Sinopsis Oh Master! Episode 11 Part 1

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Joo In minta Bi Soo untuk mencintainya dengan sama, besok, lusa dan seterusnya. Bi Soo nggak menjawab. Ia hanya mendekat ke Joo In lalu memeluknya. Hok In menganggap pelukan itu kalo Bi Soo akan melakukannya. Bi Soo melepaskan pelukannya. Dia menolak ajakan Joo In untuk minum teh berdua. Ada seseorang yang mau ia temui tapi Bi Soo nggak mau bilang siapa orangnya. 


Orang yang Bi Soo mau temui adalah Presdir Kim. Mereka membicarakan tentang Bi Soo yang tinggal bersama Joo In. Ia tahu apa yang Presdir Kim inginkan tapi ia sudah janji sama Joo In kalo ia nggak akan meninggalkan rumah seberat apapun masalahnya. Ia pun menenangkan kalo ia nggak akan tinggal lama di sana. Ia sudah merencanakannya tapi Joo In nggak tahu. Ia meminta agar Presdir Kim selalu ada di sisi Joo In. 


Presdir Kim menyesalkan Bi Soo yang nggak ngasih tahu Joo In tentang hal itu. Bi Soo ingin Joo In tahu saat waktunya tiba. Ia lalu pamit. Dalam perjalanan pulang Bi Soo mengirim banyak pesan ke Joo In. Ia sangat penuh perhatian. Ia akan pulang setelah janji makan siang. Di rumah Joo In senang banget. Dia nggak sabar menunggu Bi Soo pulang. 


Bi Soo makan sama Jae Hwan dan Dae Young. Hal yang nggak pernah Bi Soo lakukan sebelumnya. Jae Hwan aja sampai takut lihatnya. Bi Soo juga menyuruhnya untuk mengirim ide adegan mulai besok. Secara ia nggak bisa terus melakukan penelitian. Melihat Dae Young yang murung, ia menjanjikan kalo naskahnya nggak akan terlambat. Tapi Dae Young sedih bukan karena masalah kerjaan tapi masalah cinta. Bi Soo menasehati agar Dae Young menyatakan perasaannya agar wanita itu tahu. Lebih baik di tolak daripada memendam perasaannya. 


Bi Soo akhirnya pulang. Nggak seperti biasanya yang langsung masuk, ia menekan bel. Katanya dia ingin melihat Joo In membukakan pintu untuknya. Joo In mengungkit kalo ia pernah melakukannya dulu tapi Bi Soo bilang waktu itu ia masuk sebagai tamu nggak diundang tapi sekarang Joo In bertanya-tanya kapan ia akan pulang. Joo In tersipu dan menyindir Bi Soo sebagai pemain wanita. Bi Soo mengambil beruang Joo In dan memberi tahu kalo Joo In sedang gembira hari ini. 


Mereka duduk di ruang tamu. Joo In menunjukkan kalo telinga beruangnya kotor. Tapi saat Bi Soo mau melihatnya malah dijewer sama Joo In. Katanya telinganya Bi Soo yang kotor. Bi Soo tertawa. Ia melarang Joo In untuk memukul dan mengutuk beruang Teddy lagi dan menyuruhnya untuk mtmprylakukannha dengan baik. Joo In sih bergantung sama Bi Soo. Kalo Bi Soo membuatnya kesal maka ia akan menghajarnya. Bi Soo mengungkit gimana Joo In pernah bilang kalo ia lega Bi Soo memiliki dirinya. 


Oops Bi Soo kelepasan. Seingat Joo In saat ia mengatakannya Bi Soo nggak ada di sana. Bi Soo mengalihkan dengan bilang kalo Joo In bilang gitu padanya. Ia lalu bangkit dan meninggalkan Joo In menuju kamarnya. Joo In memintanya balik karena dia nggak akan memukulnya. Ia ikut Bi Soo ke kamarnya dan duduk sambil memangku bonekanya. Ia yang merasa bosan bicara sama bonekanya dan menyindir Bi Soo yang harusnya mengajaknya berkencan. Bi Soo tersenyum lalu menarik tangan Joo In. 


