Sinopsis Oh Master! Episode 8 Part 2

Anysti
0

 All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Ibu di ajak Chang Kyu ke tokonya dan mendengarnya bermain gitar. Mereka membicarakan alasan perceraian masing-masing. Ibu mengaku ingin bebas melakukan hal-hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Beda dengannya, Chang Kyu, istrinya yang menginginkannya. Mereka menikah karena istrinya suka dengan hidupnya yang riang. Tapi setelah menikah malah hal itu membuat nya jadi kesal setiap harinya. 


Istrinya adalah pelanggan tetapnya di toko. Setiap kali datang ia memakai setelan gaun dan selalu tampak lelah. Dan saat ia memilih lagu untuknya, wajahnya berubah semangat. Mereka berlawanan. Ibu menanyakan apa Chang Kyu Oppa pernah berpikir untuk mengencani seseorang? Chang Kyu hanya tertawa sambil menepuk perutnya. Ia nggak menunggu seseorang dan nggak menjauhi siapapun. 


Yujin ngasih seragam sekolah ke Joo In dan dibawa ke studionya. Mereka sama-sama memakai seragam SMA dan melihat lukisan Joo In pertama yang dibuat sama Yujin. Hok In sampai terpana melihat itu semua. Yujin memintanya untuk berpura-pura seakan itu adalah momen pertama kali mereka ketemu. Yujin sendiri nggak pintar dalam mengekspresikan perasaannya dalam kata makanya dia suka melukis. Joo In menanyakan apa yang ingin Yujin ekspresikan dari lukisannya? Menurut Yujin, Joo In ajaib seperti unicorn. Dia minta Joo In untuk menjadi pacarnya. Keduanya berkenalan dan Yujin menyatakan kalo itu adalah hari pertama hubungan mereka. 


Bi Soo melihat hasil pencarian. Dia nggak terima namanya ada di belakang nama Yujin. Maunya dia duluan sama Joo In. 


Joo In dan Yujin duduk sambil memandangi lukisan Yujin. Ia menyesalkan nggak bisa melihat pameran Yujin di Paris waktu itu. Ia merasa kalo Yujin luar biasa. Ia melihat beberapa angka yang dipajang dan menanyakan artinya. Yujin menunjuknya sambil menjelaskan. 17, adalah saat pertama kali mereka ketemu di usia 17 tahun, 5 untuk 5 menit mereka mengobrol, 60 menit untuk waktu yang ia habiskan untuk menggambarnya dan 22 untuk saat ia pergi ke Paris. Joo In terkesan Yujin mengingat semuanya. Yujin memberitahu kaki di Paris adalah periode terburuk dalam hidupnya. Joo In nggak ngerti secara Yujin mengejar impiannya untuk menjadi seniman visual. Yujin membantahnya impiannya adalah memiliki Joo In. 


Ibu merasa kesakitan saat bangun tidur. Bi Soo mendadak nelpon dan menanyakan kabarnya. Sambil.menahan sakit ibu mengaku nggak papa. Bi Soo berniat untuk mengunjungi ibu besok. Ibu mengiyakan dan minta Bi Soo untuk nelpon dulu sebelum datang. Ibu juga nyuruh Bi Soo untuk mengajak Joo In. Bi Soo mengiyakan. Ibu menyudahi telponnya dengan bilang mau sarapan. Ia lalu meminum obatnya dan meletakkan ponselnya. 


Joo In pulang bersama Yujin. Bi Soo langsung bangkit menyambut Joo In dan menyindir Yujin kalo dia pasti merasa nggak nyaman kalo nanti Joo In memilihnya. Lah Yujin juga mau mengatakan hal yang sama. Joo In malas dengar mereka dan pergi ke kamarnya. Yujin melihat bunga yang Bi Soo tempelkan di kamar Joo In dan menuduh kalo Bi Soo menirunya. Bi Soo juga nyalahin Yujin yang menirunya duluan naruh foto Joo In di kantornya. Yu Jin beralasan kalo itu foto duta mereknya. 


Joo In bersama Gwang Ja di kafe membicarakan malamnya bersama Yujin. Dia ngasih nilai 100 tapi bukan berarti itu nilai tertinggi. Gwang Ja pikir Joo In nggak perlu berkencan dengan Bi Soo. Joo In merasa Kalo bersama Yujin nggak membuatnya berdebar. Hanya merasa nyaman. 


Ayah nggak bisa tenang mikirin ibu yang dilihatnya sama pria lain saat di rumah sakit. Dia lalu nelpon ibu dan menanyakan alasannya minta cerai. Apa karena dia berkencan dengan orang lain? Ibu membantah dan menekankan kalo dia nggak mengencani siapapun saat mereka menikah. Ayah menyudahi dan nyuruh ibu untuk istirahat. Dia pasti lelah. 


