Sinopsis Oh Master! Episode 11 Part 2

Anysti
0

All content from iQiyi/ MBC




Ringkas drama sebelumnya


Yujin yang baru sampai rumah menyalakan tv dan malah lihat video Joo In. Hhh. Ia mematikan tv-nya lalu naik ke atas. 


Sementara itu di tempatnya Bi Soo juga sedang melihat video yang ia ambil bersama Joo In tadi. Terpikir untuk mengganti namanya di kontak nya. Juin.. . Juinnim. Joo In tahu-tahu muncul. Dia terlambat. Joo In sendiri sudah mengubahnya lama. Bi Soo jadi penasaran dan mau lihat tapi Joo In nggak mau ngasih tahu. Akhirnya ia menjepit Joo In dan menelponnya. 


Ternyata Yoo In menambahkan hati di belakang mamanya. Mereka lalu duduk bersama. Joo In pingin tahu kenapa Bi Soo menamainya Juinnim. Bi Soo bilang kalo dia sudah menemukan tuan dalam hidupnya. Joo In merasa kalo dia sudah melatih Bi Soo dengan baik. Bi Soo menanyakan bagian mana yang Joo In suka? Joo In mengaku suka saat mereka menulis surat dan menanyakan apa yang Bi Soo tulis. Bi Soo nggak mau ngasih tahu. Toh Joo In akan tahu sendiri tahun depan. Joo In meluk Bi Soo. Dia berharap saat itu mereka tetap seperti ini. 


Joo In rebahan di kamarnya sambil mandangin fotonya yang ia ambil sama Bi Soo tadi. Ia sangat ingin tahu apa yang Bi Soo tulis untuknya. Sementara itu Bi Soo sedang bersiap untuk menulis di kamarnya. Dan yang Bi Soo tulis adalah… Dengan kita yang saling membelakangi, aku menulis surat ini untukmu. Setahun kemudian, akan bagus jika aku bisa membaca suratmu juga. Tapi aku tidak akan hidup setahun lagi. Hal terbaik yang kulakukan dalam hidupku adalah jatuh cinta kepadamu. Saat mati, aku ingin mati selagi mencintaimu. Bolehkah? 


Bi Soo menyerahkan naskahnya pada pimpinan dan pimpinan puas banget sama hasilnya. Ia menyinggung orang yang kata Bi Soo harus menonton acara itu lebih cepat dan menanyakan keadaannya. Bi Soo memneri tahu kalo orang itu adalah ibunya. Akhirnya Bi Soo pulang. Joo In menyambutnya dan menanyakan apa yang dikatakan pimpinan. Bi Soo memberi tahu kalo pimpinan memujinya tapi untuk ibu melihat dramanya mungkin sedikit sulit. Joo In mengajak Bi Soo untuk mewujudkannya. 


Mereka pun berakting di depan para ibu. Joo In menyarankan perannya dan Bi Soo memerankan tokoh prianya. Karakter wanita nggak ingat kalo ia adalah seorang pembunuh. Ia memimpikan pistol dan pisau di tangannya. Si pria nggak bisa menutupinya lagi dan akhirnya membenarkan. Tapi biarpun begitu ia masih sangat mencintai wanita itu. Mereka saling menatap. Puncaknya si pria memutar tubuh wanita yang dicintainya lalu menciumnya. 


Ih para ibu kayak penasaran, mereka ciuman beneran apa enggak? Keduanya langsung bangkit dan bertepuk tangan. Ibu Joo In bahkan bertanya pada Bi Soo apa dia beneran mencium Joo In? Sambil tersenyum lalu Bi Soo menyerahkan semuanya pada imajinasi mereka. Ibu Bi Soo merasa kalo apa yang mereka tunjukkan lebih baik dari acara tv. Ia berterima kasih pada Joo In karena telah masuk dalam hidup Bi Soo. Joo In mengiyakan. Ia lalu pamit karena masih ada rapat. Ia lalu keluar bersama ibunya. 


Ibu mengaku senang dengar Bi Soo bilang saranghae sama Joo In. Ia menjadi sangat bersemangat. Dan memang itulah yang Bi Soo inginkan. Ibu senang lihat Bi Soo senyum. Dan itu karena apa yang ibu bilang padanya kalo setiap hari adalah hari yang terbaik. Ibu nyuruh Bi Soo untuk terus menunjukkan senyumnya dan melakukan hal yang nggak pernah ia lakukan sebelumnya. 


Joo In sedang syuting bersama Presdir Kim. Syuting berjalan dengan lancar. Selesai syuting, sikap Presdir Kim kembali dingin terhadap Joo In. Joo In pikir Presdir Kim masih belum bisa menerima hubungannya dengan Bi Soo. Presdir Kim ngasih tahu apa yang dibilang Bi Soo sebelumnya kalo Bi Soo akan pergi dari rumah Joo In. Joo In yang belum tahu kaget. Presdir Kim menekankan kalo bukan dia yang nyuruh tapi Bi Soo memang sudah merencanakannya. 


