All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Joo In yang pingin ketemu sama Bi Soo malah melihatnya membawa orang lain. Mereka duduk bersama dan Hee Jung memperkenalkan diri kalo ia juga penggemar Joo In. Bi Soo dengan sengaja menambahkan kalo Hee Jung adalah cinta pertamanya. Ternyata sebelumnya Hee Jung bilang ke Bi Soo kalo ia adalah penggemar Joo In makanya Bi Soo mengajaknya ikut. Joo In memaksakan senyumnya lalu mempersilakan mereka untuk memesan makanan.
Dae Young juga mau makan sama presdir Kim. Mereka ada di perjalanan. Presdir Kim menawarkan untuk mengajaknya makan di restoran favoritnya. Dae Young setuju. Ia dan presdir Kim sama-sama mau menyalakan musik dan secara nggak sengaja jari mereka bersentuhan. Rasanya seperti terkena belut listrik. Dengar belut listrik membuat Presdir Kim jadi pingin makan belut panggang. Dia mengajak Dae Young untuk makan itu lain kali. Dae Young senyum mulu. Nggak tahu kalo kata lain kali bisa membuat membuatnya sangat senang.
Makanannya sudah datang. Yang bikin kesal Bi Soo dengan sengaja memotong steik untuk Hee Jung. Joo In sendiri hanya bisa diam menatapnya. Hee Jung menegur Joo In yang belum menyentuh steik nya. Hok In beralasan kalo dia harus menjaga pola makannya sebelum syuting dimulai. Hee Jung meeasa kalo pasti sulit hanya menatap steik yang sangat lembut. Sambil menatap Bi Soo, Joo In menjawab kalo itu agak nggak menyenangkan. Orang sepertinya nggak akan bisa memacari pria. Hee Jung menangkap kalo mereka punya banyak kesamaan. Marga mereka sama-sama Oh. Bi Soo tahu-tahu memotong dan mengaku merasa familiar sama Joo In saat mereka pertama ketemu. Joo In bertanya pada Hee Jung apa ia pacaran sama seseorang?
Hee Jung menjawab enggak tapi Bi Soo malah membicarakan kemungkinan mereka balikkan. Karena makin merasa nggak enak akhirnya Joo In pamit dengan alasan masih punya jadwal lain. Hee Jung bangkit dan berterima kasih atas makan malamnya. Ia menjanjikan akan mentraktirnya makan malam enak lain kali. Dan setelah Joo In pergi, barulah Hee Jung mengonfirmasi sikap Bi Soo padanya tadi. Bi Soo seakan mau membuat Joo In cemburu dengan bersikap baik padanya. Bi Soo membantah dan mengungkit hubungan Joo In dengan Yujin, eksekutif perusahaan kosmetik. Hee Jung mengakui kalo Bi Soo membuat nya berdebar tadi.
Joo In datang ke panti jompo dan menemui ibu. Ibu duduk di depan. Katanya ia suka melihat orang yang datang dan pergi. Tapi Joo In tahu kalo ibu merasa kesepian sendirian di kamarnya. Ibu malah lebih mengkhawatirkan Bi Soo yang mungkin jauh lebih kesulitan. Dan mungkin juga suasana hatinya mempengaruhi Joo In. “Sedikit.” Ibu merasa kalo Joo In sangat kesulitan. Nggak mau terus membahasnya, Joo In menawarkan ibu untuk meminum teh bersamanya. Sambil menyeduh tehnya Joo In menghela nafas panjang. Ia melihat ibu yang tampak sedih. Ia pun memaksakan senyumnya dan menghampiri ibu untuk memberikan tehnya.
Sepertinya ibu lupa Joo In pergi sebentar. Ia nangis dan minta agar Joo In nggak meninggalkannya. Ia teringat ayah yang meninggalkannya dan berharap Joo In nggak meninggalkannya juga. Joo In menjanjikan kalo ia nggak akan pernah meninggalkan ibu tapi ibu masih nggak percaya. Joo In nangis. Ia yang sedang menghadapi banyak hal minta agar ibu nggak bersikap seperti itu. Akhirnya ia menjanjikan pada ibu kalo ia akan terus mencintai ibu. Meski ibu membencinya, ia akan terus mencintai ibu selamanya.
