Sinopsis Oh Master! Episode 14 Part 1

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Joo In mengembalikan cincin dari ibu ke Bi Soo. Itu juga menandakan hubungan mereka yang benar-benar berakhir. Bi Soo mengambilnya dan merasa kalo itu adalah keputusan yang tepat. 

Yujin bersama kakaknya. Kakak menyinggung hubungannya dengan Joo In. Ternyata kakak tahu kalo mereka cuman pura-pura. Tadinya kakak pikir Yujin bisa menjadikannya pacar sungguhan tapi ia mulai lelah menunggu. Yujin sesumbar kalo ia andal bersabar. Ia akan menunggu Joo In datang padanya. Kakak berharap itu nggak akan terasa berat. Yujin menenangkan kalo itu sama sekali nggak berat. 


Joo In yang masih ada urusan pamit duluan sama ibu. Bi Soo terus menatapnya. Joo In menyuruhnya untuk tinggal lebih lama nemenin ibu. 


Semua orang sudah pulang. Hanya tinggal ibu dan Bi Soo. Ibu melihat kalo Bi Soo sangat tampan. Bi Soo menyahut kalo dia menuruni wajah ibu. Ibu suka saat Bi Soo memanggilnya Hae Jin-ssi. Itu memberinya kekuatan. Bi Soo lalu manggil ibu lagi dengan panggilan itu. Hae Jin-ssi. Hae Jin-ssi. 


Ibu minta maaf pada Bi Soo. Ibu selalu mengeluh karena menjadi ibu tunggal setelah melahirkan Bi Soo. Tapi saat tangan bayi mungil Bi Soo menggenggam jarinya membuatnya merasa malu karena sempat berpikir untuk melakukan aborsi. Ibu menangis tersedu-sedu hari itu. Bi Soo menyesalkan sudah membuat ibu nangis bahkan saat masih bayi. Ia tahu kalo ia bukan anak yang baik. Harusnya ibu menghukumnya dan bukannya menatapnya dengan serius. 


Ibu melarang Bi Soo untuk mengadakan pemakaman untuknya. Bi Soo melarang ibu untuk ngomongin itu. Dan sejujurnya ibu sama takutnya sama Bi Soo. Bi Soo minta ibu untuk tetap bersamanya sedikit lebih lama. Jangan pergi kemanapun sampai ia ngasih tahu ibu kalo dia boleh pergi. 


Di kamarnya Joo In melihat tulisan Bi Soo di dinding kamarnya. Bunga yang Bi Soo tempel pagi itu. Semua itu membuatnya nangis. Ia menutup mulutnya biar nggak membuat suara. Bi Soo pulang. Dia mendengar tangisan Joo In. Sedih. Ih dia malah ke sana marahin Joo In. Berisik! Keluar kalo mau nangis! Hal itu membuat Joo In makin sakit sampai ia nggak bisa menahan tangisnya. Bi Soo mendengar tangis sedih Joo In dari kamarnya. Ia mengeluarkan cincin itu dari sakunya lalu menyimpannya di laci. 


Yujin merasa nggak tenang mikirin Joo In. Di sisanya ada ikat rambut Joo In yang tertinggal. Waktu itu dia nangis. foto: MBC Ibu bersama Chang Kyu. Ia membuatkan kopi untuknya. Sebagai balasannya ia ngga sih jepit rambut ke ibu yang ia beli dalam perjalanan tadi. Ibu merasa kalo Chang Kyu sedang mengungkapkan perasaannya ke ibu. Chang Kyu hanya nggak ingin membuangnya padahal itu nggak rusak. Ibu jadi ingat saat Chang Kyu memasangkan pik gitar ke rambutnya biar nggak berantakan. Chang Kyu juga memberinya penjelasan konyol. Ia merasa kalo Chang Kyu belum berubah selama bertahun-tahun. 


Chang Kyu memakaikan jepit rambut itu ke rambut ibu. Ibu menanyakan penampilannya. Chang Kyu mengglobal kalo jepit rambutnya nggak terlihat bagus karena penampilan ibu lebih menawan. Ih ibu jadi malu. Ia menggenggam tangan Chang Kyu. Chang Kyu menariknya dan gantian menggenggam tangan ibu. Ibu berandai-andai mereka berkencan kemana Chang Kyu akan mengajaknya? Chang Kyu mengaku mau mengajak ibu ke katedral yang biasa kita datangi. 


