Sinopsis Oh Master! Episode 15 Part 2

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Dae Young bermain biliar sama Presdir Kim sambil membicarakan tentang Bi Soo dan Joo In. Dae Young lega Bi Soo nggak disalahkan lagi berkat Joo In. Ih presdir Kim jago mainnya. Dia sampai mengajari Dae Young tekniknya tapi tetap aja Dae Young nggak bisa memasukkan bola. Presdir Kim ngasih tahu kalo saat bolanya keluar jalur itu disebut ciuman. Dae Young lalu membicarakan hubungan mereka. Presdir Kim sudah menolaknya. Ia hanya bilang kalo Dae Young berhak mendapatkan yang lebih baik darinya. 


Bi Soo sudah menceritakan semuanya pada Joo In. Termasuk pria berbaju putih. Joo In sendiri meeasa nggak bisa menerimanya tapi ia percaya pada hati Bi Soo. Dan sekalipun Bi Soo menghilang suatu hari, ia akan mengingat cinta Bi Soo. Bi Soo hanya bisa minta maaf. Joo In melarangnya minta maaf. Mereka memang nggak bisa mengubah akhirnya tapi mereka bisa fokus pada masa kini. Ia meminta Bi Soo untuk tetap di sisinya. 


Semalaman Bi Soo nggak tidur. Paginya dia bangun duluan dan keluar untuk membuat kopi. Joo In bangun. Awalnya ia panik nggak ada Bi Soo di sampingnya. Tapi saat mendengar suara di luar membuat nya lega kalo Bi Soo ada di sampingnya. Ia lalu keluar dan menyampaikan kalo Bi Soo nggak punya izin untuk bangun sebelum ia memberikannya. Sambil memberikan kopi Joo In, Bi Soo ngasih tahu kalo ia menyeduh kopi untuknya. Joo In mengambilnya dan mencium Bi Soo. Lah Itu malah membuat Bi Soo cegukan. Ia menyombongkan aromanya. Joo In menggoda Bi Soo dengan bilang kalo aromanya nggak seenak aroma Bi Soo. Lah itu membuat cegukan Bi Soo jadi makin parah. 


Joo In menyuruhnya untuk menahan nafas lalu menelannya tapi nggak bisa. Bi Soo tetap cegukan. Hok In lalu nyuruh Bi Soo untuk menahan nafas lalu minum kopi. Nggak ngaruh juga. Akhirnya Joo In menghampirinya. Mencium keningnya, matanya, hidungnya,…Dan berbisik kalo dia mau lagi nanti malam. Bi Soo tersenyum dan ih berhasil. Bi Soo nggak cegukan lagi. Bi Soo lalu meninggalkan Joo In. Dia mau mandi. Ih Joo In malu banget. Mikir nya dah ke mana-mana tapi tahunya Bi Soo cuman mau mandi doang. 


Selanjutnya mereka membersihkan kaca. Cuman ngelap kaca aja senang banget. Bi Soo membuka jendelanya dan mencium Joo In. Ih. Yang dilanda cinta 😍😍😍 


Sekretarisnya Yujin melaporkan komentar tentang Joo In yang bilangnya pacaran sama Bi Soo berdasar dari pembelaan Joo In terhadap skandal yang terjadi pada Bi Soo dan juga saat Bi Soo menyelamatkan Joo In saat terkunci di dalam lemari. Yujin khawatir kalo itu akan merusak citra Joo In dan berimbas pada produknya. Ia lalu nyuruh sekretarisnya untuk menghapus komentar tersebut. 


Bi Soo mengantar Joo In pergi. Ih berat banget mau pisahnya. Pelukan mulu. Bi Soo sampai pingin jadi produsernya Joo In biar bisa terus bersamanya. Gwang Ja menjemput. Bi Soo menyapanya ramah tapi Gwang Ja langsung buang muka. Bi Soo hanya tersenyum meresponnya. 


Sekembalinya ke rumah Bi Soo menambahkan kata saranghae di kamar Joo In. Ia berterima kasih karena Joo In sudah menjadi cinta terakhirnya. Bi Soo datang ke toko Chang Kyu saat ia mau pergi. Melihat wajah Bi Soo yang berseri-seri membuat Chang Kyu yakin kalo Bi Soo sudah baikan sama Joo In. Bi Soo sih bilangnya mereka nggak pernah bertengkar. Chang Kyu berpesan agar Bi Soo terus bersama Joo In. Ia lalu nyuruh Bi Soo untuk menjaga toko selama dia pergi. 


Gwang Ja membawakan makanan untuk Joo In. Dia kesal banget sama para kru yang membicarakan Joo In pacaran sama Bi Soo. Padahal hubungan mereka sudah berakhir. Joo In juga merasa nggak enak dan akhirnya ngasih tahu kalo dia bali kan sama Bi Soo. Apa? Dih Gwang Ja kaget. 


