All content from ENA
Ringkas drama sebelumnya
Minju dan Yongju akhirnya berciuman di gunung. Meski begitu Yongju masih belum mau mengakui perasaannya. Minju juga nggak maksa. Ia bahkan bilang akan menunggu. Ia berterima kasih dan meminta maaf karena Yongju sudah menyelamatkannya.
Yongju mengajak Minju untuk pulang sebelum malam. Minju menahan Yongju dan memberitahu kalo ia membawa tenda. In Yongju mikirnya kemana-mana. Padahal maksudnya Minju mau mengemasi tendanya dulu sebelum pulang.
Para ibu dan yang lain sedang makan-makan. Pria yang terjebak di gunung sudah diselamatkan. Pergelangan kakinya terkilir. Mendadak pak Kim merasa nggak nafsu makan karena Minju nggak ada. Para ibu menenangkan kalo Yongju akan menemukannya dan membawanya kembali.
Baru aja diomongin orangnya langsung datang. Yongju dan Minju bergabung dengan mereka. Sepanjang di meja makan, Minju terus saja memberikan perhatiannya ke Yongju seperti memberinya lauk, meletakkan obat nyamuk di dekatnya dan memakaikan kemejanya biar Yongju nggak kedinginan. Para ibu dan yang lain sampai berpikir kalo ada apa-apa sama mereka. Yongju membantahnya tapi Minju malah senyum mulu. Ia merasa nggak nyaman dan menarik Minju ke belakang untuk bicara. Ia memprotes sikap Minju tadi yang terlalu manis dan menarik batasan untuk menangkis semua itu. Minju memastikan kalo ia nggak akan menyesalinya. Yongju membantah dan lantas pergi.
Paginya Minju kaget lihat ternyata dia tidur sama Chan Hwi. Rupanya semalam mereka habis minum sambil mengeluhkan hubungan percintaan masing-masing. Chan Hwi ragu mau melihat Areum kencan buta apa enggak sementara Minju ragu buat nunggu. Takutnya Yongju perlu waktu yang sangat lama. Saat sarapan, Minju sudah memutuskan kalo ia akan menunggu sementara Chan Hwi memutuskan nggak akan pergi.
Ih bohong. Tahunya dia pergi juga dan mengintip Areum yang sedang kencan buta. Anehnya, meski bersama orang lain, Areum malah ingat mulu sama Chan Hwi. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri kencan butanya setelah melihat Chan Hwi.
Teman kencan Areum nggak mau Areum pergi dan menahannya. Apalagi mereka sama-sama A minus. Chan Hwi mendadak muncul dan memelintir tangan pria itu. Ia lalu mengajak Areum untuk ke laut.
Keduanya pun ke sana. Tapi...kemana lautnya? Lah lagi surut ternyata. Chan Hwi minta tangan Areum dan menulis A+++++++. Ih tahunya pakai spidol permanen, nggak bisa diapus. Secara nggak terduga, Areum mengajak Chan Hwi untuk pacaran. Sesaat Chan Hwi terdiam. Areum pikir Chan Hwi nggak mau, tapi Chan Hwi hanya nggak nyangka aja. Ia antusias menjawab mau. Habis itu ia berlarian sambil ngasih tahu laut kalo mereka pacaran.
Sementara itu Yongju yang berolahraga di taman malah ingat mulu sama Minju. Ingat ciuman mereka dan perhatian Minju padanya. Nggak mau terus seperti itu, ia pun bilang ke diri sendiri agar melupakan semuanya dan fokus pada pekerjaannya.
Lah bilangnya mau fokus, pas mau berangkat ia malah bingung mau pakai baju apa. Nenek menyuruhnya untuk beli baju baru dan menata rambut ke salon.
Sampai di tempatnya Minju, Yongju dan yang lain kaget lihat Areum berangkat sama Chan Hwi. Apalagi saat Chan Hwi manggil Areum "chagiya!". Mereka buru-buru menarik Areum karena berpikir kalo Chan Hwi mengancamnya. Chan Hwi membantah dan memberitahu kalo Areum yang mengajaknya pacaran. Pun Areum membenarkan.
Rao masuk dan memberitahu hal itu ke Minju. Minju nggak terkejut karena ia sudah menyadarinya. Mereka lalu mau memindahkan bir ke tempat fermentasi. Yongju mau ikut juga tapi nggak dibolehin sama Minju.
