Sinopsis Oh Master! Episode 12 Part 2

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Para ibu memakan roti kentang. Mereka sangat menikmatinya dan bahkan berfoto buat dijadikan kenang-kenangan. Bi Soo memberikan kopi Joo In. Mereka masih bermain tukar peran. Joo In memuji kopi buatannya. Bi Soo yang jadi Joo In menyombongkan kelebihannya selain menjadi ratu komedi romantis. Joo In jadi ngantuk. Bi Soo menawarkan untuk menyanyikan lagu Nina bobo. Para ibu mengirim gambar mereka yang sedang berlibur. Bi Soo jadi ingin berlibur juga dan mengajak Joo In untuk melakukan perjalanan malam. Joo In merasa kalo Bi Soo licik. Bi Soo menyuruhnya untuk senyum dan ia mengambil gambar mereka buat dikirimkan balik ke para ibu. Para ibu yang menerima foto itu memuji anak masing-masing yang kini jadi bahagia layaknya mereka. 


Bi Soo menemani Joo In tidur. Bertukar peran haru ini membuat Bi Soo jadi lebih bisa menghargai Joo In yang sangat perhatian padanya. Begitu juga dengan Joo In, dia jadi tahu kalo Bi Soo bisa bersikap sangat manis. Bi Soo sebenarnya merasa kesal. Dia tahu kalo Joo In sedang bekerja. Tapi melihat mereka bergenggaman tangan membuatnya marah. Sebenarnya dia adalah orang yang posesif. Hanya ia menahannya. 


Joo In mau menerimanya. Bi Soo malah jadi takut kalo sikapnya nggak bisa dikendalikan setelah bersikap posesif. Tapi mulai sekarang ia hanya akan mencintai Joo In sampai akhir. Ibu lagi ada di kuil. Ibu Joo In berharap bisa terus bersama Joo In sampai alzheimer menguasai pikirannya. Sedang ibu Bi Soo berharap bisa punya cucu. Dulu dia ingin Bi Soo punya pacar dan sekarang pingin mereka punya anak yang mirip mereka. Ngomongin soal cucu bikin mereka jadi gemas. Dan saat berdoa mendadak ibu Bi Soo pingsan. Ibu Joo In lalu nelpon Bi Soo. 


Di rumah sakit ibu masih belum juga sadar. Bi Soo sampai stres nungguinnya. Joo In mengirim pesan ke Bi Soo menanyakan keadaan ibu tapi nggak dibalas. Dokter Jung masuk dan ngasih tahu Bi Soo kalo kanker ibu menyebar dengan cepat dan minta Bi Soo untuk menyiapkan diri. Bi So hanya bisa diam. Apalagi sebentar lagi ia juga akan menghilang. Ia menggenggam tangan ibu dan meyakinkan untuk bersamanya sampai akhir. 


Joo In yang sedang mendengarkan Yujin bicara tentang kerjaan dapat pesan dari Bi Soo yang mengabarkan kalo ibunya sudah sadar. Ia lalu pamit pergi dan janji akan nelpon Yujin nanti. Bi Soo yang kelelahan sampai tertidur. Ibu membuka mata dan mennrlao rambutnya. Ia terbangun. Lega karena ibu mengenalinya. Ia meminta ibu untuk melakukan kemoterapi. Mukjizat itu ada makanya orang berdoa. Ia ingin terus bisa bersama ibu. Ibu sendiri juga menginginkannya. Akhirnya ibu setuju untuk melakukan kemoterapi. Bi Soo lega dengarnya. 


Yujin kepikiran Joo In yang nggak fokus sama dia dan malah pergi setelah mendapat pesan. Sekretarisnya masuk membawakan sampel yang dimintanya. Ternyata sekarang sia sudah baikan sama mantannya. Yujin ikut senang dengarnya dan menanyakan apa yang dilakukannya. Sekretarisnya mengaku nelpon pacarnya sesekali dan menanyakan kabarnya. Pacarnya merasa sulit menerima kalo mereka sudah putus. Dia merasa nggak punya siapapun yang mendukungnya kecuali dirinya. Dan mereka pun balikkan. 


Joo In mengunjungi ibunya. Ibu menyalahkan diri sendiri dengan kejadian pingsannya ibu Bi Soo. Joo In berusaha menenangkan kalo itu bukan salahnya. Dalam hidup, sesuatu terjadi karena Ibu nggak bisa mengendalikannya. Meskipun Ibu berusaha keras, keadaan bisa kacau. Itulah yang ibu katakan padanya. Selain itu ibunya Bi Soo juga sudah sadar. Pingin lebih yakin ibu pun nelpon ibunya Bi Soo. Lega mendengar kalo temannya sudah nggak papa. Saling terharunya ibu sampai nangis. 


Jae Hwan mengeluhkan Bi Soo yang seperti nggak peduli dengan tulisannya. Gwang Ja menenangkan kalo itu karena ibunya sedang sakit. Jae Hwan kaget. Dia mau ke rumah sakit dan menjenguknya tapi Gwang Ja melarang. Ia memberi tahu kalo Bi Soo nggak ingin orang tahu dan nyuruh Jae Hwan untuk pura-pura nggak tahu. Jae Hwan jadi punya ide untuk menunjukkan wajah jeleknya kalo ketemu Bi Soo. Ia mencubit wajahnya dan membuatnya aneh tapi Gwang Ja malah bilang kalo dia mempesona. Ia mengubah wajahnya lagi tapi Gwang Ja tetap bilang kalo dia mempesona. Bagi Gwang Ja, pria baik kayak Jae Hwan emang selalu terlihat mempesona. 


