All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Joo In bicara dengan Dae Young di rumahnya. Dae Young sendiri sebenarnya nggak mau terlibat dalam hubungan pribadinya tapi ia nggak ngerti. Joo In menyajikan kopi untuknya. Menurut Dae Young, sekali Bi Soo menyukai seseorang, dia nggak akan mudah berhenti menyukainya. Dia nggak bisa menggunakan toilet umum. Dia harus menulis di tempat yang sudah ditentukan. Sama dengan kehidupan pribadinya. Joo In pikir mungkin ia bukan orang yang tepat untuk Bi Soo.
Dae Young melihat kalo Bi Soo banyak berubah setelah pacaran sama Bi Soo. Joo In sendiri juga melihatnya. Bi Soo nggak lagi menutup pintunya tapi di sisi lain dia malah menutup hatinya. Dae Young menanyakan apa Joo In akan mengakhirinya seperti ini? Joo In memberitahu kalo Bi Soo bilang padanya kalo memakai hubungan mereka untuk mendapat inspirasi dalam menulis naskahnya. Menurut Dae Young, itu hanya alasan yang payah. Bagi Joo In, bahkan jika dia punya alasan lain, hubungan mereka nggak akan bertahan jika dia merahasiakannya. Ada hal lain yang nggak dia ceritakan. Ia nggak bisa memahaminya.
Panjang umur. Bi Soo mendadak pulang. Dia langsung sinis ke Dae Young. Lagi apa? Dae Young menunjukkan ke Joo In kalo bicaranya memang beda. Joo In malah merasa nggak mengenal Bi Soo lagi sekarang. Dae Young menyatakan kalo dia akan mengantar Joo In dan Bi Soo ke latihan naskah besok. Joo In merasa nggak enak dan akan berangkat sama Gwang Ja saja. Bi Soo nyuruh Dae Young untuk ke kamarnya. Dae Young menolak karena dia mau mengobrol dan menikmati kopi dengan Joo In dan dirinya.
Bi Soo memaksa jadinya Dae Young ikut ke kamar Bi Soo. Dia merasa heran melihat poster Joo In masih ada di kamarnya tapi Bi Soo mendadak nggak menyukainya lagi. Bi Soo beralasan kalo itu membantunya menulis naskahnya. Ia membutuhkannya sampai selesai. Dae Young yakin kalo Bi Soo cuman pura-pura nggak suka Joo In lagi. Dae Young nggak jgeryo kenapa Bi Soo sulit mempercayainya.
Meski berduka atas kematian ibunya, ia nggak boleh memperlakukan orang yang ia cintai seperti itu. Ia meyakinkan kalo Bi Soo nggak akan pernah menemukan gadis yang seistimewa Joo In. Bi Soo nggak mau membahasnya dan menanyakan apa Dae Young sudah menemukan tempat baru untuknya? Dae Young mengaku sudah mencari tali ia nggak bisa menemukan rumah yang layak. Ia menjanjikan kalo ia akan mencari lagi. Ia lalu nyuruh Bi Soo untuk cuti menulis. Bi Soo menolak karena ia nggak punya waktu untuk cuti. Ia lalu duduk di kursinya dan bilang akan menanganinya.
Gwang Ja datang saat Jae Hwan sedang menulis. Dia mengeluhkan gigi bungsunya yang tumbuh dan itu rasanya sakit banget. Jae Hwan menyarankan agar giginya dicabut aja seperti giginya. Gwang Ja malah kesal karena Jae Hwan mengatakannya dengan begitu mudahnya. Ia lalu menyinggung Joo In yang harus melepaskan hatinya gegara Bi Soo. Padahal Joo In sudah menyelamatkan drama Bi Soo tapi Bi Soo malah seperti itu. Jae Hwan nggak sependapat dengan apa yang Gwang Ja katakan dan malah membuat Gwang Ja makin kesal. Puncaknya dia minta mereka untuk rehat dulu dan pergi begitu saja.
Kakak datang ke tempat Yujin. Selagi Yujin membuat minum dia melihat tablet nya. Yujin nggak punya waktu menggambarnya tapi punya waktu untuk menggambar Joo In. Yujin akhirnya memberitahu kalo dia sudah melamar Joo In tapi belum di jawab. Kakak menanyakan gimana kalo dia ditolak? Yujin mengaku akan menerimanya kalo itu yang dirasakan sama Joo In. Kakak merasa kalo Yujin sangat menyukai Joo In. Ia lalu menanyakan apa Yujin tahu apa yang terjadi pada Bi Soo belakangan?