Dae Young mendatangi kantor Presdir Kim. Awalnya dia membicarakan tentang Bi Soo dan naskahnya. Tapi selanjutnya ia berlutut sambil ngasih bunga dan mengungkapkan perasaannya. Presdir Kim menolaknya dan menekankan kalo ia hanya ingin membicarakan bisnis dengan Dae Young. Dih Dae Young malu banget. Ia meminta maaf dan meletakkan bunganya di meja lalu pergi sambil mengumpat Bi Soo. Sebenarnya Presdir Kim suka banget sama bunga. Tapi ia nggak mau menunjukkannya. 


Bi Soo mengajak Joo In ke toko Chang Kyu. Dia menyindir Chang Kyu dan Joo In yang membicarakannya di sana dan menyebutnya kucing. Bi Soo bahkan menyinggung Chang Kyu yang mungkin kesepian secara ia pernah menikah tapi bercerai. Chang Kyu balik menyindir Bi Soo yang bahkan belum pernah menikah tapi menyinggung tentang perceraian. Ia menanyakan apa mereka akan menikah? 


Joo In tertawa dan membantahnya. Mereka nggak dalam tahap itu. Bi Soo sendiri meeasa senang pacaran sama seseorang dan nggak kepikiran kalo sampai putus cinta nantinya. Chang Kyu mengambil jaketnya dan pamit biar mereka bisa berduaan. Bi Soo tersenyum setelahnya dan menanyakan gimana Joo In akan melatihnya hari ini? Joo In mendekat seakan akan menciumnya tapi malah cuman bilang kalo mereka akan mulai dengan mendengarkan musik. 


Keduanya berada di ruang dengar. Kok In memilih album kesukaan Bi Soo. Itu album terakhir yang dirilis sebelum kematiannya. Katanya orang bisa merasakan saat kematian akan datang. Dia mungkin mencurahkan hati dan jiwanya ke dalam album ini. Ternyata Joo In mencari tahu tentang hal itu karena Bi Soo sangat menyukai album itu. Bi Soo menawarkan agar mereka mendengarkan lagu lain. Secara mereka sudah sering mendengarkan lagu itu. Joo In mengiyakan dan nyuruh Bi Soo untuk memilihnya tapi akhirnya mereka mendengarkan lagu itu lagi. 


Di panti jompo ibu sedang menulis apa saja yang ingin ia lakukan. Chang Kyu mendadak nelpon. Ternyata dia ada di luar. Ibu pun je luar untuk menemuinya. Chang Kyu ngasih kopi ke ibu dan menyinggung ibu yang belakangan nghak pernah datang ke tokonya. Ibu hanya merasa kalo ia terlalu sering datang ke sana. Chang Kyu melihat kalo ibu kurusan dan berpikir kalo dia sakit. Ibu membantah dan bilang kalo dia lagi diet. 


Chang Kyu cerita kalo Bi Soo sama Joo In datang ke tokonya. Dia ngomongin soal perceraiannya padahal dia menikah aja belum pernah. Ibu merasa kalo kalo Joo In membawa banyak perubahan sama hidupnya Bi Soo. Mereka lalu membicarakan tentang cinta pertama. Baik Ibu dan Chang Kyu adalah cinta pertama masing-masing. Ibu senang bisa ketemu lagi sama Chang Kyu meski terlambat. Andai mereka menikah maka Bi Soo adalah putra mereka. Chang Kyu senang banget sampai merasa kalo bisa kena serangan jantung. 