Joo In pulang. Bi Soo melihatnya dari kamarnya. Setelah masuk, Joo In langsung memeluknya meski Bi Soo nggak minta. Ia melakukannya karena ia tuannya. Ia melihat kalo Bi Soo kurusan. Bi Soo memberi tahu kalo ibunya malah merasa kalo dia nggak papa. Joo In menyuruhnya untuk istirahat. Ia lalu ke kamarnya. Ia sama sekali nggak bisa berhenti mencemaskan Bi Soo. Apa dia sudah makan? Ia lalu melihat Bi Soo terdiam tapi saat ia ke sana Bi Soo malah nggak ada. 


Bi Soo sendiri juga syok mengetahui kalo ia kembali menghilang. Gwang Ja menelpon dan menanyakan keadaan ibu Bi Soo dan Bi Soo sendiri. Mereka nggak papa tapi Joo In yang apa-apa. Ia berbaring di tempat tidur Bi Soo dan nangis. Hatinya kosong saat Gwang Ja bilang Bi Soo meminta bantuannya. Dikiranya Bi Soo mau meninggalkannya. Nggak kebayang kalo dia harus hidup tanpa Bi Soo. Bi Soo sendiri hanya bisa terdiam menatap orang yang dia sayangi nangis. 


Malam makin larut. Bi Soo nggak bisa tidur mandangin Joo In yang tidur di tempatnya. Mendadak Joo In membuka matanya dan memanggil namanya. Bi Soo memastikan kalo Joo In bisa melihatnya dan nggak mengigau. Hok In pikir Bi Soo dari suatu tempat tapi Bi Soo bilang ia ada di hati Joo In. Joo In lega. Ia hanya akan mencintai Bi Soo sama seperti Bi Soo yang hanya mencintainya. Ia mau kembali ke kamarnya tapi Bi Soo melarang dan menyuruhnya kembali tidur. Ia juga akan beristirahat. Joo In pun melanjutkan tidurnya. Bi Soo mendesah kalo ia nggak bisa meminta terlalu banyak. 


Ibu menyampaikan ke dokter Jung kalo dia akan melakukan kemoterapi seperti yang Bi Soo inginkan. Ia nggak mau menghancurkan hatinya dan akan mencoba untuk mengalahkan kanker. Dokter Jung tersenyum lega dengarnya. 


Joo In melamun di mobil. Gwang Ja memberinya makanan manis untuk menceritakan suasana hatinya. Ia menyinggung Joo In yang semalam nangis di telpon dan bilang nggak bisa hidup tanpa Bi Soo. Hok In sendiri merasa kalo bersama Bi Soo sangat menyenangkan dan ia sangat mencintainya. Gwang Ja mengingatkan kalo Bi Soo pernah jahat padanya. Joo In mengaku nggak ingin mengejar kebahagiaan saat ia bersama Bi Soo. Bahkan saat Bi Soo nggak ada, semua hal tentangnya terasa istimewa baginya. 


Bi Soo minta ibu untuk janji 3 hal padanya. Pertama, jangan gerakkan tangan Ibu saat disuntik. Kedua, minum 1,5 liter air setelah perawatan. Ketiga, jangan menahan diri saat Ibu ingin menangis. Bi Soo meluk ibu dan memintanya untuk bertahan hidup sebulan lebih lama. Apapun yang terjadi ia ingin ibu melakukannya untuknya. 


Dokter Jung lega banget ibu Bi Soo akhirnya mau menjalani kemoterapi berkat Bi Soo. Mendadak Bi Soo menanyakan cara dokter Jung mengatasi saat suaminya meninggal dalam kecelakaan. Dokter Jung mengaku kalo hidupnya nggak berarti karena mereka selalu bersama sebelumnya. Berhari-hari dia nangis sampai ketiduran. Dan sesekali ia menangis saat bangun tidur. 


Membicarakannya malah membuat dokter Jung kembali merindukan suaminya. Bi Soo menanyakan apa dokter Jung nggak pernah berniat untuk menemui orang lain? Mungkin mendiang suaminya mengharapkan ia bisa hidup bahagia. Dokter Jung memneri tahu kalo nggak ada yang sebanding karena ia sudah menganggap suaminya sebagai belahan jiwanya. Bi Soo lalu melihat keluarga pasien yang nangis meraung-raung habis dengar penjelasan dari dokter. 


Setelahnya Bi Soo datang ke Just Record. Tanpa bilang apa-apa ke Chang Kyu ia masuk ke ruang dengar dan mendengarkan lagu biasanya sambil mandangin fotonya bersama Joo In di ponselnya. Teringatlah kenangan mereka berdua. Ia lalu menutup bagian dirinya sehingga hanya menampakkan Joo In. 


Di rumah Bi Soo duduk dengan lampu padam. Teringat apa yang pria jaket putih katakan kalo ia beneran akan menghilang 49 hari dari sekarang. Joo In mengirim pesan kalo dia ada di depan rumah. Nggak lama kemudian dia masuk dan menyalakan lampu karena Bi Soo nggak menyalakannya. Ia menanyakan keadaan ibu Bi Soo tapi Bi Soo malah menjawabnya dengan kalimat yang menyakitkan. Ia bahkan bilang kalo ia nggak akan menyalakan lampu lagi untuk Joo In. 


Joo In nggak paham dengan sikapnya. Nggak hanya itu, Bi Soo bahkan minya putus. Joo In nggak mau menerimanya karena merasa kalo Bi Soo nggak serius. Selain itu itu terlalu mendadak. Ia mau ke kamarnya dan menganggap nggak pernah mendengarnya. Bi Soo menahan tangannya dan bahkan membentaknya minta Joo In untuk mendengarkannya. Joo In nangis. Dia nggak mau. Bi Soo bahkan nggak pernah mendengarkannya. Bi Soo menekankan kalo itu adalah permohonannya. Ayo putus. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)