All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Bunga dan makanan itu untuk menyambut Joo In. Nggak lama kemudian Joo In datang. Yujin menyambutnya dan memberikan bunganya. Ia juga menyiapkan mojito kesukaan Joo In untuk merayakan dramanya yang akan ditayangkan. Joo In mau meminum mojitonya tapi Yujin melarang. Ia membuka sampanye terlebih dahulu. Karena sebelumnya botolnya dikocok jadinya isinya tumpah saat dibuka. Yujin juga melakukannya saat Joo In pertama kali terpilih menjadi pemeran utama. Dua hari sebelum ia pergi ke Paris. Mereka lalu membicarakan hari saat Yujin pergi. Joo In sangat sedih tapi ia menahannya karena nggak mau membuat Yujin sedih. Ia hanya bisa menangis dalam hati. Yujin meminta maaf. Ia lalu mengajak Joo In untuk makan.
Di rumah Bi Soo juga menyiapkan makanan.
Joo In masih menikmati makan malamnya dama Yujin. Mendadak Yujin mengajak Joo In untuk bermalam bersamanya. Lah??? Maksudnya dia hanya ingin bersama Joo In. Mengobrol semalaman. Joo In ingat kalo Yujin juga sering menemaninya membaca naskah. Yujin kayak nggak rela Joo In pulang ke Bi Soo. Ia lalu bangkit dan memberi hadiah ke Joo In. Sebuah jam tangan. Ia membantu memakaikannya ke tangan Joo In. Joo In berterima kasih dan malah ingat sama Bi Soo yang nggak mau dapat ucapan terima kasih. Yujin meminta Joo In untuk sering-sering memakainya. Tapi saat bersamanya Joo In nggak perlu memeriksa waktu karena ia nggak akan pernah membuatnya bosan.
Joo In akhirnya pulang dan Bi Soo menyambutnya. Ia bahkan menyiapkan makanan dan sampanye juga. Tapi saat tahu kalo Joo In habis bersama dengan Yujin dan mendapat bunga dan jam tangan dari Yujin, sikap Bi Soo berubah nggak acuh. Ia bahkan nggak mau mengakui kalo sudah menunggunya pulang. Joo In memberi tahu kalo ia memikirkan Bi Soo saat menerima jam tangan itu. Ia penasaran apa yang Bi Soo lakukan. Selama ini Bi Soo sudah bekerja keras. Ia bahkan menulis ulang naskahnya saat ia meminta perubahan. Bi Soo lega jaringan akan menayangkan dramanya. Joo In sesumbar kalo jaringan tv sudah setuju menayangkannya semenjak ia bergabung.
Keduanya lalu duduk bersama. Bi Soo membuka sampanye-nya dan menuangkannya ke gelas mereka. Ia berterima kasih pada Joo In karena telah membalikkan keadaan dan mempercayainya. Sama seperti Bi Soo, Joo In juga melarang Bi Soo untuk berterima kasih padanya. foto: MBC Ibu memandangi jas dokternya seakan berat melepasnya. Ayah masuk dan memberinya bunga. Ibu merasa kalo ayah nggak perlu melakukannya. Dewan rumah sakit akan segera memutuskan.
Gwang Ja bersama Jae Hwan. Ia mengeluhkan Jae Hwan yang akan sangat sibuk setelah dramanya akan ditayangkan. Jae Hwan menenangkan kalo ia akan selalu meluangkan waktu untuk Gwang Ja. Mereka lalu membicarakan pria yang dekat dengan Joo In. Di antara Yujin dan Bi Soo, Gwang Ja memilih Yujin. Awalnya mereka hanya berpura-pura tapi ia melihat kalo sekarang Yujin sepertinya beneran menyukai Joo In. Kalo Jae Hwan memilih mendukung Bi Soo. Ia yang tadinya dingin sekarang berubah jadi romantis. Dan gegara beda itulah mereka jadi bertengkar.
Ibu pamitan sama dokter Jung. Keduanya saling berterima kasih. Kalo nggak karena ibu, dokter Jung merasa nggak akan bisa ada di sana. Ibu juga berterima kasih. Berkat dokter Jung bekerja di sana terasa menyenangkan.
Joo In dan Bi Soo bersama-sama meninggalkan rumah. Joo In punya ide agar mereka membiarkan para ibu menginap di ruang tamu. Mereka akan merasa bahagia dan mengembalikan kenangan indah. Bi Soo setuju. Ia memuji Joo In yang punya banyak saran bagus. Joo In bercanda nyuruh Bi Soo untuk minta saran darinya. Keduanya lalu berpisah.
