All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Joo In meluk Bi Soo di bawah hujan dan nggak mau melepaskannya. Dia takut kalo Bi Soo akan menghilang. Dia ingin bersama Bi Soo. Ia lalu melepaskan pelukannya dan mencium Bi Soo. Bi Soo yang awalnya ragu balik mencium Joo In dalam.
Sesampainya di kamarnya Bi Soo menggantung mantelnya. Ingat saat Joo In memintanya jangan pergi. Joo In yang bilang akan memerankan karakter yang jatuh cinta kepada orang yang menghilang. Ia lalu bangkit dan melihat bayangannya di cermin. Joo In sendiri sedang mengeringkan rambutnya di kamarnya. Teringat ciuman mereka. Bi Soo mengaku nggak bisa melakukannya. Dia nggak tahu kapan akan menghilang lagi. Tapi Joo In yakin kalo ia akan menemukan Bi Soo lagi. Ia lalu teringat sesuatu. Ia berlari keluar dan mengambil boneka beruangnya.
Tim produksi mengadakan acara Ritual Doa Untuk Kesuksesan produksi drama. Joo In meletakkan amplop ke dalam mulut babi dan menyampaikan harapannya pada tim produksi. Siapa sangka baru aja mereka mau mulai tahu-tahu ada yang mengklaim kalo karya Bi Soo adalah plagiat. Semua orang khawatir. Nggak terkecuali Dae Young. Ia bahkan nyuruh Jae Hwan untuk bicara dengan pimpinan. Beda dengan Dae Young, Bi Soo justru lebih santai. Ia yakin kalo tuduhan itu akhirnya akan mereda.
Presdir Kim sangat khawatir dengan rumor tentang Bi Soo. Ia pikir juga aneh lihat Bi Soo mendadak menulis alur kisah romantis. Dia sendiri juga nggak percaya kalo Bi Soo menjiplak. Gwang Ja bahkan memperingatkan Joo In kalo karirnya bisa hancur kalo dia membuat satu kesalahan saja.
Bi Soo berada di toko Chang Kyu. Bahkan Chang Kyu juga mengetahui rumor tentang Bi Soo. Bi Soo yang meeasa nggak melakukan kesalahan bersikap santai. Tapi Chang Kyu yakin kalo itu mengganggu Bi Soo. Bi Soo menemukan piringan hitam yang berada di tempat yang salah. Chang Kyu senang Bi Soo melihatnya. Kalo dia menjualnya pelanggannya pasti marah. Dia lalu nyuruh Bi Soo untuk meletakkannya di tempat yang benar. Bagi Bi Soo, Orang yang cepat marah adalah masalahnya.
Yujin menatap cincinnya untuk Joo In. Lamarannya ditolak. Sekretarisnya lalu masuk dan menunjukkan berita tentang Bi Soo. Nggak mau Joo In kesulitan, ia lalu nyuruh sekretarisnya untuk melacak novelis yang menuduh Bi Soo.
Bi Soo berjalan pulang. Dari atas ia melihat kenangannya bersama Bi Soo. Saat ia mengajari Bi Soo melakukan pukulan. Bi Soo menulisnya ke dalam naskah. Sampai rumah ia melihat meja makan. Ia minum susu sampai mulutnya terdapat sisa susu. Bi Soo membersihkannya pakai lengan bajunya. Joo In tersenyum ingat itu. Selanjutnya Joo In ke kamar Bi Soo dan ingat saat mereka main basket sampai akhirnya jatuh bersama di tempat tidur. Di meja Bi Soo ada banyak catatan. Joo In mengambil sebuah buku dan membacanya. Aku akan mati. Aku akan menghilang. Masih ada 49 hari lagi. Joo In ingat kalo ia juga sempat membacanya sebelumnya.
