Sinopsis Aku Tak Membenci Hujan Episode 2

Anysti
0

All content from VIU







Ringkas drama sebelumnya


Launa nampak bingung saat Karang bilang kalo ia bukan Karang tapi Agha. Meski begiitu ia masih perhatian pada Laona dengan memberinya jaket. Nggak lama setelah Karang pergi, teman-teman datang dan menanyakan Karang. Mereka memberitahu kalo Karang takut hujan. Mereka nggak bisa memberitahu lebih lanjutnya karena mau mencari Karang dulu. 

  

Dia adalah Agha


Setelah beberapa saat akhirnya mereka berhasil menemukan Karang. Melihat reaksinya mereka langsung tahu kalo dia bukan Karang tapi Agha. Makin khawatirlah mereka. Akhirnya Lukka yang menyetir mobilnya dan mengantarnya pulang. Sebelum pergi, Gladis memeluk Lukka dan memintanya untuk hati-hati. 


Sementara itu di kamarnya, Launa masih memikirkan tentang perubahan sikap Karang. Ia berusaha untuk nggak berpikir yang aneh-aneh meski cita-citanya menjadi psikolog. Ia lalu melihat jaketnya Karang dan melihat ada lubang di di sana. 






Paginya Launa memakai jaket milik Karang yang mana lubangnya sudah ia tambal menggunakan bintang. Karang mengenali jaketnya dan menariknya. Ia merasa bingung kenapa jaketnya bisa ada sama Launa dan minta dikembalikan. Laona berusaha mengingatkan kalo Karang sendiri yang memberikannya padanya saat mereka hujan-hujanan di taman semalam. Karang sama sekali nggak ingat dan meminta jaketnya kembali. 


Saat mau ke kelas, Karang bertemu dengan Rain. Rain menahannya karena mau bicara dengannya tapi Karang nggak menanggapi dan meninggalkannya. Sebelumnya Rain memasang fotonya bersama Karang di mading. Ia juga mengumumkan kalo mereka resmi pacaran. Dan untuk merayakannya, ia akan mentraktir teman-teman semua untuk makan di kantin. 


Karang melihatnya dan melepas semua foto mereka. Ia juga menarik Rain dari sana dan memintanya untuk nggak mengatakan hal yang ngawur seperti tadi. Rain berusaha mengingatkan kalo Karang sendiri yang bilang padanya di taman Venus kalo mereka jadian tapi Karang nggak mau mengakuinya. 


Genta menghampiri Rain dan memintanya untuk berhenti mengejar Karang. Sampai Indonesia bersatu pun ia nggak akan bisa mendapatkan Karang. Rain nggak peduli karena menganggap kalo Karang adalah berlian yang pantas ia perjuangkan. 






Launa yang masih sangat penasaran dengan yang terjadi pada Karang, mencoba menanyakannya ke Thalia dan Gladys. Mereka masih nggak mau ngasih tahu yang sebenarnya dan hanya bilang kalo Karang kadang bisa menjadi Karang dan kadang bisa menjadi Karang yang lainnya. 


Pun saat di kelas, rasa penasaran Launa kian bertambah. Karang hanya tidur kalo di kelas tapi bisa paham sama pelajarannya. Lah mendadak orangnya bangun dan kembali tidur. Refleks Laona menggunakan tangannya untuk menahan kepala Karang yang hampir kepentok meja. Mereka sampai di tegur sama guru. 


Sampai jam istirahat Karang masih juga belum bangun. Thalia dan yang lainnya memintanya untuk menaga Karang sementara mereka pergi ke kantin. 


Nggak lama kemudian Karang bangun dan kaget lihat tangannya Launa ada di bawah wajahnya. Laona memberitahu kalo ia menyelamatkan kepalanya dari kepentok meja saat ia tidur tadi. Kepalanya sangat berat, apa karena ia terlalu pintar? 