Yujin datang ke toko Chang Kyu. Melihat kalo di sana menyajikan kopi ia pun memesannya tapi Bi Soo malah menyuruhnya untuk menyeduh sendiri karena di sana swalayan. Yujin menyinggung tentang pembelaan Joo In. Ia mengakui kalo ia nggak bisa meraih hati Joo In dan Bi Soo sudah mengalahkannya. Tapi saat melihat Joo In nangis rasanya dia pingin menghajar Bi Soo habis-habisan sampai nggak bisa dikenali. Bi Soo memperingatkan kalo Joo In nggak akan memaafkannya kalo Yujin beneran melakukannya. Yujin nggak nyangka kalo mereka balikan lagi. Ia lalu mengajak Bi Soo untuk ikut dengannya ke kafe dengan pemandangan bagus. 


Bi Soo dan Yujin datang ke lokasi syuting dengan truk camilan untuk mendukung Joo In. Berkat itu juga orang-orang menganggap kalo keduanya berteman. Joo In aja sampai pingin nangis lihatnya. 


Malamnya Yujin mengantar Bi Soo dan Joo In pulang. Joo In berterima kasih atas apa yang mereka lakukan. Itu mencairkan suasana di lokasi syuting. Dan meredakan rumornya juga. Bi Soo jujur kalo itu idenya Yujin. Dan gegara itu juga Bi Soo jadi berhutang sama Yujin. Sebagai gantinya Yujin minta diijinkan untuk menginap di rumah Joo In malam ini. 


Ketiganya bersama di meja makan. Selanjutnya Yujin ingin bicara informal sama Bi Soo selama sejam. Bi Soo menolak karena sejam itu terlalu lama. Yujin menguranginya jadi 30 menit. Bi Soo mau nggak setuju tapi Joo In tahu-tahu bilang kalo itu ide yang bagus. Yujin memulai dengan mengkritik penampilan Bi Soo. Beda dengan dirinya yang muda, kaya, tinggi, dan tampan. Bi Soo sesumbar kalo dia juga seperti itu. Yujin meraih tangan Joo In dan membuat Bi Soo kesal. Apalagi Joo In pakai acara mencium tangan Yujin gegara suka sama krim tangannya. 


Mereka lalu tanding panco. Joo In yang jadi jurinya. Ih baru juga bentar Bi Soo dan kalah. Ia beralasan kalo ia nggak melatih lengannya karena aku perlu mengistirahatkan untuk menulis. Joo In jafi khawatir sama tangannya Bi Soo yang harusmya digunakan untuk menulis drama populer. Dia lalu nyuruh Yujin untuk ikut dengannya karena ada yang mau ia bicarakan. 


Gwang Ja menyampaikan pada Jae Hwan kalo ayahnya ingin ketemu dengan Jae Hwan lalu menetapkan tanggal. Jae Hwan senang banget. Itu artinya ayah Gwang Ja sudah menerima Jae Hwan menjadi menantunya. Tapi nggak semudah itu. Gwang Ja ngasih tahu kalo Jae Hwan bukan tipe yang ayahnya sukai. Jae Hwan menyebutkan kekurangannya dalam karirnya tapi bukan itu yang ayah Gwang Ja maksud. Maksudnya adalah penampilan. Jae Hwan malah pingin melakukan operasi plastik tapi Gwang Ja melarang. Dia akan marah kalo Jae Hwan merubah wajahnya. Ia hanya ingin Jae Hwan tampil lebih rapi. 


Keduanya lalu pergi ke toko pakaian. Di sana Gwang Ja ingin Jae Hwan mencoba setelan. Secara nggak sengaja mereka ketemu sama sekretaris Yujin yang penampilannya persis seperti yang ayahnya inginkan. Gwang Ja lalu minta pak Park untuk mendandani pacarnya. Jae Hwan mencoba sebuah setelab dan mememaafkannya di depan Gwang Ja dan pak Park. Keduanya sama-sama merasa kalo ada yang aneh. Jae Hwan mau mencoba yang lainnya tapi pak Park rasa pacarnya Gwang Ja lebih cocok dengan pakaian santai. Gwang Ja mengiyakan. Mereka lalu pergi dengan membawa pakaian Jae Hwan yang sebelumnya. 


Joo In mengembalikan arloji pemberian Yujin. Yujin sendiri nggak bisa mengambilnya kembali karena ia memberi Joo In waktu yang ia habiskan bersamanya. Ternyata Yujin akan kembali ke Paris. Ia menjanjikan akan seying datang dan berpesan agar Joo In jangan nangis lagi. 


