All content from ENA
Ringkas drama sebelumnya
Saat penilaian rasa, tampak direktur perencanaan nggak suka dengan ekspresi yang lainnya yang sepertinya suka dengan rasa Together. Sebelumnya ia sudah merencanakan dengan asistennya untuk merusak penilaian itu. Ia ingin itu menjadi produk yang gagal.
Di dalam ia mempengaruhi para direktur dengan bilang kalo meluncurkan 3 produk sekaligus nggak akan menjamin ketiganya laku secara bersamaan. Yang nggak terlalu laku nggak akan diambil sama pedagang grosir dan akan berakhir di gudang.
Sementara itu di luar, asistennya direktur perencanaan mempengaruhi para karyawan tentang rasa dan efisiensi dari produk itu.
Berkat dua orang itu Together nggak mendapatkan hasil seperti Yongju dan yang lainnya harapkan. Yongju sampai frustasi lihatnya.
Gegara itu Yongju dimarahin sama direkturnya. Meski begitu Yongju masih nggak mau nyerah. Pimpinan akan memutuskan semuanya besok setelah mencicipinya. Di luar Yongju bertemu dengan direktur perencanaan. Ia malah minta Yongju untuk berhenti dari pada membuat kerugian. Sayang tesnya gagal.
Sama seperti Yongju, timnya juga masih berharap pada pimpinan. Areum, Rao dan yang lain menyayangkan hasil evaluasi. Padahal bir mereka sangat enak. Yongju nggak bilang apa-apa dan keluar.
Minju menyusulnya. Yongju mengeluhkan yang ia alami dan kekecewaannya. Minju tersenyum menyadari kalo Yongju bisa mengungkapkan perasaannya sekarang. Ia pun memeluknya dan menenangkannya.
Pimpinan kembali dan mencoba Together seperti yang sudah direncanakan. Sebenarnya pimpinan menyukai rasanya. Ia juga heran dengan hasil dari penilaian internal. Di luar Chan Hwi dan yang lain merasa cemas menantikan hasilnya. Minju menyampaikan akan mengikutkan Together ke Kontes bir buta internasional. Ia yakin kalo ia akan menang. Secara birnya nggak pernah gagal. Kalo nanti menang maka ia ingin hak penuh untuk peluncurannya. Pimpinan menyanggupinya. Kalo nanti birnya menang maka itu akan memberikan nilai tambah pada produk mereka.
Setelahnya Minju dan Yongju menyampaikan ke yang lain tentang hasil rapat tadi. Rao sudah pesimis aja kalo mereka akan gagal. Yongju menyampaikan ke mereka agar mereka nggak patah semangat. Rao minta mereka untuk makan malam bersama tapi Minju bilang sambil merangkut Yongju kalo mereka sudah punya rencana. Yongju menyadari sikap Minju dan menyingkirkan tangannya lalu menjauh. Ia mengingatkan kalo mereka di depan yang lain. Ternyata Rao dan yang lain sudah menyadari hubungan mereka.
Yongju merasa malu dan menarik Rao dan Beom dari sana. Minju mengingatkan ke Chan Hwi dan Areum kalo mereka juga harus bicara. Lah padahal suasana di antara mereka sedang nggak enak.
Chan Hwi dan Areum ketemuan di taman. Mereka seperti sedang piknik. Chan Hwi mau menyuapi Areum ayam goreng tapi Areum nggak mau. Katanya ia belum pernah makan ayam goreng. Padahal ia dengar dari temannya kalo ayam goreng sering dimakan sama keluarganya. Chan Hwi menjanjikan akan selalu membelikan ayam goreng untuk Areum dan makan bersamanya. Lah ternyata itu hanya hayalannya saja.
Mereka lalu melihat pasangan yang melakukan foto pernikahan. Chan Hwi lalu menanyakan alasan Areum bertujuan untuk menikah. Ia mungkin bisa menemukan orang yang lebih baik dari dirinya. Tapi bagi Areum justru tujuan itu muncul setelah ia ketemu sama Chan Hwi. Ia lalu menanyakan balik alasan Chan Hwi nggak bisa menikah. Chan Hwi nggak bisa menjawabnya sehingga Areum pun memilih untuk pergi.