Bi Soo membantu ibu berkemas. Karena ibu nggak punya banyak barang jadi nggak banyak yang perlu dibereskan. Mendadak ibu menanyakan hubungan Bi Soo dengan Joo In. Ia menyinggung artikel tentang Joo In yang menyatakan dia punya pacar. Bi Soo memberitahu kalo itu palsu dan mrmberitahukan yang sebenatnya pada ibu.
Seorang reporter akan menerbitkan cerita kalo ia dan Juinnim tinggal bersama makanya mereka merilis cerita palsu untuk mengubur itu. Ibu kayak nggak puas dan menanyakan siapa Yujin? Bi Soo memberitahu kalo Yujin adalah teman SMA Juinnim. Ibu heran dengar dari tadi Bi Soo manggil Juinnim. Bi Soo berusaha menjelaskannya tapi ibu malah meledeknya dan membuat wajahnya merah.
Malamnya Bi Soo membawa ibu ke rumah. Halaman sudah ditata oleh Joo In sedemikian rupa sampai menjadi sangat indah. Ibu tersentuh lihatnya. Ia ingin manggil Joo In dan bukannya Joo In-ssi. Ibu Joo In mengiyakan. Joo In sendiri juga lebih nyaman dipanggil begitu. Chang Kyu juga datang. Ia membawakan bunga untuk ibu. Bunganya cantik ditaruh di dalam balon.
Mereka lalu duduk bersama. Chang Kyu nggak kebayang gimana sulitnya ibu mengelola rumah sakit. Ia saja yang mengelola toko piringan hitam sangat kerepotan apalagi ibu. Ibu sendiri tumbuh di lingkungan rumah sakit dan hanya bisa bekerja di rumah sakit. Bi Soo menyalakan lilin di kue ibu dan nyuruh ibu untuk membuat permohonan. Ibu terharu banget. Belakangan dia sering membuat permohonan. Dan setelah ibu meniup lilinnya Bi Soo menanyakan apa yang Ibu inginkan? Ibu hanya ingin mereka semua bahagia. Bi Soo protes. Harusnya ibu berdoa untuk dirinya sendiri. Chang Kyu menegur Bi Soo dan memberi tahu kalo kebahagiaan orang di sekitar ibu akan membuat nya bahagia.
Bi Soo lalu memberikan hadiahnya pada ibu. Joo In minta ibu untuk membukanya. Ia ingin tahu hadiahnya apa. Bi Soo melarang ibu membuka di sini dan menyuruhnya untuk membukanya di kamar tamu dan langsung memakainya. Ibu Joo In pikir isinya pakaian. Ia lalu bangkit dan membantu ibu memakainya. Chang Kyu nggak sabar banget lihat ibu keluar. Dan ternyata ibu adalah cinta pertama Chang Kyu. Nggak lama kemudian ibu keluar dengan baju marun. Ibu cantik banget. Semuanya memuji penampilan ibu dan kemampuan Bi Soo memilih hadiah. Chang Kyu juga merasa ibu sangat anggun. Ibu berterima kasih alaya Bi Soo. Bi Soo menjanjikan akan membelikan ibu baju dengan berbagai warna. Dua nggak tahu kenapa selama ini ibu hanya memakai baju warna hitam.
Pesta sudah selesai. Bi Soo dan Joo In melompat menangkap balon. Setelah semuanya tertangkap Joo In lalu mengajak Bi Soo minum. Bi Soo baru menyadari kalo mereka nggak minim selama pesta tadi. Keduanya berjalan bersama meski agak jauhan. Bahkan untuk bicara mereka hanya berkirim pesan. Bi Soo sangat berterima kasih atas pesta tadi. Joo In merendah. Ia hanya menyediakan tempat. Bi Soo menambahkan kalo Joo In juga membuat kenangan indah.
Mereka belanja di minimarket. Mendadak ada yang mengenali mereka dan berpikir kalo mereka pacaran. Joo In membantah dan memberitahu kalo mereka hanya nggak sengaja ketemu. Bi Soo membantahnya dan memberitahu kalo mereka memang dekat karena pekerjaan. Joo In minta orang itu untuk menonton drama mereka nanti.
Keduanya minum bersama di rumah. Joo In mengeluhkan Bi Soo yang bilang kalo mereka dekat tadi. Tapi nggak tahu kenapa dia merasa lebih baik setelahnya. Bi Soo menyinggung kesamaan mereka. Ibu mereka saling kenal dan mereka memiliki rumah itu di waktu yang berbeda. Joo In berpikir kalo sepertinya mereka berada di lini masa yang sama. Para ibu sudah tidur di kamar tamu.
