All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Bi Soo menyelamatkan Joo In yang disekap sama In Young di sebuah ruangan dalam keadaan lemas. Nggak lama kemudian Yujin masuk. Ia sama khawatirnya sama Bi Soo. Seorang staf nyuruh Joo In untuk bersiap. Bi Soo malah memarahinya karena merasa Joo In nggak nggak papa. Joo In meraih tangannya dan bilang akan melakukannya. Ia akan menyelesaikannya karena itu adalah pekerjaannya. Akhirnya Joo In kembali ke panggung dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Di rumah Bi Soo melihat berita tentang Joo In. Ia merasa lega setelah melihat wajah Joo In di artikel. Nggak lama kemudian Joo In pulang habis dari dokter. Ia nggak mengalami cedera dan hanya perlu istirahat. Ih dia melihat Bi Soo nggak mengganti setelannya. Bi Soo mengaku terlalu lelah. Ia lalu nyuruh Joo In untuk beristirahat. Di kamarnya Joo In mencoba untuk tidur tapi kenangan itu membuatnya nggak bisa tenang.
Ibu mengirim pesan ke ibunya Joo In. Ayah yang duduk di ruangan yang sama sama ibu mengungkap penyakit ibu, kanker pankreas dan mengeluhkan ibu yang membohonginya. Ibu mengaku nggak maksud buat bohong. Ia hanya menunggu waktu yang tepat. Ayah marah. Penyakit ibu sudah nggak bisa diobati tapi masih sesantai ini. Apa Bi Soo tahu? Ibu melarang ayah untuk ngasih tahu. Dia akan ngasih tahunya sendiri.
Bi Soo memperhatikan kamar Joo In. Saat lampu kamarnya mati ia lega karena mengira Joo In tidur. Tahunya Joo In keluar. Yujin mengirim pesan menanyakan keadaannya. Joo In mengaku nggak papa. Dia mau menemui ibunya. Bi Soo menghampiri Joo In. Ia mau mengantarnya saat Joo In bilang mau ketemu ibu. Joo In melarang. Dia akan diantar sama Gwang Ja. Joo In ingin mengucapkan terima kasih karena Bi Soo sudah menyelamatkannya tapi Bi Soo nggak mau mendengarnya. Ia nyuruh Joo In untuk memikirkan kata lain. Ia melakukannya bukan untuk dapat terima kasih.
Gwang Ja sudah di luar. Bi Soo menginfirmasi kalo Joo In nggak akan lama kan? Joo In pikir mungkin enggak. Gwang Ja masuk. Dia berterima kasih banget sama Bi Soo yang sudah menyelamatkan Joo In. Joo In menahan dan memberi tahu kalo Jagganim nggak suka orang berterima kasih. Bi Soo membantah. Itu cuman buat Joo In doang. Krik krik. Joo In mau melipat selimutnya sebelum pergi tapi Bi Soo melarang dan minta dibiarkan saja.
Ibu kaget lihat Joo In mendadak datang padahal sudah larut. Ternyata ibu juga lagi nggak bisa tidur gegara mikirin Joo In. Mereka tidur bareng. Joo In mengeluhkan betapa lelahnya bicara di depan kamera seharian. Ternyata ibu lupa kalo Joo In memandu acara anugerah jadinya dia nggak nonton. Joo In nggak papa. Ibu lalu cerita tentang pertemuannya sama teman SMA-nya yang sudah lama nggak ketemu. Tadinya ibu kesal karena dia memutuskan hubungan. Tapi saat melihatnya lagi ibu langsung memaafkannya. Joo In mengaku senang bisa tidur sama ibu dan merasakan aroma ibu.
Bi Soo melipat selimut Joo In dengan rapi. Ia lalu bangkit dan ke kamar.
Yujin teringat ekspresi marah Bi Soo terkait Joo In. Dan tangan Joo In yang maksudnya untuk menenangkannya. Ia lalu melihat lukisannya yang ia buat dulu.
Presdir Kim bicara dengan Dae Young terkait dengan insiden Joo In. Ia memastikan kalo berita itu nggak akan bocor. Dae Young merasa kalo Bisoo sudah menganggap Joo In sebagai rekan setim sama seperti ia dan presdir Kim. Kedepannya ia berharap mereka akan lebih sering ketemu.