Mereka lalu mencicip sampel bir yang kedua tapi sepertinya juga masih belum seperti yang Yongju harapkan.
Direktur pemasaran dan direktur perencanaan bertemu di toilet. Mereka sempat terlibat adu mulut. Direktur pemasaran sampai bilang kalo direktur perencanaan nggak punya koneksi. Di ruangannya direktur perencanaan memanggil bawahannya dan menanyakan perkembangan bir baru tapi ia nggak bisa jawab karena Areum berhenti memberikan informasi semenjak kepergok sama Yongju.
Sementara itu direktur pemasaran memanggil Yongju dan minta dikasih sampel birnya. Hasilnya juga masih belum bisa memuaskannya. Ia pun minta Yongju untuk segera menyelesaikannya agar para rekannya di Busan nggak menunggu terlalu lama.
Malamnya Yongju pulang. Nenek minta diajarin caranya merekam suara. Ia merasa bersalah karena nggak bisa selalu menemani nenek. Nenek nggak papa. Ia cukup senang melihat perubahan Yongju selama ini.
Di kamarnya Yongju memikirkan desakan dari atasannya. Ia mau nelpon Minju tapi nggak jadi. Ia nggak mau membebani Minju. Ih malah nggak sengaja kepencet. Minju khawatir karena Yongju buru-buru ke kantor tadi. Ia pikir Yongju dimarahin sama atasannya. Ia ingin menghiburnya kalo tempatnya dekat tapi nggak jadi karena berpikir kalo itu berlebihan. Ia akan menunggu. Tapi sampai kapan? Sementara itu Yongju juga bingung dengan perasaannya sendiri. Ia juga merasa heran sama Chan Hwi dan Areum yang bisa dengan mudah mengetahui perasaan mereka masing-masing.
Mereka kembali mencicip sampel yang ketiga. Masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Para ibu tahu-tahu datang membawakan es kopi yang ditaruh di dalam mangkuk. Berkat itu mereka jadi semangat lagi. Yongju mendadak jadi punya ide dan mengajak mereka ke pabrik bir.
Di sana Yongju menjelaskan konsepnya, era menghormati pilihanmu. Nantinya mereka akan memberikan bir dengan tingkat ABV yang berbeda. Areum pikir biayanya mungkin akan mahal. Yongju yakin bisa mengatasinya dan akan membicarakannya dengan atasan.
Setelahnya Yongju menelpon atasannya di luar. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan seorang wanita cantik keluar dari sana. Dia dari Baemok. Minju keluar dan melihatnya. Dia adalah Juhee, mantan pacarnya Minju. Mantan pacar?
Mereka duduk bertiga. Juhee nggak ngerti kenapa Yongju sampai ikut gabung. Yongju beralasan kalo sekarang Minju bekerja sama dengan Jisang. Beom dan yang lain mengintip mereka. Chan Hwi mengatakan kalo mereka harus menghentikan Yongju saat dia sudah mengangkat tangannya.
Juhee cerita kalo ia dan Minju satu SMA dulu. Ia juga cerita tentang Minju yang sangat perhatian padanya. Minju membawakannya kopi hangat saat ia selesai berlatih balet. Ia juga suka mengikat rambutnya. Yongju menatap Minju sinis. Pantas saja ia pandai mengikat rambut. Rupanya residivis.
Saat mau mengambil proposal yang tertinggal di mobil, Juhee terjatuh. Pergelangan kakinya terluka. Ia mengulurkan tangannya minta Minju menolongnya. Minju ragu mau nolong karena mau menjaga perasaan Yongju. Yongju menyuruhnya untuk menolong. Akhirnya ia menolong Juhee tapi nggak sampai megang pinggangnya.
Yongju nggak bisa menahan lagi. Ia mengambil minumannya dan berjalan ke arah mereka. Chan Hwi dan yang lain berpikir kalo Yongju mau menyerang Juhee segera mendekat. Lah tahunya Yongju malah berbelok ke kebun.
Minju senyum-senyum lihat tingkahnya Yongju. Juhee sampai merasa cemburu karena Minju bahkan nggak pernah tersenyum seperti itu padanya. Ia juga melihat karet gelang Minju dan menyindir rambut siapa yang mau ia ikat.