Bi Soo sedang menulis tapi nggak bisa konsentrasi gegara ingat mulu sama pria berjaket putih yang bilang kalo dia akan mati 49 hari lagi. Chang Kyu mendadak nelpon dan memanggilnya nak. Bi Soo pikir Chang Kyu habis minum makanya omongannya ngelantur. Chang Kyu ngasih tahu kalo ia adalah cinta pertama ibunya. Bi Soo pikir ibu akan marah kalo tahu. Ternyata ibu sama sekali nggak keberatan dengan itu. Bi Soo bercanda minta ibu agar jangan ngasih harapan palsu ke Chang Kyu. Ibu hanya tertawa dan nyuruh Bi Soo untuk melanjutkan pekerjaannya. Bi Soo mengiyakan dan nyuruh mereka untuk senang-senang. Tapi dengar Chang Kyu manggil nak membuat nya geli. 


Joo In sedang sama Yujin dan dikasih buku kesukaannya. Yujin menyarankan agar Joo In merilisnya jadi buku audio. Perusahaannya membantu remaja yatim piatu dan salah satu proyeknya merilis buku audio. Semua hasil penjualan akan diberikan kepada mereka. Yujin menanyakan apa Joo In mau melakukannya? Joo In mengiyakan. Yujin memintanya untuk mentraktirnya malam ini. Karena Joo In nggak juga menjawab, Yujin pikir dia sudah ada janji. Ia menyarankan agar mereka pergi bertiga kalo Joo In janjinya sama Bi Soo. 


Mereka makan bertiga. Joo In yang duduk di sebelah Bi Soo membuat Yujin iri. Ia melihat kalung yang Joo In pakai. Pelayan datang membawakan makanan gratis dari sajangnim yang ternyata adalah penggemarnya Joo In. Dia sendiri juga sangat menyukai wawancara mereka. Yujin jadi merasa kalo ia terkenal gegara Joo In. Bi Soo menyindir kalo menjadi terkenal itu merepotkan. Yujin yang penasaran menanyakan apa yang Joo In suka dari Bi Soo. Joo In memikirkannya. Ia suka saat ia pulang, Bi Soo menyalakan lampu. Bi Soo mendadak bangkit. Dia pamit dengan alasan ada wawancara. Dan saat Bi Soo pergi, Joo In kayak nggak rela melepasnya. 


Joo In akhirnya pulang. Ia nelpon Bi Soo tapi nggak dijawab. Dan sesampainya di rumah, Bi Soo berlari menyalakan lampu lalu membukakan pintu untuknya. Joo In tersenyum lihatnya. Joo In masuk. Tapi sampai di depan Bi Soo dia malah berhenti. Bi Soo pikir harusnya sekarang Joo In memeluknya. Joo In melakukannya dan hal itu membuat Bi Soo puas untuk kerja kerasnya. Jadi Bi Soo pulang duluan untuk melakukannya. Kalo mereka pulang bersama mungkin sekarang lampunya masih mati. Joo In memuji Bi Soo yang manis banget. Kenapa selama ini dia hanya menulis thriller kriminal? Joo In mengajaknya untuk terus melakukan drama TV. Ia akan bekerja eksklusif dengan Bi Soo selamanya. Bi Soo lalu mengajaknya jalan-jalan karena selama ini mereka hanya menghabiskan waktu di rumah. Joo In merasa tertarik dan menanyakan kemana mereka akan pergi? 


Keduanya sedang dalam perjalanan. Joo In yang menyetir. Baik Bi Soo maupun Joo In sama- sama merasa kalo itu adalah pertama kalinya mereka bepergian sama seseorang. Bagi Bi Soo sama Joo In penuh dengan pengalaman pertama, itu pertama kalinya dia tinggal sama orang lain, pertama mengungkapkan cinta, dan pertama menggenggam tangan seorang gadis di dalam mobil. Alih-alih jadi yang pertama, Joo In malah ingin jadi yanh terakhir. Mereka akan bersama di setiap saat, baik dan sulit. 