Ibu meremehkan kalo itu nggak istimewa padahal dia sudah menunggu lama untuk kencan itu. Chang Kyu melanjutkan kalo mereka bisa duduk di bangku dan ia menyenandungkan lagu sambil melihat angin meniup rambut ibu. Ia akan membelainya dengan lembut dan berterima kasih karena ibu sudah melewati masa sulitnya. Ibu merasa akan bagus kalo mereka bisa berkencan. Chang Kyu mengalihkan dengan memuji jepit rambut ibu. 


Bi Soo menemui Dae Young untuk menyerahkan naskahnya. Dae Young nggak cemas lagu karena naskahnya berjalan sesuai jadwal dan nggak tertunda lagi. Ia lalu mengonfirmasi kalo ia putus dengan Joo In. Bi Soo kayak marah menanyakan siapa yang bilang? Dae Young pikir itu nggak benar. Ia lalu melihat Jae Hwan. Jae Hwan memperjelas kalo dia nggak bilang mereka putus tapi mereka seperti sudah berpisah. Bi Soo sendiri membenarkan kalo mereka putus. Dae Young menyayangkan karena Bi Soo banyak berubah semenjak pacaran sama Joo In. 


Bi Soo membantah kalo ia berubah. Dae Young mengingatkan kalo Bi Soo memberinya saran pacaran yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Ia juga mendorong Jae Hwan untuk menulis slot adegan. Jae Hwan ikutan menambahkan kalo ia punya bukti lain. Naskah thriller kejahatan penuh dengan adegan romantis. Bi Soo berdalih kalo ia selalu bisa menulis lebih banyak adegan pembunuhan. Dae Young pikir Bi Soo nggak pernah memainkan emosi orang lain meski ia adalah orang yang menyulitkan. Bi Soo membantah dan bilang kalo ia adalah seorang pemain wanita. 


Joo In sedang bersiap dan nelpon Gwang Ja kalo ia akan segera keluar. Ia lalu melihat kalung dari Bi Soo. Ia mengambilnya dan mengembalikannya di meja kerja Bi Soo. Ingat apa yang Bi Soo bilang kalo ia hanya karakter di kisahnya. Di luar ia berpapasan sama Bi Soo tapi ia mengabaikannya. Bi Soo masuk ke kamarnya dan melihat kalungnya di balikin di meja. 


Ibu melihat foto-fotonya bersama Chang Kyu, Joo In dan ibunya. Ia mencium foto Bi Soo bersama Joo In. Dokter Jung masuk. Ibu menunjukkan foto yang dilihatnya. Dokter Jung merasa kalo ibu tampak secantik saat usianya 20-an. Ia lalu menanyakan pemakaman hidup ibu. Ibu mengaku merasa sangat tenang setelah mengadakannya. Dokter Jung nggak akan menanyakan apa ibu baik-baik saja. Ia ingat saat ia kehilangan suaminya, semua orang bertanya apa dia nggak papa? Itu sangat menyiksa. Tapi ibu yang datang untuk memeriksanya nggak mengajukan pertanyaan itu. 


Ibu mengajaknya minum dan nggak bertanya. Ia sangat menghargai itu. Ibu mengaku kalo sebenarnya ia menahan diri. Dokter Jung merasa kalo ibu memberinya banyak kelonggaran. Dan ini adalah orang yang ia sukai setelah suaminya. Ibu tersenyum. Ia memberi tahu kalo ia mendapat banyak pengakuan dari orang-orang. Ia merasa menjalani hidup dengan baik. Dokter Jung mengingatkan kalo ibu dicintai banyak orang. 


Joo In menemui kakak Yujin di ruangannya. Ia punya kekurangan selama menjadi CEO perusahaan. Saat di dekatnya orang-orang menjadi gugup jadi ia kesulitan mencari teman. Joo In penasaran kenapa kakak ingin menemuinya hari ini. Kakak menyinggung kalo acara penilaian yang mereka adakan sukses. Dan hasil foto mereka berdua juga bagus. Tapi ia ingin membicarakan sesuatu yang nggak berkaitan dengan pekerjaan. Keduanya lalu duduk bersama. Ternyata dari awal kakak tahu kalo Joo In pacaran sama Bi Soo. Dia yakin kalo Bi Soo adalah pria yang baik. Kalo enggak Joo In nggak akan mengencaninya. Dia tahu kalo perasaan nggaj bisa dikendalikan. Dengan siapa ia tertariknya dan untuk memberikan hatinya pada orang lain. Ia memberi tahu kalo Yujin nggak akan berhenti mencintainya. 