Bi Soo menulis daftar keinginannya. Dan saat ia melihat Yujin dan Joo In sudah selesai bicara ia pun keluar dan menemui mereka. Baik Yujin maupun Joo In nggak ada yang mau ngasih tahu apa yang mereka bicarakan. Katanya itu rahasia. Saatnya tidur. Joo In nyuruh Yujin untuk tidur di kamar tamu. Bi Soo juga ingin Joo In menentukan dimana ia harus tidur. 


Joo In menyuruhnya untuk tidur di kamarnya tapi Bi Soo nggak mau. Secara ia sudah memindahkan semua barangnya. Keduanya berniat untuk berbagi kamar dan Joo In setuju akan hal itu. Ia meninggalkan mereka dan pergi ke kamarnya. Di sana ia melihat tulisan Bi Soo terbaru dan tersenyum. Nado saranghaeyo. Ia mau mengikat rambutnya tapi ikat rambutnya malah nggak ada. Ia lalu keluar dan mencarinya. Akhirnya Joo In menemukannya di dekat kulkas. 


Bi Soo beneran datang ke kamar tamu. Yujin yang nggak mau tidur sama Bi Soo memperingatkan kalo ia tidur dengan lasak. Ia mendengkur keras dan menggertakkan gigi. Sulit tidur di dekatnya. Bi Soo akan pergi asalkan Yujin mau membantunya. Andai ia nggak bisa berada di sisi Joo In, ia ingin Yujin mengisi ruang itu. Ia nggak bisa mempercayai orang lain karena hanya Yujin yang paling mengenal Joo In. Jangan percaya meski Joo In bilang kalo dia nggak papa. Tetaplah di sisinya. Yujin sesumbar kalo ia lebih mengenal Joo In ketimbang Bi Soo. Ia menanyakan definisi andai dari Bi Soo tapi Bi Soo nggak mau menjawabnya dan pergi setelah mengucapkan selamat malam padanya. 


Di kamarnya Joo In kembali menambahkan hati pada kontak Bi Soo. Ih Bi Soo mengirim pesan mengungkit apa yang Joo In janjikan kalo mereka akan melakukannya malam ini. Joo In menyuruhnya untuk menunggu sampai besok. Soalnya itu akan sangat kacau. Bi Soo mengiyakan dan nyuruh Joo In untuk bersiap karena dia nggak akan bisa tidur. Ih Joo In senang banget bacanya. Sampai malu. 


Paginya mereka mendapati Yujin sudah pergi dan meninggalkan cangkir pasangan. Ada gambar Joo In dan Bi Soo di sana. Ih gambarnya Bi Soo lucu. Keduanya merasa kalo Yujin kayak malaikat. Dan ternyata nggak cuman cangkir dengan wajah mereka aja. Ada satu lagi cangkir dengan wajah Yujin. Selain itu ada suratnya juga. Selalu ingat bahwa aku mengawasimu. Aku punya satu hadiah terakhir untukmu. Periksa berita. A bientot. 


Joo In memberitahu kalo itu artinya mereka akan ketemu lagi. Mereka lalu membuka berita dan menemukan artikel tentang hubungan antara Yujin dan Joo In yang dari cinta menjadi teman. Yujin berusaha menyingkirkan spekulasi kalo ia selingkuh dari Yujin. Itu hadiah terakhirnya. Lah Bi Soo malah cemburu gegara Joo In manggil nama Yujin dengan lembut. Joo In menggodanya dengan memanggil namanya dan menggelitikinya. Ibu mendadak mengirim pesan. 


Keduanya lalu datang ke panti jompo untuk ketemu sama ibu. Ibu senang lihat ndfeja bersama. Ia lalu menyerahkan barang-barang ibunya Bi Soo ke Bi Soo. Ibu menanyakan ke Bi Soo kenapa ibunya selalu memakai pakaian hitam? Bi Soo memberitahu kalo ibunya mengikuti satu rutinitas seperti dirinya. Ibunya selalu memakai mantel putih saat di rumah sakit. Karena itulah ia suka memakai pakaian hitam saat nggak bekerja. 


Ibu memberitahukan yang sebenarnya kalo Setelah Ayah Bi Soo meninggal, ibunya berduka dengan pakaian hitam. Dia berjanji akan menjaga kenangannya selamanya. Jadi, dia memakai pakaian hitam untuk menunjukkan dukanya. Setelah beberapa saat, dia merasa terhubung dengannya, alih-alih merasa sedih. Jadi, dia terbiasa memakai warna hitam. Bi Soo lalu melihat isi kotak itu lagi dan menemukan foto pria berbaju putih yang selalu menemuinya. Kaget dan bingung. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)