Bi Soo yang sedang menulis mendadak berhenti. Sambil menatap foto ibu di meja ia bertanya-tanya apa ia sudah melakukan hal yang benar? Hanya itu yang bisa ia lakukan buat Joo In. Ia lalu melihat Joo In di kamarnya. Yujin nelpon dan menyinggung tentang ibunya Bi Soo yang sudah meninggal. Kenapa Joo In nggak ngasih tahu? Joo In beralasan kalo Bi Soo nggak suka orang lain tahu tentang masalah pribadinya. Yujin jadi khawatir sama Joo In tapi Joo In bilang kalo dia nggak papa. Beneran nggak papa.
Ibu datang ke tempat Chang Kyu. Chang Kyu yakin kalo ibu merindukan ibunya Bi Soo karena sekarang dia sendirian di panti jompo. Bagi ibu malah lebih dalam dari itu. Ia berduka atas kehilangannya. Pun sampai sekarang ibu belum mengemas barang-barang ibunya Bi Soo. Kalo ia melakukannya rasanya ia benar-benar akan melepasnya.
Chang Kyu mengungkit kalo ibu mengadakan pemakaman hidup untuk berpamitan dengan mereka. Jadi mereka juga harus memberikan pesta perpisahan besar untuk menghormatinya. Tapi ibu belum siap untuk itu. Chang Kyu memberitahu kako berpisah itu menyenangkan. Kamu menyapa orang, lalu berpamitan. Jika ingin bersemangat saat bertemu lagi, kamu harus mengucapkan perpisahan yang layak sebelumnya. Kita harus berpamitan dengannya.
Presdir Kim memasak pasta untuk Dae Young. Setelah mencicip, Dae Young merasa kalo rasanya seperti mimpi. Dia nggak tahu kalo Presdir Kim bisa menyewa dapur. Ia merasa kalo dia punya keahlian. Presdir Kim lalu ngasih tahu kalo dia tinggal dengan pacarnya selama bertahun-tahun. Mantan pacarnya suka pasta. Hmm Dae Young langsung meletakkan sendoknya gegara nggak nafsu. Apalagi Presdir Kim bilangnya dia nggak bisa berhenti makan pasta meski mereka putusnya dengan buruk. Ia menekankan kalo ia orang yang egois. Akan merepotkan kalo Dae Young mau mengubahnya. Ia ingin itu menjadi makanan terakhir mereka sebelum semuanya makin jauh.
Dae Young memberitahu kalo Presdir Kim nggak perlu berubah. Ia bisa tetap egois. Ia yang akan berubah biar bisa masuk dalam hidupnya. Karena ia lebih menyukai Presdir Kim, ia akan memberi lebih banyak. Presdir Kim merasa kalo Dae Young adalah orang yang baik. Ia percaya Dae Young bisa menemukan wanita yang lebih baik darinya.
Saat pembacaan naskah Joo In membaca dialognya bersama pemeran utama pria. Tanpa sadar Joo In teringat saat ia dan Bi Soo berakting di hadapan para ibu. Secara nggak sengaja ia mengatakan hal yang dirasakannya di luar dialog. Bi Soo langsung mengungkapkan pendapatnya. Meski hilang ingatan tokoh itu nggak merasakan cintanya. Sutradara yang merasakan suasana dingin di antara mereka menyuruh semuanya untuk istirahat 10 menit.
Bi Soo mengambil minum. Joo In memintanya untuk nghak ketemu lagi di tempat kerja. Di rumah saja sudah nggak nyaman. Tapi Bi Soo beralasan kalo dia datang untuk melihat kinerja Joo In secara dia sudah menolaknya sebanyak 3 kali.
Jae Hwan kangen banget sama Gwang Ja tapi dia hanya bisa melihat gambarnya saja. Gwang Ja mendadak.muncuk dan menyayangkan kalo harusnya Jae Hwan menelponnya kalo.kangen. melihat gambarnya seperti itu nggak akan membuat nya muncul. Jae Hwan beralasan kalo dia datang ke acara pembacaan naskah biar bisa ketemu sama Gwang Ja. Dia nggak bisa nelpon karena Gwang Ja bilang mereka sedang rehat.