Presdir Kim yang sedang makan malam sama Dae Young mengajaknya untuk pindah tempat makan secara sepertinya Dae Young nggak suka makan sup kuhli. Dae Young membantahnya dan pura-pura menyukainya tapi Presdir Kim tahu kalo Dae Young bohong. Akhirnya Dae Young mengakui kalo dia nggak suka semur tapi bersama Presdir Kim terasa lebih istimewa. Ia menekankan kalo makanannya nggak penting. Yang penting adalah pembicaraan mereka. Ih tapi kok kedengarannya kayak dialog dari komedi romantis. Dae Young mengaku suka komedi romantis. Presdir Kim nggak nyangka. Dikiranya Dae Young suka semur ikan dan menonton acara kriminal di TV. Dae Young takutnya mengecewakan Presdir Kim tapi Presdir Kim justru senang bisa tahu lebih banyak tentang Dae Young.
Joo In akhirnya pulang. Ia melihat kalo gambarnya masih ada di kamar Bi Soo. Bi Soo ada di ruang tengah. Melihat Joo In masuk, ia mengambil naskahnya dan mau ke kamar. Secara nggak sengaja jarinya terluka kena gores kertas. Joo In langsung mendekat karena khawatir tapi Bi Soo malah menghindarinya dan melarang Joo In untuk peduli padanya. Ia lalu meninggalkan Joo In yang hanya bisa terdiam lihat sikap Bi Soo yang seperti itu. Joo In nyusulin Bi Soo ke kamarnya. Melihat fotonya masih ada di kamarnya membuatnya berpikir kalo Bi Soo masih menyukainya.
Bi Soo membantahnya. Alasannya nggak menurunkannya adalah karena ia nggak punya perasaan lagi padanya. Baginya Joo In hanyalah karakter di kisahnya. Ia mendapat inspirasi dari itu saat menulis. Joo In nggak mau mempercayainya. Baginya itu bohong. Bi Soo masih tinggal di sana karena masih punya perasaan padanya. Bi Soo membantah dan memberitahu kalo ia sedang mencari tempat baru. Ia nyuruh Joo In untuk menurunkan posternya setelah ia pindah.
Joo In syok. Ia memperingatkan kalo hubungan mereka akan benar-benar berakhir kalo Bi Soo beneran meninggalkan rumahnya. Bi Soo malah menganggap kalo hubungan mereka sudah berakhir. Mau gimana lagi dia harus meyakinkan Joo In? Joo In menunjukkan kalo Bi Soo membuat rencananya sendiri untuk putus dengannya. Ia mengaku butuh waktu untuk memprosesnya. Dan sampai saat itu tiba ia melarang Bi Soo untuk pindah. Ia ingin Bi Soo ada untuk menghadapi rasa sakitnya. Dia nyuruh Bi Soo untuk menyadari perbuatannya. Lihatlah akibat keputusannya. Setelahnya Bi Soo hanya diam sambil menggenggam tisu yang ada noda darahnya.
Di kamarnya Joo In nangis. Dia mengambil bintang dari Bi Soo dan membuangnya. Nggak hanya itu. Ia juga membawa bonekanya keluar. Bi Soo melihatnya dari kamarnya. Ia khawatir tapi nggak melakukan apa-apa juga. Joo In jongkok di depan rumah menatap bonekanya. Yujin datang dan melihatnya. Ia merasa sangat khawatir dan menghampirinya. Joo In malah tambah sedih. Kenapa Yujin selalu datang di saat seperti Ini? Nggak mau Joo In makin sedih, Yujin pun mengajaknya pergi dari sana. Di rumah Bi Soo masih menulis. Melihat Joo In yang belum juga kembali membuatnya khawatir tapi dia nggak juga mencarinya malah lanjut nulis.