Paginya Bi Soo membuat kopi untuknya dan Joo In. Para ibu sudah pulang. Joo In menanyakan apa yang ibu Bi Soo rencanakan? Saat orang pensiun setelah berkarier panjang, mereka kesulitan memilih harus melakukan apa dengan hidup mereka. Bi Soo santai karena ibunya sudah merencanakan semuanya.
Ibu mengajak ibu Joo In ke toko Chang Kyu. Di sana Chang Kyu memutar lagu yang asik untuk mereka. Ibu Joo In bahkan sampai ikut bernyanyi. Mendadak ibu dapat telpon dari dokter Jung. Karena di sana sedikit berisik akhirnya ia pergi untuk menjawabnya. Ibu Joo In pamit mau ke toilet dan Chang Kyu menunjukkan letaknya padanya. Nggak lama kemudian ibu kembali. Melihat ibu Joo In nggak ada dia jadi khawatir. Apalagi setelah telponnya ibu Joo In nggak aktif. Ia memberi tahu Chang Kyu kalo ibu Joo In menderita alzheimer. Keduanya lalu pergi untuk mencarinya.
Bi Soo ditelpon sama ibu tentang ibunya Joo In yang hilang. Ia lalu ngasih tahu Joo in. Joo In panik. Ia mau ikut mencari tapi Bi Soo melarang dan menyuruhnya tetap di rumah kalo-kalo ibu pulang. Joo In nggak mau dan kekeuh pingin nyari. Keduanya mencari bersama. Orang-orang bahkan mengenali Joo In tapi Joo In nggak peduli. Setelah lama mencari akhirnya Bi Soo menemukan ibu dikerumunin sama orang-orang. Joo In langsung menghampiri ibu dan memeluknya. Ibu nampak takut dan melihat Bi Soo. Joo In mencoba untuk ngasih tahu ibu kalo dia adalah Han Jagganim. Tapi rupanya ibu bukannya takut sama Bi Soo tapi takut sama Joo In. Ia melepaskan Joo In dan menghampiri Bi Soo. Ibu menganggap Bi Soo sebagai suaminya lagi dan ibu nggak mengenali Joo In sebagai putrinya. Joo In syok
Ibu Joo In akhirnya pulang. Bi Soo memberinya minum. Ibu Joo In merasa nggak enak sama Joo In dan berpikir kalo Joo In adalah murid Bi Soo Eh ayah. Dih ya gitu lah. Ibu merasa kalo Joo In merasa sedih. Ia memanggilnya ibu. Bi Soo memberitahu kalo mungkin ibunya mirip ibu. Ibu bertanya apa ibunya sudah meninggal? Bi Soo nggak menjawab. Ibu merasa amat lelah dan Bi Soo menyarankan agar ibu tidur siang.
Ibu datang bersama Chang Kyu. Ibu khawatir banget sama ibu dan Joo In. Joo In pasti terguncang dilupakan sebagai putri. Chang Kyu juga merasa bersalah banget. Joo In nungguin ibu di kamar. Ia menggenggam tangan ibu dan meminta agar ibu jangan melupakannya. Ibu sama Chang Kyu mau pamit tepat saat Joo In keluar dari kamar ibunya. Ia berterima kasih pada mereka karena sudah membantunya mencari ibu. Ibu menghampiri Joo In dan memeluknya. Ia meminta maaf. Harusnya dia terus mendampingi ibunya.
Setelah semua orang pergi, Joo In duduk sambil nangis. Bi Soo kembali dan duduk di sampingnya. Joo In mengaku sudah tahu kalo hari ini melupakannya akan tiba. Ia pikir itu masih lama. Pun saat ibu nggak mengenali orang lain ia akan tetap mengingatnya. Bi Soo meyakinkan kalo Joo In pasti bisa menanganinya. untuk membuat semuanya tetap menarik. Ia seorang aktris. Hari ini ibunya memberinya peran sebagai murid suaminya dan entah apa lagi yang akan diberikan lain kali. Cobalah mengikutinya. Kamu seorang aktris. Itu pekerjaanmu. Nggak ada yang perlu ditangisi.
Joo In menghapus air matanya dan mencoba tegar. Ia lega ia seorang aktris. Ia yakin bisa memerankan seorang putri dan peran lainnya. Joo in menambahkan kalo nanti datang hari ibu melupakannya lagi, ia akan mengingat apa yang Bi Soo katakan. Bi Soo menekankan kalo Joo In adalah putrinya dan nggak ada yang bisa mengubahnya. Ia saksinya. Bi Soo mendadak membelai rambut Joo In. Kamu sudah bekerja dengan baik. Nggak tahu kebawa perasaan apa gimana tahu-tahu Joo In mengecup pipi Bi Soo.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