Gwang Ja menyesalkan Jae Hwan yang menerima ucapannya secara harfiah. Jae Hwan menanyakan gigi bungsu Gwang Ja. Ternyata Gwang Ja sudah mencabutnya di dokter gigi gegara apa yang Jae Hwan katakan. Katanya nggak sakit tapi ternyata rasanya sangat sakit. Mengantarnya membuat Jae Hwan khawatir. Mereka jadi baikan. Gwang Ja mengakui kalo dia cinta sama Jae Hwan. Begitu juga dengan Jae Hwan. Sesaat kemudian Jae Hwan merasa kalo itu nggak benar dan mengulanginya. Ia bilang cinta duluan ke Gwang Ja lalu menciumnya.
Bi Soo datang ke toko Chang Kyu. Dia nggak suka dengar lagu yang biasa ia dengar dan nyuruh Chang Kyu untuk mematikannya. Chang Kyu nggak mau. Orang dia dengar di tokonya sendiri juga. Bi Soo masuk ke ruang dengar. Nggak lama kemudian Joo In masuk. Chang Kyu merasa kalo itu sebuah kebetulan besar. Bi Soo baru aja masuk. Joo In menyusul Bi Soo ke ruang dengar. Ia menanyakan apa Bi Soo pernah mencintainya? Apa itu sungguhan? Bi Soo hanya diam.
Akhirnya Bi Soo membenarkan kalo dia mencintai Joo In. Jawaban itu bukan dari hatinya. Itu adalah jawaban yang ingin Joo In dengar. Suka terluka? Joo In justru merasa kalo Bi Soo lah yang akan terluka. Ia memintanya untuk bersikap seperti itu karena hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Joo In mau keluar. Ia melihat Bi Soo lagi yang ternyata sudah nggak ada. Padahal ia berada di pintu dan Bi Soo sama sekali nggak keluar. Bi Soo sendiri juga terkejut tahu dirinya menghilang lagi. Ia menyentuh tangan Joo In tapi malah membuatnya terkejut. Akhirnya Joo In pergi dengan ketakutan.
Di rumah Joo In menunggu Bi Soo dan menanyakan kenapa ia mendadak menghilang. Ia mengingatkan kalo Bi Soo menghilang di depan matanya. Bi Soo merasa kalo itu hanya omong kosong dan menyingkirkan Joo In dari hadapannya. Minggir.
Joo In menyentuh tangannya. Ia jadi ingat kejadian di kafe dan di ruang dengar tadi. Ia lalu mengingatkan Bi Soo kalo saat di kafe ia menunggu dan menunggu tapi Bi Soo nggak datang. Ia merasakan suatu sentuhan seperti tadi. Bi Soo mengabaikannya dan pergi. foto: MBC Di kamarnya Joo In mengetik di mesin pencari. Orang-orang menghilang. Fenomena menghilang, orang-orang tiba menghilang 1945 Penerbangan GE423 Menghilang. Menghilang. Di kamar mandi Bi Soo juga sama putus asanya sama Joo In. Ia memastikan kalo dirinya tetap terlihat di cermin yang terkena uap.
Hari berikutnya Joo In menjalani pemotretan. Awalnya semuanya berjalan baik sampai akhirnya fotografer menyuruhnya untuk berpose menggunakan senjata. Joo In mengambilnya dan malah memikirkan Bi Soo yang menghilang di depan matanya kemarin saat di ruang dengar. Gwang Ja dan yang lain melihat kalo Joo In nampak kurang sehat dan minta istirahat.
Akhirnya fotografer mengistirahatkan proses pemotretan selama 30 menit. Selama istirahat riasan Joo In diperbaiki agar wajahnya kembali terlihat segar. Melihat Joo In seperti itu membuat Gwang Ja makin kesal pada Bi Soo. Pemotretan kembali berlangsung. Joo In nampak makin lelah dan nggak bisa fokus. Melihat cahaya ponsel dan orang-orang di depannya. Akhirnya ia tumbang dan pingsan.
Joo In berakhir di rumah sakit. Dokter bilang ia menderita stres dan kelelahan. Gwang Ja nyuruh Joo In untuk mengurangi jadwalnya agar ia bisa betistirahat tapi Joo In menolak. Menurutnya lebih baik tetap bekerja. Ia akan tidur. Gwang Ja lalu pamit. Ia berpesan agar Joo In jangan memimpikan Bi Soo dalam tidurnya. Jae Hwan ketemu dengan Bi Soo dan nggak sengaja ngasih tahu kalo Joo In pingsan saat pemotretan. Panik dan khawatir Bi Soo pun segera ke rumah sakit. Di sana ia ketemu dengan Gwang Ja.