Saat di kantin, Thalia mendadak keselek saat Gladys dan Lukka membicarakan tentang Karang dan Laona. Dan melihat perhatian Orion ke Thalia membuat Gladys dan Lukka menjodohkan Orian sama Thalia. 






Rain dan teman-temannya berniat untuk mengerjai Laona dengan menyiramnya pakai air. Saat mereka mau melakukannya, Karang mendadak muncul dan melindungi Launa. Ia lalu mencengkeram tangan Rain dan mengingatkannya agar nggak mengganggunya. Karang teringat masa kecilnya saat ia disiram air sama mamanya. 


Launa memanggil Karang dan menyudahi. Nggak tahu kenapa, Karang merasa kalo suara dan sentuhan Laona membuatnya menjadi tenang. Launa mengantar Karang ke mobilnya untuk berganti seragam. Setelahnya ia memberikan tangannya ke Karang buat dipegang. Secara tadi ia melihat kalo Karang sangat nyaman gandengan tangan sama dia. Karang menampiknya dan jalan duluan. 


Mereka ke kantin. Laona bergabung bersama Thalia dan yang lain. Karang mendadak membawakan makanan untuk Launa. Launa pikir Karang membalas budi karena tidur di atas tangannya tadi. 







Rain sepertinya masih belum mau berhenti mengganggu Launa. Saat kelas Laona sedang jam olahraga, Rain dan teman-temannya diam-diam masuk ke ruang ganti dan menulis "Gue cewek genit" di baju seragamnya Laona. Saat ia keluar dari sana, Genta yang nggak sengaja lewat melihat mereka meninggalkan ruang ganti. 


Launa baru mengetahuinya setelah menyadari kalo lokernya nggak terkunci. Ia melihat tulisan itu dan berniat menghapusnya. Sayang spidol yang dipakai adalah permanen. Meski begitu, Laona tetap memakainya dan percaya diri saat teman-teman yang lain melihatnya. Genta yang melihatnya sampai merasa kagum sementara Rain merasa jengkel. 


Melihat Launa yang disorakin sama teman-teman, membuat Karang tergerak untuk membela Laona. Ia dan yang lain juga mencoret seragam mereka seperti seragam Launa lalu berjalan menghampiri. 


Apa yang mereka lakukan dilihat sama guru. Keenamnya dipanggil di ruang guru dan dimarahi. Sebagai hukumannya poin mereka akan dikurangi. Karang mengakui sebagai provokatornya. Laona menjelaskan kalo mereka hanya mau membantunya dari perundungan. Lukka dan yang lain juga menginginkan guru BK tersebut nggak membiarkan perundungan terjadi di sekolah mereka. 




Launa menyiapkan barang-barang yang bisa melindungi Karang dari hujan. Seperti buku, jas hujan dan payung. Ia memberikannya pada Karang seesokan harinya. 


Orang tuanya Orion akan mengadakan pesta amal tahunan malam ini. Orion meminta teman-temannya untuk datang. Gladys, Lukka dan Thalia berencana untuk datang. Laona juga bilangnya akan datang. Ia mengajak Karang untuk datang juga tapi Karang menolak karena ia nggak suka dengan keramaian. Launa menyindir Karang yang bukannya nggak suka tapi takut. Ia menenangkan kalo selama ada ia maka ia akan baik-baik saja. 






Malamnya Karang beneran datang. Sesaat ia terpaku saat melihat Laona dengan gaun hitam cantinya. Sikap Karang berubah saat mamanya datang. Ia pergi ke toilet dan mencuci wajahnya untuk menenangkan diri. Teringat saat ia kecil dulu, mama menariknya saat teman-temannya datang dan menguncinya di gudang. 


Nggak disangka, keduanya malah ketemu saat sama-sama keluar dari toilet. Mama marah karena melihat Karang di sana dan memakinya. Ia bahkan nggak sudi disentuh sama Karang yang menyelamatkanya saat hendak terjatuh. 


Launa yang berniat mencari Karang malah melihat kejadian tersebut dan merasa cemas. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)