Paginya Bi Soo datang ke panti jompo dan membawakan kopi untuk ibu dan Joo In. Tepar saat ibu pingin minuman yang hitam dan pahit. Ibu lupa kalo namanya kopi. Ibu melihat kalo Bi Soo sepertinya kurang tidur. Bi Soo mengaku begadang untuk menulis naskah. Joo In menanyakan kopi Bi Soo. Ternyata Bi Soo sudah meminumnya tadi sambil mikirin seseorang. Ibu ingin menambahkan gula ke kopinya. Joo In mau mengambilkannya tapi ibu menolak dan mau mengambil sendiri. Sehabis ibu pergi joo in menyinggung Bi Soo yang pasti jadi lebih produktif karena sendirian di rumah. Bi Soo malah terjaga. Ia sudah terbiasa dengan lampu kamar Joo In yang menenangkan. Tapi semalam lampunya mati.
Joo In menjanjikan akan menyalakannya lain kali kalo dia pergi. Bi Soo malah berpikir kalo Joo In akan sering-sering menginap di tempat ibu. Semalam ibu nampak senang melihatnya. Bi Soo malah berpikir kalo bisa saja ibu khawatir karena Joo In datang larut malam. Joo In merasa kalo apa yang Bi Soo katakan benar. Bi Soo menawarkan untuk mengantarnya kalo nanti Joo In ingin mengunjungi ibu lagi.
Dokter Jung memberitahu kalo ayah sudah tahu tentang penyakit ibu dan menyarankan agar ibu juga ngasih tahu Bi Soo. Ibu nggak mau dengan alasan nggak mau membuat Bi Soo hancur. Tapi dokter Jung pikir kalo Bi Soo tahu maka ia akan menghabiskan lebih banyak waktu sama ibu. Ibu memikirkannya.
Yujin datang. Nggak seperti Bi Soo, ia membawa beberapa produk untuk ibu. Ibu senang melihatnya dan mencoba beberapa. Ibu ingat kalo Yujin selalu membawa banyak barang saat datang. Yujin sesumbar kalo ia nggak pernah datang dengan tangan kosong. Dan bunga mawar yang Yujin bawa ternyata adalah sabun. Kelopaknya bisa dipakai. Yujin merasa kalo senyum ibu nggak berubah. Ini pertama kalinya ia melihat senyum ibu setelah 4 tahun. Ia sampai merasa kalo ibu punya senyuman sejuta dolar. Bi Soo tahu-tahu menyela kalo senyum ibu nggak ternilai. Nggak sopan mengecap harga untuk senyum malaikatnya. 🤦♀️ Ibu tersenyum disanjung sama Bi Soo. Joo In ngasih tahu ibu kalo Yujin akan tinggal di Korea dan nggak akan pergi lagi. Yujin menjanjikan kalo ia akan berkunjung sesering mungkin. Bi Soo menyela ia pasti punya kerjaan.
Joo In mendadak dapat telpon. Ia pamit untuk menjawabnya. Yujin ngasih sabun ke Bi Soo tapi dia nggak mau. Yang nelpon Joo In adalah polisi. Mereka mengabarkan tentang In Young. Dan ternyata Bi Soo juga ditelpon sama polisi. Mereka ingin meminta pernyataannya sebagai saksi. Joo In dan Bi Soo pamit ke ibu dengan alasan kalo ada rapat yang harus mereka hadiri. Yujin mengejar mereka dan menanyakan yang terjadi. Ia menawarkan untuk mengantar saat Joo In bilang mau je kantor polisi karena pelakunya sudah tertangkap. Bi Soo melarang karena ia yang akan mengantarnya. Ia juga mau ke sana. Joo In membenarkan dan nyuruh Yujin untuk kembali ke pekerjaannya aja.
Sesampainya di kantor polisi Bi Soo khawatir sama Joo In yang ingin melihat pelaku. Hal itu mungkin akan mengembalikan kenangan buruk. Joo In sendiri sudah siap karena ia ingin mengakhirinya. Joo In terdiam menatap In Young sambil mendengarkan alasan in Young melakukan hal itu padanya.
Yujin membicarakan iklan untuk Joo In. Di akhir bawahannya menyebutkan rumor tentang Joo In yang katanya tinggal bersama seorang pria. Yujin sendiri nggak percaya dengan hal itu dan melarang mereka untuk menyebutkan rumor yang belum pasti kebenarannya.