Malamnya Chan Hwi berenang. Ia membayangkan mengambil foto pernikahan dengan Areum di taman. Mendadak ia teringat masa lalunya dan membuatnya nggak bisa bernapas. Saat ia mau naik ke permukaan, tahu-tahu ia ditodong sama senjata. Ia pun kembali merasa sesak dan tenggelam.
Nggak tahu gimana Chan Hwi sudah terselamatkan. Minju datang menghampirinya dan membantunya bangun. Keduanya bicara di depan minimarket. Ternyata sebelumnya Chan Hwi mengirim pesan ke Minju dan memberikan lokasinya. Minju sampai membatalkan kencannya.
Chan Hwi ingin menikahi Areum tapi ia nggak yakin bisa melindunginya. Karena masa lalunya ia kadang lupa bagaimana caranya bernapas. Minju mengaku nggak tahu masa lalu Chan Hwi tapi ia menyarankan agar Chan Hwi melawan masa lalunya kalo ia ingin bersama dengan Areum. Hal itu malah membuat Chan Hwi semakin frustasi.
Paginya Yongju datang ke tempatnya Minju. Ia kesal karena kencan mereka sebelumnya diganggu sama Chan Hwi. Saat Yongju mengeluh lapar, Minju langsung membuatkannya gimbab. Kalo dulu nenek yang menyuapinya gimbab, mulai sekarang Minju yang akan melakukannya.
Selesai makan mereka ke tempat Minju biasa melakukan meditasi. Minju bertanya ke Yongju yang sedang membaca buku, apa ia nggak penasaran dengan masa lalunya? Yongju menjawab kalo alih-alih masa lalu, ia lebih mentingin masa kini. Ia adalah mantan tim anggota khusus. Bisa dibilang semua masa lalunya berisi informasi rahasia yang nggak bisa dibocorin.
Yongju lalu mengajak Minju ke tempat lain yang ingin ia tuju.
Areum melihat Chan Hwi berjualan di lingkungan rumahnya. Pembelinya cukup banyak dan semuanya wanita. Chan Hwi meminta ijin Areum untuk berjualan di sana. Setelah selesai ia mengajak Areum untuk mengetahui alasan kenapa ia takut dengan pernikahan.
Chan Hwi mengajak Areum untuk melihatnya menembak. Semua tembakannya mengenai sasaran. Semakin lama semakin sering sehingga membuat Areum takut. Setelah selesai, Chan Hwi menemui Areum. Ia memberitahu kalo ia bahkan pernah menembak orang sampai m*ti. Ia lalu mengajak Areum untuk makan.
Yongju mengajak Minju makan di tempat rapat desa. Minju langsung disambut sama Minho. Ternyata ada ayah dan ibunya juga. Para ibu meledek ayah yang menjaga jarak dengan Minju. Saat makan keduanya berdebat tentang ayah yang nggak pernah mencicipi bir buatan Minju karena Minju nggak pernah membawakannya. Yongju menyudahi dan mengajak mereka untuk minum.
Areum memesan steik dan Chan Hwi sama sekali nggak menyentuhnya. Ia malah membicarakan berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk meninggal setelah terkena peluru? Ia langsung meninggal saat itu juga bahkan sebelum ia menyadari kalo kepalanya tertembak.
Sejak kecil ia selalu ingin menjadi tentara. Membawa senjata menurutnya sangat keren. Waktu itu kapal mereka dibajak. Mereka melakukan penyergapan. Ia menyelamatkan tim dengan menambak mereka tepat di kepala. Semuanya menganggapnya pahlawan tapi ia justru merasa nggak tenang. Ia nggak bisa bernafas karena selalu teringat akan kejadian itu.
Saat ia pulang, ia bahkan nggak bisa makan karena selalu mencium bau darah. Saat ia nggak bisa makan maka keluarganya juga enggak. Saat ia nggak bisa bernafas maka keluarganya juga enggak. Karena itulah ia meninggalkan rumah.
Areum lalu meletakkan sendoknya. Kenapa ia memesan itu? Ia juga jadi ikutan melihat darah dalam makanannya. Chan Hwi menanyakan apa Areum sanggup menghadapi semua itu? Mendadak ia merasakan sakit di dadanya. Ia pun keluar dari sana. Areum menyusulnya tepat setelah Chan Hwi meminum obatnya. Chan Hwi langsung memeluknya. Areum mengatakan kalo ia akan mencobanya. Ia akan makan dan bernafas bersamanya. Jadi Chan Hwi jangan menghindarinya. Keduanya menangis bersama.
