All content from iQiyi/ MBC
Ringkas drama sebelumnya
Mendadak pria jaket putih ngasih tahu kalo Bi Soo nggak punya waktu untuk bersedih karena dia sudah kehabisan waktu. Bi Soo menanyakan cara agar ia berhenti menghilang tapi ternyata nggak ada. Bi Soo sendiri nggak mau mati seperti itu. Alih-alih memikirkan cara untuk menghindari kematian, Pria jaket putih nyuruh Bi Soo untuk fokus menjalani hidup yang lebih baik. Bi Soo masih mau protes tapi mendadak pria itu hilang.
Bi Soo datang ke Just Record dan membicarakan tentang kematian dengan Chang Kyu. Andai Chang Kyu tahu kapan ia akan mati maka ia akan melakukan apa yang disukainya. Mendengarkan lagi favoritnya sehari sekali dan minum sebotol penuh tiap hari. Di rumah Joo In membaca naskah Bi Soo. Rasanya melelahkan. Ia lalu melihat tulisan Bi Soo yang ia potret di ponselnya. Sementara itu Bi Soo malah minum-minum di tempat Chang Kyu. 1 2 3 4. Dia sudah menghabiskan 4 botol. Ingat apa yang Chang Kyu bilang kalo ia nggak perlu mencemaskan tentang kematian.
Hari berikutnya Bi Soo menemui ibu. Ibu Joo In berusaha untuk menenangkan kalo ibu nggak papa. Cuman diinfus doang. Joo In datang ke kamar Bi Soo dan menemukan catatannya. Kematian, lenyap, 49 hari dari sekarang. Ia jadi berpikir kalo Bi Soo mengalami depresi.
Ibu sudah sadar. Ia bicara dengan anaknya, Bi Soo. Awalnya Bi Soo membahas tentang wajah ibu yang nampak cekung, berat badannya yang turun. Ibu justru senang karena dia nggak perlu diet. Dan akhirnya Bi Soo menyampaikan kalo dia tahu Ibu nggak menderita gastritis kronis. Dia nggak ngerti gimana bisa ibu senyum. Ibu disuntik morfin. Apa itu nggak menyakitkan? Ia khawatir kalo suatu hari ibu nggak bisa bangun lagi dan nggak bisa ketemu dengannya. Ia sendiri nggak bisa dan merasa kalo itu terlalu berat.
Beda sama Bi Soo yang masih nggak terima dengan hidupnya, ibu sendiri sudah ikhlas dan mau menerima kalo itu adalah takdirnya. Mereka datang ke dunia ini tanpa apapun dan pergi begitu saja. Tapi ada satu hal yang bisa ibu bawa, kenangan. Sama seperti sekarang ibu bicara sama Bi Soo. Ibu menekankan kalo dia nggak menunggu kematiannya tapi ia menjalani hidup terbaik dalam hidupnya.
Dan sesampainya di rumah Bi Soo langsung meluk Joo In meski Joo In nggak tahu untuk apa pelukan itu. Bi Soo minta agar mereka tetap seperti itu. Ia meminta maaf atas sikapnya belakangan. Ia sudah membuat hidup Joo In jadi sulit. Joo In memintanya untuk bilang padanya kalo mengalami sesuatu. Kenapa menderita sendirian? Ia akan memberinya kesempatan lagi. Tapi kalo Bi Soo mengulanginya lagi maka ia akan mengusirnya. Bi Soo tersenyum dan mengajaknya berkencan. Joo In mengulur. Dikiranya Bi Soo bisa menebusnya dengan satu kali kencan?
Mereka lalu berkencan di tempatnya Chang Kyu. Joo In senang Bi Soo sudah kembali seperti dulu. Bi Soo mengaku nggak bisa ngasih tahu alasan ia bersikap seperti itu. Ia juga nggak bisa ngasih tahu siapapun. Kalo Joo In membiarkannya maka ia akan menyimpan rahasia lain Joo In. Joo In sih nggak masalah selama rahasianya bukan tentang gadis lain. Ia lalu ngajakin Bi Soo untuk janji jari kelingking.
Saat itulah Bi Soo melihat tangannya yang terluka. Joo In yakin kalo siapapun yanh menyebabkan itu pasti merasa bersalah sekarang. Ia membuka plesternya dan menunjukkan kalo lukanya sudah sembuh sekarang. Ia minta Bi Soo untuk janji agar nggak pergi dari rumah seberat apapun keadaannya. Jangan bilang pingin putus. Dan kalo dia nggak menepati janjinya maka semuanya akan berakhir. Bi Soo mengiyakan.
Presdir Kim minta Dae Young untuk datang ke tempatnya. Alih-alih membicarakan tentang naskah, ia malah membicarakan tentang kejadian yang terakhir saat ia bilang kalo Dae Young manis. Melihat situasi Joo In dan Bi Soo, ia ingin agar mereka tetap profesional.
Joo In pulang bersama Bi Soo. Ia menyalakan semua lampu di rumah. Ternyata sebelum ibunya dirawat di panti jompo, ibunya sering dirawat di rumah sakit. Ia sering sendirian di rumah yang gelap, jadi ka menyalakan lampu karena membuat suasana menjadi terang dan hangat seakan ada tamu. Bi Soo mengingatkan kalo sekarang ada dirinya dan Joo In nggak sendirian lagi. Joo In menyindir kalo Bi Soo hanya bicara. Ia melarangnya untuk bersikap seperti itu lagi. Bi Soo lalu menanyakan kenapa Joo In nggak membawa itu…?