Yujin membawa Joo In ke rumahnya dan menyuruhnya untuk tidur di ruang tamu. Joo In merasa nggak nyaman dan mau ke hotel aja. Yujin melarang karena itu akan membuatnya merasa nggak nyaman. Semua orang akan memperhatikannya karena ia seorang selebritas. Joo In lalu mau ke tempat ibu tapi Yujin kembali melarang. Itu akan lebih sulit karena ia harus bersikap nggak papa. Ia meminta Joo In untuk mencoba melupakan semuanya selama sehari lalu mencoba lagi di hari lain dengan terbiasa Bi Soo nggak ada di sisinya. Bi Soo sudah menyelesaikan episode 8 dan menyimpannya. Lah ia malah menemukan tulisan Joo In untuknya. Setelah membacanya ia menghapusnya. Selain itu ia juga menghapus wallpapernya.
Joo In yang nggak bisa tidur mendatangi Yujin di ruang kerjanya. Ia ingat saat semua orang melarangnya pacaran sama Bi Soo. Ia mengabaikan mereka. Menurutnya Bi Soo orang yang luar biasa. Mungkin sekarang mereka menertawakannya karena ia dengan b#doh jatuh cinta pada Bi Soo. Yujin malah merasa kalo nangis saat sedih itu normal. Sambil membelai rambut Joo In ia malah merasa kalo Joo In tampak sangat cantik sekarang. Joo In malah heran. Kayak gini cantik? Yujin membenarkan. Joo In berterima kasih padanya. Yujin rasa Joo In nggak perlu berterima kasih padanya. Ih Joo In malah jadi ingat pada Bi Soo yang melarangnya untuk bilang terima kasih. Joo In mengaku bersyukur atas Yujin. Yujin mengiyakan dan akan melakukan apapun untuk membuat Joo In senang.
Bi Soo datang ke tempat Chang Kyu dan malah disuruh untuk bebersih. Bi Soo murung. Ia nggak tahu apa yang ia lakukan sekarang. Chang Kyu menanggapinya dengan santai. Kalo Bi Soo nggak tahu lalu siapa yang tahu? Bi Soo menanyakan apa Chang Kyu pernah putus sama orang yang ia cintai? Chang Kyu makin heran. Kalo mencintai kenapa harus putus? Ia bisa bersama orang yang ia cintai di masa baik dan buruk. Bi Soo mrnagi nggak bisa tetap berada dalam hubungan. Kalo aja ia tahu kalo itu akan berakhir dengan menyedihkan. Chang Kyu menanyakan gimana Bi Soo bisa yakin kalo dia akan sedih? Dia nggak ngerti siapa sih yang ia bicarakan? Bi Soo berdalih kalo itu kisah yang ia kerjakan. Chang Kyu kembali menyuruhnya untuk bebersih tapi Bi Soo malah pergi.
Yujin menyiapkan sarapan untuk Joo In. Lah Kok In malah kembali ingat sama Bi Soo. Yujin sesumbar kalo rumahnya lebih baik daripada menginap di hotel. Joo In bisa menikmati sarapan yang disiapkan oleh koki yang tampan. Joo In tersenyum dan menanyakan gimana dia bayarnya? Yujin melarang Joo In untuk membayar. Cukup senyum aja. Hok In tersenyum dan berterima kasih untuk semuanya. Yujin memberitahu kalo Joo In bisa mengantarkannya kalo buruh bantuan untuk melupakan Bi Soo. Ia mengandalkan orang yang ia butuhkan. Ia ingin menjadi orang seperti itu bagi Joo In.
Bi Soo menemui dokter Jung dan dijelaskan kalo tujuan kemoterapi adalah mengangkat atau mengecilkan tumor. Tapi itu nggak banyak membantu karena kankernya sudah menyebar. Dokter meminta Bi Soo untuk menyiapkan diri dan membuat ibu senyaman mungkin. Bi Soo lalu menemui ibu. Ibu menunjukkan topi dari Joo In. Ia lalu meminta Bi Soo untuk mengatakan pemakaman hidup untuknya. Ibu nggak mau ada pemakantempay semua orang nangis tanpa ibu. Ia ingin pemakaman tang bahagia, tempat semua temannya berkumpul dan tertawa. Ia ingin meninggalkan dunia dengan satu kenangan indah terakhir. Bi Soo mengangguk mengiyakan. Ibu juga minta Bi Soo untuk mengundang Joo In. Bi Soo mengiyakan dan akan memberitahu Joo In.