Yongju memetik hop sambil menggerutu tentang kedekatan Minju dan Juhee tadi. Juju couple?? Namanya juga ada Ju nya, Yongju. Ia lalu membayangkan andai ia dan Minju satu sekolah. Ia memberitahu Minju tentang keinginannya untuk menjadi tentara dan minta agar Minju membantunya dalam tes kebugaran. Saat ia berlari, Minju juga menemaninya. Mereka main air saat selesai. Seru banget membayangkannya. Setelah itu Minju mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Mereka dalam posisi yang sangat dekat.
Ih bayangin apa sih. Minju juga jadi penasaran sama apa yang Yongju pikirkan. Selama ini ia nggak pernah melamun. Yongju menghindar dan malah mau jatuh. Beruntung Minju menyelamatkannya dan menariknya.
Yongju melepaskan diri dan nyuruh Minju untuk kembali sama Juhee. Minju tersenyum dan merasa kalo Yongju cemburu. Yongju membantah dan kembali menggerutu. Minju menyelipkan dalam kalimatnya mengajak Yongju untuk berkencan. Yongju yang awalnya nggak ngeh menolaknya. Tapi saat ia sadar, lah malah jadi malu sendiri. Ia bahkan mengosongkan jadwalnya dan mengajak Minju kencan akhir pekan ini.
Hari itu Minju tiba lebih dulu baru setelah itu Yongju. Yongju nampak cantik mengenakan gaun putih. Ternyata sebelumnya ia minta Areum untuk membantunya memilih baju untuk kencannya.
Keduanya lalu berjalan-jalan. Minju membelikan sebuket bunga untuk Yongju. Yongju yang sebelumnya berpikir kalo beli bunga hanya membuang-buang uang toh merasa senang saat mendapatkan bunga dari Minju.
Sebelumnya saat di rumah Yongju, Minju melihat kalo Yongju mendapatkan bunga hanya saat kelulusannya. Bunga adalah sesuatu yang Yongju suka. Ia akan membantunya menemukan apa yang ia sukai untuk menebus saat-saat ia nggak menjadi dirinya sendiri.
Hari itu Yongju dan Minju sangat menikmati kebersamaan mereka. Yongju pulang malam harinya diantar sama Minju. Sampai rumah Yongju mau menunjukkan bunganya ke nenek tapi nenek nggak ada. Yang ada hanya tongkat nenek yang tergeletak di lantai dan bekas makanan yang jatuh dari meja makan.
Ia lalu nelpon nenek tapi yang jawab pihak rumah sakit. Yongju pun bergegas ke sana. Ia bahkan masih pakai sandal rumah. Nenek sudah nggak ada. Seketika Yongju terduduk sambil nangis.
Setelahnya Yongju mengurus pemakaman nenek. Pihak pemakaman minta foto nenek dan Yongju memberikan foto nenek yang ia ambil pagi tadi. Sebelum berangkat kencan, nenek minta Yongju memotretnya. Yongju mengambil gambar nenek sambil tersenyum lebar.
Di pemakanan Yongju mendengarkan rekaman suara nenek untuknya. Nenek sudah merasakan kalo ia akan segera pergi. Ia memanggil ambulansnya sendiri. Ia senang lihat Yongju tersenyum dan bahagia.
Setelah mendengarkannya, Yongju menghapus air matanya dan mencoba untuk tegar. Para tamu berdatangan dan ia menyapa mereka semua sambil tersenyum seakan nggak ada kesedihan di hatinya.
Areum dan yang lain membawakan bir dari perusahaan. Yongju menyapa mereka masih sambil tersenyum. Begitu juga saat para ibu dan rombongan dari Baeguk ri datang. Minju menatapnya sedih tapi Yongju mengaku nggak papa.
Mendadak ayahnya Yongju datang. Ayah yang meninggalkan dirinya bersama dengan nenek. Ayah mengaku nggak punya pilihan saat itu karena masih muda. Yongju menunjukkan banyaknya bunga yang berjejer di luar yang menunjukkan kalo ia membangun hidupnya dengan baik dan itu berkat neneknya.
Nggak mau melihat ayah lagi, Yongju pun keluar. Ia mencoba untuk nggak nangis karena itu bukan sesuatu yang harus ditangisi. Minju mendatanginya dan memeluknya hangat. Tiba-tiba dia nangis. Yongju memberitahu nenek kalo orang ini lebih sedih dari dirinya sendiri. Tanpa sadar Yongju ikutan nangis dan menumpahkan semua kesedihannya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