All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Pria itu ngasih tahu Bi Soo kalo 49 hari dari sekarang Bi Soo benar-benar akan menghilang dari dunia ini. Besok pukul 3 sore ia akan menghilang di depan orang yang dicintainya. Saat itulah Bi Soo akan percaya padanya. Mendadak Joo In sudah bisa melihatnya lagi setelah pria itu pergi. Bi Soo senang Joo In sudah bisa melihatnya. Joo In bercanda nggak bisa lihat Bi Soo dan itu membuatnya kesal. Ia pergi ke kamarnya. Joo In menyusulnya tapi Bi Soo bilang ingin sendiri. Joo In lalu keluar. Bi Soo teringat apa yang pria itu katakan. Ia bangkit dan melihat bayangannya di cermin. Ia mensugesti diri sendiri kalo hal itu nggak akan terjadi padanya. Joo In kembali ke tulisan Bi Soo di bloknot. Ia memotretnya sebelum menggantinya dengan tulisannya. Kamu akan membaik seiring waktu.
Bi Soo datang ke kantor. Dae Young ngasih tahu kalo Choi Jagga, yang debut sebagai penulis tv di waktu yang sama sama Bi Soo, yang datang ke kantor mereka tahun lalu, meninggal kena serangan jantung saat mandi. Bi Soo nggak mau dengar tentang kematian dan menanyakan kenapa Dae Young menyuruhnya datang. Dae Young menyinggung tentang Bi Soo dan Joo In yang tinggal bersama. Jae Hwan berusaha untuk menutupi tapi Bi Soo malah membenarkan. Dae Young ngasih tahu kalo agensinya ingin Bi Soo keluar dari rumah Yoo In.
Bi Soo pulang. Joo In nggak ada dia menelponnya dan mengajaknya ketemuan. Kencan. Joo In bisanya jam 3 sore. Bi Soo ingat pria jaket putih bilang kalo dia akan meninggal pukul 3 sore. Ia lalu minta Joo In untuk ketemu jam 2. Joo In akhirnya mengiyakan. Tapi mungkin ia sedikit telat. Joo In ketemu Yujin di kantornya. Sesuai dengan keinginan Joo In, ia akan tampil sendiri di kampanye iklan yang mereka bicarakan sebelumnya. Kalo seorang eksekutif tampan sepertinya muncul sebagai duta, bagaimana para model mencari nafkah? Joo In tersenyum dengarnya. Yujin melanjutkan kalo mereka akan mengadakan acara “pengalaman produk” untuk tamu VIP selama peluncuran produk baru. Dan Joo In harus hadir. Mereka akan tampil bersama. Joo In mengiyakan. Terakhir Yujin mengajak Joo In makan malam bersama tapi sayangnya Joo In nggak bisa karena sudah ada janji.
Bi Soo sudah mau pergi. Joo In nelpon untuk ngasih tahu kalo dia akan terlambat dan mengajaknya ketemu jam 3. Bi Soo mengajaknya ketemu malam harinya kalo Joo In nggak bisa. Lah Joo In juga pingin ketemu Bi Soo lebih cepat. Akhirnya Bi Soo sampai di restoran. Joo In sudah tiba lebih dulu. Ia masuk dan mengajaknya bicara tapi Joo In nggak bisa melihatnya. Ia melihat bayangannya juga nggak ada di kaca. Ia menyentuh pundak Joo In.
Joo In merasakannya tapi nggak bisa melihatnya. Ia menyentuh lengan Joo In dan ngasih tahu kalo dia ada di sana. Joo In ketakutan san keluar. Bi Soo mengejarnya dan menariknya tapi malah membuat Joo In makin takut dan berlari pergi. Bi Soo merasa frustasi. Ia teriak-teriak nyuruh pria berjaket untuk keluar. Beberapa orang lewat dan nggak ada satupun yang menyadari keberadaannya. Bi Soo nggak terima. Kenapa harus dia?