Joo In sedang syuting untuk mempromosikan drama barunya. Bi Soo datang dan ingin bicara dengannya. Joo In menanggapinya dengan sinis. Masih ada yang mau dibicarakan? Gwang Ja juga kesal banget lihatnya. Ia mengungkit gimana dulu Bi Soo memintanya untuk menjaga Joo In tapi ternyata dia malah memutuskan Joo In. Bi Soo bersikap seolah-olah jatuh cinta kepada Joo In. Joo In meminta Gwang Ja untuk berhenti karena orang-orang menatap mereka. Ia dan Gwang Ja lalu pergi dari sana.
Yujin sedang berolahraga bersama sekretarisnya. Ia mengatur kecepatan treadmill-nya dengan sangat cepat. Yujin sendiri ingin lebih cepat. Sekretarisnya menanyakan apa Yujin sudah baikan sama Joo In? Yujin membantahnya. Tapi seenggaknya sekarang Joo In ada di sisinya. Sekretarisnya menyampaikan kalo siapapun uang tetap di sisi gadis itu sampai akhir akan menang. Ia lalu menyudahi olahraganya dan mau mandi.
Joo In minum sendirian di tempat Yujin. Nggak lama kemudian Yujin pulang. Ia berharap Joo In nggak minum dengan perut kosong. Joo In sesumbar kalo ia seorang selebritas. Bahkan jika nggak berselera makan, aku disajikan makanan dan dikelilingi oleh tim ajudan. Yujin mengambil minumannya dan menanyakan kenapa ia minum? Joo In cerita kalo hari ini dia ketemu sama Bi Soo. Itu lebih baik dari dugaannya. Ia harus melupakannya. Yujin membelai rambutnya dan memujinya sebagai wanita kuat. Ia lalu mengembalikan minuman Joo In.
Chang Kyu juga sedang minum di tokonya. Bi Soo datang. Ia mengajaknya untuk minum bareng tapi Bi Soo menolak. Chang Kyu menyinggung tentang pemakaman hidup yang ibu inginkan. Bi Soo sendiri setuju untuk melakukannya karena itu yang ibunya inginkan. Chang Kyu nggak nyangka. Dikiranya Bi Soo akan ragu saat menjawabnya. Bi Soo merasa kalo itu ide bagus. Ia juga ingin merasakan waktu bahagia dengan teman-teman dan keluarga sebelum mati. Dan minta maaf kepada orang yang ia sakiti. Dan berterima kasih kepada orang yang membuat jantungnya berdebar. Ia akan menghabiskan waktu seharian untuk melihatnya. Agar ia nggak melupakan wajahnya saat ia jauh darinya. Ia akan menatapnya selamanya. Chang Kyu malah merasa kalo Bi Soo sedang membicarakan pemakamannya sendiri. Joo In mantap menghapus kontak Bi Soo.
Paginya ia sudah rapi mau ke pemakaman hidup ibu Bi Soo. Yujin menghampirinya dan memuji penampilannya. Ia menawarkan untuk menjadi pasangan Joo In di pesta tapi Joo In menolak. Yujin nyuruh Joo In untuk menegakkan kepalanya dan menunjukkan pada Bi Soo apa yang sudah dilewatkannya. Joo In memberi tahu kalo ia akan pulang sebelum tengah malam dan nggak akan kehilangan sepatu kacanya biar Bi Soo nggak mencarinya. Bi Soo juga sedang bersiap. Ia membayangkan memakai baju pemakaman. Hhh itu hanya hayalannya.