Bi Soo pulang. Joo In yang melihat kepulangannya merobek kertas itu lalu memasukkannya ke dalam tasnya. Bi Soo masuk dan menghadapinya. Ia melarang Joo In untuk masuk ke kamarnya selagi ia nggak ada. Joo In mengaku yakin kalo Bi Soo nggak menjiplak novel itu. Ia saksinya. Bi Soo tetap dingin dengan bilang kalo itu adalah urusannya dan ia akan mengatasinya sendiri. Joo In juga menekaankan kalo itu juga urusannya.
Sesampainya di kamarnya, Joo In membacanya lagi. Ia ingat saat mengalaminya sendiri. Bi Soo menghilang di depan matanya. Dan apa yang Bi Soo katakan malam itu kalo ia nggak mau menyakiti Joo In. Joo In merasa kalo itu nggak mungkin. Di kamarnya Bi Soo mulai membereskan barang-barangnya. Dan akhirnya ia berakhir pada poster Joo In. Mau melepas tapi nggak bisa.
Joo In memulai syutingnya. Ia membayangkan lawan mainnya adalah Bi Soo. Hasilnya bagus. Dan ternyata di sana juga ada Bi Soo. Awalnya dia langsung mau pergi setelah adegan berakhir tapi sutradara malah memanggilnya. Semua orang menatapnya aneh. Mereka masih berpikir kalo Bi Soo menjiplak tapi sutradara menyatakan kalo dia percaya 100% pada Bi Soo. Joo In yang juga melihat Bi Soo hanya mematung tanpa bilang apa-apa.
Mereka bicara berdua. Joo In pikir Bi Soo datang karena ingin menemuinya tapi Bi Soo membantah. Dia cuman ingin melihat karena tadi adalah adegan penting. Ia lalu memberitahu kalo besok ia akan pindah. Dan Bi Soo pergi setelah mengatakan harapannya agar syuting berjalan lancar.
Dae Young bertemu dengan presdir Kim. Mereka membicarakan tentang skandal Bi Soo. Dae Khawatir kalo hal itu akan membuat Presdir Kim makin membenci Bi Soo. Tapi sebenarnya yang presdir Kim cemaskan adalah Joo In. Dae Young lalu mengajak Presdir Kim makan tapi Presdir Kim menolak dengan mengingatkan kalo makanan yang mereka makan waktu itu adalah yang terakhir. Dae Young berubah mengajaknya makan camilan. Telur rebus?
Joo In melakukan siaran langsung terkait skandal Bi Soo yang dibilang plagiat. Ia memberi tahu kalo karakter yang ia perankan menekuni kickboxing dan terlahir sebagai petarung yang tidak ragu untuk memukul, sebagian berdasarkan hidupku. Presdir Kim yang mencemaskan Joo In menelponnya tapi nggak dijawab. Dae Young juga nelpon Bi Soo dan dan memberitahukan tentang siaran langsung Joo In. Ia langsung putar balik untuk kembali pada Joo In.
Di kantor Yujin juga melihat siaran langsung Joo In. Huh hanya bisa menghela nafas. Ia lalu mau mengirim pesan ke Joo In tapi sekretarisnya malah datang sambil menunjukkan berita tentang Joo In. Siaran langsung Joo In jadi topik pencarian utama. Dari banyaknya komentar ada yang positif dan ada yang negatif. Orang penulisnya aja nggak bilang apa-apa tapi akhirnya malah ngasih penjelasan duluan.
Di tempat syuting Gwang Ja ngasih tahu Yoo In kalo Presdir Kim ingin menemuinya setelah syuting berakhir. Joo In yang meeasa nggak enak sama Gwang Ja mau menemuinya sendiri tapi Gwang Ja melarang. Ia akan menemaninya. Dan ternyata ide siaran langsung itu murni dari Joo In sendiri. Bi Soo bahkan nggak tahu tentang hal itu.
Yujin datang ke tempat syuting untuk meriksa keadaan Joo In. Gwang Ja dan yang lain langsung pergi dan membiarkan mereka bicara berdua. Yujin menyesalkan apa yang Joo In lakukan. Sekarang siaran langsungnya jadi berita. Ia sendiri sudah meriksa novelis yang menyebarkan rumor tentang Bi Soo dan ternyata ini bukan yang pertama kali ia menuduh karya orang lain menjiplak. Joo In pikir Bi Soo pasti akan senang atas apa yang Yujin lakukan. Yujin menekankan kalo ia melakukannya bukan buat Bi Soo tapi buat Joo In.