Soo berjalan menuju toko Chang Kyu. Joo In menunggunya di sana. Mereka bicara di ruang dengar. Joo In mengeluhkan Bi Soo yang nggak membalas pesannya dan menjawab telponnya. Ia menanyakan apa yang terjadi tapi Bi Soo malah marah. Katanya Joo In nggak akan percaya kalo dia bilang. Joo In menyuruhnya untuk bersandar di bahunya. Bi Soo malah tambah marah. Menurutnya itu nggak akan mengubah apa pun. Menawarkan beberapa kata menenangkan juga nggak akan memperbaiki ini. Akhirnya Joo In pergi.
Mereka pulang dengan Joo In jalan duluan. Bi Soo mempercepat langkahnya dan mendahului Joo In. Joo In mengakui kalo itu juga salahnya karena nggak menunggu Bi Soo sedikit lebih lama. Ia pergi karena sesuatu membuat nya takut. Bi Soo terdiam dan membiarkan Joo In jalan duluan. Nggak nyangka Joo In takut karena dirinya. Pria jaket putih mengawasinya di tikungan. Bi Soo menekankan kalo apa yang dikatakan pria jaket putih nggak akan terjadi padanya.
Malamnya Joo In nggak bisa tidur. Ia membuka pintunya dan melihat kamar Bi Soo. Gelap. Ia membuatkan pintunya terbuka lalu mematikan lampu. Paginya Bi Soo melihat Joo In bertinju. Hhh tahu kan artinya apa.
Dae Young menemui kepala dan ditagih naskah. Dae Young berusaha untuk menenangkannya dengan bilang kalo Bi Soo adalah orang yang perfeksionis. Mungkin sekarang dia sudah selesai menulis dan tinggal membuat penyuntingan akhir. Kepala memberitahu kalo mereka akan dapat masalah kalo naskahnya nggak selesai tepat waktu.
Dae Young nelpon Bi Soo dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan naskah episode 5. Kepala barusan menanyakannya. Ia bahkan akan memberikan liburan pada Bi Soo setelah ia menyelesaikannya. Bali, Hawaii, Maladewa. Bi Soo nggak mau dengar dan menutupnya. Ia mengambil minum di kulkas dan melihat catatan Joo In. Kamu akan membaik seiring waktu. Bi Soo mengabaikannya dan mengambil minum. Joo In khawatir Bi Soo begadang lagi. Bi Soo melihat tangan Joo In terluka dan menyuruhnya untuk mengkhawatirkan dirinya sendiri. Joo In me mintanya untuk nggak membuatnya khawatir.
Presdir Kim marah pada Joo In karena Bi Soo belum juga menyelesaikan naskahnya dan menyuruhnya untuk mendesak Bi Soo agar segera menyelesaikan naskahnya.
Sementara itu di rumah Bi Soo sama sekali nggak bisa berkonsentrasi. Ia teringat apa yang pria jaket putih katakan kalo 49 hari lagi Bi Soo akan menghilang selamanya. Joo In masuk dan menyinggungnya yang sedang mandek. Ia berusaha untuk memberi perhatian tapi Bi Soo malah nggak acuh dan minta agar Joo In jangan mengganggunya.
Joo In mengungkit gimana dulu Bi Soo mendukungnya saat ibunya nggak mengenalinya. Saat Bi Soo mandek dan menyelinap ke kamarnya lalu mendapatkan inspirasinya kembali. Bahkan saat ibunya datang Bi Soo juga mengerjakan naskahnya di kamarnya. Ia tahu kalo Bi Soo berusaha untuk menulis tapi nggak bisa. Ia minta Bi Soo untuk ngasih tahu alasan yang membuatnya nggak bisa nulis. Bi Soo tetap nggak mau bilang dan dengan nada tinggi minta Joo In untuk nggak mengganggunya. Mata Joo In merah. Ia keluar dan masuk ke kamarnya.
