Sinopsis Oh Master! Episode 2 Part 2

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Bi Soo dan Jae Hwan datang ke rumah lamanya. Di depan Joo In ia beralasan kalo ada barangnya yang ketinggalan saat pindahan. Joo In menanyakan barang apa yang dimaksud dan berniat mencarikannya tapi Bi Soo bilang benda itu sangat kecil dan hampir nggak kelihatan. Hanya dia yang bisa merasakannya. Joo In bingung. Mereka masuk melewatinya begitu saja. Bi Soo mencari di ruang kerjanya dulu dan Jae Hwan nyari di tempat lain. Joo In nyuruh mereka untuk bergegas karena ia harus rapat dengan tim manajemennya. 


Gwang Ja melihat Jae Hwan lewat disinari matahari dan langsung jatuh cinta. Ia menanyakan siapa Jae Hwan dan Joo In ngasih tahu kako dia asistennya Bi Soo. Gwang Ja merasa kalo wajahnya biasa tapi dua suka dengan pria yang seperti itu. Bi Soo membersihkan meja, meletakkan komputernya, memakai headphonenya lalu mulai menulis. Ajaib. Ia langsung lancar nulis nya. Ih nikmat banget. 


Joo In terpaksa pergi karena ada rapat. Ia ragu meninggalkan Bi Soo dan asistennya di rumah sama Gwang Ja. Gwang Ja menenangkan kalo mereka bukan perampok tapi orang yang akan bekerja sama sama Joo In. Ia menjanjikan akan menyusulnya begitu mereka pergi. 


Bi Soo asik menulis di ruang kerjanya sedang kedua asisten, Gwang Ja dan Jae Hwan malah pada minum di luar. Sepertinya habis banyak sampai salah satu botolnya dijadikan buat jatuh bunga. Jae Hwan menceritakan yang terjadi dan Gwang Ja nampak memahaminya. Mereka ngomongin seni tapi Gwang Ja malah dengarnya bibir. Katanya agak sama. Dan pas dia mau… tahu-tahu Jae Hwan meminumkan minuman ke Gwang Ja. 


Joo In selesai di make up. Ia merasa nggak tenang karena presdir Kim marah padanya. Mereka lalu berjalan menuju lokasi. Joo In berusaha untuk membujuk Presdir Kim agar nggak marah lagi. Presdir Kim sendiri nggak suka dengan keputusan Joo In untuk membintangi drama Han Bi Soo. Ia memperingatkan kalo kontraknya dengan KT Cosmetics mungkin nggak diperpanjang dan kabarnya Ji Yeon yang akan mendapatkannya. Dia akan melakukan apapun untuk melampaui kepopuleran Joo In. Ia memperingatkan kalo drama itu akan merusak citra baiknya. Joo In mengaku ingin melakukannya. 


Gwang Ja dan Jae Hwan yang minum banyak akhirnya tidur. Gwang Ja sampai nggak menyadari kalo Joo In mengirim pesan dan nelpon. Jae Hwan terbangun gegara bunyinya dan memberikannya pada Gwang Ja. Gwang Ja melihat siapa yang nelpon dan jadi panik. Mereka lalu mendatangi Bi Soo dan mengajaknya pulang. Lah nanggung padahal tinggal satu episode lagi. Sudah nggak ada waktu. Mereka menariknya dan membawa komputernya. Saat sudah mau sampai diluar malah Joo In keburu pulang. Mereka lalu bersembunyi. 


Gwang Ja berdiri di depan sepatu Jae Hwan dan Bi Soo,Berharap Joo In nggak akan melihatnya. Lah Joo In malah mencium bau minuman sari Gwang Ja. Gwang Ja beralasan kalo ia memakai lotion dengan kadar alkohol yang sangat tinggi. Joo In menangkap ada keanehan. Dia mau masuk tapi Gwang Ja menghalangi dan jadilah Joo In melihat sepatu Jae Hwan dan Bi Soo. Dia kaget lihat mereka belum pergi. Gwang Ja membantah dan memberitahu kalo mereka sudah pergi berjam-jam yang lalu. 


Joo In yang nggak percaya akhirnya masuk dan mencari mereka. Jae Hwan sembunyi di bawah meja tapi Yoo In nggak melihatnya. Ia masuk ke kamar mandi. Perlahan ia melangkah dan membuka tirai. Di sanalah Bi Soo sembunyi. “Annyeong!” 