Bi Soo sampai rumah. Ia melihat dipan yang Joo In singgung dalam siaran langsungnya. Tentang berkemah dan memetik bintang. Masuk makin dalam ia lalu ke kamar Joo In. Bintang yang ia berikan nggak ada lagi di cermin. Di bawah tumpukan naskah ia menemukan selembar catatannya yang diambil oleh Joo In. Hhh. Syok.
Joo In akhirnya pulang. Di ke kamarnya dan menyalakan lampu ada Bi Soo di sana dengan catatan itu di tangannya. Ia mengonfirmasi kako catatan itu tentang Bi Soo? Bi Soo nggak menjawab. Ia meremas kertas itu dan membuangnya di tempat Joo In. Ia mau keluar rapi Joo In menghalangi. Banyak pertanyaan yang ia ajukan tapi nggak ada satupun yang Bi Soo jawab. Apa yang terjadi setelah 49 hari? Apa kamu akan mati? Joo In menanyakannya dengan suara bergetar. Bi Soo juga sama takutnya. Dia ngasih tahu Yoo In kalo sepekan dari sekarang dia nggak akan ada lagi.
Joo In syok. Kenapa baru ngomong Sekarang? Bi Soo sendiri nggak mau menyakiti Joo In. Joo In memeluknya. Kamu pasti ketakutan, menghitung hari-hari yang tersisa. Bi Soo mengaku nghak tahu cara menanganinya. Joo In melepaskan pelukannya dan menatap Bi Soo. Dia nyuruh Bi Soo untuk memikirkannya dan melakukan apa yang ia minta kalo dia nggak tahu. Bi Soo nggak menjawab dan pergi ninggalin Joo In. Joo In duduk di tempat tidurnya. Ia mengambil catatan itu dan membacanya lagi sambil nangis.
Ibu sedang membereskan barang-barang ibunya Bi Soo. Ada fotonya juga. Ia lalu nelpon Joo In dan mau menanyakan tentang Bi So tapi nggak jadi. Sambil nangis Joo In mengakui kalo dia selalu mencintai Bi Soo. Ibu nyuruh mereka untuk bali kan tapi Joo In masih berat. Kalo mereka bali kan dan putus lagi itu akan terasa sangat menyakitkan. Ibu menasehati kalo cinta nggak selalu indah. Ada buruknya. Tapi menyembunyikan perasaan lebih buruk daripada sakit hati yang kau alami. Joo In mengiyakan lalu menutup telponnya.
Habis itu Joo In ke kamarnya Bi Soo. Bi Soo sendiri bersiap untuk pergi. Joo In menanyakan apa Bi Soo tetap akan pergi meski ia memintanya untuk tinggal? Bi Soo mengiyakan lalu pergi. Joo In mengejarnya sampai di depan dan memeluknya dari belakang. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat aku membaca naskahnya? Itu membuatku terkesiap. Terkadang, itu membuatku menangis. Dialognya seperti surat cinta yang dikirim olehmu. Aku bisa merasakan cintamu di sepanjang naskah. Kau nggak mau pergi. Aku tahu kau ingin tetap bersamaku. Kau bisa menipuku, tapi kau nggak bisa menipu diri sendiri. Nggak memilikimu di sisiku membuatku takut. Tapi aku tidak mau memikirkannya sekarang. Aku hanya ingin fokus pada betapa aku mencintaimu. Habiskan sisa waktumu untukku. Itu yang bisa kau lakukan untukku. Itu hadiah yang paling kuinginkan. Keduanya lalu berciuman bahkan setelah sampai di rumah. Dan akhirnya mereka berakhir dengan tidur bareng. Dan saat Bi Soo bilang saranghae, Joo In langsung nangis.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