Joo In mengiyakan. Ia tahu. Kakak melanjutkan kalo mungkin Joo In nggak tahu Gimana rasanya punya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ia ingin minta bantuan Joo In. Kalo Joo In beneran peduli sama Yujin, ia meminta agar Joo In memikirkan cara untuk meluruskan hubungan mereka. Joo In dapat telpon dari Yujin. Kakak pamit kembali je kantor. Yujin mengaku sedang nggak enak badan. Joo In mengiyakan dan bilang akan ke sana. 


Ibu melamun. Bi Soo tahu-tahu datang dan mengagetkannya. Ih ibu kaget banget. Bi Soo bisa membuatnya terkena serangan jantung. Ibu minta Bi Soo untuk tetap bersamanya malam ini. Bi Soo pura-pura memikirkannya. Ia lalu menanyakan apa yang akan mereka lakukan? Apa semalam cukup? Sampai ibu menyuruhnya pergi, ia nggak akan pernah melepaskan tangan ibu. 


Joo In buru-buru ke rumah Yujin. Di sana ia malah melihat unicorn yang Yujin siapkan untuknya. Yujin lalu datang. Ia ingin memberi kebahagiaan tiap hari untuk Joo In dan bukannya bersamanya untuk waktu yang singkat. Ia menjanjikan akan mencintainya selalu sejak pertama kali mereka ketemu. Cintanya nggak akan pernah goyah. Bahkan di masa depan. Mari menikah. 


Joo In sendiri masih merasa ragu. Yujin melanjutkan kalo ia janji akan membuat Joo In tersenyum dari saat ia bangun sampai ia tidur. Ia lalu memberikan ikat rambut Joo In yang ia temukan dan menjanjikan akan mencari barang-barangnya yang hilang. Ia lalu menunjukkan cincinnya. Ia nggak akan mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Bi Soo karena itu bukan gayanya. Ia ingin bersama Joo In dengan caranya sendiri. Sebagai teman, ia ada untuknya. Jadi, jika kita menjadi pasangan sungguhan, bayangkan betapa lebih baiknya aku kepadamu nanti. Dan beri tahu aku jawabanmu nanti. 


Bi Soo habis menemani ibu menjalani kemoterapi. Ia meminta maaf karena membuat ibu menjalaninya. Ibu justru merasa senang bisa mewujudkan permintaannya. Dalam hidupnya ada 3 hal yang tersulit baginya. Pertama saat ayah Bi Soo meninggal, saat ini melahirkan Bi Soo dan saat ibu tahu kalo hidupnya tinggal beberapa bulan lagi. Kenapa hal seperti itu hanya terjadi kepada Ibu? Tapi saat yang ibu pikir paling nggak adil, ternyata adalah momen yang paling berharga bagi ibu. Saat Bi Soo lahir, ibu menyadari kalo ia bisa mencintai seseorang lebih dari diri Ibu sendiri. Saat ibu tahu kalo dia akan mati, ibu belajar gimana berharganya hidup. Bisa hidup itu luar biasa. 


Bi Soo menenangkan kalo mereka bisa segera ketemu. Bahkan jika Ibu pergi lebih cepat darinya, surga seharusnya menjadi tempat yang penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Mereka akan ketemu lagi. Tapi bagi Ibu, seindah apapun surga, nggak sebanding sama hidup. Ibu nyuruh Bi Soo untuk santai sebelum datang. Bi Soo mengajak ibu untuk berlibur singkat bersamanya saat ia merasa lebih baik. Ibu merasa kalo sepertinya Bi Soo sudah merenungkannya. 


Joo In berjalan pulang. Ingat apa yang kakak Yujin katakan kalo Yujin nggak akan berhenti mencintainya. Ia mulai menggosok telinganya. Ingat saat Bi Soo memberinya kalung agar saat merasa gelisah Joo In bisa menggosok liontinnya dan jangan menggosok telinga lagi. Hhh…kalungnya sudah nggak ada. 