Awalnya Gwang Ja nggak mau ngasih tahu kamar Joo In. Ia menyalahkan Bi Soo sampai Joo In jadi kayak gini. Bi Soo meyakinkan kalo ia akan pergi setelah memeriksanya. Setelah Gwang ja mrnunjukkan kamarnya, Bi Soo pun segera ke sana. Melihat Joo In sakit membuat Bi Soo sakit. Perlahan ia mendekat dan menyentuh rambut Joo In. Jangan sakit karena aku. Aku nggak bisa bersamamu lebih lama lagi. Kamu menyaksikannya. Sesuatu terjadi kepadaku. Bi Soo yang mau pergi setelah mengatakannya malah ditahan sama Joo In. Joo In meraih tangannya dan memintanya jangan pergi dan tetap di sisinya. Bi Soo mengabaikannya. Ia menarik tangannya dan pergi.
Joo In turun dari tempat tidurnya. Ia keluar dan mencari Bi Soo. Orang-orang menatapnya aneh tapi Joo In nggak peduli. Ia bahkan meninggalkan rumah sakit agar menemukan Bi Soo. Nyebrang nggak lihat-lihat sampai mau ketabrak mobil tapi Bi Soo-nya tetap nggak peduli. Akhirnya Joo In menemukan Bi Soo. Dia menanyakan maksudnya sesuatu terjadi padanya. Bi Soo nggak mau membicarakannya. Joo In mengungkapkan kalo Bi Soo menghilang. Ia meminta agar Bi Soo jangan menghindarinya kalo emang itu alasannya. Itu lebih baik daripada caranya memperlakukannya seolah-olah ia nggak terlihat. Bi Soo kekeuh nggak mau bilang dan nyuruh Joo In berpikir sesukanya.
Joo In nangis. Dia nggak ngerti sama apa yang terjadi. Dia bingung. Bi Soo melarangnya untuk berusaha memahaminya jika itu membingungkan. Tapi Joo In akan menerimanya meski ia nggak ngerti.
Bi Soo berusaha untuk ngasih tahu artinya menghilang gitu aja. Joo In nggak akan bisa lagi melihatnya meski ia ada di depan matanya. Joo In nggak peduli. Ia akan nunggu sampai Bi Soo muncul lagi. Bi Soo juga ngasih tahu kalo Joo In nggak akan bisa lagi memeluknya meski dia mau. Joo In mengatakan kalo ia akan menunggu dengan sabar dan memeluk Bi Soo nanti. Bi Soo mengingatkan kalo saat Joo In menangis dan mencarinya, ia nggak bisa menyeka air matanya.
Joo In nggak akan nangis karena Bi Soo lebih menderita dari dirinya. Ia mengungkit saat ibunya nggak mengenalinya. Bi Soo bilang padanya kalo ibu membantunya melatih peran lain selain peran seorang putri. Dan ia bisa menikmati memerankan karakter yang berbeda. Mulai sekarang, ia akan memerankan karakter yang jatuh cinta dengan orang hilang.
Bi Soo mengingatkan Joo In yang mendadak kehilangan ayahnya dan sekarang ia merawat ibunya yang sakit. Dan Joo In masih menginginkan beban Ini? Joo In mengakui kalo kehilangan ayahnya sangat menyakitkan tapi ia juga bahagia. Kalo enggak dia nggak akan kembali ke rumah lama keluarganya.
Bi Soo mengingatkan kalo ini menyakitkan. Joo In menekankan kalo Bi Soo bukan dirinya. Kenapa membuat kesimpulan sendiri? Ini sulit bagiku. Yang kau lakukan sekarang nggak membantu. Ini demi kebaikanmu sendiri. Joo In merasa kalo Bi Soo bersikap egois. Ia lalu meluk Bi Soo erat. Bi Soo mencoba untuk mendorong Joo In tapi Joo In sama sekali nggak mau melepaskannya. Joo In nangis. Hujan mendadak turun. Bi Soo melepaskan pelukannya. Ia melepas mantelnya untuk melindungi kepala Joo In dari hujan tapi Joo In malah menjatuhkannya begitu saja.
Joo In mengajak Bi Soo untuk menghadapinya bersama. Apa pun itu… . Nggak kayak tadi, kali ini Bi Soo menerima pelukan Joo In. Aku nggak akan pernah melepaskannya. Aku khawatir kamu akan menghilang sekarang. Entah bagaimana aku akan mengatasi ini. Tapi aku ingin berada di sini bersamamu. Joo In melepaskan pelukannya lalu mencium Bi Soo. Keduanya berciuman Di bawah hujan. Ih nggak neduh dulu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