Yujin nelpon. Dia sedang banyak waktu luang tapi nggak tahu harus ngapain dan minta ketemu. Joo In nggak bisa karena mau ke ibu. Yujin mau mengantarnya tapi Joo In menolak. Dia akan datang ke tempat Yujin. Joo In akhirnya datang ke tempat Yujin dan menikmati kopi bersama. Yujin senang melihatnya padahal baru ketemu kemarin. Ia melihat tangan Joo In yang terluka dan menanyakannya. Joo In menjawab kalo dia sedang melatih pukulannya. Yujin berpikir kalo Bi Soo membuatnya khawatir karena Joo In biasanya melampiaskan rasa frustasinya dengan memukul samsak. Joo In masih membantahnya. Yujin lalu mengambil obat dan mengobati tangan Joo In. Ia berpesan agar Joo In jangan sampai terluka.
Gwang Ja dan Jae Hwan membicarakan tentang Bi Soo yang belum juga menyelesaikan naskahnya. Mendadak Dae Young datang. Gwang Ja panik dan sembunyi di bawah meja. Dae Young melihat makanan di meja. Jae Hwan bohong kalo dia nggak maka seharian. Dae Young lalu melihat dua koper. Jae Hwan beralasan kalo ia lembur di kantor biar bisa menyelesaikan banyak pekerjaan. Habis itu Dae Young melihat foto Gwang Ja dan Gwang Ja yang sembunyi di bawah meja. Tapi kayaknya dia nggak tahu kalo itu Gwang Ja. Jae Hwan langsung minta maaf kalo dia sedang nggak punya tempat tinggal untuk beberapa hari. Dae Young mengijinkan tapi ia minta agar kantor tetap bersih. Jae Hwan mengiyakan dan berterima kasih. Dae Young pergi. Gwang Ja keluar dari bawah meja. Lah Dae Young malah balik lagi. Tahunya cuman mau menggoda Jae Hwan. Jae Hwan minta maaf pada Gwang Ja dan menjanjikan akan segera memerankan kamar suite hotel untuknya tapi bagi Gwang Ja berada di manapun asal sama Jae Hwan sudah seperti menginap di hotel bintang lima.
Joo In menemui ibu. Baru juga datang ibu malah menanyakan Bi Soo. Ibu menyukainya karena Bi Soo membuatnya bahagia. Joo In melihat kamar ibu seperti kamar suite liburan. Dia jadi pingin berlibur. Ibu nyuruh Joo In untuk berlibur sama Bi Soo. Ih padahal Joo In pinginnya sama ibu. Ibu sendiri sudah merencamakan pergi sama ibu Bi Soo. Tapi belum pasti berapa lama waktu yang tersisa untuk mereka. Joo In yang dari tadi nggak melihat ibu Bi Soo menanyakannya ke ibu.
Yujin mampir ke rumah Yoo In dan bicara dengan Bi Soo. Dia menanyakan masalahnya. Bi Soo salah paham. Dikiranya Yujin menanyakan tentangnya tapi Joo In yang belakangan tampak gelisah. Ia cerita kalo ia memberi Joo In hadiah anting saat ia mendapat peran pertamanya di tv. Karena nggak terbiasa memakai anting, Joo In menggosok telinganya. Sejak saat itu ia selalu menggosok telinganya saat ada masalah. Dan sejak Bi Soo masuk ke kehidupan Joo In, ia jadi lebih sering menggosok telinganya. Saat bersamanya Joo In selalu tertawa. Dan ia akan terus membuat Joo In tertawa. Ia lalu menanyakan apa yang Bi Soo lakukan untuk Joo In?
Ibu Bi Soo ada di ruang perawatan. Dia nggak makan dan hanya diinfus. Bi Soo nggak tahu tentang itu. Ibu minta Joo In untuk nggak ngasih tahu karena ibu Bi Soo nggak mau Bi Soo tahu tentang hal itu. Joo In mengiyakan.
Joo In pulang. Bi Soo ada di rumah tapi ia nggak bisa melihatnya. Ia melewati Bi Soo dan pergi ke kamarnya. Bi Soo mengikutinya dan berdiri di pintu melihat Joo In bicara sama boneka beruangnya. Ia sedih lihatnya. Ia hanya membuat Joo In menderita. Joo In memutuskan untuk bertahan menghadapi tingkahnya. Mendadak terdengar suara pria jaket putih kako nggak ada gunanya dia sedih. Bi Soo kaget dan melihat ke arahnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