Yongju membawa satu kotak pendingin berisi bir dan memberikannya ke Minju agar diminum bersama ayahnya. Ia nggak boleh masuk sebelum menghabiskannya. Minju lalu membawanya ke ayah yang sedang duduk di luar. Ia memberitahu kalo itu dari Yongju. Ia memerintahkan agar mereka menghabiskannya kalo enggak ia nggak dibolehin masuk.
Bagi ayah, Yongju adalah orang yang berharga bagi hubungan mereka. Minju memprotes ayah yang nggak datang ke pemakaman neneknya Yongju. Pun kalo nggak bisa datang sebagai keluarga, ia bisa datang sebagai tentara. Ayah juga nggak datang ke pemakanan ibu.
Ayah mengaku takut datang ke pemakanan setelah ibu meninggal. Sejak kecil ia dididik sama kakeknya untuk menjadi tentara. Karena itulah ia nggak bisa memahami sifat Minju yang sangat sensitif. Karena itulah ia bersandar ke ibu yang lebih mengerti Minju. Siapa sangka ibu pergi begitu cepat. Jadi sebenarnya saat pemakanan ibu, ayah sempat datang. Ia bahkan menyelimuti Minju yang sedang tidur dengan seragamnya.
Minju mengalihkan menanyakan rasa bir buatannya. Ayah mengeluhkan Minju yang nggak dari dulu membiarkannya mencicipi birnya. Meski begitu ia bangga pada Minju yang membuat warga desa memiliki kehidupan yang stabil.
Minju kembali bersama ayah dan menunjukkan ke Yongju kalo mereka sudah menghabiskan birnya. Ibu yang mabuk melihat mereka dan merasa iri. Ia bahkan minta ayah untuk bersikap manis padanya seperti sikap Minju ke Yongju. Ia nggak ngerti kenapa ia jatuh cinta pada pria tua kayak ayah.
Minho datang dan memeluk ibu. Ia minta ibu untuk menemaninya tidur karena ia takut. Ibu nggak mau dan nyuruh Minho untuk tidur sama ayah. Ia perwira tinggi dan akan membuat hantu takut.
Minju bersama Yongju melihat Minho yang tidur sama ayah. Melihat mereka membuatnya terhibur.
Keduanya lalu pulang. Yongju menanyakan kompetisi yang akan Minju ikuti. Minju sudah mendaftarkannya dan tinggal mengirimnya saja. Yongju merasa yakin kalo mereka akan memenangkannya.
Hari berikutnya Minju membungkus Together dan mengirimkannya melalui jasa kurir.
Hari kompetisi tiba. Para juri mencicip bir peserta satu persatu. Hingga saat penilaian Minju belum juga tiba. Direktur perencanaan yakin kalo mereka akan kalah. Secara nilai mereka nol saat penilaian internal.
Minju tiba tepat saat pengumuman juara pertama. Together mereka berhasil memenangkan kompetisi. Minju maju ke depan untuk menerima pialanya. Tampak direktur perencanaan merasa nggak tenang. Apalagi saat Minju menghampirinya dan mengeluhkan apa yang dilakukannya. Ternyata kurir yang waktu itu adalah orang suruhannya. Ia bahkan menyuruhnya untuk mengganti birnya Minju biar mereka gagal.
Beruntungnya Minju menyadarinya dan menahannya. Kurir itu merasa gugup dan Minju mau mengambilnya lagi tapi ia nggak mengijinkan. Minju tahu kalo ia mau menukarnya dan mengancam akan melaporkannya ke polisi.
Direktur perencanaan merasa kesal dan akhirnya pergi. Anggota tim yang lain bersorak menanggapi kemenangannya. Sesuai perjanjian, Minju akan mendapatkan wewenang penuh.
Hari peluncuran Yongju mendadak dapat telpon dari pabrik. Minju nggak mengijinkan bir mereka meninggalkan pabrik hari ini. Yongju mau menemui Minju dan menemukannya di depan. Ia menuntut alasan kenapa Minju nggak bolehin birnya meninggalkan pabrik hari ini. Apa alasan ia mendadak menginjak remnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