Bi Soo beneran menemani ibu semalaman. Ibu menyuruhnya untuk pulang tapi Bi Soo nggak mau. Ia bahkan tidur seranjang sama ibu. Beberapa saat kemudian ibu bangun dan membaca kartu ulang tahun dari Bi Soo yang mengajaknya untuk jalan-jalan di ulang tahunnya berikutnya. Ibu menulis untuk Bi Soo di baliknya. Bi Soo, Jangan sedih karena kita nggak bisa bepergian bersama. Ibu sudah melalui perjalanan menyenangkan bersamamu. Jika menyangkut kehidupan, pergi bersama siapa sama pentingnya dengan pergi ke mana. Jadi, jangan takut dengan apa pun yang menanti di masa depan. Jangan menyerah soal cinta. Hidup adalah ungkapan cinta di tingkat yang lebih dalam. Nanti, saat kita bertemu di surga, jika kamu nggak bisa menemukan ibu, panggil saja nama ibu. Hae Jin-ssi. 


Sejak saat itu Bi Soo terus menulis. Episode 9, episode 10, episode 11, episode 12, episode 13. Joo In yang mau pergi melihatnya masih berada di kamarnya, menulis. foto: MBC Naskah Bi Soo sudah sampai pada Dae Young. Jae Hwan aja sampai heran, Bi Soo menyelesaikan 5 naskah dalam 2 pekan setelah ibunya meninggal. Kondisinya mungkin buruk. Dia nggak menunjukkannya, tapi dia berduka atas kehilangannya. Dia seharusnya melupakan semua dan berduka untuk ibunya. Dae Young malah jadi emosi. Semua kata di sana adalah air matanya! Bbaginya berduka nggak selalu mengharuskannya meneteskan air mata. 


Chang Kyu bermain gitar sambil mengingat ibu. Ingat saat ia memakaikan pik gitar di rambut ibu. Ingat saat ia memakaikan jepit rambut di rambut ibu. Melodinya jadi terdengar sedih. Mungkin karena ingatannya begitu indah. Selama ini ia selalu memikirkan ibu. 


Joo In datang ke panti jompo dan merapikan kuku ibu. Ibu mengaku nggak ingin melakukan apapun setelah ibu Bi Soo meninggal. Ia lalu menanyakan keadaan Bi Soo. Joo In memberitahu kalo mereka sudah putus. Sudah lama. Ibu kaget. Secara Joo In bukan orang yang mudah berubah pikiran. Apa Bi Soo nggak bilang apa-apa? Joo In rasa Bi Soo harus menerimanya. Ibu pikir itu pasti sulit untuk Joo In. Joo In mengaku nggak papa. Ibu menanyakan apa Bi Soo masih tinggal di rumahnya? Joo In mengiyakan. Ibu pikir Bi Soo masih menyukai Joo In. Kalo enggak dia pasti sudah pergi. Joo In memberitahu kalo dia sudah mencari tempat baru. 


Bi Soo mulai menulis episode 14. Hee Jung mendadak nelpon. Ia mendapatkan nomor Bi Soo dari pimpinan rumah sakit. Mereka lalu ketemuan. Bi Soo menanyakan apa yang mau Hee Jung katakan? Hee Jung pikir Bi Soo hanya mau mendengarnya lalu pergi. Menurutnya Bi Soo masih belum berubah. Ia mengungkit saat mereka pacaran dulu, ia putus dengan Bi Soo karena ia merasa kalo Bi Soo bisa hidup tanpanya. Dan untuk mengujinya ia mengajaknya putus. Bi Soo menyetujuinya tanpa bertanya. 


Bi Soo malah mikir nya Hee Jung nggak menyukainya lagi. Hee Jung menawarkan agar mereka pacaran lagi. Tapi Bi Soo sendiri sedang nggak tertarik untuk pacaran sama siapapun. Hee Jung mendadak menyinggung kalo orang yang putus sama Bi Soo belakangan adalah Joo In. Meski pacaran sama orang lain, Bi Soo masih bisa menyukai mantannya. Ia lalu mengulurkan tangannya dan mengaku senang bisa kenal sama Bi Soo. Bi Soo heran. 


Hee Jung nggak akan menemuinya lagi? Hee Jung bilang enggak. Katanya dia nggak suka punya teman pria. Jangan berpura-pura baik-baik saja. Semoga hidupmu menyenangkan. Sampai jumpa. 


Joo In berjalan pulang. Bonekanya masih ada di luar. Dae Young keluar dari mobil dan menyapanya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)