Bi Soo mencuci boneka beruang Joo In. Ia tahu kalo Joo In sering memukuli beruang itu sambil menganggap kalo itu adalah dirinya. Ia lalu duduk di sebelah Joo In. Joo In memintanya untuk menyingkirkan pikiran kalo ia harus menulis dan fokus pada hal yang paling ia suka dalam hidupnya dan menunggu sampai ia siap untuk menulis lagi. Bi Soo menanyakan apa yang paling Joo In suka?
Sambil menunjuk Bi Soo, Joo In mengaku suka bersamanya. Bahkan kalo dunia berakhir besok, ia tetap akan berdiri di depan kamera kalo ada jadwal syuting. Ia suka berakting. Mendadak Joo Km mengajak Bi Soo untuk tidur di kamarnya. Lah Bi Soo kaget dan gugup. Apa? Dan ternyata maksudnya Joo In adalah biar Bi Soo tidur di kamar tanpa komputer. Hahaha…Bi Soo ketawa. Dan malam itu mereka menikmati tiap sudut kamar satu sama lain.
Paginya Bi Soo merasa lebih segar. Ia bangun dan menulis sesuatu di dinding kamar Joo In, tepatnya di sebelah bunga yang ia tempel. Habis itu ia ke kamarnya dan melihat Joo In masih tidur. Ia menuju ke komputernya. Ada tulisan Joo In di sana. Ia membacanya dan setelah itu menghampiri Joo In dan memperhatikannya. Mendadak Joo In terbangun. Ia menciumnya dan Joo In menatapnya lalu mereka kembali berciuman. Bi Soo merasa kalo Joo In tampak sangat cantik saat tidur. Joo In mengungkit kalo Bi Soo melarangnya untuk mendekat. Bi Soo menanyakan apa Joo In nggak menyukainya? Joo In merasa malu. Ia bangun dan kembali ke kamarnya. Dan apa yang Bi Soo tulis tadi adalah: maaf, terima kasih.
Joo In datang ke agensinya untuk melakukan syuting untuk konten agensi. Joo In ngasih tahu ke Presdir Kim kalo ia nggak bisa nyuruh Bi Soo untuk pergi. Ia tahu kalo Presdir Kim marah padanya tapi ia serius dengan hubungannya dengan Bi Soo. Presdir Kim mengingatkan kalo Joo In adalah artis papan atas. Kalo ia melanjutkan hubungannya maka ia harus mengorbankan aktifitas normal yang dilakukan orang lain. Dalam pekerjaannya ia nggak bisa memukau sembarang orang dan menyatakan perasaannya secara terbuka ke orang dan pacaran. Joo In beralasan kalo sekarang Bi Soo sedang membutuhkannya.
Presdir Kim mau bicara sama Bi Soo untuk meluruskannya tapi Joo In melarang. Bi Soo bahkan nggak tahu kalo mereka membahas tentangnya. Presdir Kim yakin kalo Bi Soo akan pindah kali memang dia sangat menyukai Joo In. Mendadak Presdir Kim kehilangan mood-nya dan membatalkan syuting.
Gegara itu Joo In jadi gelisah saat bersama Bi Soo dan menggosok telinganya. Namun ia nggak mau mengakuinya di depan Bi Soo. Ia menanyakan kemana Bi Soo mau membawanya. Lah habis itu giliran Bi Soo nggak mau ngasih tahu. Petunjuknya, suatu tempat yang Joo In nggak suka. Tempat yang Bi Soo maksud adalah tempat saat Bi Soo menolaknya untuk berperan dalam dramannya, Red Siren. Saat itu Bi Soo terang-terangan menolaknya dan bilang akan merekrut Kim Ji Yeon. Bi Soo ingin mengubah kenangan buruk itu menjadi kenangan baik. Ia meminta maaf pada Joo In. Tapi bagi Joo In, maaf aja nggak cukup.
Bi Soo lalu menunjukkan sebuah kotak berisi kalung dan memakaikannya pada Joo In. Mulai sekarang ia melarang Joo In untuk menggosok telinganya saat ia sedang menghadapi masalah. Gosok liontinnya saja. Joo In menyindir kalo Bi Soo pintar ngomong. Bi Soo memperbolehkannya untuk mengganti dengan yang lain kalo nggak suka. Tapi Joo In nggak mengembalikan apa yang sudah diberikan padanya. Tapi permintaan maaf sederhana nggak akan mempan untuknya lain kali.
Keduanya pulang bersama. Bi Soo ingin mereka bermalam bersama tapi Joo In menolak. Bi Soo sudah menempelkan wajahnya di seluruh kamarnya dan ingin agar mereka tidur terpisah. Bi Soo ingin tidur di kamar Joo In dengan alasan kalo ia tidur nyenyak di rahangnya. Tapi Joo In kembali menolak. Ia harus menyimpan yang terbaik untuk terakhir. Akhirnya Bi Soo menerimanya dan nggak maksa lagi. Tapi sebagai gantinya ia ingin agar mereka jalan-jalan besok pagi. Joo In setuju.
Pagi harinya Joo In mengajari Bi Soo bertinju sambil berjalan-jalan. Bi Soo cepat bisa. Joo In bercanda bilang kalo pelatihannya mahal. Bi Soo sih nggak masalah dan nyuruh Joo In untuk menyebutkan harganya. Dan harga yang Joo In inginkan adalah Bi Soo harus terus mencintainya seperti Ini, besok, lusa dan setahun dari sekarang. Bi Soo langsung mendekat dan memeluknya. Joo I pikir itu adalah jawabannya. Bi Soo akan melakukannya. “Aku akan mencintaimu selamanya”
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