Di rumah Bi Soo janjian sama Jae Hwan yang mau datang ke rumah. Ternyata dia datang sama Joo In yang pulang. Dia kesal pada Bi Soo. Bi Soo nyuruh Jae Hwan untuk ke kamarnya selagi ia bicara sama Joo In. Joo In menyinggung rencana Bi Soo yang mau ninggalin rumah dan dia nggak bilang padanya. Bi Soo langsung tahu kalo Joo In mendengarnya dari Presdir Kim. Ia menyinggung tentang kontrak yang sudah mereka sepakati kalo ia akan pergi begitu tulisannya selesai. Ia menenangkan kalo mereka masih sama-sama hanya nggak tinggal bersama. Joo In kecewa banget dengar nya. Kayaknya cuman dia yang berpikiran beda. 


Bi Soo masuk ke kamarnya. Jae Hwan mengaku siap belajar dari Bi Soo. Tanpa melihat naskahnya Jae Hwan, Bi Soo nyuruh Jae Hwan untuk menulis ulang. Jae Hwan minta Bi Soo untuk ngasih masukan buat dia bisa tahu apa saja yang harus diubah tapi Bi Soo nggak mau ngasih tahu. Gwang Ja mengirim pesan. Bi Soo nggak suka dengar suaranya gonggongan. Dia bahkan melarang Jae Hwan untuk nelpon Gwang Ja. Baru setelah Jae Hwan cerita kalo Gwang Ja pergi dari rumah gegara menolak perjodohan dan sekarang tinggal di kantor. Dia ketakutan sendirian di sana. Bi Soo jadi punya ide untuk memanfaatkan itu biar Joo In nggak marah lagi padanya. 


Nggak lama kemudian Gwang Ja datang sambil bawa pizza. Ia bahkan sengaja menempatkan Joo In duduk di sebelah Bi Soo. Ia ingat kalo tepat hari ini Joo In membintangi iklan pizza dan setelah itu banyak iklan yang ia bintangi. Joo In ingatnya saat itu musim dingin. Gwang Ja membantahnya. Itu musim semi yang dingin. Ia nghak mungkin lupa karena Joo In artis pertama yang jadi atasannya. Mereka mulai makan. Bi Soo berkata seakan Joo In sedang menjadi bintang iklan dari pizza yang dimakannya. Dan saat Joo In minum minuman Bi Soo melakukannya lagi. Dan berkat itu Joo In jadi nggak marah lagi sama Bi Soo. Dia sampai nggak bisa menahan tawa di depan Bi Soo. 


Akhirnya makanan mereka habis. Para pria yang beres-beres. Dan saat Gwang Ja lewat dia sengaja menabrak Bi Soo dan membuat Bi Soo kesakitan. Katanya punggungnya terkilir. Jae Hwan sama Gwang Ja khawatir kalo sampai Bi Soo muntah. Joo In meremehkan, mana ada tabrakan bikin punggung terkilir. Gwang Ja mengajak Jae Hwan untuk menemaninya pergi ke apotik untuk beli obat. Setelah mereka pergi, Bi Soo minta Joo In untuk membantunya ke kamar. Joo In menghela nafas dan memapah Bi Soo ke kamarnya tapi setelah sampai dia malah mendorongnya ke kasur. Bi Soo protes dan minta Joo In untuk memperlakukannya dengan lembut. Joo In muak dan minta Bi Soo untuk berhenti pura-pura. Bi Soo heran. Apa aktingnya buruk banget? Akhirnya ia duduk dan membujuk Joo In agar nggak marah lagi padanya dan tetap bersamanya. Joo In menarik tangannya dan keluar. Tapi sampai luar dia malah senyum ingat tingkahnya Bi Soo. 


Paginya Bi Soo menyiapkan banyak sarapan. Joo In keluar dari kamarnya. Gwang Ja menariknya untuk sarapan bareng sambil ngasih tahu kalo semua itu Bi Soo yang nyiapin. Joo In mengambil minum dan melihat tulisan Bi Soo di bloknot. Dia tahu kalo Joo In marah padanya tapi menurutnya Joo In mempesona. Joo In sudah senyum tuh tapi dia masih menutupinya. Dia lalu duduk di tempat yang sudah Gwang Ja siapkan. Jae Hwan menyuapi Gwang Ja. Duh mereka manis banget. Bi Soo nggak suka lihatnya dan menganggap apa yang mereka lakukan adalah perbuatan nggak senonoh. Ih sebenarnya dia juga pingin disuapin sama Joo In. Dia bahkan sudah membuka mulutnya. Gwang Ja menunjukkannya pada Joo In tapi Joo In kayak nggak peduli. Orang punya tangan juga. Hadeuh Bi Soo kecewa. 