Ketiganya duduk menghadap Joo In. Joo In mengaku kecewa pada Gwang Ja. Gwang Ja mengaku nggak berpikir jernih karena jrgemj dengan pria spesial yang hanya bisa ia temui sekali seumur hidup. Jae Hwan membela Gwang Ja dan mengakui kalo dia yang salah. Bi Soo justru merasa kalo mereka patut dipuji. Sekarang giliran Bi Soo yang dimarahi sama Joo In karena menerobos masuk properti pribadi. Bi Soo beralasan kalo itu demi Joo In. Makin cepat ia menyelesaikan naskahnya, makin cepat ia bisa membuat keputusan. Dan ia hanya bisa menulis di ruangan khusus, di ruang kerja lamanya. Semua drama populernya ditulis di sana dan ia nggak pernah bejerja di tempat lain tapi seseorang merampasnya darinya. 


Joo In jadi merasa bersalah. Tapi ia membeli rumah itu dengan adil. Bi Soo mengeluhkan kalo ia hampir menyelesaikannya. Tinggal beberapa adegan saja. Joo In menanyakan berapa lama waktunya agar selesai? Bi Soo menganggap kalo Joo In susah ngasih ijin. Dia lalu nyuruh Jae Hwan untuk membawakan mesin pencetak. Lah Joo In bingung. Orang dia nggak bilang apa-apa juga. 


Bi Soo lanjut nulis untuk menyelesaikan naskahnya. Ia melakukannya dengan serius. Joo In lewat sambil bawa minum fan melihatnya. Nggak maksud ngganggu ia lalu masuk kamar. foto: MBC Gwang Ja sama Jae Hwan ngobrol sambil bergenit-genit ria. Ia mencemaskan lutut Jae Hwan yang pasti sakit karena sembunyi di bawah meja. Jae Hwan malah menanggapi tentang apa yang Gwang Ja katakan tentangnya tadi sampai membuat jantungnya berdetak kencang. Gwang Ja yang merasa malu minta Jae Hwan untuk melupakannya. 


Bi Soo akhirnya keluar. Joo In berasa nggak percaya Bi Soo sudah menyelesaikan naskahnya hanya dalam beberapa jam aja. Bi Soo nyuruh Joo In untuk masuk dan membacanya sendiri kalo pingin tahu. Joo In akhirnya masuk. Ia membacanya dan Bi Soo melihatnya dari luar. Nampak ekspresi Yoo In kaget, senang, pingin nangis. Tapi Bi Soo yang lihatnya malah senyum. 


Joo In selesai membacanya. Bi Soo menanyakan pendapatnya. Jujur Yoo In menyukainya tapi menurutnya itu kurang menarik. Bi Soo membantahnya. Ia melihat kalo Joo In amat terkesan tadi. Joo In minta Bi Soo untuk merevisi naskahnya dari episode 1. Ia merasa kalo itu naskah yang menarik. Tapi di dua episode pertama sudah penuh darah dan mengerikan. Tujuh orang terbunuh di episode 3 dan 4. 


Bi Soo menekankan kalo ia penulis cerita thriller kejahatan. Nggak akan ada yang bisa ditulis kalo nggak ada yang terbunuh. Joo In pikir thriller kejahatan nggak perlu selalu penuh darah. Keduanya kekeuh dengan keputusan masing-masing. Kalo Bi Soo nolak, Joo In nggak mau membintangi dramanya. Dengan kata lain Bi Soo membutuhkannya agar dramanya ditayangkan. Bi Soo menolak. Baginya Joo In hanya aktor yang harusnya berakting dan mengikuti naskah yang ditulis penulis. Bi Soo pulang sambil menggerutu. Di kamarnya Joo In juga marah-marah. 


Bi Soo membaca naskahnya di rumah. Dia jadi merasa nggak enak sama Joo In dan berharap dia nggak menganggap apa yang ia katakan sebelumnya. Ia lalu ke toilet sambil mau mengirim pesan ke Joo In tapi nggak jadi mulu. 