Pemakaman ibu diadakan di tempat Chang Kyu. Ibu dan Joo In belum datang. Bi Soo bilang Klo In sibuk tapi ibu bilang Joo In akan datang karena habis telponan dengannya. Nggak lama kemudian Joo In datang. Ibu langsung memujinya. Bukan karena Joo In putrinya tapi karena dia memang cantik. Hok In duduk di sebelah Bi Soo. Sambil senyum ia merapikan pakaian Bi Soo. Ih Bi Soo-nya malah manyun mulu. foto: MBC Jae Hwan lagi suntuk banget nulis nya. Gwang Ja tahu-tahu datang dan cerita tentang Bi Soo yang datang ke lokasi syuting dan mengganggu Joo In. Kayak dia benci banget sama Bi Soo. Jae Hwan beranggapan kalo Bi Soo sudah mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk menjadikan acara itu populer.
Mungkin dia datang hanya untuk meramaikan acaranya. Gwang Ja kesal karena berpikir kalo Jae Hwan membela Bi Soo. Menurutnya Jae Hwan nghak bisa belajar apapun dari Bi Soo dan menyuruhnya untuk berhenti mejadi asistennya. Jae Hwan sendiri memahami kalo apa yang Bi Soo lakukan pada Joo In itu buruk tapi ia nggak bisa berhenti bekerja. Selama ini ia belajar banyak tentang menulis dari Bi Soo. Ia yakin kalo Gwang Ja akan melihat sisi Bi Soo yang lain kalo sudah mengenalnya. Gwang Ja makin kesal dikira salah sangka. Dia malah jadi kecewa pada Jae Hwan lalu pergi.
Akhirnya ibu datang. Dia memakai hanbok. Bi Soo menghampirinya dan memakaikan sepatu. Ia berharap selagi memakai sepatu itu, ibu akan menapaki jalan yang menyenangkan. Ia menjanjikan akan mengantar kepergian ibu sebaik mungkin. Ia mengulurkan tangannya dan berjalan bersama ibu sambil genggaman tangan. Joo In dan ibunya melemparkan bunga ke mereka.
Kelimanya duduk. Ibu membawa botol sampanye untuk merayakan. Ibu Joo In lupa dan menanyakan perayaan apa? Ibu memberitahu kalo ia mendapat undangan ke akhirat. Orang lain nggak sempat bersiap saat mereka pergi. Tapi ibu merasa beruntung. Ia hanya mengundang teman-temannya yang berharga ke pemakaman hidupnya. Ibu Joo In nangis dengarnya. Ibu melarangnya menangis karena kalo ada yang nangis akan didenda sebesar sebesar sejuta won untuk tiap tegasnya. Wah Bi Soo jadi nggak berani nangis. Ibu Joo In membantah kalo dia nangis. Orang cuman menguap aja.
Mereka bersulang bersama dengan dipimpin sama Joo In. Untuk perjalanan menyenangkan Kang Hae-jin berikutnya! Ibu Joo In melihat cincin yang Joo In pakai dan merasa kalo itu seperti cincinnya ibu. Ibu memberitahu kalo dia yang memberikannya. Joo In memamerkannya dan menunjukkannya pada Bi Soo juga. Bi Soo mengangguk malu. Chang Kyu lalu menanyakan ke ibu kalo bisa terlahir kembali dia ingin terlahir menjadi apa? Ibu menjawab kalo dia ingin menjadi putrinya Bi Soo.
Bi Soo pikir ibu mau membalasnya karena ia anak nakal. Ibu lalu nanya ke Joo In, ia ingin terlahir sebagai apa? Joo In bilang ingin terlahir sebagai Bi Soo. Ia pikir ia sudah tahu semuanya tentang Bi Soo tapi ternyata masih banyak yang belum ia ketahui. Ia ingin tahu apa yang Bi Soo pikirkan.
Joo In lalu mengajak Bi Soo ke ruang dengar. Di sana ia melepaskan cincinnya dan memberikannya pada Bi Soo. Ia nggak bisa lagi menyimpannya. Ibu memberikannya padanya karena ingin ia ada di sisi Bi Soo. Ia menepati janji itu. Ia akan merelakan Bi Soo seperti yang ia inginkan. Sekarang semuanya sudah berakhir. Bi Soo mengambil cincin itu dan…
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