Mereka berhenti di jalur kereta. Bi Soo membawa Joo In untuk menulis surat siput. Mereka akan menulis surat untuk satu sama lain dan akan menerimanya setahun kemudian. Joo In merasa menyukainya. Mereka lalu lanjut jalan dan berhenti di tiap pemberhentian. Khawatir akan melukaimu. Bi Soo meminta maaf karena telah melukai Joo In. Joo In merasa kalo maaf aja nggak cukup. Lah Bi Soo malah mendadak menciumnya padahal Joo In nggak mengharapkan itu. Ia jalan duluan dan merasa kalo Bi Soo adalah seorang pemain wanita. 


Pemberhentian selanjutnya, kita sudah terlalu jauh. Bi Soo pikir nggak akan jauh kalo nggak macet. Tapi maksudnya Joo In, mereka terlalu jauh untuk kembali. Bi Soo mengajak Joo In kembali ke pertemuan pertama mereka. Joo In malah memaki Bi Soo karena membuatnya bingung. Ia membuang-buang waktu dan memintanya jadi pacarnya. Bi Soo setuju. Mereka lalu berciuman lama. 


Jae Hwan sedang menulis. Dae Young yang sedang tidur di sana mendadak terbangun gegara memimpikan Presdir Kim. Jae Hwan pikir hubungannya dengan Presdir Kim nggak berjalan baik sampai teriak-teriak memanggilnya saat sedang tidur. Dae Young berasa gila. Ia merasa kalo Jae Hwan jadi kreatif sejak pacaran sama Gwang Ja. Jae Hwan sendiri nggak pernah bermimpi untuk pacaran sama siapapun sebelum ketemu sama Gwang Ja. Cinta datang begitu saja dengan tiba-tiba meski untuk sebagian orang untuk menemukan cinta butuh kerja keras dan harus bersaing. Dan bagi orang lain lagi, cinta menyerang seperti pancuran musim panas. Gwang Ja datang. Dae Young menyindir kalo pancuran musim panas sudah tiba. Gwang Ja nggak ngeh. Dae Young pamit pergi. Gwang Ja menasehati kalo dia harusnya sisiran dulu. 


Bi Soo memberikan kertas surat punya Joo In. Mereka akan menulisnya dengan posisi saling membelakangi. Joo In penasaran dengan apa yang akan Bi Soo tulis tapi Bi Soo menenangkan kalo Joo In akan mengetahuinya tahun depan. Yujin bersiap untuk pulang ngantor. Ia ngajak sekretarisnya untuk minum. Sekretarisnya setuju. Tapi menjelang pergi dia dapat pesan dari mantannya yang ngajakin ketemuan. Yujin berbesar hati dan menyuruhnya pergi. 


Dae Young yang patah hati datang ke bar dan pesan minuman yang paling berat. Lah di sana dia malah ketemu sama Presdir Kim yang juga sedang minum. Ia melihat minumannya sisa sedikit yang artinya dia sudah minum banyak. Merasa nggak tahan Dae Young pun menghampirinya. Ia merebut gelar presdir Kim dan meminumnya sampai habis. Ia nggak mau Presdir Kim minum lagi karena dia akan bilang kalo ia manis dan akan melupakannya esok harinya. Setelah itu ia akan datang ke bar itu lagi dan akan melihat Presdir Kim di sebelahnya. Itu akan terus terulang. Presdir Kim malah bilang kalo ka bilang Dae Young manis sebagai pengganti kalo dia nggak menarik. 


Bi Soo membawa Joo In ke tempat seperti istana. Ia menceritakan tentang seorang penulis yang dikutuk arogan dan kasar. Sampai suatu saat seorang tuan putri yang bernama Joo On muncul di hadapannya dan mengangkat kutukannya. Ia merasa mendapatkan hidupnya kembali berkat Joo In. Bi Soo mengambil foto Joo In dan merasa kalo momen itu nggak akan pernah kembali.saat momen berlalu itu akan menjadi masa lalu. Joo In menyuruh Bi Soo untuk menunjukkannya kalo dia senang. Ia bahkan mengajari Bi Soo untuk tersenyum. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)