Joo In nyuruh Gwang Ja untuk tinggal di rumahnya sampai ayahnya menyetujui hubungan mereka. Dia juga memperbolehkan Jae Hwan untuk tinggal. Keduanya berterima kasih pada Joo In. Bi Soo nggak terima. Kenapa Joo In nggak diskusi padanya dulu sebelum membuat keputusan? Joo In membalikkan apa yang Bi Soo lakukan padanya kalo Bi Soo juga nggak diskusi padanya dulu sebelum membuat keputusan. Ia menekankan kalo ia pemilik rumah dan Bi Soo cuman penyewa. Bi Soo nggak bisa membantah lagi dan hanya bisa mengiyakan. Gwang Ja ngasih tahu kalo sebenarnya ayahnya kemarin nelpon dan menyuruhnya pulang. Ia merasa harus mendapatkan restunya. Ia minta Bi Soo untuk menghubunginya kalo ada sesuatu. Bi Soo merasa kalo ia hanya perlu berusaha keras. 


Joo In di kamarnya. Bi Soo mau mendatanginya tapi ragu. Joo In bicara sama beruangnya tentang Bi Soo yang berusia untuk menyenangkannya. Dia yang tahu kalo Bi Soo ada di luar menyuruhnya untuk keluar. Bi Soo akhirnya masuk. Dia menganggap kalo Joo In nggak marah lagi dan mengajaknya salaman. Ih habis itu malah tangannya nggak bisa dilepas. Katanya ia menderita sindrom lorong karpal. Ia mendapatkan sindrom itu saat melakukan gerakan berulang. 


Joo In jadi khawatir secara tangan Bi Soo kan penting banget. Bi Soo meminta Joo In untuk menggenggam tangannya. Dan setelah Joo In melakukannya Bi Soo bilang kalo ia merasa lebih baik. Bahkan bilang kalo tangan Joo In adalah penyembuh. Joo In mau membawa Bi Soo ke dokter tapi Bi Soo menolak. Bergandengan akan mengurangi kortisol dan memberi detak jantung stabil. Habis itu Bi Soo malah ngajakin taruhan. Siapa uang melepaskan tangan duluan dianggap kalah. Dan yang kalah nantinya harus mengabulkan keinginan pemenang. Joo In setuju. 


Selanjutnya Joo In memakai potongan mentimun di wajahnya. Karena menggunakan tangan kiri jadinya dia kesulitan. Mentimunnya jatuh mulu. Bi Soo menyuruhnya untuk berbaring di pangkuannya. Awalnya Joo In menolak. Tapi saat Bi Soo bilang kalo tangan kirinya mau membantu akhirnya Joo In mau. 


Awalnya Bi Soo melakukannya dengan baik. Tapi habis itu ia malah mengecup Joo In. Joo In memintanya untuk fokus tapi Bi Soo bilang nggak bisa saat Joo In ada di depan matanya. Joo In memakai mentimun karena wajahnya bengkak habis makan larut malam sebelumnya. Bi Soo malah merasa kalo wajah Joo In harus bengkak. Kalo terlalu cantik nggak baik untuknya karena orang-orang akan terus melihatnya. Joo In tersenyum dengan perubahan drastis Bi Soo. Bi Soo terus melancarkan gombalannya. Bahkan bilang kalo Joo In adalah dewi. Habis itu ia mencium Joo In lagi sampai membuat menyuruhnya jatuh semua. 


Selanjutnya Joo In membaca buku yang dari Yujin. Mendadak dia dapat telpon yang mengharuskannya untuk pergi. Bi Soo nggak mau melepaskan tangannya padahal Joo In harus ganti baju. Joo In nggak ngerti gimana Bi Soo bisa hidup tanpanya. Bi Soo juga merasanya gitu. Joo In memintanya untuk melepaskannya karena dia harus mencari nafkah. Bi Soo masih nggak mau. Joo In mencium tangannya lalu perlahan melepaskannya. Joo In melakukan siaran sedang Bi Soo menulis di kamarnya. Tangannya terasa keram. Ingat kalo ia menjadikannya alasan biar bisa menggenggam tangan Joo In. Dan artinya dia yang menang. 


Selesai rekaman Joo In makan sama Gwang Ja. Bi Soo mengirim pesan menanyakan apa rekamannya sudah selesai kapan dia pulang? Gwang Ja menyampaikan apa yang Bi Soo katakan tadi pagi kalo dia memintanya untuk berada bersama Joo In dalam waktu yang lama dan menjaganya biar Joo In nggak kesepian. Kalo Gwang Ja mau melakukannya itu akan membuatnya lega. Joo In lalu ingat kata-kata aneh yang Bi Soo katakan selama ini. Hal itu membuatnya nggak tenang. Ia lalu pamit pulang. 


Sampai rumah ia melihat Bi Soo sedang tidur di meja kerjanya. Ia masuk dan membangunkan Bi Soo. Ia merasa kalo terjadi sesuatu yang buruk pada Bi Soo tapi Bi Soo membantah. Joo In lalu menyinggung tentang rahasia yang Bi Soo nggak bisa cerita. Ia curiga kalo Bi Soo berniat untuk meninggalkannya. Bi Soo bingung gimana jawabnya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)