Bi Soo keluar dari toilet dan melihat Jae Hwan habis baca tulisannya. Jae Hwan memujinya yang menyelesaikan naskahnya hanya dalam waktu sehari. Sekarang stasiun tv akan menayangkannya. Bi Soo membantah. Ia malah berkemas dan mau pergi. Dia nyuruh Jae Hwan pulang karena ia mau bepergian. Jae Hwan yang nggak ngerti menanyakan apa terjadi sesuatu antara ia dan Joo In? Bi Soo hanya bilang kalo mereka nggak akur. Jae Hwan berusaha untuk menahan. Gimana nasib orang-orang? Ia mengumpamakan kalo Joo In adalah putri duyung yang datang untuk memberinya udara setelah hampir tenggelam. Bi Soo memberitahu kako putri duyung itu salah menggunakan kekuasaannya. Ia nyuruh Jae Hwan untuk melupakan tentang puteri dutung karena ia nggak perlu diselamatkan. 


Joo In pulang. Melihat rumah kosong dan gelap membuatnya hampa. Ia lalu masuk dan menyalakan semua lampu. Ibu mendadak nelpon. Ia berusaha untuk tersenyum dan ceria tapi ibu masih bisa menangkap kalo ia lelah. Akhirnya ia cerita kalo ia berusaha keras untuk melakukan sesuatu tapi nggak menyampaikannya dengan baik. Ia harus memutuskan mau membintangi drama atau enggak. Ibu menyuruhnya untuk melakukannya kalo ia ingin. Kasih tahu orang itu kalo Joo In ingin melakukannya. Joo In akan memikirkannya lagi dan mengucapkan selamat malam pada ibu. 


Dae Young mendadak datang dan mengambil garpu Bi Soo saat ia sedang makan daging. Ia mengeluhkan sikap Bi Soo yang mengacaukan segalanya tapi masih bisa makan. Ia dengar kalo Bi Soo mengamuk padahal sudah menyelesaikan naskahnya dan stasiun tv juga akan menayangkan dramanya. Kenapa bertengkar dengan Joo In? Kalo mereka ingin dramanya ditayangkan maka Joo In harus membintanginya. Karena itulah ia menyewa rumah tradisional agar Bi Soo bisa menyelesaikan naskahnya. Ia selalu mendukungnya tapi kenapa Bi Soo selalu berbuat sesuka hatinya? 


Bi Soo ngasih tahu duduk perkaranya kalo seorang aktor hanya perlu fokus pada akting. Siapa dia pingun ia merevisi naskahnya. Dae Young berusaha ngasih tahu kalo akhir lain nggak bisa melakukannya padanya tapi Joo In bisa. Semua orang menghindari dramanya karena berita tabloid itu. Tapi satu-satunya orang yang menerima peran itu adalah Joo In. Suara Bi Soo melemah. Ia meminta Dae Young untuk pergi karena ia mau makan. Ia mengambil garpumya dan lanjut makan. Dae Young meminta maaf karena sudah berteriak padanya. Tapi ia meminta Bi Soo untuk memikirkan apa saja yang sudah ia lakukan. Bi Soo nggak menjawab dan fokus makan. 


Bi Soo memikirkan semuanya. Di jalan ia melihat iklan Joo In. Ia lalu nelpon dan menanyakan jadwal Joo In. Di rumahnya Joo In membaca naskah Red Siren episode 4. 


Esok harinya Joo In menghadiri tes tayang. Bi Soo datang dan melihatnya bersama para wartawan. Joo In diwawancara sehubungan dengan proyeknya selanjutnya secara ia adalah ratu komedi romantis. Sambil senyum Joo In hanya bilang kalo itu karya yang sangat cocok dengannya. 


Selanjutnya mereka menonton film. Bi Soo yang duduknya di belakang Joo In melihat kalo Joo In tertidur. Joo In lalu bangkit dan pergi ke toilet. Ternyata Joo In mengantuk karena ia bergadang membaca naskahnya Bi Soo. Dia lalu dapat pesan dari Gwang Ja yang ngasih tahu kalo Bi Soo pergi ke tes tayang untuk menemuinya. Mungkin ia akan membujuknya untuk membintangi dramanya. 


Ternyata Bi Soo ada di luar. Ia mau pergi tapi nggak jadi. Secara sudah jauh-jauh datang. Mendadak bayangan peri Joo In muncul. Bicara ini itu dan meremehkannya. Bahkan ia mengatakan kalo Bi Soo hanya bintang jatuh dan ia adalah bintang. Bi Soo sampai marah dengarnya. 


