelah selesai Joo In nyuruh Bi Soo untuk tidur du sana. Gegara Bi Soo membuat nya cemas jadinya dia nggak bisa tidur nyenyak. Ia minta Bi Soo untuk membantunya tidur. Lah Bi Soo nggak tahu caranya. Joo In ngasih tangannya dan nyuruh Bi Soo untuk melakukannya dengan caranya. Beberapa saat kemudian Bi Soo menggenggam tangan Joo In yang sedang tidur sambil membaca buku. Joo In mengaku membiarkan Bi Soo karena ia baik. Bi Soo marah, nggak mau menatapnya dan bicara padanya. Ia akan mengusirnya kalo ia melakukannya lagi. Bi Soo tersenyum dan membelai rambut Joo In.
Paginya Bi Soo sudah bisa nulis lagi. Setelah selesai dia nelpon ibu dan mengajaknya makan siang bareng. Siangnya ibu datang ke rumah. Bi Soo memasak banyak makanan buat ibu. Ibu mencicip dan memujinya. Nasi dan ikannya pas. Bi Soo merasa senang lihat ibu makan. Mendadak ibu menyinggung tentang ayah kandung Bi Soo yang kata ibu mirip sama ibu. Kakek dan neneknya mengelola toko swalayan kecil.
Ayah masak untuk ibu saat ibu datang. Ibu merasa akan menyenangkan kalo ia menghabiskan hidupnya bersamanya. Ibu lalu cerita tentang yang lain. Mereka sering bertengkar dan ibu makin menyukainya setelah bertengkar. Saat ibu menjalani kelas autopsi, ia hampir nggak bisa berdiri. Ia bersandar di seluruh dan ingin muntah. Ayah Bi Soo menawarinya air di termos dan membuat ibu merasa lebih baik setelah meminumnya. Sejak saat itu ayah menyuruh ibu untuk mendatanginya kalo kelas terasa berat. Katanya termos itu hanya buat ibu. Bi Soo menanyakan yang terjadi selanjutnya. Ibu ngasih tahu kalo ayah mengalami kecelakaan mobil dan meninggal sebelum Bi Soo lahir. Namanya Lee Young Gil.
Habis makan, ibu dan Bi Soo duduk di depan. Bi Soo nggak mau ibu menatapnya dengan tatapan kasihan. Ia merasa sudah cukup hanya punya ibu. Ibu menyesalkan karena nggak ngasih tahu Bi Soo dari awal tentang ayah kandungnya. Bi Soo juga yakin kalo ia nggak akan merasa sakit saat masa remajanya kalo ia mengenalnya. Ibu ngasih tahu kalo ia sudah bicara sama ayah tiri Bi Soo dan menyelesaikan semuanya. Ia menenangkan kalo ayah tirinya nggak akan mengganggunya lagi karena ibu sudah menyelesaikan semuanya.
Jae Hwan ngambek sama Gwang Ja gegara kencan buta yang waktu itu. Ia bahkan nggak mau ngomong sama Gwang Ja. Gwang Ja menjanjikan kalo itu nggak akan terjadi lagi. Ia nggak akan membuat nya marah lagi. Ih Jae Hwan nggak percaya. Gwang Ja ngasih tahu kalo ia pindah dari rumah keluarganya dan akan tinggal di sauna 24 jam.
Jae Hwan melarang. Dia nyuruh Gwang Ja untuk tinggal di apartemennya dan ka akan menginap di rumah temannya. Giliran Gwang Ja melarang. Jae Hwan lalu menyuruhnya untuk tinggal di kantornya. Ada banyak pelbet di sana. Gwang Ja takut kalo ketahuan bosnya tapi Jae Hwan bilang bosnya nggak pernah datang saat malam dan mereka bisa berduaan.
Bi Soo menyambut Joo In pulang ke rumah. Ia melepas tas dan mantelnya lalu menari. Bi Soo bertepuk tangan setelah tariannya selesai. Joo In menyarankan agar Bi Soo menambahkan adegan menari. Gadis itu nggak tahu kenapa pria itu menderita, jadi, dia menari dengan santai, pura-pura nggak penasaran. Bi Soo mengatakan kalo ada sesuatu yang mau ia katakan.
Ibu datang ke toko Chang Kyu dan cerita kalo dia makan siang makanan terenak di dunia hari ini. Dia ingin mendengar lagu Chang Kyu. Chang Kyu mengambil gitarnya dan mulai memainkannya.
Bi Soo duduk sama Joo In dan menceritakan semuanya. Joo In pikir pasti sulit untuk merahasiakannya. Dia menepuk pundaknya dan nyuruh Bi Soo untuk bersandar padanya. Bi Soo beneran bersandar di pundak Joo In. Joo In membenarkan apa yang Bi Soo katakan sebelumnya kalo dia membenci ayahnya sedikit saat ia meninggal. Tapi ia juga menyadari kalo ia nggak akan pernah tahu berapa sisa waktunya dalam hidup. Karena itulah dia nggak ingin merenungkan perasaan benci. Jangan tertahan masa lalumu. Hiduplah di masa kini. Bersyukurlah untuk masa ini sekarang. Jangan simpan untuk nanti. Jangan mengkhawatirkan hal yang belum terjadi. Bi Soo merasa kalo bersandar pada Joo In dan mendengarkan nasehatnya sangat menyenangkan. Joo In pura-pura mengeluh karena Bi Soo mulai terlalu menyukainya.
Di kamarnya Joo In menambahkan gambar ♥️ di belakang nama Bi Soo di kontak nya. Bi Soo menulis pesan untuk Joo In di bloknot. Aku hanya menyukaimu, Joo In. Joo In mendadak datang dan membacanya dua kali. Bi Soo lalu mengatakannya langsung dan membuat Joo In tertawa. Tapi habis itu Joo In malah mengabaikannya dan memanggilnya di kamar. Bi Soo syok. Ia nggak melihat bayangannya di cermin.
Joo In nggak melihatnya. Dia nelpon Bi Soo dan ternyata ponsel Bi Soo ada di meja. Pria jaket putih itu muncul lagi dan membenarkan kalo Bi Soo menghilang. Ia meminta Bi Soo untuk memikirkan gimana ia hidup di sisa waktunya. Percuma kalo ia nggak jatuh cinta. Dan sekarang ia sama seperti sudah meninggal. Bi Soo syok. Pria itu memberitahu kalo 49 hari dari sekarang Bi Soo akan benar-benar meninggal.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