Bi Soo yang baru pulang melihat Joo In sedang mengepel. Ia langsung mengambilnya karena hari ini adalah tugasnya membersihkan rumah. Ia menanyakan keadaan di kantor polisi tadi. Joo In merasa kalo apa yang In Young lakukan adalah karena dirinya. Bi Soo mengingatkan apa yang In Young lakukan padanya. Berkat hal itu Joo In jadi merasa aman saat melihat Bi Soo. Saat itu ia merasa takut. Bi Soo membukakan pintu untuknya, memeluknya dan bilang nggak papa. Bi Soo menyuruh Joo In untuk istirahat sementara ia membersihkan rumah. Joo In menghalangi.
Yujin terus kepikiran sama rumor tentang Joo In.
Ibu menemui Chang Kyu untuk meminta pendapatnya. Ia harus mengatakan sesuatu pada putranya tapi ia nggak tahu harus mengatakannya apa enggak. Chang Kyu pikir putra ibu akan tetap tahu meski ibu nggak ngasih tahu. Dan ngasih tahu belakangan nggak akan baik. Kalo ia jadi ibu maka ia akan mengatakannya.
Bi Soo membuat susu hangat. Sebenarnya itu buat Joo In. Tapi ia terlalu malu untuk mengatakannya. Malah mau membuangnya karena kalo ia meminumnya maka ia akan tertidur seperti bayi sedangkan ia harus menulis naskah. Joo In melarang dan mengambilnya. Bi Soo menyuruhnya untuk meminumnya sampai habis. Selesai minum ada susu di bibir Joo In. Bi Soo langsung mau membersihkannya pakai kaosnya. Sesaat mereka terdiam. Bi Soo lalu mengambil tisu dan memberikannya pada Joo In. Setelah membersihkan bibirnya Joo In memberitahu kalo ia sudah menemukan kata untuk menggantikan terima kasih. Aku menyukainya. Tinggal bersama membuat mereka akrab. Mereka adalah satu tim. Bi Soo juga suka dengan kata itu. Ia nyuruh Joo In untuk istirahat setelah mengalami cobaan berat. Di dalam kamar Bi Soo terus terngiang. Aku menyukainya.
Ibu mengajukan surat cerai ke ayah. Ayah menolak. Ia ingin bersama ibu. Ibu mengaitkannya dengan pekerjaan. Ayah yang ingin menjadi pemimpin rumah sakit dan menjalankan rumah sakit sesuai keinginannya. Ayah yang menginginkan ibu untuk melobi dewan rumah sakit. Ia meminta agar ayah menandatanganinya. Itu adalah permintaan terakhirnya.
Ibu nelpon Bi Soo dan mengajaknya bertemu. Ternyata ibu hanya ingin tahu tempat tinggal Bi Soo yang sekarang. Bi Soo nggak mau ngasih tahu. Dia nggak mau ibu menjualnya lagi. Ibu nggak kehabisan akal. Dia mau nelpon perasaan pindahan yang Bi Soo sewa saat pindahan. Bi Soo melarang. Ibu lalu pamit dengan alasan mau menghadiri rapat.
Bi Soo mampir ke minimarket sebelum pulang dan membeli susu. Saat ia sampai di rumah tahu-tahu ada ibu di depan. Ibu beneran nelpon perusahaan pindahan. Ibu menerobos masuk. Bi Soo bilang ke ibu kalo ia menyewa rumah itu. Ia kekeuh bilang kalo ia tinggal sendiri dan membantah semua yang ibu lihat. Saat ibu melihat kamar Joo In, Bi Soo beralasan kalo Joo In belum sempat membawa semua barangnya padahal ia sudah menelponnya tapi nggak ditanggapi. Catatan di pintu kulkas, Bi Soo bilangnya itu untuk penelitian. Ia harus mengingat beberapa hal. Dan saat ibu melihat foto besar Joo In di kamarnya, Bi Soo menjelaskan kalo ia memasangnya untuk mendapatkan inspirasi untuk karakter Joo In di kamarnya. Ibu mengklaim kalo Bi Soo suka sama Joo In dan tinggal bersamanya. Bisoo membantah. Ibu pikir wajar saja tinggal dengan orang yang disukai. Bi Soo kekeuh membantahnya.
Mendadak pintu terbuka. Ibu keluar dan melihat Joo In yang datang. Joo In juga kaget lihat ibu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