Tiba-tiba Joo In keluar. Dia nggak nyangka kalo Bi Soo beneran datang dan menunggunya di depan toilet wanita. Bi Soo nggak mau mengakuinya dan bilang kalo itu hanya kebetulan. Joo In merasa kalo itu bagus karena ia mau mengatakan sesuatu. Tanpa tahu apa yang mau Joo In katakan, Bi Soo terus mengatakan hal yang menyakitkan. Intinya sih salah paham. Bi Soo mengira kalo Joo In berniat menolaknya secara tadi ia diwawancara kalo proyeknya ke depannya sesuatu yang cocok dengannya, komedi romantis seperti biasanya. Dia tahu kalo Joo In nggak mau bekerja sama dengannya tapi agak kejam kalo mengatakannya di depan kamera. Joo In hanya berpura-pura tertarik dengan naskahnya. 


Joo In berusaha untuk ngasih tahu yang sebenarnya tapi Bi Soo selalu memotongnya. Sampai akhirnya wartawan Lee datang. Joo In meminta agar ia nggak.kenukisnya tapi wartawan Lee malah ingin menjadikannya berita. Bi Soo bukannya ikut membujuk malah mengolok-olok wartawan Lee sampai membuatnya marah dan pergi. Joo In menatap Bi Soo sedih. Sekarang ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Sebuah artikel tabloid dan drama yang dibatalkan. Ia lalu pergi mengejar wartawan Lee. Bi Soo sendiri juga nggak datang untuk mengalami ini. Joo In menemui wartawan Lee dan melakukan wawancara. 


Sementara itu Bi Soo yang lagi di jalan membaca komentar tentangnya yang makin memburuk. Ia teringat apa yang dikatakan Joo In dan Dae Young. Merasa nggak enak ia lalu pergi ke rumah Joo In. Ia mengirim pesan tapi dihapus mulu. Sampai berpikir mau berlutut segala kalo itu bisa menyelamatkannya. 


Paginya Jae Hwan datang dan membangunkan Bi Soo. Dia senang banget dan menunjukkan berita tentang Joo In yang akan membintangi dramanya. Dia lalu nelpon Joo In dan diminta untuk datang. Ia nggak mau reporter melihat mereka. 


Bi Soo datang dan mereka pun bicara. Ih boneka beruangnya pose nya kayak Bi Soo. Bi Soo menyindir kalo Joo In punya bakat untuk mengejutkan orang. Joo In menyinggung tentang Bi Soo yang datang ke tas tayang untuk menemuinya. Bi Soo langsung jadi kesal sama Jae Hwan yang sudah ngasih tahu Gwang Ja. Joo In memberi tahu kalo ia menemui reporter itu dan melakukan wawancara memuji naskahnya untuk Bi Soo. Bi Soo yang masih nggak ngerti bilang kalo Joo In nggak perlu membintangi proyeknya. Joo In menekankan kalo sekarang mereka adalah satu tim. 


Bi Soo meminta satu syarat. Ia nggak mau diganggu saat menulis. Ia minta Joo In untuk mengijinkannya menyewa kamar itu. Ia menjanjikan akan mencurahkan semua tenaga dan jiwanya ke dalamnya seakan itu adalah karya terakhirnya. Joo In memperbolehkannya mampir untuk memakai kamar itu saat mandek tapi Bi Soo malah ingin akses 24 jam yang artinya ia akan tinggal di sana. Ia nggak minya tempat tinggal. Hanya ingin bekerja di sana. 


Joo In merasa berat. Bi Soo menenangkan kalo ia akan mengunci diri di kamar dan nggak akan keluar. Joo In masih nggak yakin. Bi Soo menjanjikan akan mencurahkan hati dan jiwanya ke dalam naskah. Seperti yang Joo In lihat kalo ia hanya bisa menulis di rumah itu. Joo In nyuruh Bi Soo untuk mengatakan hal lain yang bisa membuatnya terharu. “Aku ingin menulis.” Akhirnya Joo In setuju. Tapi ada satu syarat dan Bi Soo harus mengikutinya. 


Kucing yang kita lihat sebelumnya akhirnya nggak sendirian lagi. Muncul kucing hitam untuk menemaninya. Selanjutnya mereka membuat perjanjian Sewa Kamar. Selama tinggal di sana Joo In ingin Bi Soo memanggilnya tuan dan ia akan memanggilnya Jagganim. Bi Soo protes tapi akhirnya ia menurut juga dan memanggilnya tuan seperti yang diminta dan menandatangani perjanjiannya. 


Akhirnya episode mendatang akan ada Kang Min Hyuk. Dia datang menghampiri Joo In dan bilang: Oh Joo In, aku kangen. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)