Joo In ke toko Chang Kyu dan membelikan album.piringan hitam yang Bi Soo suka dengarkan saat ia ke Just Record. Sampai rumah Joo In melihat tenda di depan. Bi Soo ingin mereka ulang adegan saat ia berkemah di gunung. Joo In memberikan apa yang dia bawa kepada Bi Soo sebagai hadiah. Ia heran, Bi Soo sangat menyukai album itu tapi kenapa nggak membelinya? Bi Soo mengumpamakan seperti orang ulang tahun yang nggak membeli kue tart-nya sendiri. Ia lalu nyuruh Joo In untuk ganti baju dulu. Ia sudah menyiapkannya di meja ruang tamu. 


Mereka makan mie instan setelah Joo In menganti pakaiannya. Bi Soo cerita kalo saat ia SMA dia membolos untuk berkemah di gunung. Ia mengirim pesan ke ibunya dan menghabiskan waktu berhari-hari di gunung. Mie yang ia makan sangat enak saat itu. Joo In sudah selesai makan dan mau mencuci piring nya tapi Bi Soo melarangnya dan menyentuh tangannya. 


Sesaat suasana terasa canggung. Bi Soo mengingatkan kalo mereka ada di puncak gunung dan di sana nggak ada air. Joo In pin kembali.duduk. Bi Soo mendadak melepas jaketnya dan memakaikannya ke Joo In biar dia nggak kedinginan dan kena flu. Joo In mengaku nggak kedinginan. Oh Bi Soo menyindir gimana Joo In bisa disebut ratu komedi romantis? 


Yujin sedang di jalan mikirin Joo In. Ia melihat ponselnya. Nggak ada pesan apa telpon dari Joo In. Ia lalu melihat iklan Joo In. Hhh. 


Joo In suka banget sama camping Bi Soo. Tapi ada yang kurang. Akan menyenangkan kalo bisa melihat bintang. Tapi kayaknya mustahil. Secara mereka nggak bisa melihat bintang di kota. Bi Soo membantah dan memberitahu kalo dia bahkan bisa memetik bintang buat Joo In. Ia lalu membawa Joo In ke tenda. Keduanya berbaring. Joo In nggak nyangka banget sejak kapan Bi Soo mempersiapkannya? Bi Soo sesumbar kalo dia adalah pria yang penuh persiapan. Harusnya dia fokus menulis tapi seseorang terus mengganggunya. Bi Soo memetik satu bintang dan menempelkannya di tangan Joo In. Joo In nampak terkesan. Ia pikir bintang akan dingin saat di sentuh tapi ternyata hangat. Dia suka bintang tang hangat. 


Keduanya seakan di gunung beneran. Bi Soo memberitahu kalo saat ia SMA, ia menghabiskan berhari-hari di gunung. Ia menyadari kalo ia bisa mencari nafkah dari menulis. Tadinya ia mau menulis apa pun tapi nggak tahu gimana semua menjadi thriller kejahatan. Tapi sekarang dia pingin menulis tentang Joo In. Mungkin karena ia hanya memikirkannya. Tanpa ia sadari ia hanya memasukkan Joo In dalam tulidammua. Pun kalo nanti Joo In milih Yujin dan bukan dia, ia akan menghargai pilihannya. Terima kasih sudah membuatku menantikan hari esok. 


Paginya Bi Soo terbangun di tenda sedang Joo In tidur di kamar. Bintang Bi Soo masih di tangannya. Ia tersenyum melihatnya lalu menempelkannya di kaca di meja. Bi Soo bangun dan mengambil bintang yang jatuh. Ia lalu mengemasi semuanya. Ayah nelpon tapi ia mengabaikannya. Habis itu ayah mengirim pesan. Ada yang ingin ia bicarakan. 


Mereka ketemu. Ayah menyinggung perceraian dan penyakit ibu. Ia terkejut Bi Soo mengetahuinya. Bi Soo menyesalkan ayah yang nggak berusaha menahan ibu. Mendadak ayah mmengungkit tentang kejadian waktu itu. Ia nggak akan diam saja kalo Bi Soo ngasih tahu ibu. Bi Soo merasa nggak habis pikir. Ayah mengancamnya seperti hari itu. Ayah mengatakan rahasia Bi Soo yang ia simpan sampai saat Bi Soo mengetahuinya sendiri. Ia sadar kalo Bi Soo memang anaknya. Hal itu sangat mengganggu Bi Soo. Ia nelpon ibu dan menemuinya. Ia minta ibu untuk ngasih tahu rahasianya yang ia nggak tahu. Ia berhak tahu. Apa ayah bukan ayahku? Ibu nggak bisa jawabnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)